Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSaiia Wicaksono Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
MELENGKAPI TES DALAM SIKLUS PENJUALAN dan PENAGIHAN : REKENING PIUTANG
METODOLOGI UNTUK DESAIN TES RINCIAN SALDO Tujuan : untuk mempertimbangkan risiko yang melekat pada perbedaan untuk setiap tujuan, dan hasil dari tes substantif penjualan dan penerimaan tunai yang tujuannya bervariasi. rn_07_Pemeriks.Akt.2
2
Fase –fase metodologi untuk mendesain tes rincian saldo untuk rekening piutsng
Fase 1 * Mengidentifikasi Fase 2 Mendesain dan resiko bisnis klien yg melaksanakan tes mempengaruhi rekening pengawasan dan tes piutang substantif transaksi * Tentukan kesalahan yg siklus penjualan dan dapat ditolerir dan menilai penagihan resiko melekat pada rekening piutang * Menilai resiko pengawasan untuk siklus penjualan dan penagihan
3
Fase 3. Mendesain dan melaksanakan. analisis prosedur untuk saldo
Fase 3 * Mendesain dan melaksanakan analisis prosedur untuk saldo rekening piutang * Desain tes rincian saldo rekening piutang yg memenuhi tujuan audit yg berkaitan dgn saldo Prosedur audit Ukuran sample Hal yang adipilih Penentuan waktu
4
9 tujuan audit rekening piutang yang berkaitan dengan saldo :
Rekening umur piutang dalam neraca saldo sesuai jumlahnya dengan data asli lainnya, dan total ditambah dengan benar dan sesuai dengan jurnal buku besar (Detail ke-in) Rekening piutang catatannya ada (Keberadaan) Rekening piutang yang ada, selalu dimasukkan (Kelengkapan) Rekening piutang akurat (Akurasi) 5. Rekening piutang diklasifikasikan dengan baik (Klasifikasi) 6. Cut off rekening piutang benar (Cut off) 7. Rekening piutang ditetapkan dengan nilai yang dapat dicapai (Nilai dapat dicapai) 8. Klien mempunyai hak terhadap rekening piutang (Hak) 9. Rekening piutang presentasinya dan keterbukaanya sesuai (Presentasi dan Keterbukaan) rn_07_Pemeriks.Akt.2
5
PERANCANGAN TES RINCIAN SALDO
Tes rincian saldo untuk semua siklus diarahkan pada rekening neraca, tetapi laporan rekening pendapatan tidak diabaikan sebab diverivikasi sebagai hasil tambahan dari tes neraca Neraca saldo berumur adalah daftar saldo rekening piutang pada tanggal neraca. Menguji informasi rincian yg berkaitan pada neraca saldo berumur adalah prosedur audit yang diharuskan, hal ini untuk menyakinkan auditor bahwa populasi yg sedang diuji sesuai dengan jurnal buku besar dan berkas induk rekening piutang. rn_07_Pemeriks.Akt.2
6
PERANCANGAN TES RINCIAN SALDO
Neraca saldo umur piutang dagang memang ada Untuk menentukan keberadaan pencatatan rek. piutang melalui konfirmasi saldo pelanggan (tes yang paling utama) Piutang dagang dimasukkan Lihat berkas induk rek. piutang (footing saldo rek piutang dan adjustmen dengan rek control dalam buku besar) Akurasi rekening piutang untuk konfirmasi rek. yang terpilih dari neraca saldo Klasifikasi rekening piutang adalah benar apakah klien telah dengan tepat memisahkan klasifikasi rek piutang rn_07_Pemeriks.Akt.2
7
Pisah batas (Cut Off) rekening piutang
Memverifikasi apakah transaksi dari periode terakhir akuntansi dicatat didalam periode yang sesuai Pisah Batas Penjualan menentukan kapan penjualan terjadi dengan pengiriman barang 2. Pisah Batas Retur Penjualan dan Pengurangan Harga harus sesuai dengan penjualan jika jumlahnya material 3. Pisah Batas Penerimaan Tunai berdasarkan penerimaan tunai yangdicatat ke simpanan bank pada rek koran bank yang berikutnya rn_07_Pemeriks.Akt.2
8
Pendekatan untuk menentukan kewajaran cut off :
Kesalahan cut off muncul ketika transaksi periode berjalan dicatat dalam periode selanjutnya atau sebaliknya (dapat mempengaruhi pendapatan periode berjalan) Pendekatan untuk menentukan kewajaran cut off : Memutuskan kriteria yang sesuai untuk cut off Mengevaluasi apakah klien telah menetapkan prosedur yang cukup untuk memastikan cut off yang layak Menguji apakah cut off layak diberikan rn_07_Pemeriks.Akt.2
9
Rekening piutang yang dinyatakan pada nilai yang dapat dicapai
mengevaluasi rek piutang, cadangan piutang tak tertagih * Beban piutang tak tertagih, asumsi : 1.Saldo awal rekening dibuktikan sebagai bagian dari audit sebelumnya 2.Piutang tak tertaguh dibuktikan sebagai bagian dari tes substantif rn_07_Pemeriks.Akt.2
10
