Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
2
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI.
KURIKULUM ADALAH: SUATU DOKUMEN TERTULIS MENGENAI KUALITAS PENDIDIKAN YG DIBUAT OLEHDOSEN/PENDIDIK, MELALUI SATUAN PEMBELAJARAN. KOMPETENSI KOMPETENSI ADALAH KEMAMPUAN PENGETAHUAN SESEORANG BERUPA TINDAKAN CERDAS, PENUH TANGGUNG JAWAB, SEHINGGA DAPAT MELAKUKAN PERILAKU KOGNITIF, AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI ADALAH KONSEP KURIKULUM DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MELAKUKAN KOMPETENSI (TUGAS –TUGAS) DENGAN STANDAR PERFORMANSI TERTENTU,
3
PERENCANAAN KURIKULUM,
BERKENAAN DG PENGEMBANGAN POKOK PIKIRAN/IDE KURIKULUM DIMANA WEWENANG MENENTUKAN ADA PADA PENGAMBIL KEBIJAKAN UNTUK LEMBAGA PENDIDIKAN. EVALUASI KURIKULUM KURIKUIUM DINILAI APAKAH KURIKULUM MEMBERIKAN HASIL YANG SESUAI DENGAN APA YANG SUDAH DIRANCANG ATAUKAH ADA MASALAH , DILAKUKAN OLEH TIM DI LUAR TIM PENGEMBANG KURIKULUM, DILAKSANAKAN SETELAH KURIKULUM DIANGGAP CUKUP WAKTU UNTUK MENUNJUKKAN KINERJA DAN PRESTASINYA.
4
STRUKTUR KURIKULUM. BERDASARKAN TUJUAN BELAJAR (1) LEARNING TO KNOW, (International Standard Classification of Education) (2) LEARNING TO DO, (International Standard Classification of Education) (3) LEARNING TO LIVE TOGETHER, (International Standard Classificati of Occupation), (4) LEARNING TO BE(International Standard Classification of Occupation), (5) LEARNING THROUGHOUT LIFE( International Standard Classification of Occupation), KURIKULUM INTI PERGURUAN TINGGI MENGEMUKAKAN KOMPETENSI ADALAH SEPERANGKAT TINDAKAN CERDAS, PENUH TANGGUNGJAWAB YANG DIMILIKI SESEORANG SEBAGAI SYARAT UNTUK DIANGGAP MAMPU OLEH MASYARAKAT DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS DI BIDANG PEKERJAAN TERTENTU".
5
KURIKULUM INTI YANG MERUPAKAN PENCIRI KOMPETENSI UTAMA, BERSIFAT:
HARUS DIINGAT BAHWA KOMPETENSI BERSIFAT TERUS BERKEMBANG SESUAI DENGAN TUNTUTAN DUNIA KERJA ATAU DUNIA PROFESI MAUPUN DUNIA ILMU. KURIKULUM INTI YANG MERUPAKAN PENCIRI KOMPETENSI UTAMA, BERSIFAT: PRINSIP DASAR UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI LULUSAN ACUAN BAKU MINIMAL MUTU PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI BERLAKU SECARA. NASIONAL DAN INTERNASIONAL LENTUR DAN AKOMODATIF TERHADAP PERUBAHAN YANG SANGAT CEPAT DI MASA MENDATANG. DIBENTUK BERDASARKAN KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KALANGAN PERGURUAN TINGGI, MASYARAKAT PROFESI, DAN PENGGUNA LULUSAN
6
SK MENDIKNAS 045 PASAL 2 AYAT (2) DIKATAKAN BAHWA KELIMA KELOMPOK MATA KULIAH YANG DIKEMUKAKAN DALAM SK NOMOR 232 ADALAH MERUPAKAN ELEMEN-ELEMEN KOMPETENSI. ARTI KEPUTUSAN SK MEDIKNAS KURIKULUM INTI BERISI KOMPETENSI UTAMA, DAN KURIKULUM INSTITUSIONAL BERISIKAN KOMPETENSI PENDUKUNG DAN KOMPETENSI LAINNYA. GAYUT DENGAN KOMPETISI UTAMA.
