Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
“Strategi PUG dan Manfaatnya“
Oleh: Yulfita Raharjo
2
Intro Media adalah stakeholder penting dalam usaha PUG
Disebut peranya secara eksplisit dalam Beijing Platform for Action Sebab itu penting media memahami PUG yang komprehensif dan up-dated
3
Memahami ABC-nya PUG “Tak Kenal maka tak sayang”:
“gender’; “Pengarusutamaan Gender’; ‘Kesetaraan Gender’: Istilah-istilah yang ‘asing’; tidak utuh dipahamii; kerancuan dalam memahaami tidak mudah diterima
4
Dinamika kata Gender Asal Kata -- Gender banyak versi
Gendre (bhs Inggris kuno)- pinjam dari Bangsa Norman (di era Perancis lama) dari bahasa Latin genus . Artinya : “macam”; ‘tipe’ atau jenis OXFORD (1900) : menuliskan gender, artinya ‘macam’ Di dunia ilmu: Sexologist John Money (sekitar tahun 50-an) memperkenalkan istilah gender sebagai peran untuk membedakan dengan jenis kelamin (biologis) Menjadi populer ketika tahun 70-an, diperkenalkan theory yang dikembangkan oleh para aktivist perempuan Kata gender untuk membedakan 'jenis kelamin’ yang kodrati dengan gender yang dikaitkan dengan peran, status bagi perempuan dan laki2 , serta pengaturan hubungan diantara keduanya, yang didapat dari sosialisasi Perluasan istilah gender bukan hanya mengacu pada perempuan dan laki, tetapi termasuk orang tua, anak, disable; disfabel (mereka yang tidak/kurang beruntung)
5
Jenis kelamin vs gender
Jenis Kelamin vs Gender: Pemahaman yg masih rancu Jenis Kelamin merupakan karakteristik biologis, didapat karena kelahiran, bersifat kodrati, universal Gender merupakan karakteristik sosial, bagaimana menjadi perempuan dan menjadi laki-laki; didapat karena dipelajari, disosialisasilkan, diharapkan oleh masyarakat dimana seseorang dibesarkan, Sifat bervariasi
6
Gender menciptakan perbedaan peran, status, relasi antara laki-laki dan perempuan menciptakan stereotipi Gender Padahal ada perbedaan kebutuhan, pengalaman, aspirasi antara perempuan dan laki-laki berpotensi menciptakan isu genderisu yang tercipta karena perbedaan jenis kelamin
7
Dilemma isu gender dalam bidang Pembangunan
Mengapa Perlu Memasukan Perspektif Gender dalam Perencanaan Pembangunan? Dilemma isu gender dalam bidang Pembangunan Ada perbedaan dalam memperoleh : Akses dan manfaat dari usaha Pembangunan Ikut serta memutuskan/ mengungkapkan keinginan, Penguasaan terhadap sumber daya, Hanya karena perbedaan peran, status gendernya ‘Cerita si Kucing dan si bango’
8
Mengapa Perlu Memasukan Perspektif Gender Dalam Pembangunan ?
Dalam merancang siklus perencanaan: Sering kita kita bekerja berdasarkan atas sterotipi gender? Tidak memperhatikan /mempertimbangkan adanya perubahan2 dalam peran gender? Abai melakukan analisis dari perspektif gender Abai memahami bahwa perempuan dan laki-laki mempunayi perbedaan2 dalam kebutuhan, pengalaman, aspirasi
9
Gender dan Pembangunan
Kata ‘gender’ dikaitkan dengan pembangunan; diperkenalkan di pertemuan Ke-3 Perempuan sedunia di Nairobi (1985); Sebagai “koreksi” dari Pertemuan Perempuan Sedunia ke 1 di Mexico (1975) dan Pertemuan Perempuan ke-2 di Stockholm (1980): Isu yang mengemuka di pertemuan 1 dan 2 keterbelakangan perempuan karena perempuan kurang berpartisipasi dalam pembangunan Tapi hasil banyak studi membenarkan cerita si “bango dan si kucing’ Berlaku ‘fair’ keadilan gender- untuk mendapatkan kesetaraan Caranya: melalui PUG (Hasil kesepakatan Pertemuan Perempuan Sedunia ke-4 di Beijing (1995) Indonesia menindaklanjuti dengan INPRES no.9/2000 Keharusan melaksanakan PUG untuk semua sektor pembangunan,tingkat nasional dan lokal serta tertuang dalam berbagai legal framworknya: RPJP; RPJMN ; ; Berbagai PP; SKM/ KepMen/ Perda, dst
10
Konsep dan definisi PUG
Suatu proses mengidentifikasi dan menganalisis apa implikasi dari suatu perencanaan, termasuk legislasi, kebijakan, program disemua bidang dan level pembangunan terhadap kemaslahatan orang banyak (eksplisit: perempuan dan laki-laki ; mereka yang tidak beruntung); Merupakan strategi agar kebutuhan,pengalaman, kesulitan sebagai perempuan dan laki2 masuk menjadi dimensi integral dari keseluruhan proses perencanaan, implementasi dan monev disemua bidang pembangunan-- ada langkah2 teknisnya Tujuan akhir dari PUG adalah keadilan gender, dalam menerima akses, manfaat serta berpartisipasi dalam pembangunan; penguasaan terhadap sumberdaya (informasi, pengetahuan,dsb)
11
Beberapa prinsip PUG PUG adalah strategi untuk lebih fokus dan efektif; bukan menggantikan program atau kebijakan yang spesifik dibutuhkan oleh perempuan dan oleh laki2 Membutuhkan reorientasi dalam banyak hal (paradigma pembangunan: kerjasama sektor; pendanaan; indikator; sistem pendataan, dst) Tidak berasumsi bahwa semua perencanaan pembangunan, kebijakan, dst itu netral sifatnya, atau tidak ada maksud diskriminatif PUG harus melembaga melalui langkah-langkah kongkrit Hasil PUG harus akuntable dan dimonitor secara berkelanjutan Dukungan politik; dukungan pimpinan; dukungan sumberdaya, dukungan media
12
Sepuluh tahun berlalu Hasil: Sudah ada yang dicapai, masih banyak yang harus digapai Dari beberapa evaluasi memperlihatkan: masih banyak kerancuan dalam memahami konsep gender apalagi mengimplementasikan PUG Gamang dalam menterjemahkan dari Konsep PUG ke implementasi PUG masih dilihat ‘sepotong-sepotong’ belum merupakan kerja sinergi Perlu sosialisasi dan advokasi terus menerus, sembari meningkat Pengetahuan dan Keterampilan SDM
13
Penutup “Kutahu apa yang kumau katakan dengan PUG”
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.