Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRestu Reita Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Perancangan PjBL (Project Based Learning) yang Mengintegrasikan ICT
Winastwan Gora
2
Tujuan Sesi Peserta mampu mengembangkan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) berbasis ICT Peserta mampu mengembangkan instrumen penilaian otentik dengan memanfaatkan pustaka penilaian yang tersedia secara online dan menggunakan aplikasi online
3
Perancangan PjBL Menentukan Tema dan Sub Tema Membuat GRASPS
Membuat Pertanyaan Pemandu Merancang Penilaian Mengembangkan Instrumen Penilaian Menyediakan Dukungan untuk peserta didik
4
Apa itu PjBL? Project Based Learning (PjBL) merupakan salah satu model pembelajaran kontekstual yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Sebagaimana layaknya pendekatan kontekstual, PBL harus melibatkan tujuh pembelajaran efektif yaitu: konstruktivisme, menemukan, bertanya, komunitas belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian otentik.
5
Ciri Khas PjBL Terdapat masalah di dunia nyata yang dibahas dan dirancang solusinya oleh peserta didik (kelaparan, kesehatan, energi, kemiskinan, dll) Terdapat rancangan solusi yang disajikan dalam produk visual (presentasi multimedia, poster, leaflet, dll)
8
Dengan melakukan observasi, wawancara dan menyusun laporan, diharapkan :
9
Penjelasan Proyek
10
Brainstorming
11
Observasi
12
Observasi
13
Observasi
14
Observasi
15
Wawancara (Puskesmas)
16
Wawancara (Kepala Desa)
17
Wawancara (Ketua RW)
18
Menyusun Laporan
19
Menyusun Laporan
20
Presentasi Laporan
21
Presentasi Laporan
22
Membuat Publikasi (Majalah Dinding)
23
Membuat Publikasi (Majalah Dinding)
24
Menyerahkan Surat Rekomendasi (u/ Kepala Desa)
25
Surat Rekomendasi dari Sekolah untuk Penanganan Pencemaran
26
Identifikasi Rancangan Proyek dengan GRASPS (45 menit)
GRASPS merupakan singkatan dari Goal (Tujuan – Mengacu ke Permasalahan di Dunia Nyata), Role (peran peserta didik yang dihubungkan dengan dunia nyata/real world), Audience (peserta dalam aktivitas pembelajaran), Situation (situasi dalam aktivitas pembelajaran) dan Product (produk/hasil/artefak pembelajaran) dan Standard (Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Penilaian). Goal Role Audience Situation Product Standard Wiggins, Grant and Jay McTighe. Understanding by Design Professional Development Work book. Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development. 2004
27
Mengembangkan Pertanyaan Pemandu
Proses inkuiri (penyelidikan) peserta didik dimulai ketika guru menanyakan pertanyaan pemandu (driving question) di dalam pembelajaran peserta didik akan mulai berpikir dan membuat koneksi sesuai pemahaman dan pengalamannya untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
28
Mengembangkan Pertanyaan Pemandu
Pertanyaan-pertanyaan pemandu menghubungkan pembelajaran dengan dan lintas disiplin ilmu yang berbeda dengan cara memberikan topik-topik yang menarik dan penting untuk peserta didik. Pertanyaan pemandu terdiri dari Pertanyaan Mendasar/Esensi, Pertanyaan Unit Pertanyaan Isi.
29
Pertanyaan Pemandu: Pertanyaan Esensial/Mendasar
Pertanyaan-pertanyaan Esensial adalah pertanyaan-pertanyaan yang bersifat luas dan terbuka dan menyangkut gagasan-gagasan besar dan konsep-konsep tetap. Pertanyaan-pertanyaan esensial sering bersifat lintas disiplin dan membantu peserta didik melihat bagaimana mata-mata pelajaran berhubungan satu sama lain.
30
Pertanyaan Pemandu: Pertanyaan Unit
Pertanyaan-pertanyaan Unit terikat secara langsung dengan proyek dan mendukung penyelidikan ke dalam pertanyaan-pertanyaan Esensial. Pertanyaan-pertanyaan Unit bersifat terbuka yang membantu peserta didik mendemonstrasikan seberapa baik mereka mengerti konsep-konsep inti sebuah proyek.