7
SK Kepmendiknas No 045/U/2002
8
SK Kepmendiknas No 045/U/2002
9
SK Kepmendiknas No 232/U/2000
10
SK Kepmendiknas No 045/U/2002
11
SK Kepmendiknas No 045/U/2002
12
SK Kepmendiknas No 045/U/2002
13
SK Kepmendiknas No 232/U/2000Perubahannya al:
14
SK Kepmendiknas No 232/U/2000
15
SK Kepmendiknas No 232/U/2000
16
PENILAIAN DENGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MAKA SISTEM PENILAIAN HASIL BELAJAR ADALAH TERLETAK PADA PELAKSANAAN PENILAIAN YANG BERKELANJUTAN SERTA KOMPREHENSIF, YANG MENCAKUP ASPEK-ASPEK BERIKUT: A. PENILAIAN HASIL BELAJAR B. PENILAIAN PROSES BELAJAR MENGAJAR C. PENILAIAN KOMPETENSI MENGAJAR DOSEN D. PENILAIAN RELEVANSI KURIKULUM E. PENILAIAN DAYA DUKUNG SARANA. DAN FASILITAS F. PENILAIAN PROGRAM (AKREDITASI)
17
STRATEGI YANG DAPAT DIGUNAKAN ADALAH:
MENGARTIKULASIKAN STANDAR DAN DESAIN PENILAIAN DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN TINGGI. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DOSEN UNTUK MELAKUKAN DAN MEMANFAATKAN PROSES PEMBELAJARAN. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SUBYEK DIDIK UNTUK MEMANFAATKAN HASIL PENILAIAN DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS BELAJAR MEREKA. MEMANTAU DAN MENILAI DAMPAK JANGKA PANJANG TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR.
18
SISTEM PENDIDIKAN YANG BAIK DIDUKUNG OLEH BEBERAPA UNSUR
: (1) ORGANISASI YANG SEHAT; (2) PENGELOLAAN YANG TRANSPARAN DAN AKUNTABEL; (3) KETERSEDIAAN RENCANA PEMBELAJARAN DALAM BENTUK DOKUMEN KURIKULUM YANG JELAS DAN SESUAI KEBUTUHAN PASAR KERJA; (4) KEMAMPUAN DAN KETRAMPILAN SUMBERDAYA MANUSIA DI BIDANG AKADEMIK DAN NON AKADEMIK YANG HANDAL DAN PROFESIONAL; (5) KETERSEDIAAN SARANA-PRASARANA DAN FASILITAS BELAJAR YANG MEMADAI, SERTA LINGKUNGAN AKADEMIK YANG KONDUSIF
19
STANDAR KOMPETENSI: DIISI DENGAN KEMAMPUAN MAHASISWA YANG DIHARAPKAN SETELAH MENGIKUTI PEMBELAJARAN DARI BERBAGAI MATA KULIAH DALAM HAL KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR KOMPETENSI DASAR: DIISI DENGAN KEMAMPUAN MAHASISWA YANG DIHARAPKAN SETELAH MENGIKUTI PEMBELAJARAN MAMPU MENERAPKAN DALAM HAL KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR. INDIKATOR: DIISI DENGAN KEMAMPUAN MAHASISWA YANG SPESIFIK BAIK YANG BERUPA KNOWLEDGE , ATTITUDE DAN PSYKOMOTOR SETELAH PEMBELAJARAN SELESAI.
20
TAHAP PEMBELAJARAN TERDIRI ATAS KEGIATAN:
MATERI AJAR: DIISI DENGAN BAHAN/TEMA/TOPIK YANG DAPAT MENDUKUNG TERCAPAINYA INDIKATOR. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN: DIISI DENGAN METODE ATAU STRATEGI YANG AKAN DIGUNAKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN. TAHAP PEMBELAJARAN TERDIRI ATAS KEGIATAN: KEGIATAN AWAL: DIISI DENGAN URAIAN UNTUK MENGANTARKAN TOPIK/TEMA YANG AKAN DIBAHAS DALAM PEMBELAJARAN. KEGIATAN INTI: DIISI DENGAN URAIAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN YANG MENCAKUP PENJELASAN MATERI (TEMA/POKOK BAHASAN/KONSEP), PEMBERIAN CONTOH, PERAGAAN, DAN TUGAS. KEGIATAN AKHIR: DIISI DENGAN KEGIATAN RANGKUMAN, PENILAIAN, DAN TINDAK LANJUT
21
SILABUS MANAJEMEN KESEHATAN KERJA
Program Studi : Pendidikan K dan K Kerja Mata Kuliah/Blok M K : Manajemen Kesehatan Kerja Kode Mata Kuliah :X Bobot : 3 SKS Semester : Y Standar Kompetensi : Mampu menyelesaikan pengelolaan status kesehatan pekerja serta masyarakat sekitarnya Mata Kuliah Prasyarat :-----
22
KOMPETENSI DASAR 1) MEMAHAMMI PENGUMPULAN DATA DAN MENGINFORMASIKAN UTK DIANALYSA 2) MEMAHAMI CARA MENGIDENTIFIKASI JENIS HAZARD . 3) MEMPERKIRAKAN AKIBAT RESIKO SERTA KONTROLNYA 4) MEMAHAMI RENCANA UPAYA PENCEGAHAN,PERLINDUNGAN DAN PENANGGULANGAN MASALAH 5) MERENCANAKAN PENGORGANISASIAN DAN PEMBAGIAN TUGAS SERTA MENERAPKAN UPAYA2PENANGGULANGAN 6) MELAKUKAN MONITORING DAN EVALUASI DG MENG AUDIT,SERTA MEMBANDINGKAN DENGAN STANDAR YANG TELAH DITENTUKAN.
