Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

oleh: FATCHUR ROHMAN NIM : Q

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "oleh: FATCHUR ROHMAN NIM : Q"— Transcript presentasi:

1 oleh: FATCHUR ROHMAN NIM : Q1000 80 385
DUKUNGAN KAPABILITAS, KOMITMEN DAN BUDAYA ORGANISASI BERDEMIDIASI KREATIVITAS STRATEGI TERHADAP KINERJA KEPALA SEKOLAH SLTA DI KABUPATEN JEPARA oleh: FATCHUR ROHMAN NIM : Q

2 A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebagian dari kehidupan masyarakat dan sebagian dinamisator masyarakat sendiri. Ada kecenderungan betapa sektor pendidikan selalu terbelakang dalam berbagai sektor pembangunan lainnya. Dunia pendidikan biasanya tidak siap menghadapi kemungkinan perubahan-perubahan dan setiap perubahan membawa nilai-nilai baru. Ada yang sejalan dengan nilai-nilai yang berlaku, tetapi banyak yang justru berlawanan. Sumber daya manusia yang merupakan asset organisasi/sekolah dan relative sulit ditiru oleh organisasi lain memegang peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi/sekolah . Hal ini disebabkan oleh sifat sumber daya manusia yang tidak tetap dan terus bergerak secara fleksibel mengikuti setiap perubahan yang terjadi dilingkungannya. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu membawa akibat yaitu tuntutan yang lebih tinggi terhadap setiap individu untuk lebih meningkatkan kinerja mereka sendiri. Perubahan tersebut juga memberikan implikasi pada kinerja sekolah yang berubah-ubah, sehingga setiap strategi yang dilakukan manajer/kepala sekolah/kepala sekolah menuntut agar dapat berpikir dan bertindak secara cepat dan tepat untuk meminimalisasi kegagalan-kegagalan.

3 Dengan melihat kenyataan bahwa rendahnya komitmen, kapabilitas dan budaya organisasi serta belum optimumnya kreatifitas strategi yang dimiliki oleh para kepala sekolah SLTA di Kabupaten Jepara, maka penelitian ini akan menguji bagaimanakah dukungan kapabilitas, komitmen dan budaya organisasi yang bermediasi kreativitas strategi terhadap kinerja kepala sekolah dengan mengambil sampel hanya pada satu jenis tingkatan sekolah yaitu sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) yang meliputi SMA/MA dan SMK Menurut Barney (1991: 55) menunjukkan bahwa artikulasi strategi akan menjadi nyata bila organisasi didukung oleh modal atau kapabilitas sumber daya manusia (manajer/kepala sekolah) dan organisasi/perusahaan.. Mengingat betapa pentingnya kapabilitas, komitmen sumber daya manusia dan budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja sekolah , maka penelitian ini mengambil obyek kinerja kepala sekolah SLTA di Kabupaten Jepara.

4 Jika dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya dalam penlitian ini adalah adanya penambahan variabel budaya organisasi yang memberi dukungan positif terhadap kreativitas strategi dan kinerja kepala sekolah SLTA. Berdasarkan latar belakang diatas, maka menarik sekali untuk dilakukan penelitian (research) bidang studi manajemen sumber daya manusia yang berjudul: “DUKUNGAN KAPABILITAS, KOMITMEN DAN BUDAYA ORGANISASI YANG BERDIMEDIASI KREATIVITAS STRATEGI TERHADAP KINERJA KEPALA SEKOLAH SLTA DI KABUPATEN JEPARA (Studi Empiris pada Kepala Sekolah SLTA di Jepara) “

5 B. Identifikasi Masalah
Melihat semua hal yang melatarbelakangi kinerja kepala sekolah maka, penulis menarik beberapa masalah dengan berdasarkan kepada : Rendahnya komitmen, kapabilitas dan budaya organisasi serta belum optimumnya kreatifitas strategi yang dimiliki oleh para kepala sekolah SMA/MA dan SMK di Kabupaten Jepara. Bagaimanakah dukungan kapabilitas, komitmen dan budaya organisasi yang bermediasi kreativitas strategi terhadap kinerja kepala sekolah.

