Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB 9 DUNIA HEWAN BAB IX DUNIA HEWAN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB 9 DUNIA HEWAN BAB IX DUNIA HEWAN."— Transcript presentasi:

1 BAB 9 DUNIA HEWAN BAB IX DUNIA HEWAN

2 Eukariotik, multiseluler Tidak memiliki dinding sel Tidak berklorofil
BAB 9 DUNIA HEWAN CIRI-CIRI DUNIA HEWAN Eukariotik, multiseluler Tidak memiliki dinding sel Tidak berklorofil Heterotrof (memperoleh makanan dari organisme lain) Dapat bergerak untuk memperoleh makanannya Struktur tubuh : invertebrata (tidak memiliki tulang belakang) dan vertebrata (memiliki tulang belakang)

3 Ciri-ciri invertebrata
BAB 9 DUNIA HEWAN 1. INVERTEBRATA Ciri-ciri invertebrata Invertebrata (Latin, in = tanpa, vertebrae = tulang belakang) Tubuhnya tidak memiliki jaringan  parazoa, contoh : porifera Tubuhnya sudah membentuk jaringan  eumetazoa Tubuh eumetazoa ada yang simetri radial memiliki tubuh dorsal (bagian atas) dan ventral (bagian bawah, tetapi tidak memiliki tubuh anterior (bagian depan) dan posterior (bagian belakang). Contoh : Hydra Dorsal Bidang simetri Ventral

4 Hewan yang memiliki tiga lapisan embrional  hewan triploblastik
BAB 9 DUNIA HEWAN Hewan simetri bilateral memiliki tubuh bagian dorsal dan ventral juga memiliki tubuh bagian anterior dan posterior, contohnya : udang Tubuh eumetazoa memiliki lapisan embrional  lapisan yang terbentuk saat perkembangan embrio Lapisan embrional pada hewan tertentu terdiri dari lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm), mesoderm (terbentuk di antara lapisan ektoderm dan endoderm) Hewan yang memiliki dua lapisan embrional  hewan diploblastik, contohnya Coelenterata Hewan yang memiliki tiga lapisan embrional  hewan triploblastik Bidang simetri Posterior Dorsal Anterior Ventral

5 BAB 9 DUNIA HEWAN Hewan triploblastik dibedakan menjadi 3 kelompok berdasarkan ada tidaknya rongga tubuh (aselom): Triploblastik aselomata  hewan tripoblastik yang tidak memiliki rongga tubuh, contohnya : cacing pipih Triploblastik pseudoselomata  hewan tripoblastik yang memiliki rongga tubuh semu karena rongga tubuhnya hanya sebagian dibatasi oleh mesoderm, contohnya : cacing gilig Triploblastik selomata  hewan triploblastik yang memiliki rongga tubuh sejati , contohnya : Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan semua vertebrata

6 Macam-macam hewan triploblastik
BAB 9 DUNIA HEWAN Macam-macam hewan triploblastik Cacing pipih Cacing gilig Mesoderm (otot) Ektoderm Pseudoselom Ektoderm Endoderm (usus) Organ internal Endoderm (usus) Mesoderm (otot) Mesenkim Aselomata Pseudoselomata Cacing tanah Mesoderm (otot) Ektoderm Selom Organ internal Endoderm (usus) Mesoderm (peritoneum) Selomata

7 Penyokong tubuh invertebrata tidak memiliki bagian tubuh yang keras
BAB 9 DUNIA HEWAN Penyokong tubuh invertebrata tidak memiliki bagian tubuh yang keras Bentuk tubuh invertebrata dipertahankan oleh tekanan yang berasal dari cairan tubuhnya  rangka hidrostatik, misalnya : lintah Sistem rangka lain ; cangkang luar, contoh : bekicot dan kerang-kerangan dan eksoskeleton (rangka luar), Cangkang luar Tubuh lintah dibentuk oleh cairan di dalam tubuhnya Endoskeleton Eksoskeleton

8 Sistem tubuh invertebrata
BAB 9 DUNIA HEWAN Sistem tubuh invertebrata Misalnya cacing pipih  tidak memiliki organ respirasi dan sirkulasi Sistem saluran pencernaan hanya memiliki satu lubang, yaitu mulut Organ reproduksi jantan dan betina terdapat pada satu indiviu Udang, memiliki sistem saluran pencernaan yang terbuka, yaitu berupa lubang pada kedua ujung tubuhnya Invertebrata memiliki sistem sirkulasi terbuaka  darah diangkut melalui pembuluh dan langsung melalui ruang yang ada di dalam tubuh. Oksigen masuk melalui insang atau trakea Saluran kelamin Testis Otak sederhana dengan dua ganglion Usus bagian dari sistem saluran pencernaan Otak kecil Ovarium Lambung Eksoskeleton Notokorda berada di sepanjang tubuh bagian ventral Kelenjar pencernaan

9 Misalnya : serangga, ditutupi oleh protein keras berlilin (kutikula)
BAB 9 DUNIA HEWAN Otot dan pergerakan Misalnya ubur-ubur : gerakan berenang disebabkan oleh kontraksi berirama pada bagian tubuhnya yang menyerupai lonceng Penutup tubuh Misalnya : serangga, ditutupi oleh protein keras berlilin (kutikula) Air dikeluarkan dari tubuh Otot sirkuler relaksasi Otot sirkuler kontraksi Air masuk Air keluar

10 Pengelompokkan hewan invertebrata di bagi menjadi 8 kelompok utama :
BAB 9 DUNIA HEWAN Pengelompokkan hewan invertebrata di bagi menjadi 8 kelompok utama : Filum Porifera Filum Coelenterata Filum Platyhelminthes Filum Nemathelminthes Filum Annelida Filum Mollusca Filum Arthropoda Filum Echinodermata

11 1. Filum Porifera (hewan berpori)
BAB 9 DUNIA HEWAN 1. Filum Porifera (hewan berpori) Porifera (latin, porus = pori, fer = membawa) Hewan multiseluler (metazoa) yang paling sederhana Umumnya hidup di laut dan sesil Diploblastik  lapisan ektoderm (epidermis) dan endoderm (koanosit) Bentuk tubuh tidak beraturan Tidak memiliki susunan saraf Terdapat rongga tubuh disebut spongosol. Di spongosol, makanan ditelan secara fagositosis dan oksigen diserap secara difusi oleh koanosit Sistem pencernaan berupa pori/lubang Lubang/pori-pori masuk saluran air  ostium Lubang/pori-pori keluarnya sisa makanan dan air  oskolum Pencernaan intraseluler terjadi pada sel koanosit Belum memiliki alat respirasi dan ekskresi khusus, kedua proses tersebut dilakukan oleh seluruh sel dipermukaan tubuhnya secara difusi

12 Susunan tubuh memiliki : Pinakosit  sebagai kulit dermal
Koanosit  mencerna makanan dengan mengatur pergerakan air Amoebosit  sebagai alat gerak dan mengedarkan makanan Air keluar Oskulum Spikula Amoebosit Ostium (pori) Spongosol Matriks (spongin) Pinakosit Air masuk Flagelum Mikrofili Nukleus

13 Aseksual  pembentukan tunas dan gemmule (tunas internal)
BAB 9 DUNIA HEWAN Reproduksi Aseksual  pembentukan tunas dan gemmule (tunas internal) Seksual  fertilisasi (perkawinan antara ovum dan sperma) Memiliki 3 saluran air : tipe askon  air masuk melalui pori yang pendek, lurus ke spongocoel (rongga tubuh) lalu keluar melalui oskulum. Contoh tipe Ascon misalnya Leucoslenia. Sikon  mempunyai dua tipe saluran air, tetapi hanya radialnya yang mempunyai koanosit. Air masuk melalui pori  ke saluran radial yang berdinding koanosit spongocoel  keluar melalui oskulum, misalnya Scypha. Leukon  merupakan Porifera dengan tipe saluran air yang paling kompleks/rumit. Porifera ini mempunyai lapisan masoglea yang tebal dengan sistem saluran air bercabang-cabang. Koanosit dibatasi oleh suatu rongga yang bersilia berbentuk bulat. Air masuk melalui pori  saluran radial yang bercabang-cabang  keluar melalui oskulum. misalnya Euspongia dan Spongida.

