Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Definisi ramadhan… Berasal dari kata ra-ma-dha bermakna membakar

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Definisi ramadhan… Berasal dari kata ra-ma-dha bermakna membakar"— Transcript presentasi:

1 Definisi ramadhan… Berasal dari kata ra-ma-dha bermakna membakar
Artinya di bulan ramadhan ini, sebagaimana alam juga memang dalam keadaan terik matahari.. Ada sesuatu yang membakar… Untuk aspek spiritual kita. Maka bulan ramadhan adalah kesempatan setiap orang untuk dapat “membakar” keburukan-keburukan dirinya….

2 Hikmah 30 hari ramadhan 10 hari pertama: Pensucian diri (takhalli)
hari kedua : Penghiasan diri dengan amal-amal kebaikan (tahalli) hari terakhir : Penganugerahan Allah (tajalli)

3 Ada dua pengertian khusus ibadah shaum menurut Imam Alghazali
Pertama: Shaum itu mencegah dan meninggalkan. Di dalam shaum itu sendiri terdapat rahasia. Tak ada padanya perbuatan yang terlihat. Oleh karena itu tidak ada yang dapat melihat secara khusus seseorang itu shaum secara ikhlas atau tidak melainkan Allah Ta’ala. Di dalam ibadah shaum terkandung sebuah amalan batin dengan kesabaran semata-mata. Kedua: Dengan shaum terdapat sebuah perlindungan yang melemahkan musuh Allah Azza wa Jalla. Karena Hawa Nafsu dan syahwat akan menguat dengan penuhnya perut oleh makanan dan minuman.

4 3 Tingkatan umat Rasulullah Saw. melaksanakan shaum:
Shaum awam: Hanya sekedar menahan diri dari keinginan perut dan kemaluan, Shaumnya orang khusus: Mencegah juga dari tindakan lahiriyah berupa indera penglihatan, pendengaran, lidah, tangan , kaki dan anggota tubuh lainnya daripada dosa. Shaumnya yang khusus dari khusus: itulah shaumnya qalbu, dari segala cita-cita hina, dan dorongan hawa nafsu lainnya.

5 enam langkah penting dalam menemukan hikmah bathiniyah sebuah ibadah shaum:
Menundukkan pandangan dan menahan diri dari leluasanya pandangan kepada segala sesuatu yang tercela dan dibenci atau kepada sesuatu yang menyebabkan kelalaian hati serta melengahkannya dari berdzikir atau ingat kepada Allah Ta’ala. Rasulullah bersabda, “Pandangan itu adalah panah yang beracun dari panah-panah iblis yang dilaknat Allah, maka barangsiapa meninggalkan pandangan, karena takut kepada Allah, niscaya didatangkan Azza wa Jalla kepadanya sebuah keimanan yang merupakan kelezatan di dalam qalbunya.”

6 Menjaga lidah dari senda gurau yang tidak berguna, berdusta, mengumpat, mengadu domba, perkataan kotor, caci makian, permusuhan, dan memamerkan kebaikan (riya’). “Lima hal yang membatalkan makna shaum: Berdusta, mengumpat / memaki, mengadu domba, bersumpah palsu, memandang sesuatu dengan syahwat.” (HR Anas bin Malik)

7 3. Menahan pendengaran dari mendengar segala sesuatu yang dibenci, sebab segala sesuatu yang haram diucapkan, maka haram pulalah didengarkan.

8 Menahan anggota tubuh lainnya dari segala perbuatan dosa dari segala yang dibenci, demikian pula segala makanan yang meragukan (syubhat). Rasulullah bersabda, “Banyak sekali orang yang melaksanakan ibadah shaum, tetapi tidak ada yang diperolehnya dari shaumnya itu melainkan hanya lapar dan haus belaka.”

9 Janganlah kiranya terlampau banyak makan diwaktu berbuka, sekalipun makanan itu halal dan diperoleh dari jalan yang halal, sehingga membuat padat perut. Sungguh tidak ada wadah yang paling dibenci oelh Allah Ta’ala melainkan perut yang terisi penuh makanan sekalipun halal. Jiwa dan rahasia shaum adalah melemahkan kekuatan yang menjadi jalan masuk syetan dalam menggelincirkan manusia di dalam kejahatan, Dan yang demikian itu tidak akan berhasil selain dengan menyedikitkan makanan, yaitu dengan memakan makanan yang dimakan di malam hari ketika telah berbuka. Sebuah sabda suci Nabi, “Syetan mengalir dalam diri anak Adam sebagaimana aliran darah, maka sempitkanlah tempat alirannya itu dengan rasa lapar.

10 6. Hendaknya setelah berbuka itu, hatinya masih mempunyai perasaan yang goncang yakni antara ketakutan kepada Allah Ta’ala dengan penuh harapan untuk diterimanya amalan yang dilakukan sehari penuh itu. Sebabnya ialah karena ia sendiri pasti tidak dapat mengetahui apakah diterima shaumnya itu atau tertolak. Hendaklah perasaan sedemikian itu tetap ada pada setiap seseorang itu selesai melakukan segala macam peribadatan.