23
INDIKATOR: MAMPU MEMANFAATKAN HASIL SELEKSI INFORMASI DATA, MELALUI BANK DATA. MAMPU MENENTUKAN RISIKO HAZARD THD MANUSIA,LINGKUNGAN DAN PROPERTY, SERTA MENENTU KAN PERKIRAAN AKIBAT RESIKO.SERTA UPAYA KONTROL RESIKO.(PROBLING SOLVING) MAMPU MEMPROVOKASI MANAJEMEN,SEHINGGA MENGHASILKAN KOMITMEN DARI SELURUH TINGKATAN. MENGENAL PAK DAN CARA PENANGGULANGANNYA. MENGENAL GANGGUAN GIZI DAN METODE PENGELOLAANNYA. MAMPU MENERAPKAN SISTEM MANAJEMEN K-3 SECARA KONSISTEN.DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU MELAKSANAKAN OBSERVASI, KHUSUSNYA YANG BERKAITAN DENGAN PROGRAM K-3. MENCIPTAKAN BERBAGAI INOVASI BERSAMA ORGANISASI PROFESI DAN INSTITUSI PEMERINTAH MAUPUN HIMPUNAN INDUSTRI DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.
24
MATERI POKOK SISTEM KESEHATAN NASIONAL SISTEM K-3 NASIONAL
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA GIZI KERJA. ERGONOMI MENERAPKAN PROSES MANAJEMEN DAN FUNGSI MANAJEMEN MUTU DARI PENGELOLAAN MANAJEMEN KES KERJA HARUS KONSISTEN DAN DAPAT DITINGKATKAN SESUAI DG PERKEMBANGAN SECARA GLOBAL. PESERTA MENDALAMI METODE PENELITIAN BIDANG KESEHATAN. HAL INI AKAN MERUPAKAN ASUPAN BAGI LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN.
25
PENGALAMAN BELAJAR MEMAHAMI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PEKERJA DI INDONESIA. MENGETAHUI PER UNDANG2 AN DAN PERATURAN 2 TTG TENAGA KERJA’ MEMAHAMI ATURAN2 YG DITETAPKAN ILO DAN WTO. MEMAHAMI STATUS KESEHATAN DAN GIZI SERTA BASIC MINIMUM NEED. MAMPU MENGIDENTIFIKASI RESIKO DI INDUSTRI DAN MASYARAKAT SEKITARNYA. MAMPU MELAKUKAN PROVOKASI MANAJEMEN AGAR SERIUS MENGHADAPI RESIKO.(PENINGKATAN KOMITMEN) MELAKSANAKAN PRINSIP2 EPIDEMIOLGI YG DISELARASKAN DG PRINSIP2 MANAJEMEN MODERN. MEMBIASAKAN SIKAP DAN PERILAKU YG BERSIFAT CARE SHARE DAN FAIR. MENGACU PADA KUALITAS YG BER STANDAR INTERNASIONAL DG RUANG LINGKUP GLOBAL BERUSAHA SECARA KONSTAN UTK MENGEMBANGKAN DIRI.MELALUI UPAYA MAGANG ATAU PENGABDIAN MASYARAKAT. WAKTU: 16 KALI PERTEMUAN ,14 KALI TATAP MUKA DAN 2 KALI UJIAN