14

15 KLASIFIKASI Berdasarkan zat penyusun spikula (rangka), dikelompokkan menjadi: Calcarea rangka tersusun atas spikula dari zat kapur Habitat di laut dangkal Contohnya : Leucosolenia, Scypha, Clathrina, dan Grantia 2. Hexactinellida Spikula dari zat kersik atau silikat Habitat di laut dalam Contohnya : Euplectella dan Hyalonema

16 Rangka tersusun atas zat spongin, kersik atau campuran keduanya
BAB 9 DUNIA HEWAN Demospongiae Rangka tersusun atas zat spongin, kersik atau campuran keduanya Contoh : Euspongia dan Spongilla Sclerospongiae Rangka tersusun atas kristal kalsium karbonat Merupakan porifera koral Contoh : Coreauiela dan Merlia PERANAN Porifera kelas Demospongia dapat dimanfaatkan menjadi spons mandi (alat untuk menggosok tubuh) dan hiasan

17 Contoh-contoh Porifera
BAB 9 DUNIA HEWAN Contoh-contoh Porifera Euplectella Niphates digitalis Spons Clathrina Leucettusa lancifer

18 2. Coelenterata (Hewan Berongga) /(Cnidaria)
BAB 9 DUNIA HEWAN 2. Coelenterata (Hewan Berongga) /(Cnidaria) Coelenterata (Yunani, coelenteron = rongga) Umumnya hidup di laut berupa polip (sesil) atau medusa (motil) Epitelium luar (epidermis) Mulut Epitelium luar Mesoglea Mesoglea Gastrosol Gastrosol Epitelium dalam (gastrodermis) Epitelium dalam (gastrosol) Mulut Tentakel Bentuk medusa Bentuk polip

19 Hewan diploblastik (lapisan ektoderm dan endoderm)
Tubuh memiliki rongga yang berfungsi sebagai pencernaan dan bentuk tubuhnya simetri radial yang berupa polip dan medusa Sistem saraf masih sangat sederhana, berupa saraf difus berbentuk jala Makanan dicerna dalam rongga gastrovaskuler yang berfungsi sebagai usus (pencernaan ekstravaskuler). Sisa makanan dikeluarkan melalui mulut (belum memiliki anus) Memiliki tentakel yang dilengkapi sel knidoblas/knidosit yang mengandung sel penyengat (nematokis), tentakl berfungsi untuk menangkap mangsa dan memasukkan ke dalam mulut Respirasi dan ekskresi dilakukan oleh seluruh permukaan tubuh secara difusi Reproduksi : aseksual : membentuk tunas (kuncup)  Coelenterata berbentuk polip seksual : peleburan sel gamet menjadi zigot yang akan tumbuh menjadi larva bersilia (planula)  Coelenterata berbentuk medusa

20 Struktur tubuh Coelenterata
BAB 9 DUNIA HEWAN Struktur tubuh Coelenterata Tentakel Tutup kapsul berada di permukaan sel epidermis Mulut Lapisan duri Silium termodifikasi Mesoglea Epidermis Interaksi sel-sel pada jaring saraf Gastrodermis Lilitan duri di dalam kapsul Lapisan sel-sel epidermis dengan kemampuan kontraksi Nematokis (kapsul berada pada permukaan sel epidermis) Diskus

21 Contoh siklus hidup Coelenterata
BAB 9 DUNIA HEWAN Contoh siklus hidup Coelenterata Tentakel Medusa dewasa melepaskan telur Polip untuk makan Mulut Ovum Sperma Zigot Tunas medusa Medusa dewasa melepaskan sperma Larva planula Polip bereproduksi secara aseksual Rongga gastrovaskuler Koloni dewasa Koloni muda Siklus hidup Obelia

22 KLASIFIKASI Coelenterata dibedakan menjadi 3 kelas yaitu : Hydrozoa
BAB 9 DUNIA HEWAN KLASIFIKASI Coelenterata dibedakan menjadi 3 kelas yaitu : Hydrozoa Umumnya berbentuk polip atau berkoloni berbentuk polip (soliter) dan medusa (berkoloni) Habitat di air tawar atau laut Di dalam koloni, polip ada 2 jenis : Polip bertentakel Polip tidak memiliki tentakrl (berfungsi untuk reproduksi dengan membentuk medusa dengan pertunasan) Contoh : Hydra, Physalia dan Obelia 2. Anthozoa Hanya memiliki bentuk polip Habitat di laut jernih Meliputi anemon laut dan hewan karang Reproduksi : seksual  menghasilkan gamet aseksual  medusa (tunas) dan fragmentasi Contoh : Tubastera, Turbinaria, Euplexaura antipathes, Fungia dan Urticina

23 3. Scypozoa Umumnya berbentuk medusa, tetapi ada beberapa berbentuk polip Habitat di laut Reproduksi seksual : fertilisasi aseksual : medusa/tunas Contoh : Aurelia aurita, Cyanea dan Chrysaora fruttecent PERANAN Dapat membentuk karang atol dan karang pantai  mencegah abrasi pantai dan sebagai habitat berbagai jenis organisme lainnya Anemon laut berwarna-warni membentuk taman laut yang indah Ubur-ubur dimanfaatkan sebagi bahan kosmetik

24 Contoh-contoh Coelenterata
BAB 9 DUNIA HEWAN Contoh-contoh Coelenterata Hydra dan cara makannya Pembentukan tunas pada Hydra Urticina Turbinaria Koral Chrysaora Physalia

25 3. Platyhelminthes (cacing pipih)
BAB 9 DUNIA HEWAN 3. Platyhelminthes (cacing pipih) Platyhelminthes (Yunani, platy = pipih, helminthes = cacing) Ciri –ciri : Hewan triploblastik aselomata (ektoderm, mesoderm, dan endoderm), tubuh pipih, lunak, tidak bersegmen, dan simetris bilateral Tidak memiliki rongga tubuh sehingga disebut hewan aselomata Bergerak dengan kontraksi otot dinding tubuh Sistem pencernaan : mulut  faring  usus (tanpa anus) sistem pencernaan Usus yang bercabang-cabang

26 Respirasi : secara difusi oleh seluruh tubuh
BAB 9 DUNIA HEWAN Respirasi : secara difusi oleh seluruh tubuh Ekskresi oleh sel-sel api (flame cell). Pada kelompok tertentu, sistem ekskresi berfungsi untuk menjaga kadar air Sistem saraf : sistem tangga tali (terdiri atas sepasang simpul saraf dan sepasang tali saraf), beberapa spesies memiliki bintik mata, indera peraba, dan alat keseimbangan (statosista) Bersifat hermaprodit, pembuahan berlangsung secara internal. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi Saraf tangga tali

27 Klasifikasi Platyhelmintes
BAB 9 DUNIA HEWAN Klasifikasi Platyhelmintes Turbelaria (cacing rambut getar) Ukuran tubuh mm Memiliki silia (berfungsi sebagai alat gerak) Daya regenarasi (reproduksi) tinggi  fragmentasi Contoh : Planaria sp., Degusia Struktur tubuh Turbelaria : regenerasi Degusia Dipotong Dibuang Dipotong Bintik mata Protonefridia Saluran berujung pada permukaan tubuh Dibuang Dibuang Dipotong Sel api Faring Nukleus Silia Cairan disaring melalui lapisan membran

28 2. Trematoda (cacing isap)
BAB 9 DUNIA HEWAN 2. Trematoda (cacing isap) Memiliki alat penghisap (berfungsi untuk menyerap cairan tubuh sel inangnya dan menempel pada inangnya) Alat penghisap terletak di bagian anterior Hewan parasit, tubuh tidak memiliki silia (alat gerak) Contoh : Fasciola hepatica (cacing hati) dan Clonorchis sinensis Struktur tubuh trematoda : Alat pengisap Uterus Usus Ovarium Testis

29 Contoh daur hidup Platyhelminthes
BAB 9 DUNIA HEWAN Contoh daur hidup Platyhelminthes Daur hidup Fasciola hepatica (cacing hati)

30 BAB 9 DUNIA HEWAN in Hewan ternak telur  mirasidium  (siput Lymnea)  sporokis Dewasa metaserkaria serkaria radia out Mirasidium  larva yang memiliki silia

31 Tubuhnya beruas-ruas (proglotid) Memiliki alat penghisap
BAB 9 DUNIA HEWAN 3. Cestoda (Cacing pita) Tubuhnya beruas-ruas (proglotid) Memiliki alat penghisap Pada bagian proglotid, mengandung sel kelamin jantan dan betina yang memungkinkan untuk terjadinya pembuahan sendiri Struktur tubuh Cestoda Skoleks pada dinding usus inang Pengait (rostelum) Usus inang Uterus Pengisap Testis Saluran sperma Saluran Reproduksi terbuka Leher (daerah pertumbuhan) Proglotid Ovarium Vagina Kelenjar kuning telur Oviduk

