Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
BAB 4 DASAR-DASAR PERJUANGAN AGAMA
MISI KENABIAN JIHAD = PERANG? KEDUDUKAN DAKWAH DAN PERANG TAZKIYAH (PENSUCIAN JIWA) HIJRAH AZAS MAJU DAN BERKEMBANGNYA SEGALA SESUATU HUBUNGAN DAKWAH DENGAN ILMU MINHAJUR-RASUL UNSUR-UNSUR KEKUATAN DALAM ISLAM KARAKTERISTIK HAQ DAN BATHIL KEMENANGAN UMAT ISLAM 4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
2
Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
1. MISI KENABIAN Penyakit umat terdahulu: 1. Kesombongan karena kedudukan (umat Nabi Nuh a.s) 2. Kesombongan karena kekuatan (kaum ‘Aad) 3. Kesombongan karena IPTEK (kaum Tsamud) 4. Penyakit homo sexual (kaum Nabi Luth a.s) 5. Kecurangan dalam perdagangan (kaum Nabi Syu’aib a.s) 6. Kesombongan karena kekuasaan (Fir’aun, Namrud) 7. Kesombongan karena harta (Qorun) 4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
3
Cara Allah memperbaiki nasib suatu kaum
Agama ↓ Rasul Menegakkan agama pada ummat Dakwah Meng-Esa-kan Allah Petunjuk Rasul terdahulu 4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
4
Contoh kerja Nabi terdahulu
Nabi yang diutus untuk ahli keluarganya → Nabi Ismail a.s (Q.S. Maryam, 19:54-55) “ Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi” “Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.” Nabi yang diutus untuk ruang lingkup kaumnya → Nabi Nuh a.s (Q.S. Nuh, 71:1-2) Nabi yang diutus untuk skala kota → Nabi Syuaib a.s (Q.S Al – A’raaf, 7:85) Ada Nabi yang diutus dalam skala negara → Nabi Musa as. 4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
5
Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
Nabi Musa disuruh oleh Allah untuk berdakwah kepada Fir’aun, kaumnya (Qibti) dan Bani Isroil, yang mana mereka itu semua tinggal di Mesir (lihat Qs.Al A’raf 7/103 dan Al Ankabut, 29/39) Selain Nabi Musa, nabi Muhammad pun diperintah juga oleh Allah untuk berdakwah pada penduduk negeri Hijaz (terdiri dari kota Makkah dan sekitarnya). 4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
6
Dakwah Nabi Muhammad saw (QS. Al An’am, 6:92):
“Dan ini (Al Qur’an) adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkahi, membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk kaum Qura (Makkah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Qur’an) dan mereka selalu menjaga sembahyangnya. 4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
7
Kerja Nabi dan Rasul Terdahulu
Para Nabi dan rasul terdahulu, masing-masing menegakkan agama pada umatnya dengan dakwah sesuai dengan SK. Sebagai contoh yaitu dakwah dari Nabi Musa,ketika Nabi Musa berada di Madyan dan ikut dengan Nabi Syuaib,beliau mengetahui bahwa masyarakat Madyan rusak, akan tetapi karena Nabi Musa diberi SK untuk berdakwah di Mesir, maka Beliau tidak berdakwah di Madyan. 4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
8
Ruang lingkup kerja para Nabi
4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
9
Penyelesaian penyakit umat dengan dakwah
4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
10
Skema tahapan dan hasil kerja dakwah bagi manusia
4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
11
Bagaimana Umat Akhir Zaman Ini?
Dalam penyelesaian masalah sama dengan penyelesaian pada zaman Nabi Muhammad karena Allah telah memberikan kepada nabi Muhammad penyelesaian masalah yang selalu relevan di zaman sekarang sampai nanti. Contoh dalam penyelesaian masalah dari zaman ke zaman adalah dengan cara berdakwah. Yang melanjutkan dakwah setelah Nabi Muhammad SAW wafat adalah seluruh umat Rasulullah SAW. 4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
12
Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
Nabi sebelum Rasulullah SAW mencetak umatnya ‘Abid sedangkan Rasulullah SAW mencetak umatnya untuk menjadi Da’i sehingga Agama Islam menyebar di semesta alam ini. Dengan inilah umat islam diakui oleh Allah menjadi umat yang terbaik (mulia). Nabi terdahulu menggunakan metode dakwah dengan cara amal dakwah maqomi sedangkan Rasulullah SAW menggunakan dakwah intiqoli (QS.Saba, 34/28). Untuk menghidupkan agama islam maka dijalankan kerja dakwah para Nabi terdahulu (Anbiya as – Sabiq) dan untuk menyebarkan agama dijalankan dengan amal Khotamul Anbiya’ yaitu dengan sistem hijrah dan Nusroh. 4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
13
Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
Tertib kerja dakwah Nabi Muhammad saw merupakan kempulan semua tertib Nabi terdahulu tetapi untuk seluruh alam Dakwah untuk keluarganya juga untuk keluarga-keluarga yang lain. Dakwah untuk kaumnya juga untuk kaum-kaum yang lain. Dakwah untuk kota Makkah juga kota-kota yang lain. 4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
14
Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
