Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KONSEP DASAR PENGORGANISASIAN
1 ST (FIRST) SESSION Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
2
Dasar pertimbangan pengorganisasian
Pekerjaan Tempat bekerja Hubungan-hubungan yang terjalin dalam menjalankan pekerjaan ditempat bekerja Orang-orangnya sendiri Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
3
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Organisasi dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama. Dengan demikian maka dalam suatu organisasi minimum mangandung tiga elemen yang saling berhubungan, yaitu : Sekelompok Orang, adanya sekelompok orang yang menggabungkan diri dengan suatu ikatan norma, peraturan, ketentuan, dan kebijakan yang telah dirumuskan dan masing-masing pihak siap untuk menjalankan dengan penuh tanggung jawab. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
4
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
2. Interaksi dan kerjasama, bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang tersebut saling mengadakan hubungan timbal balik, saling memberi dan menerima, dan juga saling bekerja sama untuk melahirkan dan merealisasikan maksud (purpose), sasaran (objective), dan tujuan (goal). Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
5
Jadi, apa sih tujuan TIMNAS Indonesia pada tiap pertandingan ?
3. Tujuan bersama, bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerjasama tersebut di arahkan pada suatu titik tertentu, yaitu tujuan bersama dan ingin direalisasikan. Jadi, apa sih tujuan TIMNAS Indonesia pada tiap pertandingan ? Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
6
DALAM PENGORGANISASIAN
4 PILAR DALAM PENGORGANISASIAN Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
7
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Sebagaimana dikemukakan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995) ada empat pilar (building block) yang menjadi dasar untuk melakukan proses pengorganisasian, keempat pilar tersebut adalah : Pilar Pertama : Pembagian Kerja (Division Of Work) Merupakan upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan yang mungkin saja bersifat kompleks menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
8
Bagaimana Menurut Saudara ?
SAYA INI ORANGNYA ENERJIK MAS, SAYA TIDAK SUKA LAMA – LAMA DIKANTOR, ENAKNYA DILAPANGAN GITU LHO…!!! COCOKNYA SAYA INI BAGIAN APA YA MAS DIPERUSAHAAN KITA ? WADUUHH…SAYA JUGA BINGUNG DENGAN BAKAT SAYA MAS, MALAH MAS TANYA SAYA…SAYA SUKA PADA SEMUA PEKERJAAN ANALISA DAN TERKONSEP, DIMANA YA COCOKNYA POSISI SAYA ? Bagaimana Menurut Saudara ? Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
9
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Pilar Kedua : Pengelompokkan Pekerjaan (Departementalization) Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
10
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Pilar Ketiga : Penentuan Relasi Antarbagian dalam Organisasi (Hierarchy) Setelah pekerjaan dikelompokkan atau di Departemenkan, kita mungkin bertanya-tanya berapa banyak pekerjaan yang perlu dikelompokkan untuk setiap bagian atau departemen dan berapa banyak orang yang dibutuh menyangkut span of management control. Span of management control terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah suatu departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
11
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Pilar Keempat : Koordinasi (Coordination) Pilar terakhir dari proses pengorganisasian adalah koordinasi. Setelah pekerjaan dibagi, ditentukan bagian-bagiannya, hingga ditentukan hierarki organisasinya, maka langkah berikutnya adalah bagaimana agar pembagian kerja yang telah dilakukan beserta penentuan desain organisasinya berjalan secara efektif dan efisien. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
12
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Disinilah peran dari koordinasi diperlukan sebagai pilar terakhir dari pengorganisasian. Sebagaimana menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi bisa tercapai secara efektif. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
13
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Apa jadinya jika dua orang Manajer tidak saling berkoordinasi ? Bagaimana dengan kerjasama yang dibangun ? Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
14
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
STRUKTUR ORGANISASI 2 ND (SECOND) SESSION Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
15
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Stoner dan Wankell, membatasi bahwa struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antarbagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan, Struktur organisasi juga menunjukkan hierarki dan struktur otoritas organisasi serta memperlihatkan hubungan pelaporannya. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