26
TIU ADALAH TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
SASARAN BELAJAR SESUAI DENGAN TUJUAN PERILAKU KHUSUS (TPK) YAITU KEMAMPUAN KHUSUS YANG INGIN DICAPAI DAN DAPAT DIUKUR. TPK SECARA BERSAMA-SAMA AKAN MENGGAMBARKAN KEMAMPUAN YANG INGIN DICAPAI DARI SETIAP POKOK BAHASAN DALAM SUATU SUBDISIPLIN. SETIAP TIU, DAN KALAU PERLU DIPERJELAS PADA SASARAN BELAJAR, DILENGKAPI DENGAN: KODE -TAKSONOMI KEDALAMAN DAN KELUASAN TINGKAT KEMAMPUAN YANG INGIN DICAPAI: COGNITIF,AFEKTIF,PSIKOMOTOR. KODE -PENGALAMAN BELAJAR (AFEKTIF -- PSIKOMOTOR). KODE - EVALUASI YANG DIPERGUNAKAN DIANTARANYA: OBSERVASI TERUS MENERUS, UJIAN TULIS, LISAN, UJI KETRAMPILAN, TESIS)
27
KETERANGAN KODE TAKSONOMI
KOGNITIF C1: PENGINGATAN KEMBALI FAKTA-FAKTA (RECALL) C2: PENAFSIRAN DATA (INTERPRETATION OF DATA) C3: PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) C4: SINTESIS INFORMASI ATAU DATA (SYNTHESIS) C5: PERHITUNGAN INFORMASI ATAU DATA AFEKTIF A1: PENERIMAAN (RECEIVING) A2: PENANGGAPAN (RESPONDING) A3: INTERNALISASI (INTERNALIZATION) PSIKOMOTOR P1: PENIRUAN (IMITATION) P2: PENGENDALIAN (CONTROLS) P3: OTOMATISASI (AUTOMATISM)
28
KUALIFIKASI HASIL PENDIDIKAN (LEARNING OUTCOMES)
KUALIFIKASI ADALAH PENGAKUAN TERHADAP SESEORANG YANG TELAH MENCAPAI LEARNING OUTCOMES (HASIL PEMBELAJARAN) DARI KOMPETENSI YANG RELEVAN DENGAN KEBUTUHAN STAKEHOLDERS (INDIVIDUAL, KOMUNITAS, PROFESI, ATAU INDUSTRI). DALAM HAL KUALIFIKASI ADALAH GELAR SERTIFIKASI FORMALNYA ADALAH IJAZAH KOMPETENSI ADALAH KEMAMPUAN UNTUK MENGAPLIKASIKAN PENGETAHUAN ,KETRAMPILAN DAN SIKAP/PERILAKU SESUAI DENGAN STANDARD KINERJA DI TEMPAT KERJA SECARA KONSISTEN, BILA LEBIH CENDERUNG KEPADA KEMAMPUAN SKILL (KETRAMPILAN) YANG BERSANGKUTAN. PENGAKUAN ATAU SERTIFIKASI FORMAL ATAS KEMAMPUAN INI DAPAT DIBERIKAN OLEH LEMBAGA SERTIFIKASI, LEMBAGA PELATIHAN, ATAU INSTITUSI PELATIHAN DARI PERGURUAN TINGGI, BAIK ATAS DASAR UNDANG-UNDANG ATAU PUN KESEPAKATAN ANTARA PERGURUAN TINGGI DAN ASOSIASI PROFESI ATAU LEMBAGA SERTIFIKASI.
