Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Definisi, Ketergantungan, Langkah-Langkah
normalisasi Definisi, Ketergantungan, Langkah-Langkah Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
2
definisi Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. Proses Normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel- tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
3
Tujuan normalisasi Untuk menghilangkan kerangkapan data
Untuk mengurangi kompleksitas Untuk mempermudah pemodifikasian data Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
4
Teknik normalisasi Anomali adalah proses pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan (misalnya ketidakkonsistenan data karena adanya redudansi). Ada 3 macam anomali pada suatu database: Anomali penyisipan data (insert) Anomali pengubahan data (update) Anomali penghapusan data (delete) Bila ada anomali maka relasi mungkin perlu dipecah menjadi beberapa tabel lagi agar diperoleh database yang optimal. Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
5
Dependensi/ ketergantungan
Depedensi merupakan konsep yang menda-sari normalisasi. Depedensi menjelaskan nilai suatu atribut yang menentukan nilai atribut lainnya. Jenis depedensi antara lain: Depedensi Fungsional Depedensi Transitif Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
6
Ketergantungan fungsional
Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X (R.X ---> R.Y), jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R. Misal, terdapat skema database Pemasok- barang : Pemasok (No-pem, Na-pem) Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
7
Ketergantungan fungsional
Tabel PemasokBarang Ketergantungan fungsional dari tabel PEMASOKBARANG adalah : No-pem ---> Na-pem Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
8
Ketergantungan transitif
Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X , jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R. Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
9
Contoh : Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
10
Proses normalisasi Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal. Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
11
Tahapan normalisasi Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
12
Bentuk unnormal Bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
13
Bentuk unnormal Contoh :
Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
14
Bentuk normal pertama (1NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data. Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
15
Contoh : Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
16
Diagram ketergantungan fungsional
Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
17
Bentuk normal kedua (2NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kesatu, dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap keynya. Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
18
Bentuk normal kedua (2NF)
Contoh : Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
19
Bentuk normal ketiga (3NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap keynya. Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
20
Bentuk normal ketiga (3NF)
Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
21
Bentuk normal ketiga (3NF)
Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
22
Terima kasih Pertemuan 9 (Normalisasi 1) - WW Maulida, ST.,M.Eng
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.