Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehNaufal Hardiansyah Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI
2
DEFENISI Aset tetap : dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan pada pihak lain atau untuk dipakai sendiri Digunakan lebih darisatu periode. Berwujud (memiliki bentuk fisik) Memiliki tujuan penggunaan khusus, kalau dimiliki untuk dijual bukan aset tetap Termasuk aset tidak lancar. Contoh: tanah, bangunan, peralatan, kendaraan.
3
Pengakuan Diakui sebagai aset tetap jika:
Memiliki manfaat ekonomis di masa yang akan datang bagi entitas. Biaya perolehannya dapat diukur dengan andal
4
Pengukuran awal Aset tetap diukur berdasar biaya perolehan meliputi :
Harga perolehan termasuk bea impor dan pajak pembelian setelah dikurang diskon dan potongan lain. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap. Contoh: Biaya imbalan kerja (upah pembangunan) Biaya penyiapan lahan Biaya penganganan dan penyerahan awal dan lain2.
5
Pembangunan Aset Tetap
Jika entitas membangun sendiri aset tetapnya, dan untuk pendanaan pembangunan perusahaan dapat memperoleh pinjaman dan dari pinjaman tersebut terdapat biaya biaya pinjaman yang harus ditanggung entitas, maka pinjaman tersebut harus diatribusikan sebagai biaya perolehan aset tetap tersebut.
6
Ilustrasi: Pada tanggal 1 Desember 2009 PT Semesta mengikat kontrak dengan PT Konstruksi untuk membangun pabrik yang akan digunakan oleh PT Semesta untuk usahanya. Pabrik tsb dibangun di atas tanah milik PT Semesta nilai kontrak pembangunan Rp 2,55 miliar dan PT Semesta memiliki pinjaman sebagai berikut :
7
Pinjaman khusus untuk pembangunan pabrik tersebut:
Utang Bank bunga 12 % Rp 1,5 miliar (entitas memperoleh penghasilan bunga RP dari investasi temporer pinjaman tersebut.) Pinjaman umum: Wesel bayar dengan bunga 15 % Rp 1,5 miliar Obligasi dengan bunga 10 % Rp 1,8 miliar. Dan pembayaran yang dilakukan : 1 Januari Rp 1 April Rp 1 Agustus Rp 1 Desember Rp Totak Rp
8
Pembangunan pabrik tersebut telah selesai pada tanggal 31 Desember Pengeluaran yang terjadi untuk pembangunan masjid tersebut pertama2 dialokasikan ke pinjaman yang secara spesifik ditujukan untuk pembangunan dan sisanya dialokasikan ke pinjaman umum. Tanggal Pengeluaran Pinjaman Khusus Pinjaman Umum Rata-raat tertimbang 1 Jan - 1 April x 9/12 1 Agust x 5/12 1 Des x 1/12
9
Rata-rata tertimbang biaya pinjaman (dari pinjaman umum):
Wesel bayar dengan tingkat bunga 15% 1,5 miliar x 15% Obligasi dengan tingkat bunga 10% 1,8 miliar x 10% Total Rata-rata tertimbang = x 3,3 miliar = 12,27 Biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi : Pinjaman sfesifik 12% x 1,2 miliar Pinjaman umum 12,27% x 412, , Total Dikurangi penghasilan investasi ( ) Total biaya pinjaman di kapitalisasi
10
Ayat jurnalnya sbb: 1-jan 2010 Bangunan Kas 500.000.000 1 April 2010
1 Agustus 2010 1 Desember 2010 31 Desember 2010 Kas * Beban Bunga Kas** * Kas yang diperoleh dari investasi * Total Beban Bunga yang dibayar th 2010 = =
11
AKUISISI ASET TETAP SECARA GABUNGAN
Entitas membeli tanah, bangunan dan mesin dengan total biaya Rp dan nilai wajar dari masing-masing aset tersebut adalah: Tanah Rp Bangunan Rp Mesin Rp Total Rp Total Harga perolehan Rp dialokasikan sebagai berikut: Tanah : x = Bangunan : x = Mesin : x = Total =
12
Jurnalnya Tanah Bangunan Mesin Kas
13
Model pengukuran setelah pengakuan awal
Setelah pengakuan awal, entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakannya dan model yang dipilih harus diterapkan pada seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama. Dan tidak perlu diterapkan untuk semua aset tetap yang dimiliki perusahaan.