11 Renungan Sabda Suci Nabi Saw.
Dari Umar bin Khatab ra. Rasulullah saw bersabda,.. “Dibulan Ramadlan, apabila seseorang terbangun dari tidurnya, lalu ia menggerak-gerakkan tubuhnya di atas ranjangnya, maka malaikat berseru kepada-nya,…“Bangunlah segera, semoga Allah memberkati dan merahmatimu…” Kemudian apabila ia tegak, dan hendak melakukan shalat, maka ranjang tempat tidurnya berdo’a,.. “Allahumma_a’thihil_furusyal_marfuu’ata “Yaa Allah, gantikanlah baginya (kelak dengan ranjang-ranjang yang tinggi tebal.” Dan ketika ia memakai pakaian, maka pakaian itu pun berdoa: “Allahumma_a’thihii_min_hulalil_jannah. “Yaa Allah, berilah ia pakaian yang indah dari surga..” Di saat memakai sandal, maka sandal pun berdo’a untuknya,…“Allahumma_tsabbitqaddami’alashshiraath. “Yaa Allah teguhkanlah kedua kakinya di atas shirath,…”

12 Ketika menuju tempat air, maka tempat air pun berdo’a,
Ketika menuju tempat air, maka tempat air pun berdo’a,..“Allahumma_a’thihii_min_akwabil_jannah “Yaa Allah berilah ia tempat-tempat minum dari surga…” Ketika ia berwudlu’, maka air pun berdo’a,… “Allahumma_thahhirhu_minadz_ dzunuubi_wal_ khathaayaa..” “Yaa Allah bersihkanlah ia dari segala noda dan dosa,…” Akhirnya, ketika ia tegakkan shalat di dalam rumah, maka rumahnya pun juga ikut berdo’a demikian,… “Allahumma_wassi’_qabrahuu_ wanawwir_hufratahuu_wazid_rahmatahuu “Yaa Allah, lapangkanlah kuburnya, dan terangilah lubang lahatnya, serta tingkatkan rahmat, kasih sayangMu padanya…” Do’a mereka dikabulkan dan Allah menatap orang tersebut dengan penuh kasih sayang, dan firman-Nya,…“Wahai hambaku,… engkau yang berdo’a dan Akulah yang mengabulkan, engkau yang meminta dan Akulah yang memberi, engkau yang memohon ampun dan Akulah yang memberi ampunan.”

13 Rasulullah saw bersabda,..
“Andaikata umatku tahu pasti tentang sesuatu yang tersembunyi dalam bulan Ramadhan, pasti mereka berharap seluruh bulan dalam setahun menjadi bulan Ramadhan. Sebab ia menghimpun segala kebaikan dan taat yang dikabulkan, do’a-do’a yang dipenuhi, segala dosa diampuni dan surga merindukan mereka.” (DN, 14)

14 Rasulullah Saw, bersabda,. ..
“Umatku telah di karuniai 5 hal yang istimewa yang belum pernah diberikan kepada umat-umat sebelum mereka: Bau mulut orang yang shaum lebih harum disisi Allah Swt. dari pada harum kesturi. Ikan-ikan di lautan memohonkan ampunan bagi mereka hingga mereka berbuka shaumnya. Allah Swt. menghiasi surga-Nya setiap hari kemudian berfirman, ‘Sebentar lagi hamba-hamba-Ku yang saleh akan diangkat segala kesusahan dari mereka dan mereka akan datang kepadamu’. Syetan-syetan yang jahat akan dibelenggu supaya tidak dapat bebas menggoda mereka sebagaimana yang biasa mereka lakukan di luar Ramadlan. Pada malam terakhir bulan Ramadlan mereka yang bershaum akan di ampuni.”

15 Ungkapan Suci Imam Alghazali
“Apabila engkau shaum berniatlah untuk menahan hawa nafsumu. Shaum berarti hilangnya keinginan nafsu. Didalamnya ada kesucian hati, kurusnya anggota badan, perhatian untuk berbuat baik pada fakir miskin, kemauan untuk meminta tolong kepada Allah, berterima kasih atas semua nikmat, dan keringanan hisab yang diberikanNya. Anugerah Allah yang telah memberikan taufik kepadamu untuk shaum adalah lebih besar daripada syukurmu terhadapnya. Dari puasamu engkau bisa mendapat ganti atau imbalan.”

16 PEROLEHAN AGUNG IBADAH PUASA
Allah Swt berfirman: “Wahai Ahmad!... Mengertikah engkau hasil dari puasa?..” “Tidak..” jawab Nabi Saw. Allah Ta’ala menjawab,.. “Hasil dari puasa adalah sedikit berbicara dan sedikit makan,… “Hasil dari diam adalah kebijaksanaan; Hasil dari kebijaksanaan adalah pencerahan; Hasil dari pencerahan adalah keyakinan; Dan ketika seseorang mencapai kedudukan keyakinan yang mulia, ia senantiasa tidak menjadi cemas, bagaimana ia akan memulai hari-harinya, Apakah dengan kemudahan, atau dengan kesulitan,… tragedi ataukah kesenangan...

17 Bersyukur yang tidak dikotori dengan kebodohan,
Yang demikian itu adalah keadaan orang-orang yang telah mencapai kedudukan spiritual ridha. Barangsiapa mencapai kedudukan ini, maka ia akan mendapatkan tiga ciri-ciri yang tak terpisahkan: Bersyukur yang tidak dikotori dengan kebodohan, Zikir yang tidak bercampur dengan kelalaian, Dan cinta yang tidak bercampur dengan cinta yang lain. Barangsiapa yang mencintai-Ku dengan cara yang demikian, tanpa mencampurkan cinta yang lain dengan persahabatan-Ku,.. Maka Aku pun mencintainya dan menjadikan yang lain mencintainya;… Menjadikan mata hatinya terbuka,… Sehingga ia dapat menyaksikan keindahan dan keagunganKu, Aku akan memberinya pengetahuan dan pencerahan..... ( Hadits Qudsi )

18 Wallahu a’lam bish-shawab Walhamdulillahirrabbil’alamin.


Download ppt "Definisi ramadhan… Berasal dari kata ra-ma-dha bermakna membakar"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google