32 Telur  onkosfer heksakan
BAB 9 DUNIA HEWAN Daur hidup Cestoda tertelan Telur  onkosfer heksakan dewasa sistiserkus Onkosfer stadium larva di dalam tinja yang masih di dalam kulit telur dan memiliki 6 kait Heksakan  embrio dari cacing pita yang memiliki 6 kait di dalamnya Sistiserkus  bentuk larva, stadium cacing gelombang dari cacing pita tertentu Contoh : Taenia solium (babi) dan Taenia saginata (sapi), parasit pada usus manusia

33 Siklus hidup Taenia saginata

34 Daur hidup Taenia Solium

35 4. NEMATHELMINTHES (CACING GILIG)
BAB 9 DUNIA HEWAN 4. NEMATHELMINTHES (CACING GILIG) Hewan tripoblastik pseudoselomata karena memiliki rongga tubuh semu Tubuh silindris memanjang, tidak beruas-ruas, tidak bersilia, dan bilateral simetris Memiliki kutikula yang berfungsi untuk melindungi dari dari enzim pencernaan inangnya Tidak memiliki sistem sirkulasi dan sirkulasi dan sistem respirasi melalui permukaan tubuh Alat ekskresi : sel glanduler/ nefridium Alat pencernaan berupa mulut, usus, dan anus Tidak memiliki sistem pembuluh darah dan jantung, tetapi memiliki cairan tubuh seperti darah Reproduksi : gonokoris (organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda  fertilisasi internal)

36 Struktur tubuh Nemathelminthes
BAB 9 DUNIA HEWAN Struktur tubuh Nemathelminthes Mulut Cincin saraf Faring Usus Pseudoselom Ovarium Kutikula Lubang tempat masuknya sperma dan keluarnya sel telur Anus

37 KLASIFIKASI NEMATHELMINTHES
BAB 9 DUNIA HEWAN KLASIFIKASI NEMATHELMINTHES Nematoda (cacing benang) Ascaris lumbricoles (cacing perut) Ukuran tubuh Ascaris betina (panjang cm) lebuh besar dari pada jantan (panjang cm) Terinfeksi cacing ini dapat menyebabkan penyakit cacingan Parasit pada usus halus manusia

38 Siklus hidup Ascaris (cacing perut)
BAB 9 DUNIA HEWAN Siklus hidup Ascaris (cacing perut) Cacing dewasa hidup di dalam usus halus dan bertelur 2. Telur dikeluarkan manusia melalui feses. Tanaman yang ditempeli telur cacing mungkin termakan manusia dan masuk masuk ke mukosa usus halus. 3-6. Telur cacing mengalami perkembangan (18 hari) dan dibawa oleh peredaran darah menuju paru-paru. Cacing menetas dan berkembang menjadi cacing dewasa di dalam paru-paru (10-14 hari) 7. Cacing dewasa menembus dinding alveoli dan menuju bronkus, selanjutnya menuju kerongkongan. Dari kerongkomgan, cacing dewasa menuju usus halus. Cacing dapat hidup di dalam usus halus 2-3 tahun.

39 Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
BAB 9 DUNIA HEWAN Ancylostoma duodenale (cacing tambang) Parasit pada usus halus manusia dan menyebabkan anemia Banyak ditemukan di daerah pertambangan Hidup parasit dalam tubuh manusia dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus Memiliki kait kitin pada mulut ancylostoma

40 Wuchereria bancrofti (cacing penyebab filarisasi)
BAB 9 DUNIA HEWAN Oxyuris vermicularis Ukuran tubuh mm Hidup di dalam usus besar manusia, tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya Wuchereria bancrofti (cacing penyebab filarisasi) Disebut juga cacing filaria karena menyebabkan penyakit filariasis (kaki gajah) Cacing filaria masuk ke dalam tinuh melalui gigatan penyakit Culex yang banyak terdapat di daerah tropis Kaki yang terkena elefantiasis yang disebabkan oleh salah satu Nemathelminthes

41 5. ANNELIDA (CACING GELANG)
BAB 9 DUNIA HEWAN Nematophora (cacing rambut) Nechomena sp Gordius sp 5. ANNELIDA (CACING GELANG) Termasuk hewan triploblastik selomata karena memiliki rongga sejati Bentuk tubuh simetri bilateral dan bersegmen Setiap segmen dibatasi oleh sekat  septa Bergerak dengan kontraksi otot tubuh atau dengan seta Alat pencernaan sempurna terdiri atas : mulut, faring, esofagus (kerongkongan), usus dan anus Respirasi oleh seluruh permukaan tubuh secara difusi, ekskresi oleh nefridium (saluran), nefrostom (corong), dan nefrotor (pori tempat kotoran keluar) Sistem peredaran darah tertutup Sistem saraf tangga tali dan bersifat hermaprodit Reproduksi : seksual (fertilisasi), aseksual (fregmentasi)

42 Struktur tubuh Annelida
BAB 9 DUNIA HEWAN Struktur tubuh Annelida Otot longitudinal Pembuluh darah Ganglion saraf Selom Jantung Organ ekskresi Otot sirkuler Usus Nefridium Seta Otak Nefrotor Nefrostom Ganglion saraf Pembuluh darah Reseptakel sperma Potongan melintang tubuh Annelida Testis dan kantong sperma Ovarium Dinding Selom Oviduk Segmen Organ ekskresi Saluran sperma Ruang selomik Usus Faring Seta Struktur tubuh Annelida Mulut Esofagus Sistem pencernaan Annelida

43 KLASIFIKASI ANNELIDA Polychaeta Cacing berambut (seta) banyak
BAB 9 DUNIA HEWAN KLASIFIKASI ANNELIDA Polychaeta Cacing berambut (seta) banyak Tubuhnya dilapisi kutikula Tiap segmen (kecuali segmen yang terakhir) memilki alat tambahan yang berfungsi sebagai alat gerak, yaitu parapodia Sistem saraf tangga tali dengan pusat saraf yang disebut ganglion Contoh : Nereis sp.; Eunice sp. (cacing palolo); Lysidice sp. (cacing wawo) Oligochaeta memiliki sedikit seta Tubuh tidak memiliki parapodia Bersifat hermaprodit (berkelamin ganda) Respirasi dilakukan oleh seluruh tubuh (secara difusi) Contoh : Lumbricus terestris (cacing tanah)

44 Struktur tubuh Polychaeta
BAB 9 DUNIA HEWAN Struktur tubuh Polychaeta Prostomium Antena Antena Palpus Palpus Tentakel peristomium Mata Mulut Peristomium Parapodium Seta Tampak ventral Tampak dorsal

45 Tidak memilki parapodia dan seta pada tiap segmen tubuhnya
BAB 9 DUNIA HEWAN Hirudinea Tidak berseta Tidak memilki parapodia dan seta pada tiap segmen tubuhnya Memiliki alat penghisap yang berfungsi untuk bergerak dan menempel Hirudenea parasit hidup dengan menghisap darah inangnya, sedangkan Hirudenea bebas hidup dengan memangsa invetebrata kecil Sebelum menghisap, Hirudenea parasit mengeluarkan zat anestetik (bius) ke dalam tubuh inang sehingga ketika diisap, inang tidak terasa sakit Dapat menghasilkan hirudin, yaitu zat antikoagulan (zat antibeku) yang dapat mengawetkan darah yang diisap agar tidak beku Contoh : Hirudo medicinalis (lintah), Haemodipsa zeylanica (pacet)

46 Contoh-contoh Annelida
BAB 9 DUNIA HEWAN Contoh-contoh Annelida Lintah Sabellastarte indica Digaster longmani Marphysa sanguinea Rahang pada lintah

47 Cacing palolo dan wawo yang kaya protein dapat di makan
BAB 9 DUNIA HEWAN Peranan Annelida Cacing palolo dan wawo yang kaya protein dapat di makan Cacing tanah dapat menyuburkan tanah pertanian Golongan Hirudinae dapat menghasilkan zat anti pembekuan darah yang digunakan dalam medis