16
Langkah-langkah melakukan pengorganisasian
Mengetahui tujuan Membagi habis pekerjaan dalam kegiatan-kegiatan bagian Menggolongkan kegiatan kedalam satuan-satuan yang praktis Menentukan kewajiban yang harus dilakukan dan menentukan/menyediakan alat-alat serta tempat/ruang fisik yang diperlukan Penugasan personil yang cakap Mendelegasikan wewenang Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
17
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Faktor-faktor yang mempengaruhi rancangan struktur organisasi adalah : 1. Strategi dan struktur organisasi, strategi akan menentukan bagaimana jalur wewenang dan saluran komunikasi diatur antara para manajer dan sub unit. Strategi akan mempengaruhi informasi yang mengalir di sepanjang jalur tersebut, serta mekanisme perencanaan dan pengambilan keputusan. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
18
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
2. Teknologi sebagai faktor penentu struktur, bentuk teknologi yang digunakan oleh suatu organisasi tertentu untuk menghasilkan produknya (atau metode penawaran jasa) juga mempengaruhi cara pengaturan organisasi. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
19
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
3. Manusia sebagai faktor penentu struktur. Para manajer mengambil keputusan yang berhubungan dengan jalur komunikasi serta hubungaan antara unit-unit kerja.Dalam membuat keputusan para manajer dipengaruhi oleh kebutuhan mereka sendiri dan kecendrungan lingkungan kerja mereka. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
20
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
4. Ukuran dan struktur, baik ukuran organisasi secara menyeluruh maupun ukuran sub-sub unitnya akan mempengaruhi struktur. Organisasi yang lebih besar cendrung memiliki spesialisasi aktivitas yang lebih luas dan prosedur yang lebih formal Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
21
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
22
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Dimensi Wewenang Unit-unit organisasi yang diisi dengan sumber daya manusia yang cakap, perlu di letakan (diikat) dengan hubungan-hubungan wewenang, baik secara horizontal maupun vertikal. Dengan wewenang dan adanya hubungan wewenang, orang-orang melaksanakan pekerjaan, baik yang terjadi di dalam hubungan atasan dan bawahan ataupun hubungan antara manajer pada tingkat yang sama yang hubungan wewenangnya itu semuanya terikat dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
23
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Defisini wewenang Kekuasaan atau hak untuk memerintah atau untuk meminta orang lain berbuat sesuatu. kekuasaan untuk meminta orang lain melakukan perbuatan-perbuatan tertentu, bekerja secara tertentu untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan terlebih dahulu oleh pemilik wewenang tersebut. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
24
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Batas wewenang Adanya batasan wewenang memungkinkan orang lain bekerjasama karena hubungan wewenang menjadi seimbang dan sepadan, dan dengan keterikatan dan keterbatasan wewenang tersebut semua orang dalam organisasi bekerja untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
25
Pendelegasian wewenang
Mendelegasikan wewenang menjadi bagian penting dalam kelancaran roda organisasi. Mendelegasikan berarti memberikan wewenang untuk melaksanakan tugas khusus dari seorang manajer kepada bawahannya Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
26
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Sifat pendelegasian Pendelegasian itu mempunyai sifat dualistis, ia memberikan kepada bawahannya (sebagian) dan ia menerima wewenang itu (sebagian) dari pimpinan di atasnya Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
27
Pentingnya pendelegasian wewenang
Manajer menanggung lebih banyak dari yang dapat di kerjakan sendiri (perubahan/perkembangan dan kemajuan Untuk memudahkan si penerima, pendelegasian wewenang, hendaknya tertulis dan khusus Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
28
Langkah-langkah pendelegasian
Adakan suatu suasana kerja yang bebas dari rasa takut Berikan penjelasan yang tepat bersamaan denagn tindakan yang di ambil (cq. Ketika melakukan pendelegasiaan wewenang). Tentukan keputusan dan tugas-tugas yang harus di deligasikan Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
29
Lanjutan Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Pilihlah dengan bijaksana orang yang akan menerima pelimpahan/pendelegasian wewenang Berikan wewenang untuk melaksanakan pekerjaan yang penuh dan utuh Berikanlah bantuan bagi si penerima wewenang, bila mereka memerlukan nasihat atau ingin berkonsultasi dengan anda Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
