Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TEORI MASLOW disusun oleh: 1. Dinda Indah Permatasari ( )

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TEORI MASLOW disusun oleh: 1. Dinda Indah Permatasari ( )"— Transcript presentasi:

1 TEORI MASLOW disusun oleh: 1. Dinda Indah Permatasari (09104241014)
2. Henny Prasetyawati ( )

2 Biografi tokoh Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tahun Selepas SMU, Ia mengambil studi hukum di City College of New York (CCNY). Pada tahun 1934, Ia meraih gelar PhD di University of Wisconsin. Setahun kemudian, Ia kembali ke New York dan bekerjasama dengan E.L. Thorndike. Maslow kemudian memperdalam riset dan studinya di Universitas Columbia. Di sana Ia bertemu dengan Alfred Adler, salah satu kolega awal dari Sigmund Freud.

3 Pada tahun 1937 hingga tahun 1951, Maslow memperdalam ilmunya di Brooklyn College. Di New York, Ia bertemu dengan dua mentor lainnya yaitu Ruth Benedict seorang antropologis, dan Max Wertheimer seorang Gestalt psikolog. Maslow menjadi profesor di Universitas Brandeis dari hingga 1969, dan menjadi resident fellow untuk Laughlin Institute of California. Pada tahun 1967, Asosiasi Humanis Amerika menganugerahkan gelar Humanist of the Year. Pada tanggal 8 juni 1970 Ia meninggal karena serangan jantung.

4 Piramida kebutuhan maslow tergambar seperti di bawah ini:
Menurut Maslow, setiap individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tersusun secara hirarki dari tingkat yang paling mendasar sampai pada tingkat yang paling tinggi. Setiap kali kebutuhan pada tingkatan paling bawah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan lain yang lebih tinggi. Piramida kebutuhan maslow tergambar seperti di bawah ini:

5 Teori Kebutuhan Maslow
1. Kebutuhan fisiologis (Physiological Needs) Kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan yan paling kuat dan mendasar diantara yang lain. 2. Kebutuhan Akan Rasa Aman dan Tentram (Safety Needs) Kebutuhan mencari tempat perlindungan, rasa tentram, rasa aman, membangun privacy individual (kebebasan individu), mengusahakan keterjaminan finansial melalui asuransi atau dana pensiun. 3. Kebutuhan Untuk Dicintai dan Disayangi (Belongingness Needs) Dalam hal ini seseorang mencari dan menginginkan sebuah persahabatan, menjadi bagian dari sebuah kelompok, dan yang lebih bersifat pribadi seperti mencari kekasih atau memiliki anak.

6 4. Kebutuhan Harga Diri ( Esteem Needs)
Maslow membagi level ini lebih lanjut menjadi dua tipe, yakni tipe bawah dan tipe atas. 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri ( Self Actualization Needs) Inilah puncak sekaligus fokus perhatian Maslow dalam mengamati hirarki kebutuhan. Terdapat beberapa istilah untuk menggambarkan level ini, antara lain growth motivation, being needs, dan self actualization.

7 Maslow menyusun sejumlah kualifikasi yang mengindikasikan karakteristik pribadi-pribadi yang telah beraktualisasi: 1. Memusatkan diri pada realitas (reality-centered), yakni melihat sesuatu apa adanya dan mampu melihat persoalan secara jernih, bebas dari bias. 2. Memusatkan diri pada masalah (problem-centered), yakni melihat persoalan hidup sebagai sesuatu yang perlu dihadapi dan dipecahkan, bukan dihindari. 3. Spontanitas, menjalani kehidupan secara alami, mampu menjadi diri sendiri serta tidak berpura-pura. 4. Otonomi pribadi, memiliki rasa puas diri yang tinggi, cenderung menyukai kesendirian dan menikmati hubungan persahabatan dengan sedikit orang namun bersifat mendalam. 5. Penerimaan terhadap diri dan orang lain. Mereka memberi penilaian tinggi pada individualitas dan keunikan diri sendiri dan orang lain. Dengan kata lain orang-orang yang telah beraktualisasi diri lebih suka menerima kamu apa adanya ketimbang berusaha mengubah diri kamu.

8 6. Rasa humor yang ‘tidak agresif’ (unhostile).
Mereka lebih suka membuat lelucon yang menertawakan diri sendiri atau kondisi manusia secara umum (ironi), ketimbang menjadikan orang lain sebagai bahan lawakan dan ejekan. 7. Kerendahatian dan menghargai orang lain (humility and respect) 8. Apresiasi yang segar (freshness of appreciation), yakni melihat sesuatu dengan sudut pandang yang orisinil, berbeda dari kebanyakan orang. 9. Memiliki pengalaman spiritual yang disebut Peak experience. Peak experience atau sering disebut juga pengalaman mistik adalah suatu kondisi saat seseorang (secara mental) merasa keluar dari dirinya sendiri, terbebas dari kungkungan tubuh kasarnya.

