Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAdimas Wulandari Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Sejarah Perkembangan Akuntansi Syariah
BAB 1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Syariah AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer LILI SYAFITRI
2
TUJUAN PEMBELAJARAN Mendiskusikan pengaruh Islam terhadap perkembangan akuntansi pada masa Nabi Muhammad SAW, masa kekhalifahan dan masa sekarang Memahami dasar pemikiran yang digunakan oleh berbagai pakar dalam mengembangkan teori dan praktik akuntansi syariah
3
Pengaruh Islam Terhadap Perkembangan Akuntansi
Sebelum berdirinya peradaban Islam, hanya ada dua peradaban besar yaitu bangsa romawi dan bangsa persia. Pada saat itu telah digunakan akuntansi dalam bentuk perhitungan barang dagangan oleh para pedagang. Dari sejak pergi berdagang sampai pulang kembali (Adnan dan Labatjo, 2006). Perhitungan dilakukan untuk mengetahui perubahan-perubahan, untung dan rugi. Selain itu orang yahudi banyak melakukan perdagangan menetap dan mencatat piutang mereka (Syahatah, 2001). Pada masa Rasulullah praktik akuntansi mulai berkembang setelah ada perintah Allah melalui Alqur’an untuk mencatat transaksi tidak tunai (Alqur’an 2:282) dan membayar zakat (Alqur’an 2:10)
4
Pengaruh Islam terhadap Perkembangan Akuntansi
Kondisi setelah berdiri dan berkembangnya Pemerintahan Islam Penyebaran Islam telah memperluas penggunaan angka arab (ditandai dengan adanya angka nol) ke berbagai wilayah di dunia. Kewajiban mencatat transaksi tidak tunai (lihat QS 2:282) telah mendorong umat Islam peduli terhadap pencatatan dan menimbulkan tradisi pencatatan transaksi dikalangan umat. Ini juga mendorong berkembangnya partnership.
5
Pengaruh Islam terhadap Perkembangan Akuntansi
C. Kewajiban membayar zakat telah: mendorong pemerintah Islam untuk membuat laporan keuangan Baitul Maal secara periodik, dan Mendorong pedagang Muslim untuk mengklasifikasikan hartanya sesuai ketentuan zakat dan membayarkan zakatnya jika telah memenuhi nishab (batas minimal kena zakat) dan haul (1 th)
6
Pengaruh Islam terhadap Perkembangan Akuntansi
D. Peran akuntan menjadi penting dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan kekayaan pemerintah dan pedagang. “….he who learnt accounting will make an appropriate decision …This means that the trader or any other person cannot express an appropriate opinion or make the right decision without the assistance of the information recorded in the books” Imam Ash-Shafi’ie dalam Shahata (1993) aps-rizal, aji & ahim (2009)
7
Praktek Akuntansi Pemerintahan Islam
Zaid (2000) menyatakan bahwa pada zaman Rasululullah cikal bakal pengembangan akuntansi dimulai dari fungsi-fungsi pemerintahan agar mencapai tujuannya, dan penunjukkan orang-orang yang kompeten. Hawary (1988) menungkapkan bahwa pemerintahan Rasulullah memiliki 42 pejabat yang digaji yang terspesialisasi dalam peran dan tugas tersendiri. aps-rizal, aji & ahim (2009)
8
Praktek Akuntansi Pemerintahan Islam
Perkembangan pemerintahan Islam hingga meliputi Timur Tengah, Afrika dan Asia di zaman Khalifar Umar bin Khatab, telah meningkatkan penerimaan dan pengeluaran negara. Para sahabat merekomendasikan perlunya pencatatan untuk pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara Khalifah Umar Bin Khatab mendirikan lembaga yang bernama Diwan (dari kata dawwana=tulisan)
9
Praktek Akuntansi Pemerintahan Islam
Reliabilitas laporan keuangan pemerintahan dikembangkan oleh Kalifah Umar bin Abdul Aziz ( M) dengan kewajiban mengeluarkan bukti penerimaan uang (Imam, 1951) Kalifah Al Waleed bin Abdul Malik ( M) mengenalkan catatan dan register yg terjilid dan tidak terpisah seperti sebelumnya (Lasheen, 1973) aps-rizal, aji & ahim (2009)
