Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
NASIONALISME DAN RAGAMNYA
JENIS-JENIS NASIONALISME
2
NASIONALISME Nasionalisme adalah manifestasi faham yang tercermin dari ideologi resmi negara atau gerakan rakyat (non-negara) yang dikonstuksikan bersama dapat berbasis pada kesamaan etnis, budaya, agama,kesamaan lainnya atau garis ideologis. Definisi ini digunakan untuk mengklasifikasikan jenis/type nasionalisme. Namun type tersebut tidak saling eksklusif karena gerakan nasionalisme bervariasi mengkombinasikan beberapa atau semua elemen dalam derajat berbeda , juga dapat diklasifikasikan dalam kriteria lain, seperti skala dan lokasi.
3
TYPE-TYPE NASIONALISME
1 Ethnic nationalism 2 Civic nationalism 3 Expansionist nationalism 4 Romantic nationalism 5 Cultural nationalism 6 Post colonial nationalism 7 Liberation nationalism 8 Left-wing nationalism 9 Liberal nationalism 10 National conservatism 11 Anarchism and nationalism 12 Religious nationalism 13 Pan-nationalism 14. 14 Diaspora nationalism NEO NATIONALISM
4
Ethnic /Ethno Nationalism
Nasionalisme etnis mendefinisikan bangsa dalam etnisitas, selalu mencakup unsur keturunan dari generasi sebelumnya, kesamaan budaya bersama, anggota kelompok berasal nenek moyang mereka, dan kesamaan bahasa . Keanggotaan bangsa ini turun temurun, negara berasal legitimasi politik dan statusnya sebagai tanah air kelompok etnis, fungsinya untuk melindungi kelompok nasional dan memfasilitasi kehidupan sosial budaya dominan Ethnic nationalism dapat berkonotasi kontroversi dengan nasionalisme ethnocentrisme (nasionalisme kesukuan)
5
Nasionalisme modern = ethnic nationalism
. Ide dari etnis yang sangat tua, tetapi nasionalisme etnis modern, dipengaruhi oleh Johann Gottfried von Herder, dan Johann Gottlieb Fichte yang mempromosikan konsep Volk, nasionalisme etnis adalah bentuk dominan sekarang, dan sering hanya disebut sebagai "nasionalisme". Teori Anthony D. Smith menggunakan istilah "nasionalisme etnis" untuk konsep-konsep nasionalisme non-Barat, sebagai lawan dari pandangan Barat bahwa sebuah bangsa ditentukan oleh wilayah geografis
6
Civic nationalism/nasionalisme kewarganegaraan
Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah nasionalisme dimana legitimasi politik negara berasal dari partisipasi aktif rakyat nya, merupakan "kehendak rakyat (the will of the people)“. Sering dikaitkan dengan teori Jean-Jacques Rousseau (teori kontrak sosial/du contract sociale) sesuai bukunya Kontrak Sosial 1762. Civic nationalism berbasis pada tradisi rasionalisme dan liberalisme, namun kontras dengan nasionalisme etnis. Keanggotaan nasionalisme kewarganegaraan dianggap sukarela. Cita-cita Civic-nationalism mempengaruhi perkembangan demokrasi perwakilan di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Perancis.
7
Romantic nationalism Nasionalisme romantik (disebut juga nasionalisme organik, nasionalisme identitas) adalah bentuk nasionalisme etnis , negara memperoleh legitimasi politik secara alamiah ("organik") dari konsekuensi dan ekspresi bangsa/ ras. Mencerminkan cita-cita Romantisme dan menentang rasionalisme pencerahan. Romantis menekankan nasionalisme etnis, budaya, historis yang memenuhi Idealisme Romantik; berbagai cerita rakyat dikembangkan sebagai konsep nasionalisme Romantik.