29
YANG BERWENANG DALAM MENETAPKAN KUALIFIKASI
PENYUSUN DIHARAPKAN DAPAT MENJELASKAN SIAPA SAJA YANG BERWENANG MENENTUKAN KUALIFIKASI INI. TERBUKA UNTUK LEMBAGA ATAUPUN ASOSIASI DI LUAR STRUKTUR ORGANISASI PERGURUAN TINGGI. MEKANISME PENETAPAN KUALIFIKASI PENYUSUN DIHARAPKAN DAPAT MENJELASKAN MEKANISME PENENTUAN KUALIFIKASI PROGRAM STUDI. LEARNING OUTCOMES DAN KOMPETENSI LEARNING OUTCOMES DARI KUALIFIKASI: SEBAGAIMANA YANG TERTUANG DI DALAM SK KEPMENDIKNAS 045/U/2002, LULUSAN HARUS MEMENUHI 5 ELEMEN KOMPETENSI, YAITU: (1) LANDASAN KEPRIBADIAN (A); (2) PENGUASAAN KEILMUAN DAN KETRAMPILAN (K-S); (3) KEMAMPUAN BERKARYA (K-S); (4) SIKAP DAN PERILAKU DALAM BERKARYA (A); DAN (5) PEMAHAMAN KAIDAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT (A). KELIMA INI DAPAT DIGOLONGKAN DALAM ELEMEN UTAMA KOMPETENSI (KNOWLEDGE, SKILLS DAN ATTITUDES) SETIAP JENJANG DAN JENIS PENDIDIKAN AKAN MEMILIKI POLA KELENGKAPAN ELEMEN YANG BERBEDA-BEDA. MISALKAN UNTUK PENDIDIKAN STRATA 3, AKAN LEBIH SYARAT PADA ELEMEN 1, 2 DAN 5. SEMENTARA STRATA 1 LEBIH SARAT DENGAN ELEMEN 2, 3, 4. HAL INI SANGAT DIPENGARUHI OLEH VISI DAN MISI PENDIDIKAN TINGGI YANG BERSANGKUTAN
30
C1. LANDASAN KEPRIBADIAN (ATTITUDE)
LANDASAN KEPRIBADIAN APA YANG AKAN DIHASILKAN DARI PROSES PEMBELAJARAN PADA KUALIFIKASI INI, MINIMUM KHUSUSNYA TERKAIT DENGAN KETAKWAAAN KEPADA TUHAN YME, PERAN LULUSAN SEBAGAI WARGA NEGARA DAN WARGA DUNIA YANG BAIK DAN MENDUKUNG PERDAMAIAN DUNIA, SERTA TERKAIT DENGAN MORAL DAN ETIKA LULUSAN. SILAHKAN MENAMBAHKAN SIKAP DAN PERILAKU YANG PENTING LAINNYA BAGI LULUSAN DALAM BELAJAR DAN BERKARYA DI LUAR EMPAT HAL TERSEBUT. C.2. PENGUASAAN ILMU & KETRAMPILAN (KNOWLEDGE & SKILLS) SEBERAPA DALAM PENGUASAAN ILMU DAN KETRAMPILAN YANG AKAN DICAPAI DARI PROSES PEMBELAJARAN PADA KUALIFIKASI INI. C.3. KEMAMPUAN BERKARYA (KNOWLEDGE & SKILLS) SEBERAPA TINGGI KEMAMPUAN LULUSAN DALAM MENGAPLIKASIKAN PENGETAHUAN, KETRAMPILAN, DAN POTENSI LAINNYA DALAM BELAJAR, BEKERJA, DAN DALAM MENGEMBANGKAN PRIBADINYA MAUPUN PROFESINYA.
31
C.4. SIKAP & PERILAKU DALAM BERKARYA (ATTITUDE)
BAGAIMANA SIKAP DAN PERILAKU LULUSAN DALAM BELAJAR DAN BERKARYA, MINIMUM YANG TERKAIT DENGAN KAPASITAS KEPEMIMPINAN, DAYA JUANG, DAN KEMAMPUAN BEKERJA DALAM TIM DENGAN BASIS MULTIKULTUR. SILAHKAN MENAMBAHKAN SIKAP DAN PERILAKU YANG PENTING LAINNYA BAGI LULUSAN DALAM BELAJAR DAN BERKARYA DI LUAR TIGA HAL TERSEBUT. C.5 PEMAHAMAN KAIDAH KEHIDUPAN BERMASYARAKAT (ATTITUDE) BAGAIMANA KEMAMPUAN LULUSAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU DAN SIKAP DALAM MENGHADAPI DAN MENGATASI PERMASALAH DI MASYARAKAT, TERKAIT DENGANKEPEKAAN TERHADAP MASALAH YANG TENGAH BERKEMBANG DI MASYARAKAT, SEHINGGA PENGEMBANGAN ILMU, PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN YANG DIMILIKI DARI KEEMPAT ASPEK SEBELUMNYA DAPAT BERGUNA BAGI PENYELESAIAN PERMASALAHAN DI MASYARAKAT. (D) PEMBEDA ANTAR KUALIFIKASI PENYUSUN DIHARAPKAN DAPAT MENDESKRIPSIKAN PERBANDINGAN ANTARA KUALIFIKASI PADA JENJANG INI DENGAN KUALIFIKASI SATU TINGKAT DI BAWAHNYA DAN SATU TINGKAT DI ATASNYA (MISAL BILA JENJANG S1, MAKA PERLU DIKOMPARASI KUALIFIKASI LULUSAN SARJANA DENGAN KUALIFIKASI SMA/SMK/SMU DAN KUALIFIKASI MAGISTER). URAIAN DISAMPAIKAN DALAM BENTUK TABEL SEBAGAIMANA CONTOH TERLAMPIR.
