Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHuda Puetra Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
PERTEMUAN IV: BAHASA & KERANGKA ACUAN DALAM INTERVIEW
2
KEPUTUSAN DALAM PEMBUATAN PERTANYAAN
Ada 3 (tiga) jenis keputusan yang harus diambil Memililih KATA-KATA agar dapat dimengerti Itee. Ini tidak berarti bahwa masalah kata-kata ini hanya sekedar masalah kosakata saja. Memilih BENTUK PERTANYAAN antara bentuk “terbuka” & “tertutup” Memilih antara PENDEKATAN “Langsung”& “Tidak Langsung”
3
BAHASA DAN KOSA KATA Bahasa yang digunakan dalam wawancara hendaknya KONFORM dengan yg dimiliki bersama oleh Iter dan Itee Keberhasilan suatu wawancara tidak hanya bergantung pada besar & luasnya kosakata yang dimiliki bersama, tetapi bergantung pula pada ADEKUAT tidaknya untuk komunikasi mengenai topik wawancara Bahasa mempunyai peran tambahan dengan memberi-kan “ISYARAT” tentang siapa orang yang memakai-nya. Dalam hal ini penting bagi Itee ialah apakah Iter di-persepsi sebagai individu yg empatik Tingkat atau TARAF BAHASA Itee perlu mendapat perhatian dalam merumuskan pertanyaan
4
KERANGKA ACUAN Orang menginterpretasi bahasa (kata,kalimat) yang digunakan orang lain berdasarkan kerang-ka acuannya sendiri antara lain berdasarkan pe-ngalamannya.Itulah sebabnya terjadi salah pa-ham & sifat ambigu dari kata-kata. I.KERANGKA ACUAN PRIBADI Dalam komunikasi, penerima harus mengerti dan menginterpretasi informasi menurut penga-laman masa lalunya yang relevan. Proses suatu konteks berdasarkan pengalaman akan membe-rikan makna pada komunikasi.
5
KERANGKA ACUAN Pada umumnya makin fragmentaris dan ambigu suatu stimulus, makin besar seseorang harus menggali dari pengalaman, sudut pandang dan sikapnya agar ia dapat memberi makna pada stimulus. II.KERANGKA ACUAN YANG LUAS Untuk topik-topik tertentu, kerangka acuan yang kita hadapi kemungkinan akan lebih bersifat nasional atau regional atau merupakan ciri khas sub kelompok dalam kebudayaan.
6
MASALAH KERANGKA ACUAN YANG DIHADAPI ITER
A.PENGINTERPRETASIAN RESPONS Kita ingin tahu dengan pasti kerangka acuan yang dipa-kai oleh Itee pada waktu ia menjawab pertanyaan agar kita menginterpretasi jawabannya dengan tepat. Misal : apabila kita ingin mengetahui tentang “mengapa ia mempunyai perasaan tertentu mengenai suatu topik?” B.PENGENDALIAN RESPONS Pertanyaan yg diajukan ITER didasarkan pada kerangka acuan tertentu, oleh karena itu kita ingin mengetahui de-ngan pasti apakah jawaban ITEE berdasarkan kerangka acuan yang sama.
7
BEBERAPA TEKNIK MENGENDALIKAN KERANGKA ACUAN
ADA 3 (tiga) kemungkinan : a.Belajar mengenali KERANGKA ACUAN Itee Kita dapat mengajukan pertanyaan, menemukan Kerangka Acuan Itee dan menginterpretasi respons berdasarkan Kerangka Acuan tsb. b.Menunjukkan Kerangka Spesifik Kita dapat mengendalikan Kerangka Acuan Itee dengan cara memasukkan Kerangka Acuan yg spesifik sebagai bagian dari pertanyaan. c.Memilih Kerangka Acuan yang sama Kita dapat menggunakan suatu stimulus atau pertanyaan yg menunjukkan bahwa Kerangka Acuan yang digunakan sama untuk seluruh kelompok yg menjadi responden.
8
HAMBATAN DLM MENYAMAKAN KERANGKA ACUAN
Pengendalian Kerangka Acuan ITEE akan su-lit, apabila Itee berada dalam KETEGANGAN EMOSIONAL dalam hubungannya dng TOPIK PEMECAHAN Biarkan ITEE memberikan respons sesuai dengan ke- rangka acuan yang bersangkutan Menanyakan hal-hal lain yang ada hubungannya dengan kerangka acuan ITER
9
MASALAH RELEVANSI PERTANYAAN
Masalah yang berkaitan dengan Kerangka Acuan adalah RELEVANSI PERTANYAAN : Apabila ITEE mengamati bahwa suatu pertanyaan tidak relevan dng topik atau tidak sesuai dengan tujuan wa – wancara, maka akan terjadi PENURUNAN MOTIVASI untuk berKOMUNIKASI, muncul sikap skeptis/curiga, ke- percayaan ITEE terhadap ITER berkurang sehingga akan menghambat komunikasi
10
PENTINGNYA PERUMUSAN PERTANYAAN
Perumusan pertanyaan secara cermat akan mengurangi kemungkinan timbulnya persepsi bahwa pertanyaan yg diajukan tidak relevan Isi dan Pokok Interview, Hubungan ITER – ITEE yang terbentuk merupakan suatu konteks yg membuat pertanyaan sesuai, relevan, dan tidak mengancam (Hal yg RAHASIA/Self Concept)
11
TARAF INFORMASI Pertanyaan hendaknya dirumuskan sedemikian rupa, sehingga ada hubungan dng taraf info yg dimiliki ITEE Jadi jangan menganggap setiap orang mempu-nyai info yg diinginkan Jadi Jangan bertanya sesuatu yang “jauh” / yg tidak dimilikinya. KARENA hal tsb akan MENGURANGI MOTIVASI
12
YANG PERLU DIPERHATIKAN
Bidang Keahlian ITEE Bahasa yang dikuasai ITEE apakah sama dng ITER Pengalaman yg dimiliki ITEE Ketidakterjangkauan secara Psikologis, misal: sulit melihat diri secara obyektif “Bila kita salah menerima informasi yang berasal dari ITEE akan berpengaruh pada jawaban atas pertanyaan tsb tidak benar dan hubungan ITER –ITEE menjadi terganggu.” Reaksi langsung ITEE tidak mau menjawab
13
BIDANG KEAHLIAN Bila kita menganggap seseorang Ahli di bidang tertentu, maka kita dapat mengajukan pertanya- an tentang hal tsb Jangan bertanya tentang sesuatu yang “tidak dikuasai” oleh ITEE
14
TEKNIK MENGATASI MASALAH TARAF INFORMASI
Jika hanya menyangkut BAHASA dng merumuskan kembali Jika menyangkut PENGALAMAN dng menjajagi Jika menyangkut OBYEKTIVITAS dng merumuskan pertanyaan tdk langsung (misal : teknik proyeksi) dan diakhiri dng pertanyaan ter- buka
15
LATIHAN MENYUSUN GUIDANCE INTERVIEW
Topik seperti Minggu yang lalu Evaluasi pertanyaan-pertanyaan (Bahasa) dalam Guidance Interview yg telah dibuat Lakukan latihan interview berpasangan dengan mengacu pada guidance tsb
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.