8
Cultural nationalism /nasionalisme budaya
Nasionalisme budaya mendefinisikan bangsa dengan budaya saling mengisi (sharing). Keanggotaan dalam suatu bangsa ini tidak secara otomatis bdsk keturunan /anak-anak dari anggota bangsa dianggap sebagai orang asing jika mereka dibesarkan dalam budaya lain). Contoh adalah nasionalisme Cina sebagai nasionalisme budaya, karena banyak minoritas keturunan China Taiwan bukan dalam kategori nasionalisme RRC, juga termasuk mereka yang menolak pemerintah RRC meski mereka mengklaim negara Cina daratan sebagai negerinya.
9
State nationalism/nasionalisme negara
nasionalisme Negara adalah varian lain dari nasionalisme kewarganegaraan, dan sering juga diidentikan dengan nasionalisme etnis. Ini menyiratkan bahwa bangsa adalah sebuah komunitas yang memberikan kontribusi kepada pemeliharaan kemampuan dan kekuatan negara, dan bahwa individu/ warganegara itu ada adalah untuk memberikan kontribusi pada tujuan ini. fasisme Italia adalah contoh terbaik, ditunjukkan dalam slogan Mussolini: "Semuanya di Negara, tidak ada di luar Negara, tidak ada terhadap Negara“ ("Everything in the State, nothing outside the State, nothing against the State“) .
10
Religious nationalism/nasionalisme keagamaan
Negara memperoleh legitimasi politik dari kepatuhan warganya terhadap ajaran-ajaran agama, lebih dari teokrasi negara-bangsa. Dalam prakteknya, banyak nasionalisme etnis dan budaya i cenderung mengarah pada nasionalisme keagamaaan . Agama menjadi penanda identitas kelompok, bukan motivasi untuk mengklaim nasionalisme. Hubungan hubungan antara agama dan negara dapat dibagi menjadi dua aspek; politisasi agama dan pengaruh agama terhadap politik. Dalam aspek pertama, agama dapat dilihat bersama untuk berkontribusi pada tumbuhnya rasa persatuan nasional, suatu ikatan bersama antara warga bangsa.
11
Religious nationalism/nasionalisme keagamaan
Aspek lain politik agama adalah dukungan identitas nasional, mirip dengan berbagi etnis, bahasa atau budaya. Pengaruh agama pada politik lebih ideologis, di mana penafsiran ide-ide keagamaan menginspirasi aktivisme politik dan tindakan, misalnya, undang-undang yang disahkan untuk mendorong kepatuhan thd agama. Nasionalisme Irlandia dikaitkan dengan Katolik. Kebanyakan para pemimpin nasionalis Irlandia dari 100 tahun terakhir adalah Katolik, tapi banyak dari abad (awal 18) nasionalis Protestan. nasionalisme Irlandia pernah berpusat pada perbedaan teologis. Demikian pula, meskipun ada Keagamaan Zionisme, Zionisme arus utama lebih bersifat sekuler, dan berdasarkan budaya dan etnis. Nasionalisme India telah diasosiasikan dengan agama Hindu.
12
Pan nationalism Pan-nasionalisme biasanya megarah pada nasionalisme etnis dan budaya, tetapi 'bangsa' itu sendiri merupakan cluster kelompok etnis dan budaya terkait, seperti masyarakat Turki. Kadang-kadang pan-nasionalisme diterapkan untuk nasionalisme mono-etnis, ketika kelompok nasional tersebar di daerah yang luas dan beberapa negara - seperti pada Pan-Germanism.
13
Diaspora nationalism Nasionalisme Diaspora (atau, seperti istilah Benedict Anderson itu, “long distance nationalism") umumnya mengacu pada perasaan nasionalis di antara diaspora (tersebar) seperti Irlandia di Amerika Serikat, Yahudi di Amerika Serikat mengidentifikasi sebagai Israel, atau di Libanon Amerika dan Afrika, dan Armenia di Eropa dan Amerika Serikat. Anderson menyatakan bahwa tindakan semacam ini nasionalisme sebagai fondasi “phantom bedrock/hantu" bagi orang-orang yang ingin mengalami koneksi nasional, tetapi yang sebenarnya tidak ingin meninggalkan mereka pada diaspora komunitas. Perbedaan esensial antara pan-nasionalisme dan nasionalisme diaspora adalah bahwa anggota dari diaspora yang, menurut definisi, tidak lagi tinggal di tanah air mereka baik secara nasion atau etnis. Dalam kasus khusus dari Zionisme, gerakan migrasi advokat nasional untuk mengklaim tanah air mereka , yang 100% akan berakibat dapat mengakhiri - diaspora.
