Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHarun Suhendra Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
KRITIK DAN HUMOR DALAM LAYANAN PUBLIK
Oleh: Andrian Kristanto, S. Pd.
2
Kompetensi Dasar 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, anekdot, dan negosiasi berdasarkan kaidah- kaidah teks, baik melalui lisan maupun tulisan. 4.1 Memproduksi teks anekdot , laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
3
Indikator Pencapaian Kompetensi
Menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk kritik dan humor dalam layanan publik. Memiliki sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk memahami struktur dan kaidah anekdot. Menentukan struktur teks anekdot dengan benar. Menentukan kaidah teks anekdot dengan benar. Mengidentifikasi teks anekdot dengan benar. Memproduksi teks anekdot yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat dengan baik dan benar.
4
Tujuan Pembelajaran Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya dalam menyusun anekdot dengan baik melalui tulisan maupun lisan. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk mengevaluasi teks anekdot mengenai kritik dan humor dalam layanan publik dengan baik. Setelah membaca contoh teks anekdot dan mendiskusikan, siswa dapat menentukan struktur dan kaidah teks anekdot mengenai “KUHP dalam Anekdot” secara lisan maupun tulisan dengan tepat. Setelah membaca contoh teks anekdot dan mendiskusikan, siswa dapat mengidentifikasi teks anekdot mengenai “KUHP dalam Anekdot” secara lisan maupun tulisan dengan tepat. Setelah berdiskusi dan berlatih, siswa dapat memproduksi teks anekdot yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat dengan baik dan benar.
5
Meteri Pembelajaran Layanan publik adalah layanan umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan. Layanan publik diatur dalam UU No 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik.
6
Kata-Kata Kunci dalam Pembicaraan Layanan Publik
Pelayanan Publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan. Contoh: barang , jasa, dan pelayanan adminitrasi disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Penyelenggara pelayanan publik antra lain institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang.
7
Lanjutan…. 4. Pelaksana pelayanan publik merupakan pejabat, pegawai, petugas, dan setiap orang yang bekerja di dalam organisasi. 5. Masyarakat merupakan seluruh pihak, baik warga negara atau penduduk sebagai perseorangan, kelompok maupun badan hukum yang berkedudukan (Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, 2013: 110).
8
Pengertian Anekdot Layanan publik sering mendapatkan kritik atau lelucon. Kritik atau lelucon itu disampaikan melalui anekdot. Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Ada pengertian lain bahwa anekdot merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat (Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, 2013: 111).
9
Lanjutan …. anekdot juga dapat berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang mengalaminya. Perasaan jengkel dan konyol seperti itu merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, puas dan frustasi, serta tercapai dan gagal.
10
Struktur Teks Anekdot Abtraksi Orientasi Krisis
Seorang dosen memberikan kuliah Hukum Pidana (paragraf 1) Abtraksi Orientasi Suasana kelas biasa-biasa saja (paragraf 1) KUHP diplesetkan menjadi “Kasih Uang Habis Perkara” (paragraf 2). Krisis
11
Reaksi Koda Kelas kembali berlangsung normal (paragraf 4) Lanjutan ….
Mahasiswa tercengang dan tertawa , sedangkan dosen menggeleng-gelengkan kepala (paragraf 3) Koda Kelas kembali berlangsung normal (paragraf 4)
12
Contoh Teks Anekdot Seorang calon anggota Dewan yang terhormat, pada saat sehari menjelang pelantikan, pihak protokoler Dewan telah mengumumkan bahwa seluruh calon anggota Dewan diharap hadir ke Gedung Dewan guna melakukan gladi bersih atau kegiatan pematangan jelang pelantikan. namun, apaadanya, berhubung calon anggota Dewan tersebut hanya berbekal pendidikan dasar sehingga dia memaknai lain terhadap pengumuman tersebut. Calon anggota Dewan tersebut membawa sapu lidi ke Gedung Dewan guna keperluan bersih-bersih lingkungan. Maka tertawalah hadirin yang lain demi melihat prilaku sang calon anggota dewan yang baru itu.
13
STRUKTUR TEKS ANEKDOT Abstraksi : bagian awal paragraf yang berisifat sebagai pengenal sebuah cerita. Orientasi : bagian yang menujukan awal terjadinya cerita. (latar, alur) Krisis : bagian terjadinya hal masalah yang unik/plesetan hal yang lucu. Reaksi : tanggapan dari orang/pemirsa untuk menyesesaikan masalah yang ditimbulkan. Koda : pada tahap ini penulis akan menunjukan nilai- nilai yang terkandung pada cerita/ bagian akhir cerita.
14
PERBEDAAN ANEKDOT DENGAN HUMOR YANG LAIN
Anekdot: humor yang dikemas dalam kritikan yang diinpirasi dari fenomena nyata. contoh : Stand Up Comedy Lawak/humor: berupa lawakan/lelucon yang imajinatif. contoh : Lenong, Pesbuker
15
KISI-KISI BUTIR SOAL MAPEL BAHASA INDONESIA
Struktur teks laporan hasil observasi Kaidah kebahasaan teks laporan hasil obeservasi Struktur teks eksposisi Kaidah kebahasaan teks eksposisi Struktur teks anekdot
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.