Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Teori Feminisme Dalam Kajian Komunikasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Teori Feminisme Dalam Kajian Komunikasi"— Transcript presentasi:

1 Teori Feminisme Dalam Kajian Komunikasi
Oleh; Agoes Moh. Moefad (NPM : ) Hamzah Turmudi (NPM : ) Zaenal Mukarom (NPM : )

2 Feminisme merupakan suatu gerakan emansipasi wanita, gerakan dengan lantang menyuarakan tentang perbaikan kedudukan wanita dan menolak perbedaan derajat antara laki-laki dan wanita (Marry Wallstonecraff; bukunya The Right of Woman pada tahun 1972).

3 Feminisme berkenaan dengan pembebasan perempuan daripada penindasan oleh kaum lelaki. Dalam istilah yang mudah, feminisme merupakan kepercayaan kepada kesamaan sosial, politik, dan ekonomi.

4 Feminisme dan Filsafat
Perempuan adalah makhluk inferior dan tersubordinasi. Laki-laki membangun apa yang dinamakan patriark-supremasi laki-laki. Tujuan hidup perempuan hanya untuk melayani laki-laki, perempuan tidak mungkin/ tidak dapat menjadi pemimpin. (Filsuf Jean Jacques Rousseau (1755) A Discourse on Political Economy)

5 Pandangan filsuf laki-laki abad modern tentang perempuan, berhulu pada pemikiran filsuf sebelumnya, dengan caranya sendiri, merembes ke dalam seluruh ajaran dan sistem nilai masyarakat di seluruh dunia, melahirkan feodalisme dan kolonialisme, khususnya di dalam cara berpikir. (Dr Gadis Arivia dalam Filsafat berperspektif Feminis).

6 Adanya kebencian terhadap perempuan dalam pemikiran-pemikiran para filsuf besar. Filsafat laki-laki bersifat logosentris, phalocentris. Perempuan perlu berfilsafat untuk menyelamatkan keberatsebelahan pemikiran laki-laki filsuf. (Prof Dr Franz Magnis-Suseno, Guru Besar Filsafat Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara)

7 Ketertindasan perempuan tidak bisa hanya dianalisis dengan satu atau dua teori.
Partisipasi politik perempuan dianalisis dengan teori Feminisme Liberal. Persoalan perempuan buruh yang mengalami diskriminasi upah dijabarkan oleh konsep Feminisme Sosialis-Marxis. Masalah pemerkosaan, dapat dijabarkan lewat Feminisme Radikal. Penanggulangan korban trauma dilakukan konseling dengan analisis Feminisme Psikoanalisa.

8 feminisme tidak bisa hanya dilihat dari penampilan, namun apa yang ada di dalam "mind". Kelompok feminis tidak identik dengan yang berselendang atau bersarung. Feminis adalah apa yang ada dalam gagasan-gagasannya. "Women is the longest revolution“ (Feminis Juliet Mitchell).

9 Feminisme dan Pekerjaan Sosial
Pengaruh teori feminis terhadap pekerjaan sosial (social work) bermetamorfosa menjadi sebuah paradigma tersendiri, dikenal dengan feminist social work (pekerjaan sosial feminis). Secara akademis, lahir awal tahun 1970-an, ketika ‘wanita’ mulai ditambahkan ke dalam kurikulum pekerjaan sosial (Dominelli, 2002).

10 Tiga mazhab besar feminisme adalah; feminisme liberal, radikal dan sosialis. Ketiga mazhab mainstream ini berkembang menjadi ‘sub-mazhab’ seperti; Feminisme lesbian (lesbian feminist theory), Feminisme kultural, Eco-feminisme, Wanitaisme (womanism atau African-American women’s feminist theory), Feminisme pascamodern (postmodern feminist theory), Feminisme global (Saulnier, 2000).