30
PENDEKATAN DALAM PROSES DEPARTEMENTALISASI
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
31
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Dalam mendesain organisasi yang sekaligus menggambarkan suatu struktur organisasi khususnya dalam proses departementalisasi ada beberapa pendekatan, yaitu berdasarkan Fungsional, berdasarkan produk, berdasarkan pelanggan, berdasarkan geografis dan berdasarkan matriks Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
32
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Pendekatan Fungsional/Struktur Organisasi Fungsional Penentuan sub-subbagian dari organisasi atau proses departementalisasi adalah berdasar kan fungsi – fungsi (functional departementalization) tertentu yang mesti dijalankan dalam sebuah organisasi. Dalam organisasi bisnis misalnya, ada pekerjaan yang terkait dengan produksi, pemasaran, keuangan, SDM, dsb. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
33
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Pendekatan Produk/ Struktur Organisasi Produk Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan berdasarkan jenis produk yang dibuat oleh organisasi. Misalnya PT. ABC memiliki beberapa jenis produk : susu, sabun mandi, pasta gigi hingga mi instan. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
34
Pelatihan Dan Pengembangan
Manaejer Keuangan Manejer Produksi Manejer Pemasaran Manejer SDM Bagian Penjualan Bagian Promosi Bagian Produksi Bagian Pergudangan Rekrutmen dan Seleksi Pelatihan Dan Pengembangan Susu Sabun Mandi Pasta Gigi Mi Instan Product Departmentalization Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
35
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Pendekatan Pelanggan Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan berdasarkan karakteristik pelanggan yang menjadi sasaran dan organisasi. Contoh Sabun mandi PT. ABC tadi tidak hanya satu tetapi ada sabun mandi untuk bayi, anak-anak, remaja dan dewasa. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
36
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Bagian Produksi PT. ABC Susu Sabun Mandi Pasta Gigi Mi Instan Bayi Anak-anak Remaja Dewasa Customer Departmentalization Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
37
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Pendekatan Geografis Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan berdasarkan wilayah geografis dimana organisasi beroperasi. Jika PT. ABC memiliki daerah penjualan di empat daerah, misalnya : Jakarta, Bandung, Makassar dan Medan. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
38
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Bagian Pemasaran PT. ABC Bagian Penjualan Bagian Promosi Jakarta Bandung Makassar Medan Geographic Departmentalization Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
39
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Pendekatan Matriks Pendekatan departementasi terakhir adalah pendekatan matriks. Pendekatan ini pada dasarnya merupakan proses departementalisasi yang menggabungkan antara pendekatan fungsional dengan pendekatan lain, misalnya berdasarkan proyek tertentu, produk tertentu. Pada pendekatan ini tenaga kerja tidak saja bertanggung jawab dan berkoordinasi kepada atasan fungsionalnya saja, tetapi juga kepada pimpinan proyek dimana dia terlibat. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
40
Manejer Riset dan Pengembangan
Direktu Utama PT. ABC Manejer Keuangan Manejer Pemasaran Manajer SDM Manejer Riset dan Pengembangan Susu Sabun Mandi Pasta Gigi MI Instan Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
41
STRUKTUR ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
42
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
Yang termasuk ke dalam Struktur organisasi formal adalah struktur-struktur organisasi yang telah dibicarakan di atas, antara lain : struktur organisasi fungsional, struktur organisasi produk/pasar, struktur organisasi pelanggan, geografis, matriks. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
43
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
- Hubungan-hubungan yang berlangsung dalam organisasi tentu saja tidak hanya terbatas pada hal-hal yang secara resmi yang digambarkan dalam bagan organisasi formal. Para manajer selamanya menyadari bahwa organisasi informal hidup berdampingan dengan organisasi formal. Organisasi informal berkembang tidak lain sebagai perwujudan kebutuhan pribadi dan kelompok dari warga perusahaan. Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
44
Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi
other & on S Presented by Gartinia Nurcholis, M.Psi Maret 2011
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.