Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
TEORI PELANGGARAN HARAPAN Judee Burgoon
Hubungan Ruang Asumsi Valensi Penghargaan Komunikator Rangsangan Batas Ancaman Valensi Pelanggaran Plggaran_Hrpan_joice cs
2
Plggaran_Hrpan_joice cs
Sekilas Teori Teori ini tertarik dengan struktur dari pesan-pesan nonverbal. Menyatakan bahwa ketika norma-norma komunikasi dilanggar, pelanggaran ini dapat dipandang dengan positif atau negatif, tergantung dari persepsi penerima terhadap si pelanggar. Melanggar harapan seseorang biasanya merupakan strategi yang dapat digunakan dibandingkan dengan memenuhi harapan seseorang. Plggaran_Hrpan_joice cs
3
Plggaran_Hrpan_joice cs
Sekilas Teori Teori ini berakar pada bagaimana pesan-pesan ditampilkan pada orang lain dan jenis-jenis perilaku yang dipilih orang lain dalam sebuah percakapan. Plggaran_Hrpan_joice cs
4
Plggaran_Hrpan_joice cs
Sekilas Teori Judee Burgoon mengembangkan Expectancy Violations Theory_EVT untuk memahami komunikasi nonverbal serta pengaruhnya terhadap pesan-pesan dalam sebuah percakapan (1978). Burgoon (1994:239) menyatakan “isyarat nonverbal merupakan bagian yang inheren dan penting dari penciptaan pesan (produksi) dan interpretasi (pemrosesan)”. Teori ini mengikuti pendekatan positivistik dan cakupan hukum. Plggaran_Hrpan_joice cs
5
Plggaran_Hrpan_joice cs
Sekilas Teori EVT menyatakan bahwa orang memiliki harapan mengenai perilaku nonverbal orang lain. Burgoon berargumen bahwa perubahan tidak terduga yang terjadi dalam jarak perbincangan antara para komunikator dapat menimbulkan suatu perasaan tidak nyaman atau bahkan rasa marah dan sering kali ambigu. Plggaran_Hrpan_joice cs
6
Plggaran_Hrpan_joice cs
Sekilas Teori Menginterpretasikan makna di balik pelanggaran akan harapan (expectancy violations) tergantung pada seberapa positif si pelanggar (violator) dipandang. Catatan: harapan di sini lebih mengarah kepada sebuah dugaan atau prediksi. Ruang personal merupakan konsep inti dari teori ini, dan pelanggaran ruang merupakan bagian penting dalam teori ini. Plggaran_Hrpan_joice cs
7
Plggaran_Hrpan_joice cs
Hubungan Ruang Proxemics: ilmu yang mempelajari penggunaan ruang seseorang. Membahas cara seseorang menggunakan ruang dalam percakapan mereka dan juga persepsi orang lain akan penggunaan ruang. Mark Knapp dan Judith Hall (2002) meyimpulkan bahwa penggunaan ruang seseorang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mencapai tujuan yang diinginkan, mempengaruhi makna dan esan. Plggaran_Hrpan_joice cs
8
Plggaran_Hrpan_joice cs
Hubungan Ruang EVT: Burgoon (1978:113) mulai dari sebuah premis bahwa manusia memiliki dua kebutuhan: affiliation dan personal space (sebuah ruang dapat tidak kelihatan dan dapat berubah-ubah yang melingkupi seseorang, yang menunjukkan jarak yang dipilih untuk diambil seseorang terhadap orang lain). Burgoon dkk percaya bahwa manusia senantiasa memiliki keinginan untuk dekat dengan orang lain, tetapi juga menginginkan adanya jarak tertentu. Plggaran_Hrpan_joice cs
9
Plggaran_Hrpan_joice cs
Hubungan Ruang PROXEMIC ZONE, yang merupakan hasil pengamatan Edward T. Hall (1966): melihat ada 4 zona proksemik: Intimate Distance: 0 – 46 cm. Zona spasial yang sangat dekat. Personal Distance: 46 cm – 120 cm. Zona spasial yang digunakan untuk keluarga dan teman. Social Space: 120cm – 360cm. Zona spasial yang digunakan untuk hbungan-hubungan yang formal, seperti hubungan dengan rekan kerja. Public Space: lebih dari 360cm. Zona spasial yang digunakan untuk diskusi yang sangat formal. Plggaran_Hrpan_joice cs
10
Plggaran_Hrpan_joice cs
Hubungan Ruang Plggaran_Hrpan_joice cs
11
Plggaran_Hrpan_joice cs
Hubungan Ruang Kewilayahan: kepemilikian seseorang akan sebuah area atau benda. Primary Territories: areas you own. Secondary Territories: areas open to everyone Public Territories: menandai tempat-tempat terbuka untuk semua orang, termasuk pantai dan taman. Like animals, humans often mark their territories with central, boundary, and ear markers as proof of ownership. Plggaran_Hrpan_joice cs
12
Plggaran_Hrpan_joice cs
Hubungan Ruang Theories about space: Protection Theory: you maintain spatial distance to protect yourself. Equilibrium Theory: you regulate distance according to the intimacy level of your relationship. Expectancy Violations Theory: increasing or decreasing the expected distance between yourself and another can send important messages. Plggaran_Hrpan_joice cs
13
Plggaran_Hrpan_joice cs
Hubungan Ruang Menurut Knapp (1978), biasanya manusia menandai wilayah mereka dengan empat cara: Menandai: menandai wilayah kita. Melabeli: memberikan simbol untuk identifikasi. Menggunakan Tanda atau Gambar yang Mengancam: menunjukkan penampilan dan perilaku yang agresif. Menduduki: mengambil tempat terlebih dahulu dan tinggal di sana untuk waktu yang paling lama dari orang lain. Plggaran_Hrpan_joice cs