48 6. MOLUSCA (HEWAN BERTUBUH LUNAK)
BAB 9 DUNIA HEWAN 6. MOLUSCA (HEWAN BERTUBUH LUNAK) Tubuh tidak beruas-ruas, simetri bilateral dan bercangkang Tergolong triploblastik selomata Tubuh terdiri atas tiga komponen, yaitu : kaki, massa viseral (bagian tubuh lunak), dan mantel (tempat lubang insang) Tubuh dilindungi cangkang yang tersusun atas zat kapur, dihasilkan oleh kelenjar Alat pencernaan lengkap, terdiri dari : mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus Hewan yang hidup di air bernapas dengan insang dan yang di darat dengan paru-paru Alat ekskresi : sepasang nifridia yang berperan sebagai ginjal Memiliki lidah bergigi (radula), yang berfungsi untuk melumat makanan Kecuali Cephalopoda peredaran darahnya terbuka Alat kelamin umumnya terpisah (dioseus/gonokoris), namun ada yang hermaprodit Pembuahan eksternal

49 Struktur tubuh Mollusca
BAB 9 DUNIA HEWAN Struktur tubuh Mollusca Mantel Lambung Massa viseral Cangkang Kepala Anus Rongga mantel Insang Mulut Radula Kaki

50 Mulut terdapat pada rongga mantel. Dilengkapi labial palpus
BAB 9 DUNIA HEWAN KLASIFIKASI Berdasarkan bentuk dan kedudukan kaki, serta ada tidaknya cangkang, Mollusca dibedakan menjadi : Pelecypoda Kaki pipih Tidak memiliki kepala Mulut terdapat pada rongga mantel. Dilengkapi labial palpus Insang terletak pada rongga mantel, berbentuk lembaran  lamellibranchiata ( latin : lamella = lembaran, ranchia = insang) Bercangkang 2 buah (bivalvia) Sistem saraf terdiri dari 3 pasang ganglion : ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior Cangkang tersusun atas : periostrakum, prismatik, dan nakreas Reproduksi : seksual  fertilisasi eksternal dan internal Contoh : Anadar sp. (kerang); Pinctada margaritifera (tiram mutiara)

51 Gambar Struktur tubuh Palecypoda
BAB 9 DUNIA HEWAN Gambar Struktur tubuh Palecypoda Mantel Mulut Otot untuk menutup cangkang Air keluar melalui sifon keluar Air sifon masuk melalui sifon masuk Kaki Palpus Cangkang Insang

52 Berkaki perut  alat gerak Bercangkang Termasuk hewan hermaprodit
BAB 9 DUNIA HEWAN Gastropoda Berkaki perut  alat gerak Bercangkang Termasuk hewan hermaprodit Contoh : Lymnaea sp. (siput air); Achatina fulica (bekicot) Gambar struktur gastropoda Usus Mantel Rongga mantel Cangkang Insang Anus Sifon Tentakel Hati Mata Kelenjar pencernaan Kepala Mulut Lambung Kaki

53 Chepalo : kepala, podos : kaki Memiliki kaki di bagian kepala
BAB 9 DUNIA HEWAN Cephalopoda Chepalo : kepala, podos : kaki Memiliki kaki di bagian kepala Memiliki tentakel yang berfungsi sebagai pengisap Tidak memiliki cangkang Bernapas dengan insang yang berjumlah dua atau empat Reproduksi : seksual  internal Organ reproduksi (dioseus ; berumah dua) Contoh : Loligo sp. (cumi-cumi) Octopus sp.(gurita) sepia officinalis (sotong)

54 Struktur tubuh cephalopoda
BAB 9 DUNIA HEWAN Struktur tubuh cephalopoda Mantel Cangkang bagian dalam Organ reproduksi Lambung Jantung aksesori Jantung Insang Ginjal Kantong tinta Esofagus Kelenjar pencernaan Anus Sifon Otak Rahang Tentakel Tentakel pengisap

55 Sumber makanan : kerang ( Anadara sp.), cumi-cumi ( Loligo sp.)
BAB 9 DUNIA HEWAN Peranan mollusca Sumber makanan : kerang ( Anadara sp.), cumi-cumi ( Loligo sp.) Perhiasan : tiram mutiara (Pinctada margaritifera) Hiasan dan kancing : Nautilus, tiram mutiara (Pinctada margaritifera)

56 Contoh-contoh Mollusca
BAB 9 DUNIA HEWAN Contoh-contoh Mollusca Achatina fulica Bivalvia Mytilus Tridacna Octopus

57 7. ARTHROPODA (Hewan Berbuku-buku)
BAB 9 DUNIA HEWAN 7. ARTHROPODA (Hewan Berbuku-buku) Arthra : ruas, buku, segmen; podos : kaki Tubuh beruas-ruas, umumnya dapat dibedakan atas kepala (caput), dada (toraks), dan perut (abdomen) Tubuh bilateral simetris, triploblastik celomata Tubuh terlindungi oleh kerangka luar (eksoskeleton) tersusun atas kutikula/kitin, pada waktu tertentu kulit akan berganti mengalami ekdisis/molting Sistem peredaran darahnya terbuka tidak mengandung hemoglobin Sistem pencernaan : mulut, esofagus, lambung, usus dan anus Alat respirasi : insang, trakea, permukaan tubuh dan paru-paru buku Alat ekskresi : tubulus malpighi, pada crustacea berupa kelenjar hijau Sistem saraf ; tangga tali Habitat ; dapat dijumpai disemua tempat (laut, perairan awar, pasir dan padang rumput) Cara hidup : bebas, parasit, komensal (bersimbiosis) Reproduksi : seksual (dioseus), hermaprodit dan partenogenesis (pembentukan individu tanpa fertilisasi) dan paedogenesis

58 Struktur tubuh Arthropoda Eksoskeleton Arthropoda
BAB 9 DUNIA HEWAN Struktur tubuh Arthropoda Eksoskeleton Arthropoda Abdomen Antena Hemosol Sayap depan Jantung Kaput Toraks Otot longitudinal Sayap belakang Eksoskeleton (berkutikula) Otot dorsoventral Otot untuk alat gerak Oseli Mata majemuk Otot longitudinal Ganglion saraf ventral Otot di dalam tungkai Mandibula Kaki Spirakel Labium Maksila

59 Contoh-contoh Arthropoda
BAB 9 DUNIA HEWAN Contoh-contoh Arthropoda Parthenogenesis pada Insecta Eksdisis pada capung (Anax sp.)

60 KLASIFIKASI ARTHROPODA
BAB 9 DUNIA HEWAN KLASIFIKASI ARTHROPODA INSEKTA (insecti : serangga)/ Hexaposa Tubuh terdiri atas : Caput  sepasang antena (mata faset : mata majemuk[memiliki banyak inti fokus], oseli : mata tunggal [memiliki satu inti fokus]); mulut  sepasang mandibula, tiga pasang maksila, labrum (bibir atas), dan labium (bibir bawah) Toraks bersegmen tiga Abdomen terdapat spirakel (lubang pernapasan yang menuju tabung trakea), trakea  alat pernapasan; tubula malpighi  alat ekskresi yang melekat pada bagian posterior saluran penernaan Memiliki 3 pasang kaki pada toraks Memiliki dua pasang sayap Kepala terlihat jelas Dada terlihat jelas Habitat : air tawar, laut dan darat Organ kelamin dioseus

61 Reproduksi : seksual  fertilisasi internal
BAB 9 DUNIA HEWAN Reproduksi : seksual  fertilisasi internal Adanya ekdisis, karena eksoskeleton insekta tidak fleksibel Perkmbangan beberapa jenis insekta  ametabola (perkembangan hanya pertambahan ukuran saja tanpa perubahan bentuk). Contoh : Lepisma saccharina (kutu buku) Perkembangan insekta yang mengalami perubahan ukuran tubuh dan perubahan bentuk saat berkembang dari muda menjadi dewasa  metamorfosis Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola)  tahap perkembangan insekta dimana insekta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap. tahapan/fase : telur  nimpfa (larva) dewasa (imago) contoh : kecoa (Periplaneta americana); jangkrik (Gryllus sp.); walang sangit (Leptocorisa acuta) Metamorfosis sempurna (holometabola)  perkembangan insekta dengan setiap tahap meunjukkan perubahan bentuk yang sangat berbeda tahapan ; telur larva  pupa  dewasa contoh : kupu-kupu, lalat, nyamuk

62 Struktur tubuh Insecta
BAB 9 DUNIA HEWAN Struktur tubuh Insecta Bagian-bagian caput Insecta Toraks Abdomen Kaput Antena Sayap Labrum Mata majemuk Saraf pusat ventral Eksoskeleton Mandibula Tubula Malpighi Maksila Antena Otak Anus Palpus Trakea Usus Testis Labium Pembuluh darah dorsal

63 Metamorfosis pada Insecta
BAB 9 DUNIA HEWAN Metamorfosis pada Insecta Telur Nimfa Dewasa Metamorfosis tidak sempurna Telur Larva Pupa Dewasa Metamorfosis sempurna