2. JIHAD = PERANG ? Arti suatu istilah sering berubah dari generasi ke generasi. Misalnya istilah “proletarian” sebelum abad XIX tidak berarti lebih dari pada vile = kotor; vulgar = keji, kasar. Istilah tersebut dibanggakan oleh orang Komunis, tetapi bagi orang Amerika istilah tersebut mengandung maksud perlu diwaspadai. Jika tidak disadari adanya perubahan-perubahan istilah ini, maka akan banyak mengalami salah pengertian yang fatal (mendalam). Untuk memahami istilah yang diinginkan, maka harus dikembalikan atau melihat bagaimana awal mula istilah itu digunakan. Menurut para ahli sejarah, fase perjuangan yang dilakukan oleh kaum muslimin di masa Rasulullah saw. ada 2 fase, yaitu : fase Makkiyah dan fase Madaniyah. 4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
15
Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
Fase Makkah/Makkiyah 4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
16
Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
Tidak ada riwayat yang menunjukkan telah terjadi perang Bukan saja tidak terjadi perang, bahkan dilarang perang. QS. An Nisaa’, 4: 77 menunjukkan “larangan perang sebelum diwajibkan perang” atau sering disebut larangan perang berlaku surut. 4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
17
Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
Fase Madinah/Madaniyah QS. At Taubah, 9/73: “Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka, tempat mereka ialah Jahanam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya” QS. At Tahrim, 66/9: “Hai Nabi, berjihadlah kepada orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah Jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali”. 4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
18
Dalam Islam terdapat 2 kategori peperangan:
Sariyyah adalah peperangan yang dilakukan oleh pasukan balatentara islam yang dikirim oleh Nabi saw. Jadi, peperangan yang di dalamnya Nabi tidak turut serta. Sariyyah ini pada masa itu terjadi 125 kali. Ghazwah adalah peperangan yang dikunjungi oleh Nabi saw., baik beliau ikut berperang maupun tidak. Ghazwah pada masa itu terjadi sebanyak 25 kali. Dan Nabi saw. mengepalai ghazwah hanya 9 kali.
19
Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
Di dalam tarikh memang Nabi jelas berperang melawan orang-orang kafir, namun: Adakah riwayat Nabi memerangi orang-orang munafik baik secara Ghozwah maupun Sariyyah? Bukan saja tidak ada riwayatnya, bahkan riwayat yang ada seolah-olah Nabi dan para sahabat bersikap berkebalikan dari perintah ayat tersebut. Sebagai contoh : sikap Nabi di dalam berbagai macam kejadian menghadapi tokoh kaum Munafiq Abdullah bin Ubay bin Salul dan pengikutnya. Betapa ulah Abdullah bin Ubay berupa memfitnah (membikin gosip, isu), menghembuskan perpecahan umat, melemahkan semangat, merusak citra/image, mencari-cari kesalahan, namun Nabi tidak pernah memerangi bahkan tetap berlaku baik. 4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
20
Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
Pada fase Madaniyah Nabi berperang dengan orang-orang kafir , tetapi Nabi tidak pernah memerangi orang munafik. QS. At-Taubah ayat 73, antara orang-orang kafir dengan orang-orang munafik dihubungkan dengan kata “dan” yang mengandung pengertian jika Nabi memerangi orang-orang kafir maka orang-orang munafik juga, namun kenyataannya tidak, sehingga tidak boleh “jihad” pada ayat itu diartikan perang. 4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
21
Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
Jihad tidak identik dengan perang QS. Al Mudatsir, 74/1-7: (1) Hai orang yang berkemul (berselimut), (2) Bangunlah, lalu berilah peringatan! (3) Dan Tuhanmu agungkanlah! (4) Dan pakaianmu bersihkanlah, (5) Dan perbuatan dosa tinggalkanlah, (6) Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. (7) Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.” Jadi, Jihad baik pada fase Makiyah maupun fase Madaniyah adalah apa yang dikerjakan Nabi saw. sejak di Makkah yaitu menegakkan Agama dengan tulang punggung Dakwah. Jihad adalah menegakkan agama (Dien) di tengah-tengah manusia dengan jalan dakwah 4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
22
Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
Demikian pula jangan disalahfahami sebagaimana yang terjadi saat ini bahwa dakwah adalah alias mimbar, kuliah subuh, pengajian akbar, pidato, buletin. Seolah-olah makna jihad berkisar pada kegiatan-kegiatan ceramah, majalah, cassete, radio, TV, dll kemudian dengan itu mendapat amplop, makanan dan sebagainya. Asas aslinya dakwah para Nabi, Nabi saw dan para sahabat adalah bil-aqdam (dengan terjun kaki) ke tengah-tengah masyarakat, mengajakkan agama kepada orang yang kita belum tahu reaksinya, yang suka maupun benci, yang setuju maupun yang mereaksi, yang butuh maupun yang merasa tidak butuh. 4/13/2017 Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.