10
Praktek Akuntansi Pemerintahan Islam
Evolusi perkembangan pengelolaan buku akuntansi mencapai tingkat tertinggi pada masa Daulah Abbasiah. Akuntansi diklasifikasikan pada beberapa spesialisasi a.l: akuntansi peternakan, akuntansi pertanian, akuntansi bendahara, akuntansi konstruksi, akuntansi mata uang, dan pemeriksaan buku (auditing) (Al-Kalkashandy, 1913)
11
Evolusi perkembangan pengelolaan akuntansi mencapai tingkat tertinggi pada masa Daulah Abbasiah. Akuntansi dikelompokkan menjadi beberapa spesialisasi antara lain : akuntansi peternakan, akuntansi pertanian, akuntansi bendahara, akuntansi konstruksi, akuntansi mata uang dan sistem pembukuan menggunakan model buku besar. Jaridah Al-Kharaj (merupakan pembukuan pemerintah Terhadap hutang pada individu). Jaridah An Nafaqat (merupakan pembukuan yang digunakan untuk mencatat pengeluaran negara). Buku Besar Jaridal AL Mal (merupakan pembukuan yang digunakan untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran zakat). Jaridah Al Musadareen (merupakan pembukuan yang Digunakan penerimaan sita/denda tidak sesuai syariah). aps-rizal, aji & ahim (2009)
12
Berbagai laporan akuntansi yang ikut dikembangkan pada masa Daulah abbasiah
Al Khitmah (menunjukkan total pendapatan dan pengeluaran yang dibuat setiap bulan (Bin Jaffar, 1981 dalam zaid, 2001). Laporan Al Khitmah Al Jame’ah (Laporan Keuangan komprehensif Berisikan laporan laba rugi dan neraca yang dilaporkan Pada akhir tahun. Dalam perhitungan dan penerimaan zakat. Utang zakat Diklasifikasikan dalam tiga (3) laporan keuangn yaitu : collectable debts, doubtful debts, uncolectable debts (Lasyin, dalam zaid, 2001). aps-rizal, aji & ahim (2009)
13
Hubungan peradaban Islam dengan buku Pacioli
Pada tahun 1494, seorang Itali bernama Luca Pacioli menerbitkan buku dengan judul Summa de Arithmetica Geometria, Proportioni et Proportionalita. Buku tersebut membahas lima bagian yang banyak membahas tentang ilmu Matematika. Salah satu bab membahas tentang pembukuan yg dilakukan di Venice lebih dari 200 thn sebelumnya Dan masih digunakan pada masa itu. Pada masa itu metode ini dikenal dengan metode Venice. Melalui buku tersebut Pacioli dianggap sebagai orang pertama yang menggagas tata buku berpasangan (double entry Bookkeping). Sebuah sistem baru yang dianggap sebagai revolusi dalam seni pencatatan dalam bidang ekonomi dan Bisnis. Pacioli kemudian disebut “Bapak Akuntansi”. Tapi buku Summa de arithmetic ini menimbulkan banyak menimbulkan pertentangan dikalangan para peneliti. Zaid (2001) “Pacioli bukanlah penemu melainkan Pencatat kejadian pada saat itu” Have (1976) dalam Zaid (2001) “perkembangan akuntansi tidak Terjadi di Itali kuno” Belkaoui (2000) “Pacioli bukanlah penemu double Entry bookkeping” aps-rizal, aji & ahim (2009)
14
Kemiripan Praktek akuntansi Kekalifahan Islam dengan buku Pacioli
Istilah Zornal (sekarang journal) telah lebih dahulu digunakan oleh kekhalifahan Islam dengan Istilah Jaridah untuk buku catatan keuangan Penggunaan kalimat “In the name of God” diawal buku catatan keuangan, telah lebih dahulu digunakan oleh kekhalifahan Islam dengan kalimat “In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful” Double Entry yang ditulis oleh Pacioli, telah dipraktekkan dalam pemerintahan Islam
15
Dalam sejarah Islam, lebih dari satu abad sebelum buku Pacioli diterbitkan, telah ada manuskrip tentang akuntansi Yang ditulis oleh Abdullah bin Muhammad bin Kiyah Al Mazindarani dengan judul Risalah Falakiyah Kita As Siyaqaat Pada tahun 1363 M. Antara lain : 1.Harus mencatat pemasukan di halaman sebelah Kanan dengan mencatat sumber pemasukannya. 2.Harus mencatat pengeluaran dihalaman sebelah Kiri dan menjelaskan pengeluaran tsb. aps-rizal, aji & ahim (2009)
