Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
TUGAS GEOGRAFI TATA SURYA
X-5 TAHUN PELAJARAN 2011 – 2012 PUBLIC SENIOR HIGH SCHOOL 1 MANYAR
2
Anggota kelompok Achmad Affandi (01) Ahmad Fuad Manan (03)
Ari Ervan Oktrivian (04) Ilham Gresnaidi (10) Isfan Fadjar Aulia Djabu (14) Mohammmad Robith Aqil (20) Nur Tsalis Taufiqur Rohman (24) Rizki Dwi Cahyo (27) Yosvaldo Halomoan S. (32)
3
Teori Terjadinya Bumi Sumber - Gatot Hermanto
Kant’s Theory (Teori Kant) Kant’s theory is stated by Immanuel Kant from germany ( ) Accordding to Kant’s theory: Teori ini dikemukakan Immanuel Kant yangberkebangsaan Jerman ( ) Menurut teori Kant: “That solar system comes from one gas ball of high temperature and rotates slowly. The slow rotation causes the formation of matter concentration that has high specific weight. The concentration is called core, the big one lies in the middle, while the smaller part is found around earth’s core.because of cooling process, the core with small volume becomes planets, while the core that has big volume becomes sun.” “Bahwa tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar lambat. Perputaran yg lambat menyababkan terbentuknya konsentrasi zat yang memiliki berat jenis tinggi. Kosentrasi tersebut disebut inti, yang besar terdapat di tengah, sedangkan ukurang yang kecil terdapat di sekitar inti bumi.karena proses pendinginan, inti yang volumenya kecil menjadi planet, sedangkan inti yang volumenya besar menjadi matahari.”
4
Nebular Theory (Teori Nebula)
This theory is stated by French astronomer that is Piere Simon Laplace ( ). Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli astronomi bangsa Perancis yaitu Piere Simon Laplace ( ). According to Laplace: “Our Solar system comes from gas ball (nebula) that has high temperature and rotates fast. Because of fast rotation, some of the fog or gas ball mass escape. The part that is escaped keep rotates, because the influence of cooling longer changes to be planets” Menurut teori Laplace: “tata surya kita berasal dari bola gas (nebula) yang bersuhu tinggi dan berputar cepat. Karena perputaran cepat, maka sebagian dari massa kabut tersebut lepas. Bagian yang terlepas berputar terus, karena pengaruh pendinginan lama kelamaan berubah menjadi planet”
5
Planetesymal Theory (Teori Planetesimal)
The theory is stated by Moulton, an astronomer, and Chamberlain, a geologist. Bothe are American. Teori tersebut dikemukakan oleh Moulton, seorang ahli astronomi, dan Chamberlain, ahli geologi. Keduanya berkebangsaan Amerika serikat. According to planetisimal theory: “that in fog is found dense material that scatters called planetesimal. This dense material that then attract each other among them, because of attraction force of each part, longer big clump is formed called planet” Menurut teori Planetesimal: “bahwa dalam kabut terdapat material padat yang berhamburan yang dinamakan Planetesimal. Benda padat inilah yang kemudian saling tarik-menarik di antara sesamanya, karena gaya tarik masing-masing lama-kelamaan terbentuklah gumpalan yang besar yang dinamakan planet”
6
Riptide Theory (Teori Pasang Surut)
This theory is stated by Jeans and Jeffery (1917), both are british scientist. Teori ini dikemukakan oleh Jeans dan Jeffery (1917), keduanya adalah ilmuan dari inggris. According to riptide theory: “that in ancient time, near the sun, passed a big star. Because the attraction force of the star: some of sun’s mass form lump to the direction of that star. Then together with movement away of that star; that lump of sun’s mass is attracted also forms cigar; then is it escaped from the sun. the mass of gas formed then is interupted forms giant drop with various sizes
7
Phroto Planet Theory (Teori Proto Planet)
This theory is stated by Carl Von Weizsaecker, G.P. Kuiper and Subrahmanyan Chandarasekhar. Teori ini dikemukakan oleh Carl Von Weizsaecker, G.P. Kuiper and Subrahmanyan Chandarasekhar. According to Proto Planet Theory : “ That around the sun is found gas fog that form lumps and periodically becomes dense lump. The gas lump is called Proto Planet. “ Menurut Teori Proto Planet : “ Bahwa di sekitar matahari terdapat kabut gas yang membentuk gumpalan – gumpalan dan secara evolusi berangsur – angsur menjadi gumpalan padat. Gumpalan kabut gas tersebut dinamakan Proto Planet”.