64 Contoh-contoh Insecta
BAB 9 DUNIA HEWAN Contoh-contoh Insecta nyamuk kutu buku lalat buah capung kupu-kupu sutera lalat putih kupu-kupu elang lebah

65 Apterygota Exopterygota Insecta Pterygota Endopterygota
BAB 9 DUNIA HEWAN Apterygota Insekta tanpa sayap; morfologi anak sama dengan dewasa. Tidak mengalami metamorfosis. Kelompok serangga ini juga disebut Ametabola (insekta yang tidak mengalami metamorfosis) Exopterygota Insekta bersayap eksternal. Kelompok ini mengalami metamorfosis tidak sempurna. Kelompok insekta ini disebut Hemimetabola (kelompokinsekta yang mengalami metamorfosis tidak sempurna) Insecta Pterygota Endopterygota Insekta bersaya internal. Kelompok ini mengalami metamorfosis sempurna. Kelompok insekta ini disebut juga Holometabola (kelompok insekta yang mengalami metamorfosis semprna)

66 Nimfa mengalami metamorfosis singkat atau tidak sama sekali
BAB 9 DUNIA HEWAN Klasifikasi Insecta Apterygota Tidak bersayap Nimfa mengalami metamorfosis singkat atau tidak sama sekali Kulit tipis sehingga terlihat tembus pandang Exopterygota Bermetamorfosis tidak sempurna dan mengalami ekdisis Sayapnya mula-mula merupakan tonjolan luar dinding yang kemudia bertambah lebar Endopterygota Bermetamorfosis sempurna

67 Serangga primitif, batas antara kepala, dada dan perut tidak jelas
BAB 9 DUNIA HEWAN 10 0rdo insecta Thysanura Serangga primitif, batas antara kepala, dada dan perut tidak jelas Selama hidupnya berganti kulit (ekdisis) Menghasilkan enzim selulosa yang dapat mencerna selulosa menjadi gula sederhana Contoh : Lepisma (kutu buku) Isoptera Memiliki 2 pasang sayap asli yang tipis dan berukuran sama Contoh : rayap (laron) dan capung Orthoptera Serangga bersayap lurus Bersayap dua pasang Sayap depan lebih tebal, lebih sempit dan lebih kuat dari pada sayap belakang

68 Hewan jantan dikenal dengan suara keriknya pada saat musim kawin
BAB 9 DUNIA HEWAN Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih besar dan kuat Hewan jantan dikenal dengan suara keriknya pada saat musim kawin Hewan ini mengerik dengan menggesekkan tungkai belakangnya pada ujung kotak sayap depan Mengerik untuk menarik perhatian betina atau mengusir saingannya Hewan betinanya mempunyai ovpositor pendek dan digunakan untuk menggali tanah Contoh : Phasmida sp. (belalang daun), Bactrocordema aculiferum (belalang ranting), Tenodera aridifolia (belalang sembah), kecoa, gangsir dan jangkrik (Homoeogryllus joponicus) Hemiptera Tipe mulut menusuk dan menghisap Bersayap 2 pasang atau tidak bersayap Sebagian besar spesies bersifat predator dan sebagian lain menghisap darah mamalia Contoh : wereng, kutu daun, serangga sisik, lalat putih dan kutu kepala (tidak bersayap), walang sangit

69 Serangga bersayap sisik
BAB 9 DUNIA HEWAN Lepidoptera Serangga bersayap sisik Bersayap 2 pasang dan tertutup sisik yang membentuk pola warna Contoh : kupu-kupu dan ngengat Semua kupu-kupu bersifat diurnal  mencari makan pada siang hari Semua ngengat bersifat nokturnal  mencari makan pada malam hari Siphonaptera Serangga jenis kutu dan tidak bersayap Tubuh berbentuk pipih lateral, yaitu jarak tubuh dari kiri ke kanan kecil sekali dibanding jarak dari sisi ventral ke dorsalnya Hidup parasi pada hewan Berkaki pendek namun kuat untuk meloncat Mulut bertipe menusuk dan menghisap Memiliki mata tunggal (oselus) Contoh : Clenocephalus felis (pinjal kucing), Xenopsylla cheopsis (pinjal tikus)

70 Hewan besayap. Memiliki satu atau dua pasang
BAB 9 DUNIA HEWAN Diptera Hewan besayap. Memiliki satu atau dua pasang Sayap belakang mengalami penyusutan menjadi alat indera khusus untuk keseimbangan tubuh yang disebut halter Tipe mulut ada 2 yaitu menghisap saja, atau menusuk dan menghisap Larvanya hidup di dekat permukaan air dan bernapas dengan spirakel yang terletak di ekornya Spirakel  luabng di sisi-sisi dada dan segmen perut yang berhubungan dengan sisitem trakea Berbagai jenis Diptera : Lalat buah (Drosophila melanogaster) Nyamuk Aedes albopictus , merupakan vektor penyakit chikungunya (lumuh beberpa hari) disebabkan oleh virus Togarindane chikungunya Lalat Tsetse (Glossina palpalis), merupakan vektor penyakit tidur Lalat hijau (Lucilia caesar), pemakan nektar dan benda busuk Lalat rumah (Musca domestica), pemakan benda busuk dengan lidah pengisapnya Nyamuk Anopheles, merupakan vektor penyakit malaria nyamuk Aedes aegypti, merupakan vektor penyakit demam demam berdarah Nyamuk Culex

71 kunang-kunang (Pteroptyx malaccae) Kumbang rusa (Lucanus cervus)
BAB 9 DUNIA HEWAN Coleoptera Serangga bersayap perisai, bersayap dua pasang. Sayap depan tebal, permukaannya halus serta mengandung zat tanduk, disebut elitra Memiliki tipe mulut pengunyah dan makanannya berupa tumbuhan hijau, jamur, serangga lain dan bahan busuk Contohnya kunang-kunang (Pteroptyx malaccae) Kumbang rusa (Lucanus cervus) Kumbang metalik (Chrysochroa fulminans) Kumbang tanduk (Chalcosoma atlas) Kepik beras (Calandra oryzae) Kepik emas (Coccinella sp) Kumbang kelapa (Oryctes rhinoceros) Hymenoptera Serangga bersayap selaput, bersayap dua pasang. Sayap belakang lebih tipis dan lebih kecil dari pada sayap depan Hidup berkoloni dam mempunyai seekor ratu

72 Lebah madu (Apis indica), biasa di pelihara manusia
BAB 9 DUNIA HEWAN Hewan ini mempunyai alat indera yang lebih berkembang dari pada serangga lainnya Beberapa Hymenoptera mempunyai ligula (lidah) panjang dan lentur. Berfungsi sebagai indera peraba, perasa maupun pengumpul nektar Contoh : Lebah madu (Apis indica), biasa di pelihara manusia Lebah madu (Apis dorsata), hidup dilubang kayu Lebah gunung (Apis melifera), lebah madu terbesar Semut rangrang (Oecophylla smaragdina) Lebah dan semut memiliki sifat polimorfisme,  adanya beberpa bentuk tubuh khusus sesuai dengan tugas yang diemban dalam suatu kehidupan masyarakat Neuroptera Serangga bersayap jala Biasanya membuat perangkap atau liang berbentuk kerucut dengan kedalaman ± 1,5 hingga 2,5 cm di permuakaan tanah Contoh : Myrmeleon frontalis (undur-undur) dan Hagenomyia micans

73 BAB 9 DUNIA HEWAN Peranan insekta Untuk dimakan, misalnya laron, gangsir, dan larva lebah (tempayak) Untuk obat tradisional, misalnya madu Untuk bahan pakaian sutera, misalnya kepompong Bombyx mori Membantu proses penyerbukan berbagai macam tumbuhan (kupu-kupu, kumbang dan lebah) Di bidang ekologi, insekta merupakan bagian dari rantai makanan yang sangat penting dari berbagai konsumen Berbagai insekta berperan dalam penggemburan tanah

74 2. CRUSTACEA (UDANG-UDANGAN) Crusta : cangkang  hewan bercangkang
BAB 9 DUNIA HEWAN 2. CRUSTACEA (UDANG-UDANGAN) Crusta : cangkang  hewan bercangkang Tubuh bersegmen dan terdiri atassefalotoraks (kepala dan dada menyatu) dan abdomen (perut) Bagian anterior lebih besar dan lebar, sedangkan posteriornya sempit Pada kepala terdapat beberapa alat mulut yaitu : Dua pasang antena Satu pasang mata Satu pasang mandibula (rahang atas) Satu pasang maksila pertama Satu pasang maksila kedua (rahang bawah) Alat gerak : kaki (satu pasang per ruas atau tidak ada)  untuk berenang, merangkak, atau menempel di dasar perairan Organ pencernaan : berupa insang, kecuali yang bertubuh sangat kecil dengan seluruh permukaan tubuh (difusi)