Klien mempunyai Hak terhadap Rekening Piutang
biasanya tidak menyebabkan masalah audit Presentasi dan Keterbukaan auditor perlu mengevaluasi ketercukupan dari catatan kaki rn_07_Pemeriks.Akt.2
11
1. Rekening piutang tidak penting
KONFIRMASI REKENING PIUTANG Tujuan utama konfirmasi rek. piutang untuk memenuhi tujuan keberadaan, ketelitian dan cut off Tiga keadaan rekening piutang yg tidak bisa dikonfirmasi, menurut SAS 67 (AU 330) : 1. Rekening piutang tidak penting hanya menerima uang tunai atau kartu kredit 2. Auditor berpendapat bahwa konfirmasi bukti tidak efektif karena tingkat responnya mungkin tidak cukup atau tidak dapat diterima rumah sakit, tanggapan terhadap konfirmasi sangat rendah 3. Kombinasi tingkat resiko yang melekat dan resiko pengawasan rendahan bukti substantif lainnya yang dapat diakumulasikan menjadi bukti yang cukup jika klien mempunyai pengendalian internal yang efektif dan resiko yang melekat pada siklus penjualan dan penagihan, auditor perlu memenuhi bukti dengan tes pengawasan, tes substantif transaksi dan prosedur analisis rn_07_Pemeriks.Akt.2
12
Penentuan penerimaan konfirmasi negatif menurut SAS 67 adalah sesuai keadaan berikut :
Rekening piutang terdiri dari beberapa rekening kecil Kimbinasi penilaian resiko pengawasan dan resiko yg melekat rendah Tidak ada alasan untuk percaya bahwa penerima konfirmasi tidak mungkin memberikan pertimbangan
13
Menentukan jenis konfirmasi Pemilihan waktu Ukuran sample
Hal yg harus dilakukan bagi auditor untuk melakukan prosedur konfirmasi, yaitu : Menentukan jenis konfirmasi Pemilihan waktu dikirim sedekat mungkin dengan neraca saldo Ukuran sample faktor kesalahan yang dapat ditolerir, resiko yang melekat, resiko pengendalian, resiko pendeteksian yang dapat dicapai dari tes substantif lainnya, tipe konfirmasi Pemilihan materi untuk pengujian mempertimbangkan jumlah saldo yang besar dan panjang waktu rekening Memelihara pengawasan Menindak lanjuti konfirmasi yg tidak direspon Analisis pengecualian Analisis off differences.
14
1. Konfirmasi Positif (lebih dapat dipercaya)
JENIS KONFIRMASI 1. Konfirmasi Positif (lebih dapat dipercaya) komunikasi yang ditujukan kepada debitur yang meminta untuk dapat mengkonfirmasi secara langsung apakah saldonya dinyatakan dengan benar atau salah Konfirmasi Format dalam lembar kosong, tidak menyatakan jumlah tetapi permintaan untuk mengisi atau melengkapi informasi lain Konfirmasi Faktur konfirmasi positif untuk faktur 2. Konfirmasi Negatif (lebih murah) ditujukan kepada debitur tetapi tanggapan yang diminta sekedar menanyakan ketidaksetujuan dengan jumlah yang dinyatakan SAS 67 bisa menerima konfirmasi negatif, jika : Rek. piutang terdiri dari beberapa rek. Kecil Kombinasi penilaian resiko pengawasan dan resiko melekat rendah TIdak ada alasan untuk percaya bahwa penerima konfirmasi tidak mungkin memberikan pertimbangan rn_07_Pemeriks.Akt.2
15
Faktor yang mempengaruhi keputusan konfirmasi
materialitas total rek piutang, ukuran dan nomor rek individu, resiko pengawasan, resiko audit yang melekat, efektivitas konfirmasi sebagai bukti audit, ketersediaan bukti audit lainnya rn_07_Pemeriks.Akt.2
16
KONFIRMASI REKENING PIUTANG
Memelihara pengawasan Untuk memastikan komunikasi mandiri antara auditor dan pelanggan Menindaklanjuti konfirmasi yang tidak direspon Dengan melakuan permintaan ketiga, kemudian dengan cara selain konfirmasi Jika konfirmasi positif tidak dikembalikan, dapat menguji akurasi keberadaan transaksi penjualan dengan dokumentasi : Penerimaan tunai berikutnya, Salinan faktur penjualan, Dokumen pengiriman, Surat menyurat dengan klien Analisis pengecualian Disebabkan adanya perbedaan pemilihan waktu antara klien dan pelanggan, jenis perbedaan yang umum terjadi : Pembayaran yang telah dilakukan, Barang yang belum diterima, Barang yang telah dikembalikan, Kesalahan pekerjaan klerk dan memperdebatkan jumlah MENGEMBANGKAN TES PROGRAM AUDIT DETAIL Sumbernya : Kesalahan yang Dapat Ditolerir, Resiko Audit yang dapat Diterima, Resiko yang Melekat, Resiko Pengawasan, Tes Substantif, Hasil Transaksi, Prosedur Analisis, Resiko Deteksi Terencanadan Bukti Audit Terencana Lihat Tabel 15-4, Tabel 15-5 dan Gambar 15-7 rn_07_Pemeriks.Akt.2
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.