6 C. Pembatasan Masalah Untuk memperjelas pemahaman tentang variabel -variabel yang terkait dalam penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan untuk pembatasan masalah yang ada yaitu : Penelitian ini hanya dilaksanakan pada Kepala sekolah SLTA (SMA/MA dan SMK) di Kabupaten Jepara Penelitian ini hanya terbatas pada dukungan kapabilitas, komitmen dan budaya organisasi yang berdimediasi kreativitas strategi terhadap kinerja kepala sekolah.

7 D.Rumusan Masalah Kreativitas yang sesungguhnya merupakan langkah pertama dalam inovasi, yang menghasilkan ide-ide baru, merupakan suatu hal yang vital dan mutlak untuk dilakukan demi keberhasilan pendidikan dalam jangka panjang, karena dunia pendidikan sering tidak stabil dan perubahan yang dihadapi bergerak sangat cepat juga belum mampu dilaksanakan secara optimum.

8 Dari permasalahn diatas pertanyaan maka pertanyaan penelitian yang timbul adalah :
Bagaimana dukungan kapabilitas terhadap kinerja kepala sekolah SLTA di Jepara ? Bagaimana dukungan kapabilitas terhadap kreativitas strategi kepala sekolah SLTA di Jepara ? Bagaimana dukungan komitmen terhadap kinerja kepala sekolah SLTA di Jepara ? Bagaimana dukungan komitmen terhadap kreativitas strategi kepala sekolah SLTA di Jepara ? Bagaimana dukungan budaya organisasi terhadap kinerja kepala sekolah SLTA di Jepara ? Bagaimana dukungan budaya organisasi terhadap kreativitas strategi kepala sekolah SLTA di Jepara ? Bagaimana dukungan kreatifitas strategi terhadap kinerja kepala sekolah SLTA di Jepara ?

9 E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas adapun tujuan – tujuan yang akan dilakukan. Tujuan dalam penelitian yang dimaksud antara lain. Menganalisis dukungan kapabilitas terhadap kinerja kepala sekolah SLTA di Jepara. Menganalisis dukungan kapabilitas terhadap kreativitas strategi kepala sekolah SLTA di Jepara. Menganalisis dukungan komitmen terhadap kinerja kepala sekolah SLTA di Jepara. Menganalisis dukungan komitmen terhadap kreativitas strategi kepala sekolah SLTA di Jepara. Menganalisis dukungan budaya organisasi terhadap kinerja kepala sekolah SLTA di Jepara. Menganalisis dukungan budaya organisasi terhadap kreativitas strategi kepala sekolah SLTA di Jepara. Menganalisis dukungan kreatifitas strategi terhadap kinerja kepala sekolah SLTA di Jepara

10  F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: Manfaat Praktis Hasil penelitian ini memberikan informsi tambahan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam dunia pendidikan khusunya sekolah pada tingkatan SLTA (SMA/MA dan SMK) tentang dampak kapabilitas, komitmen dan budaya organisasi pada kreativitas strategi dan kinerja kepala sekolah (langsung maupun tidak langsung) Untuk menambah wawasan masyarakat awam / umum ataupun bagi organisasi pendidikan yang menaruh minat terhadap permasalahan-permasalahan sekolah terutama yang berkaitan dengan strategi peningkatan kinerja kepala sekolahnya Manfaat Teoritis Sebagai masukan atau bagi penelitian selanjutnya dalam mengembangkan penelitian mengenai faktor-faktor penentu kinerja kepala sekolah khususnya yang berkaitan dengan kapabilitas, komitmen dan budaya organisasi serta kreativitas strategi.

11 Pengertian Kapabilitas
G. Kajian Teori Pengertian Kapabilitas Shalley (1991:179) mendefinisikan kapabilitas adalah pengetahuan dimana individu melakukan pekerjaan dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk memproses informasi secara kreatif terhadap kebaruan informasi dan kesesuaian tanggapan-tanggapan

12 Pengertian Komitmen Dari beberapa pendapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi adalah rasa memiliki pegawai/karyawan (anggota organisasi) terhadap organisasi/ perusahaan untuk mewujudkan tujuan organisasi/perusahaan

13 Pengertian Budaya Organisasi
Glaser et al. (1987) dalam Koesmono (2005:9) mengemukakan bahwa budaya organisasional seringkali digambarkan dalam arti yang dimiliki bersama. Pola-pola dari kepercayaan, simbol-simbol, ritual-ritual, dan mitos-mitos yang berkembang dari waktu ke waktu dan berfungsi sebagai perekat yang menyatukan organisasi.