75 Makanan berupa bangkai atau tunbuhan dan hewan lain alat pencernaan :
BAB 9 DUNIA HEWAN Sistem pencernaan : Makanan berupa bangkai atau tunbuhan dan hewan lain alat pencernaan : Tembolok  menampung makan Lambung otot (empela) Lambung kelenjar Pada perut crustaceae terdapat gigi-gigi kalsium yang teratur berderet secara longitudinal, selain itu terdapat batu-batu kalsium gastrolik yang berfungsi mengeraskan eksoskeleton setelang terjadi pengerasan Sistem peredaran darah terbuka dan darah tidak mengandung hemoglobin tetpi hemosianin yang memiliki daya ikat yang rendah terhadap oksigen Alat indera berupa sepasang mata majemuk (faset) bertangkai yang berkembang sangat baik Alat penciuman dan peraba berupa dua pasang antena Sistem saraf : tangga tali Sistem reproduksinya: berkelamin satu Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas menjadi larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang dan bersilia Habitat :air tawar, laut, sedikit di darat

76 KLASIFIKASI CRUSTACEAE
BAB 9 DUNIA HEWAN KLASIFIKASI CRUSTACEAE Sub famili : Brachipoda Tubuhnya trasparan (tembus cahaya) Bergerak dengan antena Hidup sebagai zooplankton di laut dan di air tawar Contoh : Daphnia sp. dan Artemia sp. Ostracoda Hidup sebagai zooplankton sebagian besar sebagai bentos yang melekat di dasar perairan Alat gerak : antena Contoh ; Aboilia sp. Copepoda Segmen dapat dibedakan dengan jelas antara sefalotoraks dengan abdomennya

77 Bagian anterior lebih lenbar dan besar Berjenis kelamin satu
BAB 9 DUNIA HEWAN Bagian anterior lebih lenbar dan besar Berjenis kelamin satu Jantan lebih kecil dibandingkan betina Larva copepoda  nauplius, mengalami ekdisis menjadi metanaupilus yang ditandai dengan tumbuhnya duri-duri dan segmentasi Hidup parasit pada insang dan sirip ikan laut maupun tawar Tidak mempunyai mulut dan menyerap makanan langsung dari inangnya Yang hidup bebas hidup di tanah (tempat-tempat yang lembab) Copepoda tanah memiliki antena lebih pendek dibandingkan engan Copepoda yang hidup di air Contohnya : Lernae cyprinaceae Cirripedia Hidup dilaut dengan menempel pada batu, melekat pada dasar kapal atau perahu, mengepung di permukaan laut Parasit pada ikan paus, kura-kura dan hewan lainnya Contohnya : Lepas dan Balanus

78 Hidup di darat, air laur maupn tawar
BAB 9 DUNIA HEWAN Malacostraca Tubuhnya terdiri dari 14 segmen. (8 segmen depan merupakan sefalotoraks, 6 segmen belakang membentuk abdomen) Dibagi menjadi 3 ordo : Isopoda Hidup di darat, air laur maupn tawar Isopoda tanah dapat menggulung seperti trenggiling Amat merugikan manusia karena membuat lubang-lubang pada galangan kapal atau perahu Stomatopoda Berwarna mencolok dan bentuk tubuhnya mirip dengan belalang sembah Mempunyai cangkang luar berupa karapas yang menyatu dengan dua segmen dada yang paling depan Habitat : di laut Decapoda Memiliki kaki sepuluh Mempunyai 5 pasang anggota gerak pada segmen dada sebagai kaki. 3 pasang anggota gerak paling depan mengalami perubahan fungsi sebagai rahang

79 Segmentasi tubuh berupa sefalotoraks dan abdomen
BAB 9 DUNIA HEWAN Segmentasi tubuh berupa sefalotoraks dan abdomen Jumlah segmen 6 buah dan berakhir dengan ekor Memiliki karapas yang melinungi sefalotorks maupun insang Contoh : udang, ketam, kepiting dan rujungan PERAN CRUSTACEA Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi Sebagai zooplankton, misalnya anggota Brachiopoda, Ostracoda dan Copepoda Merusak galangan kapal misalnya Isopoda Parasit pada ikan dan kura-kura, misalnya anggota Cirripedia dan Copepoda Merusak pematang sawah atau saluran irgasi, misalnya ketam

80 Tubuh bersegmen terdiri atas sefalotoraks dan abdomen yang tak beruas
BAB 9 DUNIA HEWAN 3. ARACHNOIDEA Tubuh bersegmen terdiri atas sefalotoraks dan abdomen yang tak beruas Pada sefalotoraks trdapat organ-organ Empat pasang kaki Delapan buah mata sederhana di bagian depan Satu pasang kelisera (taring pisau mengandung racun berbetuk gunting atau catut untuk melumpuhkan mangsa) Sepasang pedipalpus  sebagai indera, tangan maupun alat untuk melakukan kopulasi Suatu organ di depan anus yang menghasilkan sutra disebut spineret; terdapat pada berbagai arachnida Organ pernapasan berupa paru-paru buku yang terletak di daerah perut depan Alat pencernaan : mulut  perut  usus halus  usus besar  kantong feses  anus Alat pencernaan dilenglapi dengan 5 pasang usus buntu yang terletak di bagian depan dan hati di bagian abdomen Sistem saraf berupa persatuan ganglion-ganglion yang disebut dengan sisem saraf tangga tali

81 Bersifat kanivor sekaligus predator
BAB 9 DUNIA HEWAN Sistem peredaran darah terbuka dan menggunakan jantung pembuluh serta arteri, jantung pembeluh terdiri dari kantong otot yang memiliki ostium di setiap ruas Alat indera terdiri atas 8 buah mata sederhana dan sepasang pedipalpus yang fungsinya mirip antena Sistem reproduksi : seksual  persatuan ovum dan sperma yang terjadi di dalam tubuh betinanya (fertilisasi internal). hewna jantan dan betina terpisah. Ada yang ovipar, ovovivipar dan vivipar habitat ; di darat Bersifat kanivor sekaligus predator

82 Struktur tubuh Arachnoidea
BAB 9 DUNIA HEWAN Struktur tubuh Arachnoidea Jantung Sefalotoraks Abdomen Mata Kelenjar racun Perut pengisap Tubula Malpighi Usus Anus Spineret dengan lubang disebut spigot Paru-paru buku Saluran genetalis Trakea Mulut Aorta anterior Kelenjar penghasil benang halus Pedipalpus Usus buntu Kalisera

83 KLASIFIKASI ARACHNOIDEA
BAB 9 DUNIA HEWAN KLASIFIKASI ARACHNOIDEA Di bagi menjadi 3 ordo Scorpiones Tubuh terbagi menjadi 2 : sefalotoraks (prosoma) dan bagian perut (opisthosoma), perut dibagi menjadi nesosoma dan etasoma Pedipalpus berbentuk seperti capit besar, sedangkan kelisera-keliseranya kecil Segmen terakhir, pada bagian posterior memiliki alat penyengat Ekor biasanya melengkung di atas punggung  melumpuhkan mangsa Contoh : kalajengking, kala buku dan kala laba-laba Araneae Mencakup jenis laba-laba Bersifat predator Tubuh terdiri 2 segmen, 8 kaki, dan tidk memiliki sayap serta bagian mulut untuk mengunyah Semua laba-laba meghasilkan sutra, yaitu lembaran protein kuat yang dikeluarkan melalui spineret, biasanya terdapat di bagian ujung abdomen

84 Contoh macam-macam laba-laba
BAB 9 DUNIA HEWAN Kegunaan sutra : untuk merangkap serangga dalam jaring, untuk memeanjat, membuat kantong telur Laba-laba jantan yang siap berkopulasi memintal jaring kecil dan menaruh setitik spermanya di dalam jaring, kemudian memasukkannya ke dalam labu-labu kecil pada pedipalpusnya. Pada saat kawin, sperma tersebut dimasukkan ke dalam tubuh betinanya Contoh macam-macam laba-laba Laba-laba jaring kubah (terdapat di Botswana, afrika selatan) Laba-laba primitif Liphistinus (dirimba asia Tenggara) Laba-laba penjerat ( di Malaysia) Laba-laba penjaring Thalassius (hidup di dekat air) Laba-laba pemburu (mis : laba-laba loncat di Meksiko) Laba-laba serigala Laba-laba beracun Lactrodectus natans dan Loxoscoles reclusa Laba-laba bukit pasir Leucorchestris Laba-laba raksasa Mastigopractus giganteus