32
(E) PRASYARAT MEMASUKI JENJANG KUALIFIKASI
MENDESKRIPSIKAN SYARAT MASUK (ENTRY REQUIREMENTS) UNTUK BISA MENGIKUTI PENDIDIKAN PADA PROGRAM STUDI. INFORMASI YANG DIPERLUKAN MENCAKUP JENJANG, JALUR, DAN JENIS PENDIDIKAN YANG MENJADI BAGIAN DARI SYARAT MASUK TERSEBUT. (F) PROSES PENCAPAIAN JENJANG KUALIFIKASI PENYUSUN DIHARAPKAN DAPAT MENDESKRIPSIKAN INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN PROSES PEMBELAJARAN YANG TERJADI SELAMA MASA STUDI UNTUK MENDAPATKAN GELAR PROGRAM STUDI SECARA UMUM. (G) WAKTU UNTUK MENCAPAI KUALIFIKASI PENYUSUN DIHARAPKAN DAPAT MENDESKRIPSIKAN WAKTU MINIMUM DAN WAKTU MAKSIMUM UNTUK DAPAT MENCAPAI KUALIFIKASI DALAM JAM, SKS, DAN SEMESTER.
33
PENYUSUNAN KURIKULUM
34
DEFINISI KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI ADALAH SEPERANGKAT RENCANA DAN PENGATURAN TENTANG ISI MAUPUN BAHAN KAJIAN PELAJARAN SERTA CARA PENYAMPAIAN DAN PENILAIAN YG DIGUNAKAN SEBAGAI PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR . PROFIL ADALAH PERAN YANG DIHARAPKAN DAPAT DILAKUKAN OLEH LULUSAN PROGRAM STUDI DI MASYARAKAT/DUNIA KERJA KOMPETENSI UTAMA MERUPAKAN KOMPETENSI PENCIRI LULUSAN SEBUAH PROGRAM STUDI. KOMPETENSI PENDUKUNG ADALAH KOMPETENSI YG DITAMBAHKAN OLEH PROGRAM STUDI SENDIRI UNTUK MEMPERKUAT KOMPETENSI UTAMANYA DAN MEMBERI CIRI KEUNGGULAN PROGRAM STUDI TERSEBUT KOMPETENSI LAINNYA ADALAH KOMPETENSI LULUSAN YANG DITETAPKAN OLEH PERGURUAN TINGGI/ PROGRAM STUDI SENDIRI SEBAGAI CIRI LULUSANNYA DAN UNTUK MEMBERI BEKAL LULUSAN AGAR MEMPUNYAI KELUASAN DALAM MEMILIH BIDANG KEHIDUPAN SERTA DAPAT MENINGKATKAN KUALITAS HIDUPNYA BAHAN KAJIAN ADALAH SUATU BANGUNAN ILMU, TEKNOLOGI ATAU SENI , DARI OBYEK YANG DIPELAJARI, UNTUK MENUNJUKKAN CIRI CABANG ILMU TERTENTU, ATAU DENGAN KATA LAIN MENUNJUKKAN BIDANG KAJIAN ATAU INTI KEILMUAN SUATU PROGRAM STUDI SANGAT DIPENGARUHI OLEH VISI KEILMUAN PROGRAM STUDI
35
TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM
36
PENENTUAN KOMPETENSI LULUSAN
DIDAPAT LEWAT KAJIAN TERHADAP TIGA UNSUR YAITU: 1)NILAI-NILAI YANG DICANANGKAN OLEH PERGURUAN TINGGI (UNIVERSITY VALUES), 2)VISI KEILMUAN DARI PROGRAM STUDINYA (SCIENTIFIC VISION), DAN. 3)KEBUTUHAN MASYARAKAT PEMANGKU KEPENTINGAN (NEED ASSESMENT).