9 Berdasarkan berbagai kualifikasi yang ‘amat sulit’ tersebut, maka tidaklah heran kalau masih sedikit orang di dunia ini yang mencapai level aktualisasi diri tersebut. Bahkan Maslow mengatakan bahwa jumlah orang-orang yang telah beraktualisasi diri tidaklah lebih dari dua persen saja dari seluruh populasi dunia

10 Berikut ini beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan sekolah dalam mengaplikasikan teori kebutuhan Maslow: 1. Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis: Menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan gratis. Menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas yang memadai dan temperatur yang tepat Menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang seimbang. Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang representatif. 2. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman: Sikap guru: menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan terhadap siswanya, dan tidak menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi. Adanya ekspektasi yang konsisten Mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah dengan menerapkan sistem pendisiplinan siswa secara adil. Lebih banyak memberikan penguatan perilaku (reinforcement) melalui pujian/ ganjaran atas segala perilaku positif siswa dari pada pemberian hukuman atas perilaku negatif siswa.

11 3. Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan:
a. Hubungan Guru dengan Siswa: Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian : empatik, peduli dan intereres terhadap siswa, sabar, adil, terbuka serta dapat menjadi pendengar yang baik. Guru dapat menerapkan pembelajaran individua dan dapat memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik kepribadian dan latar belakangnya) Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif dari pada yang negatif. Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan keputusan setiap siswanya. Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikan kepercayaan terhadap siswanya. b. Hubungan Siswa dengan Siswa: Sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kerja sama mutualistik dan saling percaya di antara siswa Sekolah dapat menyelenggarakan class meeting, melalui berbagai forum, seperti olah raga atau kesenian. Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk kepentingan pembelajaran. Sekolah mengembangkan tutor sebaya Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler yang beragam.

12 4. Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri:
a. Mengembangkan Harga Diri Siswa Mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar pengetahuan yang dimiliki siswanya (scaffolding) Mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa Memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki setiap siswa Mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi Selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami kesulitan Melibatkan seluruh siswa di kelas untuk berpartisipai dan bertanggung jawab. Ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mengkin dilakukan secara pribadi, tidak di depan umum. b. Penghargaan dari pihak lain Mengembangkan iklim kelas dan pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa dapat saling menghormati dan mempercayai, tidak saling mencemoohkan. Mengembangkan program “star of the week” Mengembangkan program penghargaan atas pekerjaan, usaha dan prestasi yang diperoleh siswa. Mengembangkan kurikulum yang dapat mengantarkan setiap sisiwa untuk memiliki sikap empatik dan menjadi pendengar yang baik. Berusaha melibatkan para siswa dalam setiap pengambilan keputusan yang terkait dengan kepentingan para siswa itu sendiri.

13 c. Pengetahuan dan Pemahaman
Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengeksplorasi bidang-bidang yang ingin diketahuinya. Menyediakan pembelajaran yang memberikan tantangan intelektual melalui pendekatan discovery-inquiry Menyediakan topik-topik pembelajaran dengan sudut pandang yang beragam Menyediakan kesempatan kepada para siswa untuk berfikir filosofis dan berdiskusi. d. Estetik Menata ruangan kelas secara rapi dan menarik Menempelkan hal-hal yang menarik dalam dinding ruangan, termasuk di dalamnya memampangkan karya-karya seni siswa yang dianggap menarik. Ruangan dicat dengan warna-warna yang menyenangkan Memelihara sarana dan pra sarana yang ada di sekeliling sekolah Ruangan yang bersih dan wangi Tersedia taman kelas dan sekolah yang tertata indah

14 5. Pemenuhan Kebutuhan Akatualisasi Diri
Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk melakukan yang terbaik Memberikan kekebasan kepada siswa untuk menggali dan menjelajah kemampuan dan potensi yang dimilikinya Menciptakan pembelajaran yang bermakna dikaitkan dengan kehidupan nyata. Perencanaan dan proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas meta kognitif siswa. Melibatkan siswa dalam proyek atau kegiatan “self expressive” dan kreatif

15 TERIMA KASIH


Download ppt "TEORI MASLOW disusun oleh: 1. Dinda Indah Permatasari ( )"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google