Resensi Film Wakil Rakyat Mata Kuliah Kewarganegaraan

Presentasi berjudul: "Resensi Film Wakil Rakyat Mata Kuliah Kewarganegaraan"— Transcript presentasi:

1 Resensi Film Wakil Rakyat Mata Kuliah Kewarganegaraan
Dosen : Mujiyana Lailatul Hasanah/ 2B /

2 Proudly Present Wakil Rakyat

3 Wakil Rakyat Film yang berjudul “ Wakil Rakyat “ ini merupakan film bergenre komedi dengan mengambil tema politik. Secara keseluruhan film yang mengambil genre komedi ini telah berhasil dengan tujuan membuat penonton tertawa dan terhibur dengan sifat penyampaian yang ringan dan mudah dicerna. Film ini juga memberikan kritikan-kritikan pedas namun tidak terasa menyakitkan karena seluruh kritikan yang ada difilm ini dikemas dengan apik melalui banyolan atau tingkah yang membuat penonton tertawa dan terhibur.

4 Sinopsis Bagyo dituduh mengacau acara rakernas sebuah partai besar pimpinan Zainuddin. Karena insiden itu Bagyo harus kehilangan pekerjaannya. Musibah itu membuat rencana pernikahannya dengan Ani terancam batal. Apa lagi Abdul, ayah Ani memang tidak menyukainya. Bagyo terpaksa harus mencari cara untuk mewujudkan impiannya bersama Ani.

5 Sekumpulan perampok sedang merampok seorang artis terkenal, Atika
Sekumpulan perampok sedang merampok seorang artis terkenal, Atika . Aksi itu gagal karena Bagyo tiba-tiba muncul dan menghajar mereka. Atika luput dari bahaya. Bagiyo disanjung sebagai pahlawan. Namanya langsung menjadi buah bibir di media nasional maupun daerah.ketenaran Bagiyo dimanfaatkan oleh sebuah partai politik papan atas untuk menggaet dukungan massa. Bagiyo dirayu oleh sang ketua partai, Wibowo dan asistennya Dani. Ditemani bekas anak buahnya yang bernama Jereng ia pun berangkat berkampanye di Wadasrejo, sebuah desa terpencil yang rakyatnya hidup serba kekurangan.

6 Ternyata masyarakat Wadasrejo tidak mengenal sosoknya sama sekali
Ternyata masyarakat Wadasrejo tidak mengenal sosoknya sama sekali. Bagiyo harus mencari akal untuk memperkenalkan diri dan menarik simpati warga. Bagiyo menemukan kenyataan lain yang lebih penting daripada nama besar dan popularitas. Masyarakat desa lebih tahu apa yang mereka butuhkan.

7 Pengertian Demokrasi Abraham Lincoln
Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat Rakyat diikut sertakan dalam menentukan kebijakan pemerintahan yang berkaitan dengan nasib rakyat secara langsung.

8 Makna Demokrasi dari Film “ Wakil Rakyat “
Menjadi wakil rakyat adalah sebuah amanat, dan amanat itu harus di laksanakan dengan sebaik- baiknya ( dari, oleh dan untuk rakyat ) Film “wakil rakyat” juga mengajarkan pendidikan politik yang demokrasi yang bebas dari akting ( pura-pura ) dan benar-benar tulus memperjuangkan rakyat seperti yang di perankan oleh tokoh bagiyo.

9 Pesan dari film “ Wakil Rakyat “
Menarik simpati masyarakat tak cukup hanya dengan bagi-bagi sembako gratis, mengumbar janji-janji selama kampanye. Melalui karakter Bagyo, para caleg diajarkan bahwa untuk merebut suara rakyat harus menggunakan pendekatan hati, berempati terhadap penderitaan rakyat dan strategi yang tidak menyakiti rakyat. Film ini bisa menjadi hiburan sekaligus pesan untuk para caleg yang ingin menjadi wakil rakyat di senayan, bahwa menjadi wakil rakyat harus benar-benar diikuti dengan sikap, niat, dan perilaku mengabdi untuk rakyat dan peduli terhadap penderitaan rakyat bukan hanya sekedar untuk memperkaya diri sendiri, popularitas dan nama besar. Memilih wakil rakyat harus di teliti dulu jangan asal mencontreng dan jangan hanya tergiur dengan janji-janji para caleg Menjadi seorang wakil rakyat tidak cukup hanya bermodal tampang dan popularitas saja tetapi juga harus di ikuti oleh skill dan pengetahuan yang cukup.

10 kesimpulan Wakil rakyat itu dipilih oleh rakyat dari rakyat dan untuk rakyat, seperti yang kita ketahui wakil rakyat di bentuk untuk mewakili rakyat. Melalui karakter yang diperankan oleh bagiyo di harapkan para caleg peka,peduli dan berempati terhadap penderitaan rakyat tidak hanya berlomba-lomba untuk memperkaya diri sendiri tanpa memperdulikan rakyat kecil karena pada dasarnya tugas wakil rakyat adalah mewakili rakyat ( kecil ) yang hidup serba menderita dan kekurangan.