8
Dan berikut ada beberapa Teori Planetesimal dari berbagai sumber :
Sumber Gatot Hermanto The theory is stated by Moulton, an astronomer, and Chamberlain, a geologist. Bothe are American. Teori tersebut dikemukakan oleh Moulton, seorang ahli astronomi, dan Chamberlain, ahli geologi. Keduanya berkebangsaan Amerika serikat. According to Planetesymal theory: “that in fog is found dense material that scatters called Planetesymal. This dense material that then attract each other among them, because of attraction force of each part, longer big clump is formed called planet” Menurut teori Planetesimal: “ Bahwa dalam kabut terdapat material padat yang berhamburan yang dinamakan Planetesimal. Benda padat inilah yang kemudian saling tarik-menarik di antara sesamanya, karena gaya tarik masing-masing lama-kelamaan terbentuklah gumpalan yang besar yang dinamakan planet ”.
9
Sumber Samadi – Buku Bilingual Yudhistira
Teori Planetesimal dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Chamberlin dan Moulton beranggapan gumpalan kabut yang membentuk tata surya berbentuk spiral atau pilin sehingga disebut kabut pilin. Planetesimal theory was revealed by Chamberlin and Moulton. Chamberlin and Moulton assumed that fog lum which formed solar system was spiral, so it was called spiral fog. Kabut Pilin terdiri atas butir-butir material padat yang disebut Planetesimal. Tiap-tiap Planetesimal mempunyai lintasan orbit yang bebas sehingga terjadi tubrukan secara berulang. Akibat tubrukan yang berulang dan adanya gaya gravitasi, terjadilah penumpukan Planetesimal hingga menjadi gumpalan yang lebih besar dan mampat. Gumpalan terbesar berada di pusat kabut pilin dan menjadi matahari, sedangkan yang lebih kecil menjadi planet-planet. Spiral fog consist of solid material particles called Planetesimal. Each Planetesimal moves in orbit and crashes one and another repeatedly. Because of this collision, it attracts each other, accumulates and becomes a bigger lumps and clogged. Thebiggest lump is in center and becomes sun, while the smallest lumps becomes planets.
10
Sumber K. Wardiyatmoko - Erlangga
Thomas C. Chamberlin (1843 – 1928) seorang ahli geologi dan ilmuwan dari Amerika menyampaikan teori yang dikenal sebagai Teori Planetesimal (berarti planet kecil) dalam penelitiannya The Origin of the Earth (asal mula bumi) pada tahun 1916. Menurut teori ini, Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak. Pada suatu masa, ada sebuah bintang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh. Akibatnya, terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan Matahari maupun bintang itu. Sebagian dari massa Matahari itu tertarik ke arah bintang. Pada waktu bintang itu menjauh, sebagian dari massa Matahari itu jatuh kembali ke permukaan Matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa sekitar Matahari. Hal inilah yang dinamakan Planetesimal yang kemudian menjadi planet-planet kecil dan beredar pada orbitnya.
11
Kesimpulan tentang Teori Planetesimal dari beberapa sumber di atas :
Sumber 1 (Gatot Hermanto) dan 2 (Samadi) memiliki inti yang sama, yaitu tata surya berasal dari gumpalan-gumpalan kabut yang berpilin yang berisi material-material padat. Material-material padat ini saling bertubrukan, dan akhirnya membentuk tata surya. Sedangkan pada sumber 3 (K. Wardiyatmoko) menyatakan bahwa Matahari sudah sebagai salah satu dari bintang-bintang. Pada suatu masa ada sebuah Bintang berpapasan. Peristiwa ini menyebabkan sebagian masa Matahari tertarik gravitasi bintang tersebut. Saat menjauh, masa Matahari ada yang jatuh ke Matahari dan ada yang terhambur di luar angkasa membentuk Planet.
12
Terima Kasih Atas perhatiannya
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.