37
TAHAPAN-TAHAPAN DIATAS DAPAT DIURAIKAN LEBIH LANJUT SEBAGAI BERIKUT :
A.PENETAPAN PROFIL LULUSAN. YANG DIMAKSUDKAN DENGAN PROFIL ADALAH PERAN YANG DIHARAPKAN DAPAT DILAKUKAN OLEH LULUSAN PROGRAM STUDI DI MASYARAKAT. PROFIL INI ADALAH OUTCOME PENDIDIKAN YANG AKAN DITUJU. DENGAN MENETAPKAN PROFIL, PERGURUAN TINGGI DAPAT MEMBERIKAN JAMINAN PADA CALON MAHASISWANYA AKAN BISA BERPERAN, SETELAH IA MENJALANI PROSES PEMBELAJARAN. MENETAPKAN PROFIL LULUSAN, DIMULAI DG MENJAWAB PERTANYAAN: “SETELAH LULUS NANTI, AKAN MENJADI APA SAJA LULUSAN PROGRAM STUDI INI?” . PROFIL INI BISA MERUPAKAN PROFESI TERTENTU MISAL DOKTER, PENGACARA, APOTEKER, DAN LAINNYA, BISA PERAN TERTENTU SEPERTI MANAJER, PENDIDIK, PENELITI, ATAU PERAN YANG LEBIH UMUM YANG DIBUTUHKAN PADA KONDISI DAN SITUASI KERJA SEPERTI KOMUNIKATOR, KREATOR, PEMIMPIN,
38
CONTOH PROFIL LULUSAN
39
Matrik hubungan antara Profil dan Kompetensi Lulusan
40
Contoh profil DOKTER- UMUM. KOMPETENSI UTAMA:
MAMPU DAN MEMAHAMI SERTA TRAMPIL DALAM BIDANG KLINIS (K,S,A) MAMPU MELAKSANAKAN MANAJEMEN PENCEGAHAN. PENINGKATAN, DAN PERLINDUNGAN, SERTA PENANGGULANGAN PENYAKIT. (K,S) MAMPU MELAKSANAKAN MANAJEMEN PENCEGAHAN. PENINGKATAN, DAN PERLINDUNGAN, SERTA PENANGGULANGAN GANGGUAN GIZI. MENGUASAI MANAJEMEN TINDAKAN PADA KEILMUAN PENYAKIT DALAM,PENYAKIT ANAK,BEDAH MINOR,KEILMUAN DAN TINDAKAN KEBIDANAN SESUAI PROFESI, PENYAIT SYARAF, JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH,PENYAKIT PEPARU MAMPU MELAKSANAKAN SISTEM MANAJEMEN PENGOBATAN MAMPU MENYELENGGARAKAN PROSES PENELITIAN YANG BERSIFAT DESKRIPTIF
41
KOMP PENDUKUNG: SISTEM KESEHATAN NASIONAL. PENGETAHUAN PREKLINIK. MANAJEMEN HYGIENE SANITASI. HYGIENE INDUSTRI MANAJEMEN KEILMUAN PENYKIT GANGGUAN HORMONAL. MANAJEMEN KEILMUAN PENYAKIT MENULAR, MANAJEMEN KEILMUAN TENTANG TUMOR. MENGETAHUI ETIKA KEDOKTERANDLL KOMP LAINNYA PENGETAHUAN TENTANG: BAHASA INGGRIS LEADERSHIP AKUPUNGTUR SIRKUMSISI
42
Matriks antara Rumusan Kompetensi dengan Elemen Kompetensi dalam SK Mendiknas No. 045/U/2002.
43
KETERKAITAN KOMPETENSI DG ELMEN
KEPMENDIKNAS NO.045/U/ ADA LIMA ELEMEN KOMPETENSI : (A) LANDASAN KEPRIBADIAN, (B) PENGUASAAN ILMU DAN KETERAMPILAN, (C) KEMAMPUAN BERKARYA, (D) SIKAP DAN PERILAKU DALAM BERKARYA MENURUT TINGKAT KEAHLIAN BERDASARKAN ILMU DAN KETERAMPILAN YANG DIKUASAI, (E) PEMAHAMAN KAIDAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT SESUAI DENGAN PILIHAN KEAHLIAN DALAM BERKARYA. SETIAP KOMPETENSI LULUSAN DIANALISA APAKAH MENGANDUNG SATU ATAU LEBIH ELEMEN-ELEMEN KOMPETENSI TERSEBUT. HAL INI AKAN MEMPENGARUHI STRATEGI PEMBELAJARAN BERUPA: BEBAN SKS, BERAPA WAKTU YG DIBUTUHKAN UTK TEORI, DISKUSI, PRAKTEK DAN PRAKTIKUM, PRAKTEK LAPANGAN DLSB.