14
Plggaran_Hrpan_joice cs
Asumsi Tiga asumsi yang menuntun teori ini: Harapan mendorong terjadinya interaksi antarmanusia. Harapan terhadap perilaku manusia dipelajari. Orang membuat prediksi mengenai perilaku nonverbal. Plggaran_Hrpan_joice cs
15
Plggaran_Hrpan_joice cs
Asumsi Pengaruh terhadap Harapan: Faktor-faktor Individual Komunikator (gender, kepribadian, usia, penampilan, reputasi) HARAPAN Faktor-faktor Relasional (sejarah hubungan yang melatarbelakangi, perbedaan status, tingkat ketertarikan dan rasa suka) Faktor Konteks (formalitas/informalitas, fungsi tugas/sosial, batasan lingkungan, norma-norma budaya) Plggaran_Hrpan_joice cs
16
Plggaran_Hrpan_joice cs
Asumsi Judee Burgoon dan Jerold Hale (1988), menyatakan dua jenis harapan: Pre-interactional Expectation: pengetahuan atau keahlian yang dibawa oleh komunikator ke dalam sebuah interaksi. Interactional Expectation: kemampuan seseorang untuk menjalankan suatu interaksi. Plggaran_Hrpan_joice cs
17
Plggaran_Hrpan_joice cs
Asumsi Orang mempelajari harapannya melalui budaya secara luas dan juga individu-individu dalam budaya tersebut. Individu-individu dalam sebuah budaya juga berpengaruh dalam mengkomunikasikan harapan. Burgoon dan Hale (1988): menyatakan bahwa sangat penting bagi kita untuk memperhatikan perbedaan-perbedaan berdasarkan pengetahuan awal kita mengenai orang lain, sejarah hubungan kita dengan mereka, dan observasi kita. Plggaran_Hrpan_joice cs
18
Plggaran_Hrpan_joice cs
Asumsi EVT menerapkan ide mengenai harapan pada perilaku verbal, dan orang membuat prediksi mengenai perilaku nonverbal orang lain. Judee Burgoon dan Joseph Walter (1990) memperluas pemahaman EVT selain ruang personal, juga pada sentuhan dan postur. Keatraktifan orang lain mempengaruhi evaluasi akan harapan. Plggaran_Hrpan_joice cs
19
Valensi Penghargaan Komunikator
Burgoon, Deborah Coker, dan Ray Coker (1986) melihat bahwa tidak semua pelanggaran atas perilaku yang diharapkan menimbulkan persepsi negatif. “Dalam kasus-kasus di mana perilaku bersifat ambigu atau menimbulkan banyak interpretasi, tindakan yang dilakukan oleh komunikator dengan tingkat penghargaan tinggi dapat menimbulkan makna positif, sementara tidankan sama yang dilakukan oleh komunikator degan tingkat penghargaan rendah dapat menimbulkan makna negatif” (1986:498). Plggaran_Hrpan_joice cs
20
Plggaran_Hrpan_joice cs
Asumsi Communicator Reward Valence: jumlah dari karakteristik-karakteristik positif dan negatif dari seseorang dan potensi bagi orang itu untuk memberikan penghargaan atau hukuman. Konsep penghargaan mencakup beberapa karakteristik yang menyebabkan seseorang untuk dipandang dengan positif atau negatif. Interpretasi terhadap pelanggaran sering kali bergantung pada komunikator serta nilai-nilai yang mereka miliki. Para komunikator dapat memberikan beberapa penghargaan termasuk senyuman, anggukan kepala, fisik yang menarik, kesamaan sikap, status sosial ekonomi, kredibilitas, dan kompetensi. Plggaran_Hrpan_joice cs
21
Plggaran_Hrpan_joice cs
Rangsangan Arousal (rangsangan) merupakan konsekuensi dari penyimpangan harapan. Ketika harapan seseorang dilanggar, minat atau perhatian orang tersebut akan dirangsang, sehingga ia akan menggunakan mekanisme tertentu untuk menghadapi pelanggaran yang terjadi. Cognitive Arousal: kesiagaan mental atau orientasi terhadap pelanggaran. Physical Arousal: mencakup perilaku-perilaku yang digunakan komunikator dalam sebuah interaksi. Perubahan dalam tubuh sebagai akibat dari penyimpangan harapan. Plggaran_Hrpan_joice cs
22
Plggaran_Hrpan_joice cs
Batas Ancaman Threat Threshold: jarak di mana orang yang berinteraksi mengalami ketidaknyamanan fisik dan fisiologis dengan kehadiran orang lain. Toleransi bagi pelanggaran jarak. Burgoon melihat bahwa ukuran batas didasarkan pada bagaimana kita memandang perlaku ancaman. Begitu pelanggaran terjadi, kita akan menginterpretrasikan pelanggaran tersebut. Plggaran_Hrpan_joice cs
23
Plggaran_Hrpan_joice cs
Valensi Pelanggaran Violation Valence: merujuk pada penilaian positif atau negatif dari sebuah perilaku yang tidak terduga. Valensi pelanggaran, berfokus pada penyimpangan itu sendiri. Para komunikator berusaha untuk menginterpretasikan makna dari sebuah pelanggaran dan memutuskan apakah mereka menyukainya atau tidak. Plggaran_Hrpan_joice cs
24
Plggaran_Hrpan_joice cs
Kritik RUANG LINGKUP Tampak terlalu luas. KEMUNGKINAN PENGUJIAN Sparks dan Greene berpendapat bahwa persepsi diri terhadap rangsangan bukan merupakan pengukuran yang valid. KEGUNAAN EVT merupakan teori yang praktis. Menawarkan suatu cara untuk menghubungkan perilaku dan kognisi. Plggaran_Hrpan_joice cs
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.