31
Pertanyaan Pemandu: Pertanyaan Isi
Pertanyaan-pertanyaan isi berbasis fakta, konkrit, dengan seperangkat jawaban benar yang bersifat terbatas. Sering sekali pertanyaan-pertanyaan Isi berhubungan dengan definisi, identifikasi, dan ingatan yang bersifat umum tentang informasi—sama dengan jenis pertanyaan yang sering anda jumpai pada tes. Pertanyaan-pertanyaan isi adalah penting karena mendukung pertanyaan-pertanyaan esensial dan pertanyaan-pertanyaan Unit.
33
Penilaian Otentik Strategi penilian efektif yang dapat dipergunakan untuk menilai Pembelajaran Berbasis Proyek adalah penilaian otentik (autentik assessment). Penilaian otentik adalah suatu istilah/terminologi yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan peserta didik dapat mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah.
34
Penilaian Otentik Penilaian otentik juga disebut dengan penilaian alternatif. Pelaksanaan penilaian otentik tidak lagi menggunakan format-format penilaian tradisional (multiple-choice, matching, true-false, dan kertas maupun tes pensil), tetapi menggunakan format yang memungkinkan peserta didik untuk menyelesaikan suatu tugas atau mendemonstrasikan suatu kinerja dalam memecahkan suatu masalah.
35
Bentuk Penilaian Otentik
Portfolio (contoh: wawancara lisan) Unjuk Kerja/Performance (contoh: tugas penyelesaian masalah studi kasus/problem solving) Proyek Penelitian Diskusi Menulis/Esai Simulasi Presentasi Respon tertulis - Analisis lisan , dll
37
Merencanakan Penilaian
Sebelum Proyek Berlangsung Saat Proyek Berlangsung Setelah Proyek Selesai peserta didik diberikan brainstorming tentang proyek agar mereka mendapatkan gambaran yang jelas dan tentang semua materi sebelum pelaksanaan proyek. peserta didik melakukan perencanaan waktu dan kebutuhan untuk melaksanakan proyek mereka dengan mengisi sebuah timeline pada lembar kerja yang disediakan guru. peserta didik memeriksa kemajuan pelaksanaan proyek lewat Daftar Periksa Wawancara dan Pengamatan. peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan serta mengumpulkan hasil pengamatan dan wawancara dalam Jurnal Proses peserta didik menyusun laporan dalam bentuk Presentasi Multimedia menggunakan aplikasi penyusun multimedia. peserta didik menggunakan Rubrik Presentasi Multimedia untuk melakukan penilaian diri terhadap hasil karyanya. peserta didik mengembangkan poster kampanye Jajanan Sehat menggunakan aplikasi pengolah kata dan menggunakan Rubrik Poster untuk menilai hasil karya mereka.
38
Rubrik dalam Penilaian Otentik
Rubrik penilaian adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi respon murid mengenai penilaian otentik Secara garis besar, rubrik penilaian terdiri dari Kriteria Penilaian, Skala Nilai dan Deskriptor
39
Bentuk Rubrik Deskriptor
40
Pemanfaatan ICT dalam PjBL
Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran berbasis proyek dapat dimanfaatkan sebagai perangkat pendukung untuk mencari informasi, mengolah informasi, menyajikan informasi dan menyebarluaskan informasi
41
Pemanfaatan ICT dalam PjBL
Para peserta didik dapat memanfaatkan Internet dan mesin pencari untuk melakukan pencarian data dan penelitian literatur, memanfaatkan aplikasi pengolah kata, spreadsheet, dan penyusun presentasi multimedia untuk mengolah dan menyajikan informasi (termasuk dalam membuat dan menyusun portfolio digital) serta memanfaatkan dan media sosial (wiki, blog, Facebook dan Twitter) untuk menyebarluaskan informasi.
42
Salah satu peran ICT dalam PjBL digunakan dalam mengembangkan portfolio digital peserta didik, misalnya peserta didik menggunakan aplikasi presentasi multimedia untuk membuat presentasi laporan penelitian, memanfaatkan aplikasi pengolah kata untuk membuat poster atau menggunakan aplikasi pengolah video untuk membuat iklan layanan masyarakat. Dengan memanfaatkan ICT untuk membuat portfolio peserta didik, secara tidak langsung guru telah pula mengajarkan keterampilan ICT kepada peserta didik dan mengajarkan kepada mereka bagaimana melakukan komunikasi efektif (untuk menyampaikan pesan) dengan membuat produk-produk publikasi.
43
Contoh Poster peserta didik
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.