85 Contohnya : caplak dan tungau Tubuh tidak berbuku-buku
BAB 9 DUNIA HEWAN Acarina Contohnya : caplak dan tungau Tubuh tidak berbuku-buku Larvanya memiliki 3 pasang kaki Daur hidup : telur  larva  nimfa  dewasa Nimfa dan hewan dewasa caplak memiliki empat pasang kaki, gigi hipostom, dan alat Haller (lubang perasa pada kaki), kecuali pada tungau Termasuk kelompok hewan yang hidupnya parasit dan mnyebarkan penyakit pada hewan, manusia dan tanaman Peran Arachnoidea Saccopetes, menyebabkan gatal atau kudis pada manusia Psoroptes equi, menyebabkan kudis pada domba, kelinci dan kuda Octodectes cynotis, (tungau kudis telinga) meyerang anjing dan kucing Dermancentor variabilis sebagai vektor demam Rocky Montain

86 Contoh-contoh Arachnoidea
BAB 9 DUNIA HEWAN Contoh-contoh Arachnoidea Pardosa amenata (laba-laba serigala) Uroctonus mondax (kalajengking) Dermatophagoides sp. (tungau debu rumah) Laba-laba

87 4. MYRIAPODA Hewan yang memiliki banyak kaki
BAB 9 DUNIA HEWAN 4. MYRIAPODA Hewan yang memiliki banyak kaki Tubuh terdiri dari kepala (sefalo) dan perut (abdomen) tanpa dada (toraks), dan beruas-ruas; terdiri atas 10 hingga 200 segmen Bagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal (oselus) Eksoskeleton tersusun dari zat kitin  melindungi alat-alat dalam, sebagai tempat melekatnya otot dam memeberi bentuk tubuh Kulit kitin mengalami ekdisis Saluran pencernaan lengkap da mempunyai kelenjar ludah Organ pernapasan berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas Sistem peredaran darah terbuka Organ transportasi berupa jantung yang panjang dan terletak memanjang di bagian punggung tubuh Darah tidak berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin yang larut dalam plasma Dari jantung darah dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen dan kembali ke jantung hemosoel (rongga tubuh yang berperan dalam peredaran darah)

88 BAB 9 DUNIA HEWAN Alat ekskresi berupa dua pasang pembuluh malphigi yang bertugas mebgeluarka cairan yang mengendung unsur nitrogen Sistem sarafnya disebut sistem saraf tangga tali dengan alat penerima rangsang berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena sebagai alat peraba Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi internal). Ada yang vivipar dan ada yang ovipar

89 Struktur tubuh Myriapoda
BAB 9 DUNIA HEWAN Struktur tubuh Myriapoda Antena Sefalotoraks Antenula Abdomen Rostrum Mata faset Maksileped Telson Kaki renang (pleopod) Seliped Uropod Kaki jalan (periopod)

90 KLASIFIKASI MYRIAPODA
BAB 9 DUNIA HEWAN KLASIFIKASI MYRIAPODA CHILOPODA Contoh : lipan (kelabang), misalnya Scolopendridae (kelabang yang mendiami gua di Malaysia) Tubuh pipih Memiliki sepasang kaki disetiap segmen Bersifat karnivor DIPLOPODA Contohnya : lengkibang (luing),misalnya luing raksasa yang hidup di hutan Asia Tenggara bertubuh bulat panjang Disetiap segmen tubuh terdapat dua pasang kaki Hidup di tempat-tempal lembab dan gelap Makanan : sayur-mayur, vegetasi yang sudah mati atau lumut Diplopoda tidak beracun, bila merasa terancam, diplopoda menggulung diri seperti cakrem atau seperti bola bulat

91 Memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus
BAB 9 DUNIA HEWAN Peran Myriapoda Memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus Serasah  lapisan daun dan ranting-ranting di dasar hutan atau kebun Proses penghancuran serasah tidak langung ditangani oleh mikroorganisme, karena mikroorganisme justru menguraikan kotoran hewan-hewan seperti Myriapoda dan sebagainya

92 Contoh-contoh Myriapoda
BAB 9 DUNIA HEWAN Contoh-contoh Myriapoda Scutigera sp. Cyclops sp. Iulus sp. Kepiting Lobster

93 9. Echinodermata (hewan berkulit duri)
BAB 9 DUNIA HEWAN 9. Echinodermata (hewan berkulit duri) Pada rangka bagian dalam (endoskeleton) terdapat duri yang menembus kulit Bentuk tubuh simetri birateral (larva) dan simetri radial (dewasa) Hewan troploblastik celomata Alat pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung dan usus Tidak memiliki sistem ekskresi Memiliki sistem pembuluh/saluran air yang disebut dengan sistem ambulakral untuk mengatur pergerakan kaki ambulakral atau kaki tabung. Mekanisme gerak melalui sistem kaki ambulakral adalah sebagai berikut : air masuk melalui madreporit (lempeng berpori)  turun kesaluran cincin  masuk kedalam saluran radial  air masuk ke kaki-kaki tabung  air disemprotkan  kaki tabung muncul tekanan hidrolik dari air  kaki tabung menjulur keluar, akibatnya ampula melekat pada benda lain sehingga bisa berpindah tempat Sistem pernapasan : ada yang menggunakan kai tabung (ambulakral), insang kecil

94 KLASIFIKASI ECHINODERMATA
BAB 9 DUNIA HEWAN Sistem reproduksi secara aseksual dengan regenerasi atau dengan pembelahan sel. Secara seksual dengan fertilisasi telur dan sperma di dalam air (fertilisasi ekternal). Fertilisasi ekternal, dihasilkan larva yang mikroskopis, bersilia dan bersifat medusa (berenang bebas) larva telah memilliki alat pencernaan yang lengkap Alat kelamin terpisah Sistem saraf berupa cincin di sekitar mulut dan berupa sistem saraf redial Habitat : di air laut KLASIFIKASI ECHINODERMATA Berdasarkan bentuk tubuhnya, diklaifikasikan menjadi 5 yaitu : Asteroidea (bintang laut) Ophiuroidea (bintang ular) Echinoidea (landak laut) Holothuroidea (timun laut/teripang) Crinoidea (lili laut)

95 Struktur tubuh Echinodermata
BAB 9 DUNIA HEWAN Struktur tubuh Echinodermata Perut bagian atas Osikula (penyokong struktur tubuh) Madreporit Duri Selom Perut bagian bawah Organ reproduksi Kelenjar pencernaan Anus Duri Kaki tabung Osikula Kaki ambulakral

96 Asteroidea (bintang laut)
BAB 9 DUNIA HEWAN Asteroidea (bintang laut) Habitat : daerah pantai atau dasar laut yang tidak terlalu dalam Di seluruh tubuhnya terdapat duri-duri degan berbagai ukuran Permukaan tubuh bagian dorsal berkulit duri tumpul dan tersusun dari zat kapur. Bagian dasar di antara duri-duri terdapat caput/jepit (pediselaria) merupakan modifikasi dari duri. Fungsinya menangkap mangsa, melindungi insang dermal, dan mencegah agar tubuh tidak tertimbun kotoran Sistem pencernaan makanan dimulai dari mulut yang berhubungan dengan kerongkongan yang sangat pendek, keudian bersambungan dengan kantong yang berperan sebagai lambung. Sistem ekskresi di lakukan oleh sel-sel amebosit yang terdapat dalam cairan selom Sistem pernapasan terjadi dalam branchia dermalis, yaitu kantong berbulu halus yang dilengkapi dengan silia Sistem saraf berupa batang, saraf radial yang terdapat pada setiap lengan dengan letak memanjang di atas ambulakral yang akhirnya bertemu dengan cincin saraf oralis yang meligkari mulut

97 BAB 9 DUNIA HEWAN Sistem reproduksi ; bersifat diesis. Alat reproduksi bercabang-cabang dan terletak di setiap lengan. Betina menghasilkan sel telur (2,5 juta setiap 2 jam), jantang menghasilkan spermatozoa yang lebih banyak daripada ovu. Larva bipinaria Contoh : Astropecten irregularis, Crossaster papposus, Acanthaster planci dan bintang laut biri (Linckia laevigatus)