16
Pendekatan-Pendekatan dalam Mengembangkan akuntansi Syariah
Pendekatan berbasis Akuntansi Kontemporer (induktif) Pendekatan deduktif dari ajaran Islam Pendekatan hybrid
17
Pendekatan berbasis Akuntansi Kontemporer (Induktif)
Berdasarkan AAOIFI(2003), pendekatan ini menggunakan tujuan akuntansi keuangan barat yang sesuai dengan organisasi bisnis orang Islam dan mengeluarkan bagian yang bertentangan dengan ketentuan syariah. Tujuan akuntansi Islam berdasarkan pendekatan ini adalah untuk pengambilan keputusan (decision usefulness) dan memelihara kekayaan institusi (stewardship). aps-rizal, aji & ahim (2009)
18
Pendekatan Induktif Argumen yang menentang : Argumen yang mendukung:
Pendekatan ini pada dapat diterapkan dan relevan dengan institusi yang memerlukan (Rashid, 1987) Sesuai dengan prinsip Ibaha (Abdelgader, 1994) Argumen yang menentang : Ini tidak bisa diterapkan pada masyarakat yang kehidupannya mesti berlandaskan pada wahyu. (Gambling & Karim, 1991) Ini merusak karena mengandung asumsi yang tidak Islami (Anwar, 1987) aps-rizal, aji & ahim (2009)
19
Pendekatan Deduktif dari ajaran Islam
Pendekatan ini diawali dengan menentukan tujuan berdasarkan prinsip Islam yang terdapat dalam Alqur’an dan Sunah. Pendekatan deduktif dipelopori oleh beberapa pemikir akuntansi syariah antara lain Iwan Triyuwono, Akhyar Adnan, Gaffikin dan beberapa pemikir lainnya. Adnan & Gaffikin (1997) serta Triyuwono (2000) berpandangan Bahwa tujuan akuntansi syariah adalah pemenuhan kewajiban zakat (pertanggungjawaban melalui zakat) aps-rizal, aji & ahim (2009)
20
Pendekatan Deduktif Argumen yang mendukung :
ini akan meminimalisir pengaruh pemikiran sekular terhadap tujuan dan akuntansi yang dikembangkan (Karim ,1995) Argumen yang menentang : pendekatan ini sulit dikembangkan dalam bentuk praktisnya (Rashid, 1987) aps-rizal, aji & ahim (2009)
21
Pendekatan Hybrid Pendekatan ini didasarkan pada prinsip syariah yang sesuai dengan ajaran Islam dan persoalan masyarakat yang akuntansi syariah mungkin dapat membantu menyelesaikannya (Hameed, 2000) Tujuan akuntansi syariah dalam pendekatan ini menurut Hameed adalah mewujudkan pertanggungjawaban Islam. aps-rizal, aji & ahim (2009)
22
Penerapan Pendekatan Hybrid
Pendekatan hybrid secara parsial telah diterapkan di lingkungan beberapa perusahaan konvensional. Hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan dan non keuangan perusahaan maupun disclosure perusahaan yang memperhatikan tidak hanya masalah ekonomi melainkan juga masalah sosial dan lingkungan. Lembaga yang memperhatikan ini adalah GRI dan ACCA. GRI bergerak dalam mengkaji dan membuat standar pelaporan perusahaan dengan konsep triple bottom line (ekonomi, sosial dan lingkungan) (lihat ACCA adalah organisasi profesi akuntan di UK yang banyak mendorong pengungkapan lebih luas hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan hidup. aps-rizal, aji & ahim (2009)
23
Penerapan Pendekatan Hybrid
Pendekatan hybrid mengapresiasi apa yang telah dikembangkan di Barat, dan menganggap itu perlu diaplikasikan dalam akuntansi syariah (Yaya & Hameed, 2003) Aspek selanjutnya yang perlu dilakukan oleh mengembangkan triple bottom line (economic, sosial, environmental) menjadi four bottom line (economic, sosial, environmental & syariah compliance) (Yaya & Hameed, 2003) aps-rizal, aji & ahim (2009)
24
Sekian Terima Kasih Wassalamu’alaikum wr wb
aps-rizal, aji & ahim (2009)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.