14
CONTOH KELOMPOK ASET Tanah Tanah dan Bangunan Mesin Kapal
Pesawat Udara Kendaraan Bermotor Perabotan Peralatan Bermotor
15
Model Biaya (Cost Model)
PT Berlian membeli membeli peralatan dengan biaya perolehan Rp pada tanggal 2 Januari Entitas mengestimasikan umur peralatan tersebut 10 tahun tanpa nilai sisa. Entitas menggunakan metode penyusutan garis lurus. Pada tanggal 31 Desember diestimasi terdapat rugi penurunan nilai peralatan Rp
16
Jurnalnya : 2 Januari 2010 Peralatan Kas Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan ( /10 tahun = ) Rugi Penurunan Nilai Akumulasi Rugi Penurunan Nilai
17
Nilai Tercatat per 31 Desember 2010
Biaya Perolehan Dikurangi Akumulasi Penyusutan ( ) Dikurangi Akk Rugi Penurunan Nilai ( ) Peralatan Netto ( )
18
MODEL REVALUASI Setelah diakui sebagai aset, suatu aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal harus dicatat pada nilai revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
19
CONTOH PT B Memiliki peralatan dengan biaya perolehan Rp pada tanggal 1 Desember Masa manfaat peralatan tersebut adalah 6 tahun tanpa nilai sisa. PT B Memiliki metode revaluasi untuk peralatan tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2011 nilai wajar peralatan tersebut adalah Rpo
20
JURNALNYA 1 Januari 2010 Peralatan 780.000.000 Kas 780.000.000
31 Desember 2010 Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan ( /6 tahun = )
21
PERLAKUAN JIKA ADA SURPLUS REVALUASI
ILUSTRASI: PT Bayu memiliki bangunan dengan harga perolehan awal Rp , Bangunan tersebut disusutkan dengan metode garis lurus selama 50 tahun. Tanpa nilai sisa. Entitas memilih menggunakan metode revaluasi untuk pengukuran bangunan tersebut. Bangunan tersebut telah direvaluasi sebanyak 3 kali : Pada Akhir tahun ke 1 nilai wajar Rp Pada akhir tahun ke 3 Nilai wajar Rp Pada akhir tahun ke 5 nilai wajar Rp
22
Pada tahun 1 beban penyusutan adalah Rp 400. 000. 000 : 50 tahun = 8
Pada tahun 1 beban penyusutan adalah Rp : 50 tahun = tahun-tahun berikutnya beban penyusutan tergantung revaluasi yang dilakukan entitas. Penyusutan tahunan: Tahun ke 1 : 50 tahun Rp Tahun ke 2 : 49 tahun Rp Tahun ke 3 Tahun ke 4 : 47 tahun Rp Tahun ke 6 : 45 tahun Rp
23
Surplus revaluasi-nya :
Akhir tahun 1: Nilai tercatat bangunan Rp = Nilai wajar adalah Saldo ditransfer ke surplus revaluasi Rp = Akhir tahun ke 3: Nilai tercatat bangunan adalah Rp – ( x2) = Nilai wajar adalah Rp Saldo ditransfer ke surplus revaluasi Rp =
24
Surplus revaluasinya...lanjutan
Akhir tahun ke 5 Nilai tercatat bangunan Rp – ( x 2) = Nilai wajar adalah Rp Saldo ditransfer ke surplus revaluasi Rp – = Saldo revaluasi yang diakui secara bertahap ke saldo laba adalah: Tahun ke 1 nihil Tahun ke 2 Rp – = Tahun ke 3 Rp – = Tahun ke 4 Rp – = Tahun ke 5 Rp – = Tahun ke 6 Rp =
25
PENYUSUTAN Setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan. Contoh : komponen-komponen dari pesawat terbang seperti badan pesawat dan mesin pesawat memiliki biaya perolehan yang cukup signifikan dan umur manfaat yang terbatas.
26
CONTOH PT Anugerah membeli sebidang tanah beserta bangunan dengan masa manfaat 50 tahun dengan harga perolehan Rp Bangunan tersebut mempunyai komponen yang nilainya signifikan dengan masa manfaat yang berbeda. Berikut adalah komponen-komponen tersebut dengan alokasi harga perolehan masing-masing dan beban penyusutan dihitung dengan metode garis lurus.
27
Beban Penyusutan (Pertahun)
Komponen Harga Perolehan Umur Manfaat (Tahun) Beban Penyusutan (Pertahun) Tanah Tidak Terbatas - Atap 25 Lift 20 Sisa komponen Bangunan Lain 50
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.