11 (1) pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial;
Beberapa konsep dan isu mengenai pekerjaan sosial. Empat topik yang disajikan meliputi: (1) pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial; (2) clash about welfare; (3) paradigm shift; dan (4) aras praktek pekerjaan sosial.

12 (1) Pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial
Sebagai disiplin akademis, pekerjaan sosial merupakan studi yang memfokuskan perhatiannya pada interelasi person-in-environment berdasarkan pendekatan holistik yang dibangun secara eklektik dari ilmu perilaku manusia dan sistem sosial, terutama psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi dan politik.

13 Kesejahteraan sosial (social welfare) adalah arena atau domain dimana pekerjaan sosial berkiprah. Sebagaimana posisi dan peran dokter dalam sistem kesehatan, guru dalam sistem pendidikan, hakim dan jaksa dalam sistem peradilan

14 2. Clash About Welfare Liberalisme, konservatifisme dan radikalisme merupakan tiga ideologi ‘besar’ (grand ideology), yang berkembang di Amerika Serikat dan Eropa Barat. Kemudian melahirkan sistem ‘kesejahteraan negara’ (welfare state) dan mempengaruhi perkembangan pekerjaan sosial feminis.

15 3. Paradigm Shift Menguatnya globalisasi dan privatisasi mengukuhkan pengaruh faham neo-liberalisme ke dalam sektor kesejahteraan sosial; dan pada gilirannya menggeser/ memperbarui paradigma pekerjaan sosial.

16 4. Aras Praktek Pekerjaan Sosial
Pekerja sosial berkiprah pada tiga tingkatan: (a) aras mikro, menolong individu berdasarkan relasi satu-per-satu, (b) aras mezzo, membantu keluarga dan kelompok kecil lainnya, (c) aras makro, memperbaiki organisasi dan komunitas atau mengupayakan perubahan-perubahan dalam kebijakan sosial dan peraturan hukum lainnya.

17 Teori Feminis dan Pekerjaan Sosial
1. Feminis Liberal 2. Feminis Radikal 3. Feminis Sosialis

18 Pekerjaan Sosial Feminis
Pengaruh teori feminis terhadap pekerjaan sosial sangat kentara pada bidang penelitian pekerjaan sosial (Dominelli; 2002). Feminisme adalah satu body of knowledge (epistemology) yang membentuk penelitian pekerjaan sosial, selain positivisme (scientific empirism), heurisme (naturalistic inquiry), dan postmodernism (Gibbs, 2001).

19 Teori Feminis Marxis – Sosialis
Dalam doktrin materisalisme historis, Marx menegaskan; “Modus produksi dari kehidupan sosial mengkondisikan proses umum kehidupan sosial, politik, dan intelektual. Bukan kesadaran manusia yang menentukan eksistensi dirinya, namun eksistensi sosial menentukan kesadaran manusia”.

20 Teori ekonomi Marxis percaya bahwa kapitalisme adalah suatu sistem hubungan kekuasaan yang eksploitatif (majikan mempunyai kekuasaan yang lebih besar, mengkoersi pekerja untuk bekerja lebih keras) dan hubungan pertukaran (bekerja untuk upah, hubungan yang diperjualbelikan).

21 Feminis sosialis mengklaim bahwa kapitalis tidak dapat dihancurkan kecuali patriarki juga dihancurkan. Hubungan material dan ekonomi manusia tidak dapat berubah, kecuali ideologi mereka juga berubah. Perempuan harus menjalani dua perang (patriarki dan ideology), untuk dapat terbebas dari opresi.

22 Teori Marxis tentang sifat manusia; perempuan sama dengan laki-laki dalam ”membentuk” masyarakat. Marxis tidak melihat perempuan merupakan bagian dari masyarakat yang ”dibentuk” laki-laki dan masyarakat patriakal (yang menjadikan perempuan teropresi dari dunia kerja dan dalam keluarga).

23 Terima Kasih & Semoga Manfaat.


Download ppt "Teori Feminisme Dalam Kajian Komunikasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google