14
Left-wing nationalism/nasionalisme kiri
Nasionalisme kiri (kadang dikenal sebagai nasionalisme sosialis) mengacu pada gerakan politik yang menggabungkan politik sayap kiri dengan nasionalisme. Banyak gerakan nasionalis berdedikasi untuk pembebasan nasional, dalam pandangan bahwa bangsa mereka sedang ditekan negara lain sehingga perlu gerakan untuk menentukan nasib sendiri dengan membebaskan diri dari para penjajah. Anti-revisionis Marxis-Leninisme terkait erat dengan ideologi ini, dan contoh-contoh praktis termasuk karya awal Stalin Marxisme dan Pertanyaan Nasional dan Sosialisme yang di deklarasikan sebagai Satu Negara, menyatakan bahwa nasionalisme dapat digunakan dalam konteks internasionalisme, berjuang untuk pembebasan nasional tanpa ras atau perbedaan agama. Contoh lain nasionalisme Gerakan Fidel Castro sayap kiri 26 Juli yang meluncurkan Revolusi Kuba mengusir Fulgencio Batista yang didukung Amerika pada tahun 1959, Irlandia Sinn Fein, Liga Awami di Bangladesh dan Kongres Nasional Afrika di Afrika Selatan.
15
Territorial nationalism
Slogan Nasionalis Brasil, Cinta Brazil atau tidak sama sekali ", sering digunakan selama kediktatoran militer Brasil. Kaum nasionalis Teritorial berasumsi bahwa semua penduduk bangsa tertentu berutang kesetiaan pada tempat negara dimana mereka dilahirkan Sebuah simbol yang suci dicari utk bangsa tsb guna membangkitkan kenangan populer. Sebuah kriteria nasionalisme teritorial adalah pembentukan massa, budaya masyarakat berdasarkan nilai-nilai dan tradisi penduduk.
16
Ultra nationalism Ultra-nasionalisme sering menyebabkan konflik di dalam negri dan antar negara, dalam bentuk ekstrem mengarah pada perang, pemisahan diri, atau genosida Fasisme adalah suatu bentuk ultra-nasionalisme otoriter yang mempromosikan revolusi nasional, kolektivisme nasional, negara totaliter, dan irredentism atau ekspansionisme untuk menyatukan dan memungkinkan pertumbuhan bangsa. Fasis sering mempromosikan nasionalisme etnis tetapi pada waktu tertentu yang dipromosikan nasionalisme budaya, termasuk asimilasi budaya lain di luar kelompok etnis tertentu. Fasisme menekankan kepatuhan individu kepada negara, dan kebutuhan untuk loyalitas mutlak dan tak terbantahkan untuk penguasa yang kuat.
17
Neo nationalism Neo-nasionalisme adalah sebuah bentuk nasionalisme yang unik , yang bereaksi pada proses globalisasi dan lebih khusus lagi globalisasi modal. Neo-nasionalisme terutama menguraikan pada teori sistem dunia, dengan menggunakan model daerah pusat –daerah pinggiran. Neo-nasionalisme di Turki Tidak seperti nasionalisme Turki tradisional, yang telah banyak memeluk koneksi dan pertalian dengan agama, patriotisme dan unsur-unsur budaya dan berbagai etnis, tren baru aktivisme nasionalis di Turki sering disebut sebagai "neo-nasionalisme" - sebuah ideologi ditandai dengan prinsip-prinsip yang lebih agresif seperti xenophobia , relatif terbuka, rasis dan anti-globalisasi.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.