Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
TRANSFORMATOR DAN DISTRIBUSI DAYA
2
SISTEM DISTRIBUSI DAYA
3
PROTEKSI Pentanahan Bertujuan untuk melindungi dari bahaya sengatan arus listrik
4
SEKERING Sekering Plug Sekering catridge kaca
Sekering catridge mata pisau
5
SAKLAR Pemutus rangkaian minyak Pemutus rangkaian mold-case
6
TRANSFORMATOR
7
HUBUNGAN DAYA,TEGANGAN DAN ARUS
8
Transformator step up dan step down
9
POLARITAS TRANSFORMATOR
Untuk menerangkan tentang polaritas transformator pada umumnya digunakan tanda titik (dot) untuk memudahkan, tanpa harus menggambarkan arah lilitan kumparan secara lengkap. Polaritas yang dimaksudkan disini adalah polaritas sesaat (ingat sistem listrik arus bolak-balik), polaritas ini ditentukan arah lilitan kumparannnya.
10
POLARITAS TRANSFORMATOR
Untuk menerangkan tentang polaritas transformator pada umumnya digunakan tanda titik (dot) untuk memudahkan, tanpa harus menggambarkan arah lilitan kumparan secara lengkap. Polaritas yang dimaksudkan disini adalah polaritas sesaat (ingat sistem listrik arus bolak-balik), polaritas ini ditentukan arah lilitan kumparannnya.
12
Transformator Satu Fasa
Trasformator satu fasa terdiri dari dua buah belitan yang terpisah secara listrik tapi terhubung secara magnetic dengan lintasan yang reluktansinya rendah.
13
Hubungan dan Sistem Transformator Fase Tunggal
Syarat agar transformator bisa dihubungkan Tegangan kerja (rating) harus sama Rasio impedansi (% impedansi) harus sama Polaritas harus sama
15
Sistem distribusi satu fasa
16
Sistem Transformator Tiga Fasa
Konstruksi suatu trafo tiga fasa terdiri dari rangaian tiga buah trafo satu fasa. Namun pada saat ini untuk transformer tiga fasa sudah menggunakan satu buah core untuk ketiga fasanya. Transformator tiga fasa digunakan untuk mendistribusikan daya dengan jumlah yang besar.
17
Hubungan Sistem Transformator Tiga Fasa
18
Sistem distribusi tiga fasa
20
Gardu Induk / Substation
Gardu induk adalah suatu instalasi listrik yang terdiri dari beberapa peralatan listrik yang digunakan untuk mentransformasi tegangan listrik.
21
Jenis-jenis Gardu Induk
Menurut Tegangan Gardu Induk Transmisi gardu induk yang mendapat daya dari saluran transmisi untuk kemudian menyalurkannya ke daerah beban (industri, kota, dan sebagainya). Gardu induk transmisi yang ada di PLN adalah tegangan tinggi 150 KV dan tegangan tinggi 30 KV. Gardu Induk Distribusi gardu induk yang menerima tenaga dari gardu induk transmisi dengan menurunkan tegangannya melalui transformator tenaga menjadi tegangan menengah (20 KV, 12 KV atau 6 KV) untuk kemudian tegangan tersebut diturunkan kembali menjadi tegangan rendah (127/220 V atau 220/380 V) sesuai dengan kebutuhan.
22
Menurut Penempatan Peralatan
Gardu Induk Pasang Luar gardu induk yang sebagian besar komponennya di tempatkan di luar gedung, kecuali komponen kontrol, sistem proteksi dan sistem kendali serta komponen bantu lainnya, ada di dalam gedung Gardu Induk Pasang Dalam gardu induk yang hampir semua komponennya (switchgear, busbar, isolator, komponen kontrol, komponen kendali, cubicle, dan lain-lain) dipasang di dalam gedung. Kecuali transformator daya, pada umumnya dipasang di luar gedung. Gardu Induk Kombinasi gardu induk yang komponen switchgear-nya ditempatkan di dalam gedung dan sebagian komponen switchgear ditempatkan di luar gedung, misalnya gantry (tie line) dan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) sebelum masuk ke dalam switchgear
23
Bagian-bagian Gardu Induk
Saluran Transmisi/ Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
24
Rel Daya (Busbar) Transformator Daya ( Power Transformer )
25
Pemutus Tenaga / Circuit Breaker (CB)
Lightning Arrester (LA)
26
Current Transformer (CT)
Panel Kontrol
27
Cubicle 20KV (HV Cell 20KV)
28
DISTRIBUSI DI DALAM PABRIK
29
Daya dan Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang dibawa oleh elektron yang bergerak. Kalau ada arus dalam rangkaian akan ada konversi energi menjadi listrik. Daya Listrik adalah ukuran pada saat energi listrik dikonversi.
30
Daya Listrik Satuan daya adalah Watt (W) Pada rangkaian DC P = V x I
P = Daya Listrik (W) V = Tegangan Listrik (V) I = Arus Listrik (A) R = Hambatan Listrik (Ohm) PF = Faktor Daya Satuan daya adalah Watt (W) Pada rangkaian DC P = V x I = V2/R = I2 x R Pada rangkaian AC satu fasa P = V x I xPF Pada rangkaian ac tiga fase P = Vlin x Ilin x 1,73 x PF PF = P/S dimana P = Daya yang bisa dimanfaatkan / daya nyata (W) S = Daya tampak / daya apparent (VA)
31
Energi Listrik Satuan yang digunakan untuk energi listrik adalah kWh (killowatthour) Untuk menghitung energi listrik: kWh = kilowatt (kW) x hours (h)
32
Sumber Petruzella, Frank D “Elektronik Industri”. Yogyakarta. Andi. Sumardjati Prih, dkk “Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 3”. Jakarta. Direktorat Pembinaan SMK.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.