14 Pengertian Kreativitas Strategi
Kreativitas strategi merupakan suatu hasil pemikiran seseorang atau tim kerja yang lain dari biasanya untuk mewujudkan suatu karya inovasi program yang bermakna.

15 Pengertian Kinerja Dari berbagi pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah konsep utama organisasi yang menunjukkan seberapa jauh tingkat kemampuan pelaksanaan tugas-tugas organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

16 Penelitian terdahulu Indikator yang dipergunakan dalam mengukur konstruk Kinerja manajer/kepala sekolah juga merujuk pada penelitian Menon (1999) yang terdiri dari Kemampuan untuk mencapai sasaran/target , kemampuan dalam pengambilan keputusan dan kesemptatan untuk berkembang. Oleh karena itu Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah , kapabilitas dan komitmen memberikan dukungan positip terhadap kinerja manajer/kepala sekolah.

17 Kreativitas Strategi (Y1)
G. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotsis Berdasarkan pada kajian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kerangka pemikiran yang dibangun dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam grafis sebagai berikut: Kapabilitas (X1) Komitmen (X2) Budaya Organisasi (X3) Kreativitas Strategi (Y1) Kinerja Kepala (Y2)

18 H. Hipotesis Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap pertanyaan penelitian. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : Diduga ada dukungan yang signifikan antara kapabilitas terhadap kinerja kepala sekolah SLTA di Jepara. H2 Diduga ada dukungan yang signifikan antara kapabilitas terhadap kreativitas strategi kepala sekolah SLTA di Jepara. H3 Diduga ada dukungan yang signifikan antara komitmen terhadap kinerja kepala sekolah SLTA di Jepara. H4 Diduga ada dukungan yang signifikan antara komitmen terhadap kreativitas strategi kepala sekolah SLTA di Jepara. H5 Diduga ada dukungan yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja kepala sekolah SLTA di Jepara. H6 Diduga ada dukungan yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kreativitas strategi kepala sekolah SLTA di Jepara. H7 Diduga ada dukungan yang signifikan antara kreatifitas strategi terhadap kinerja kepala sekolah SLTA di Jepara

19 G. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian exsplanatif 2. Populasi dan sampel Populasi adalah keseluruhan jumlah kepala sekolah SLTA di Jepara yang berjumlah 92 pegawai. Mengingat jumlah populasi 92 maka diambil sampel dengan rumus Slovin menjadi 85 responden. 3. Sumber dan jenis data Data primer adalah data yang di kumpulkan dan di olah sendiri oleh organisasi yang menerbitkan atau menggunakan. Data sekunder merupakan data yang bukan di usahakan sendiri oleh penulis melainkan melalui biro statistik, majalah, keterangan - keterangan atau publikasi lainnya. Data merupakan salah satu unsur yang penting dalam menyusun laporan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pada penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada responden.

20 4. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan studi pustaka, dokumentasi dan kuesioner 5. Variabel penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah variabel Kapabilitas ( X1), Variabel Komitmen (X2) dan Budaya Organisasi(X3), Kreativitas Strategi (Y2) dan Kinerja Kepala Sekolah (Y3). Untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi orang atau sekelompok orang digunakan skala Likert. Dengan skala Likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.

21 7. Teknik analisi data Teknik analisi data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisi Partial Least Square (PLS) yang merupakan metode analisis yang powerful karena tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran tertentu, dapat diterapkan pada semua skala data, tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sample (Ghozali, 2006). Adapun tujuan PLS adalah membantu peneliti untuk mendapatkan nilai variabel latent untuk tujuan prediksi (Ghozali, 2006). Estimate parameter yang didapat dengan PLS meliputi tiga kategori yaitu: Weight esimate yang digunakan untuk menciptakan skor variabel laten. Mencerminkan estimasi jalur (peth estimate) yang menghubungkan variabel laten dan antar variabel laten dan blok indikatornya (loading). Berkaitan dengan means dan lokasi parameter (nilai konstanta regresi) untuk indikator dan variabel laten.

22 Adapun langkah-langkah pengujian model empiris penelitian berbasis Partial Least Square (PLS), adalah sebagai berikut: Membentuk diagram jalur hubungan kausalitas antar konstruk Menguji Unidimensionalitas Menguji outer model Membaca Inner Model (Uji Hipotesis)


Download ppt "oleh: FATCHUR ROHMAN NIM : Q"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google