Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Presentasi Kasus Dipersiapkan Skabies
Kelompok A2 Risqon Nafiah. Fachrul Thamrin. Dina Faizah. Tiara Kemala Sari
2
Ilustrasi Kasus Skabies
3
Identitas Nama : Ny. MA Jenis kelamin : Perempuan
TTL : Lampung, 18 Juli 1986 Status Perkawinan : Menikah Alamat : Parung Bangsa : Indonesia Agama : Islam Pendidikan : SLTP Pekerjaan : Buruh
4
Keluhan Utama Pasien datang dengan keluhan bruntus-bruntus kemerahan pada hampir seluruh bagian tubuh disertai rasa gatal yang memberat sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit (SMRS).
5
Riwayat Penyakit Sekarang
1 bulan SMRS : bruntus-bruntus kemerahan, gatal, berawal dari sela-sela jari tangan, terutama saat malam hari. Kemudian menyebar ke badan, bokong, dan sela-sela jari kaki. Kulit menjadi lebih kering, lecet, dan perih karena digaruk
6
Riwayat Penyakit Sekarang
Belum pernah berobat ke dokter, seringkali menggunakan bedak salisil, tapi tidak ada perbaikan. Pasien mandi 2 kali sehari dengan menggunakan air PDAM dan sabun batang yang dipakai bersama dengan suami. Pasien menyangkal menggunakan handuk bergantian.
7
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mencuci pakaian dengan deterjen. Pasien bekerja sebagai buruh pabrik, tinggal di rumah kontrakan bersama suaminya. Suami pasien mengalami keluhan yang sama sejak 1 minggu yang lalu pada sela-sela jari tangan Riwayat alergi makanan atau obat, bersin di pagi hari, dan asma disangkal.
8
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat alergi, diabetes melitus, dan hipertensi dalam keluarga disangkal.
9
Timeline 1 bulan Bruntus kemerahan, disertai gatal
Berawal dari sela jari tangan 2 minggu Menyebar ke hampir seluruh tubuh Semakin memberat Diberi bedak salisil 1 minggu Suami pasien mengalami keluhan yang sama pada sela jari tangan
10
Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Kompos mentis Berat badan : 45 kg Tinggi badan : 165 cm Keadaan gizi : kesan kurang Jantung/paru : tidak diperiksa Abdomen : supel, nyeri tekan (-) Ekstremitas : akral hangat, tidak ada edema Kelenjar Getah Bening: tidak membesar
13
Status Dermatovenerologi
Pada hampir seluruh tubuh / universal, terdapat papul eritematosa, berjumlah multipel, tersebar diskret yang disertai erosi dan ekskoriasi. Pada regio punggung, terdapat pustul, berjumlah multipel, tersebar diskret, berukuran lentikuler yang disertai krusta berwarna kuning.
14
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Gram Diagnosis Kerja Skabies dengan Infeksi Sekunder Diagnosis Banding Dermatitis
15
Tatalaksana Non medikamentosa Edukasi mengenai penyakit Skabies
Edukasi mengenai terapi Skabies Edukasi mengenai cara penularan dan pencegahannya Edukasi mengenai higiene / kebersihan diri dan lingkunganu Profilaksis seluruh anggota keluarga Medikamentosa Permetrin 5% krim Mandi dengan sabun sulfur
16
Prognosis Ad vitam : bonam Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : bonam
17
Pembahasan Skabies
18
Suami pasien 1 minggu lalu mengalami keluhan yang sama
Bruntus-bruntus kemerahan hampir di seluruh bagian tubuh disertai gatal 1 bulan lalu bruntus kemerahan gatal bermula pada sela-sela jari tangan terutama dirasakan malam hari. Lalu dirasakan pada badan, bokong, dan sela-sela jari kaki. Suami pasien 1 minggu lalu mengalami keluhan yang sama Tidak ada riwayat alergi Kemungkinan diagnosis: Dermatitis Prurigo Skabies
19
Menyerang secara berkelompok
Diagnosis Skabies Memenuhi 2 dari 4 tanda kardinal: Pruritus nokturnal Menyerang secara berkelompok Terdapat terowongan Ditemukan tungau
20
Status Dermatologikus
Pada hampir seluruh tubuh / universal, terdapat papul eritematosa, berjumlah multipel, tersebar diskret yang disertai erosi dan ekskoriasi. Pada regio punggung, terdapat pustul, berjumlah multipel, tersebar diskret, berukuran lentikuler yang disertai krusta berwarna kuning. Infeksi Sekunder Pewarnaan Gram
21
Permetrin Terapi Medikamentosa Permetrin krim 5%
Sulfur Emusi benzil-benzoas dst Permetrin krim 5% mengoleskan ke seluruh bagian tubuh terutama sering menjadi lesi skabies dianjurkan dilakukan pada malam hari selama 8-12 jam Bekerja: mengganggu polarisasi dinding sel saraf parasit dengan ikatan natrium.
22
Terapi Non-medikamentosa
Edukasi pencegahan awal Edukasi pencegahan penularan Edukasi reinfeksi
23
Tinjauan Pustaka Skabies
24
Definisi Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi tungau Sarcoptes scabiei varietas hominis dan produknya pada tubuh1,5, kerap dikenal juga dengan istilah budukan, gudik, dan gatal agogo5.