44
JIKA KOMPETENSI MENGANDUNG ELEMEN (A) LANDASAN KEPRIBADIAN YANG LEBIH BERSIFAT SOFTSKILLS, NANTINYA BISA DISELIPKAN DALAM BENTUK HIDDEN CURRICULUM. JIKA KOMPETENSI TERSEBUT MENGANDUNG ELEMEN (B) PENGUASAAN ILMU DAN KETRAMPILAN , MAKA BISA DIAJARKAN DALAM BENTUK MATA KULIAH. JIKA KOMPETENSI MENGANDUNG ELEMEN (C) KEMAMPUAN BERKARYA, MAKA KOMPETENSI TERSEBUT BISA DITEMPUH DENGAN PRAKTEK KERJA DI INSTITUSI TERTENTU . DAN BILA KOMPETENSI TERSEBUT MENGANDUNG ELEMEN (D) SIKAP DAN PERILAKU DALAM BERKARYA, MAKA DI DALAM PRAKTEK KERJA TERSEBUT HARUS BERMUATAN SIKAP DAN PERILAKU (PELAYANAN PUBLIK). TERAKHIR, BILA KOMPETENSI TERSEBUT MENGANDUNG ELEMEN (E) PEMAHAMAN KAIDAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT, MAKA KOMPETENSI TERSEBUT BISA DIPEROLEH DENGAN STRATEGI PRAKTEK KERJA DI MASYARAKAT. UNSUR- DIATAS DIUNDUH DARI KURIKULUM YG DISARANKAN UNESCO (LEARNING TO KNOW, LEARNING TO DO, LEARNING TO BE, DAN LEARNING TO LIVE TOGETHER).
45
Matriks Kaitan Bahan Kajian dan Kompetensi Lulusan
46
PEMILIHAN BAHAN KAJIAN .
BAHAN KAJIAN ADALAH SUATU BANGUNAN ILMU, TEKNOLOGI ATAU SENI OBYEK YANG DIPELAJARI, YANG MENUNJUKKAN CIRI CABANG ILMU TERTENTU, ATAU DENGAN KATA LAIN MENUNJUKKAN BIDANG KAJIAN ATAU INTI KEILMUAN SUATU PROGRAM STUDI. BAHAN KAJIAN BUKAN MERUPAKAN MATA KULIAH. BAHAN KAJIAN DAPAT MERUPAKAN PENGETAHUAN YANG AKAN DIKEMBANGKAN KARENA STATUS KEILMUAN SANGAT POTENSIAL ATAU DIBUTUHKAN MASYARAKAT UNTUK MASA DATANG, PENGEMBANGAN BAHAN KAJIAN DIPENGARUHI OLEH VISI KEILMUAN PROGRAM STUDI, MISALNYA DIAMBIL DARI POHON PENELITIAN PROGRAM STUDI. TINGKAT KELUASAN , KERINCIAN, DAN KEDALAMAN BAHAN KAJIAN MERUPAKAN PILIHAN OTONOM DI PROGRAM STUDI. . CONTOH BAHAN KAJIAN STUDI PSIKOLOGI (1) PSIKOLOGI DASAR(UMUM DAN EKSPERIMEN); (2) PSIKOLOGI PERKEMBANGAN; (3) KAJIAN PSIKODIAGNOSTIK DAN PSIKOMETRI; (4) KAJIAN SOSIAL; DLL.
47
MATRIKS HUBUNGAN BAHAN KAJIAN DAN KOMPETENSI DALAM BENTUK MATAKULIAH
48
KOMPETENSI BERISI MATA KULIAH: 1)UTAMA,2)PENDUKUNG 3)INSTITUSI 4)LAINNYA.
MATA KULIAH BERISI BAHAN KAJIAN /MATERI AJAR: )INTI KEILMUAN 2) IPTEK PENDUKUNG )IPTEK PELENGKAP 4) YANG DIKEMBANGKAN ) UNTUK MASA DEPEN 6)CIRI KHAS SATU MATA KULIAH MEMILIKI: 1)BAHAN KAJIAN BERBEDA –BEDA 2)BAHAN KAJIAN LEBIH DARI SATU YG SALING TERKAIT SATU BAHAN KAJIAN TAPI ADA DI BEBERAPA MATA KULIAH
49
STRUKTUR KURIKULUM BERDASARKAN KELOMPOK BAHAN KAJIAN DAN KOMPETENSI
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.