25
Etiologi Sarcoptes scabiei varietas hominis
Berbentuk oval/lonjong dan gepeng, berwarna putih kotor, punggungnya cembung dan bagian dadanya rata, dan tidak punya mata Betina lebih besar dari jantan Stadium dewasa memiliki 4 pasang kaki, 2 pasang kaki di bagian depan dan 2 pasang kaki di bagian belakang.
26
Etiologi Telur buah, berada di dalam terowongan, menetas dalam waktu 3-5 hari Larva 3 pasang kaki, berubah dalam 2-3 hari Nimfa sudah menjadi jantan dan betina, 4 pasang kaki Dewasa Hidup di lapisan terluar epidermis Kopulasi di permukaan kulit atau dalam terowongan Membentuk terowongan dan bertelur di dalamnya Telur dapat mencapai buah Seluruh siklus hidup 8-12 hari
27
Gejala Klinis Pruritus nokturna
Terdapat terowongan atau yang dikenal juga sebagai kanalikulus. Predileksi: sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, lipat ketiak bagian depan, bokong, genitelia eksterna, dan perut bagian bawah. Berat ringannya kerusakan kulit yang dialami tergantung pada: Derajat sensitisasi Lamanya infeksi Higiene perorangan RIwayat pengobatan sebelumnya Pada tahap yang kronik, skabies dapat mengakibatkan penebalan kulit (likenifikasi) dan berwarna lebih gelap (hiperpigmentasi).2
28
Patogenesis Gatal Disebabkan sensitisasi terhadap ekskret dan sekret tungau skabies Kelainan kulit yang muncul mirip dermatitis dengan efloresensi papul, vesikel, dan urtika. Selain itu, karena garukan muncul erosi, ekskoriasi, krusta, dan infeksi sekunder5.
29
Penegakan Diagnosis Diagnosis ditegakkan apabila terdapat 2 dari 4 tanda kardinal; Pruritus nokturna Penyakit ini menyerang secara berkelompok. Terdapat terowongan atau yang dikenal juga sebagai kanalikulus. Predileksi: sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, lipat ketiak bagian depan, bokong, genitelia eksterna, dan perut bagian bawah. Menemukan tungau, merupakan hal yang paling diagnostik tetapi paling sulit pula.
30
Diagnosis Banding Dengan gamabaran lesi berupa papul dan vesikel dengan gejala subjektif gajal skabies memiliki diagnosis banding: Dermatitis Prurigo Impetigo Pedikulosis korporis Foliculitis Psoriasis
31
Pengobatan Skabies Pengobatan skabies dibagi menjadi 2 yaitu:
Non-medikamentosa Medikamentosa
32
Pengobatan Skabies Terapi Non-medikamentosa:
Edukasi higienitas individu dan lingkungan Mengecegah penularan Mencegah reinfeksi
33
Menghambat polarisasi dinding sel -->paralise parasit
Obat Fungsi Cara Pemakaian Efek samping Permetrin 5 % Menghambat polarisasi dinding sel -->paralise parasit Diaplikasikan dengan mengoleskan dari leher-->kaki 8-12 jam kedmudian dibilas Jarang ditemukan kecuali pada orang yang hipersensitivitas Sulfur 6-10% Antiskabietik, tidak dapat membunuh stadium telur Diaplikasikan dengan mengoleskan dari leher-->kaki 24 jam selam 3hari berturut-turut Kadang menimbulkan iritasi dan berbau Benzil Benzoat (20-25%) Neutoksik terhadap skabies Aplikasi selama 24 jam Sering menimbulkan dermatitis iritan dan dermatitis alergi
34
Antiskabies dan amtigatal
Obat Fungsi Cara Pemakaian Efek samping Krotamiton 10% Antiskabies dan amtigatal Diaplikasikan ke seluruh bagian tubuh dari leher hingga kaki 2X sehari selama 5 hari berturut-turut Dapat menimbulkan iritasi bila digunkan dalam jangka waktu panjang Gameksan (1%) Insektisida yang merusak SSP tungau Dioleskan pada seluruh bagian tubuh mulai dari leher hingga kaki selama jam Bersifaft neurotoksik dan kejang pada anak
35
Pengobatan Skabies Terapi Medikamentosa:
Obat sistemik : Antihistamin untuk mengurangi rasa gatal Obat topikal : Untuk membunuh tungau skabies
36
Daftar Pustaka Suwandi MYS. Scabies: A skin disease which become community problem especially for the rural community. Scabies. Watulimo, JawaTimur p Iskandar T. Masalah scabies pada hewan dan manusia serta penanggulangannya: Wartazoa; Volume 1 Nomor 1 Tahun p Muzakkir. Faktor yang berhubungan dengan penyakit scabies pada pesantren di kabupaten aceh besar tahun Aceh Besar: Universitas Sumatera Utara; 2008. Atmaprawira MU. PrevalensiSkabiesdanFaktor-FaktorBerhubungan di Pesantren X, Jakarta [postgraduate]. Jakarta: FakultasPascaSarjanaUniversitas Indonesia, 2007. Djuanda A, Hamzah M, et.al. Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta; Penerbit Kedokteran Universitas Indonesia: 2010. Avila-Romay A, Alvarez-Franco M, Ruiz-Maldonado R. Therapeutic Efficacy, Secondary Effects, and Patient Acceptability of 10% Sulfur in Either Pork Fat or Cold Cream for the Treatment of Scabies. Pediatr Dermatol. 2004;8:64-6.
37
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.