98 Struktur tubuh bintang laut
BAB 9 DUNIA HEWAN Struktur tubuh bintang laut Madreporit Saluran radial Saluran cincin Testa Ampula Ampula Kaki ambulakral Pediselaria Sistem ambulakral pada bintang laut

99 b. Ophiuroidea (bintang ular)
BAB 9 DUNIA HEWAN b. Ophiuroidea (bintang ular) Hidup di laut dangkal hingga laut dalam Makanannya berupa molusca dan sisa –sisa organisme Tubuh berbentuk cakram kecil dengan lima lengan bulat panjang Sisitem pernapasan dilakukan oleh 5 pasang kantong kecil yang bercelah disekitar mulut. Alat ini berhubungan dengan saluran alat reproduksi (gonad) Sistem pencernaan makanan terdapat dalam bola cakram, dimulai dari mulut yang terletak dipusat tubuh kemudian lambung yang berbentuk kantong Sistem reproduksi : jenis kelamin terpisah. Hewan ini melepaskan sel kelamin ke air dan hasil pembuahannya akan tumbuh menjadi larva mikroskopis yang lengannya bersilia, disebut dengan Pluteus. Pluteus mengalami metamorfosis menjadi bentuk seperti bintang laut dan akhirnya menjadi bintang ular Contoh : Ophiothrix sp.

100 c. Echinoidea (landak laut/buluh babi)
BAB 9 DUNIA HEWAN c. Echinoidea (landak laut/buluh babi) Hidup di pantai, di atas batu karang, di dasar laut, dalam lumpur atau di daerah sumur-sumuran daerah pantai Bentuk hewan bundar tak berlengan tetapi memiliki duri yang dapat digerakkan Sistem pencernaan berupa saluran panjang dan melingkar dalam cangkang. Sistem saraf nerupa cincin yang melingkari mulut dan selanjutnya bercabang ke saraf radial Sisitem pernapasan dilakukan oleh 10 insang yang menjorok dari membran peritonium Sistem reproduksi : memiliki 4-5 gonad yang terletak di daerah permukaan aboral. Dari gonad terdapat saluran ke lubang genital. Sesudah terjadi fertilisasi di air, maka hasil fertilisasi akan tumbuh menjadi larva Contohnya : Arbacia punctulata, Tripneuste sp. Eucidaris sp. , dan Colobocentrotus sp.

101 d. Holothuroidea (teripang/mentimun laut)
BAB 9 DUNIA HEWAN d. Holothuroidea (teripang/mentimun laut) Hidup di laut  di dasar laut dengan cara bersembunyi di lumpur atau pasir Tidak berduri dan memiliki banyak endoskeleton yang tereduksi Tubuh bulat memanjang tertutup oleh kulit yang berkutikula dan tidak bersilia Alat pernapasan berupa saluran bercabang-cabang seperti pohon yang sebenarnya merupakan perluasan kloaka ke dalam selom. Saluran ini berfungsi sebagai alat ekskresi Saluran pencernaannya bulat panjang dengan posisi merentang di atas rongga tubuh dalam selom Sistem reproduksi, alat reproduksi terpisah, tetapi ada beberapa jenis hermaprodit. Sel telur maupun sperma dikeluarkan ke air laut dan selanjutnya terjadi fertilisasi eksternal. Zigot tumbuh menjadi larva aurikularia

102 BAB 9 DUNIA HEWAN e. Crinoidea Hidup di laut dalam. Hidupnya dengan cara menempel di dasar laut, di barisan koral atau membentuk taman laut Bentuk tubuhnya menyerupai bunga lili, bunga bakung atau bulu burung Sistem saraf terletak di aboral. Pusat saraf berbentuk cincin yang bercabang ke lengan Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual dengan regenerasi baian tubuh Reproduksi seksual dengan fertilisasi eksternal.

103 Contoh-contoh Echinodermata
BAB 9 DUNIA HEWAN Contoh-contoh Echinodermata Ophiothrix suemsinii Bulu babi Oxycomanthus benneffi Dolar pasir Bohadschia argus

104 BAB 9 DUNIA HEWAN VERTEBRATA Mempunyai chordata dorsalis (notochord) sebagai kerangka sumbu tubuh Tubuh simetri bilateral Pusat sarafnya berupa pembuluh yang terdapat di sebelah dorsal notochord Celah insang berhubungan dengan sistem pernapasan (faring) Segmentasi organ tubuh sudah jelas, terutama pada susunan otot dan sarafnya Klasifikasi : dibedakan menjadi 5 kelas : Pisces Hidup di air Hewan polikilotermal karena suhu tubuh tidak tetap (berdarah dingin), yaitu berpengaruh suhu lingkungan Alat gerak aktif berupa otot bersegmen yang disebut miotom. Mmpunyai sirip untuk berenang, berpasangan atau tunggal. Sirip ekor berfungsi sebagai kemudi Macam-macam sirip ikan : sikloid, stenoid, plakoid, dan ganoid Sistem pencernaan makanan : mulut – faring – esofagus – asus – anus Bernapas dengan insang yang memiliki operkulum (tutup insang) dan celah insang sebanyak 4, 5, 6, 7 atau lebih

105 Sistem ekskresi : memiliki pronefron atau mesonefron atau ginjal
BAB 9 DUNIA HEWAN Gelembung renang berisi oksigen, N2, CO2 dan berfungsi sebagai alat hidrostatatis dan alat bantu pernapasan Sistem peredaran darah tertutup, jantung beruang 2 : sebuah serambi dan sebuah bilik (ventrikel). Darah mendapat O2 dalam filamen-filamen insang Sistem ekskresi : memiliki pronefron atau mesonefron atau ginjal Reproduksi : kelamin terpisah atau hermaprodit. Fertilisasi eksternal atau internal Klasifikasi pisces 1. Agnatha (ikan tidak berahang) Tidak memiliki rahang Memiliki bentuk badan ramping dan panjang Hidup di perairan air tawar dan laut Di bagi menjadi 2 kelas : Kelas Cehalospidomorphi (lamprey) : hidup di peraira tawar , Petromyzon (ikan lamprey) Kelas Mycini (hagfish) : hidup di perairan laut, Polistotrema (ikan hag)

106 Chondrichthyes (ikan bertulang rawan)
BAB 9 DUNIA HEWAN Chondrichthyes (ikan bertulang rawan) Mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh Memiliki kerangka dari tulang rawan Sebagian besar memiliki celah insang sebanyak 5 pasang Bernapas dengan insang Hati berukuran besar untuk membantu pencernan makanan Fertilisasi terjadi secara internal Bersifat ovipar dan ovovivipar Habitat berada di perairan laut Contoh : Squalus sp., (ikan hiu) dan Hypotremata sp. (ikan pari), chimaera,Narcina sp. Osteichthyes (ikan bertulang sejati) Mulut terdapat di bagian depan tubuh Memiliki kerangka dari tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat Celah insang ada satu, masing-masing sisi kepala Usus panjang dan ramping menggulung Fertilisasi terjadi secara eksternal

107 Habitat di perairan tawar Klasifikasi :
BAB 9 DUNIA HEWAN Bersifat ovipar Habitat di perairan tawar Klasifikasi : Subkelas Actinopterygii (ikan bersirip duri), ikanmas, gurami, louhan, dan ikan kakap merah, ikan lele, belut, ikan bader, kuda laut, salmon, sarden, ikan paru, tuna, iakn terbang, ikan perak Subkelas Sarcopterygii, ikan bersirip lobus dan ikan paru-paru 2. Amphibi Dapat hidup di dua tempat, yaitu darat da air Berkulit licin, dan tipis karena memiliki banyak kapiler darah Alat geraknya berupa kaki Bernapas dengan paru-paru, kulit dan insang Menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuh (berdarah dingin) Jantung terdiri atas 3 ruang (2 ventrikulus dan 1 atrium) Fertilisasi secara eksternal dean bersifat ovipar Mengalami metamorfosis Contoh : golongan katak, rana esculenta (katak) dan salamander

108 Dibedakan menjadi 3 ordo : urodela, contoh ; salamander
BAB 9 DUNIA HEWAN Klasifikasi : Dibedakan menjadi 3 ordo : urodela, contoh ; salamander Anura, contoh : katak Apoda, contoh : salamander cacing 3. Reptilia (hewan melata) Dapat hidup di dua tempat, yaitu darat dan air Tubuh ditutupi sisik zat tanduk dan memiliki alat gerak berupa kaki Bernapas dengan paru-paru dan ada juga menggunakan kloaka Menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya Jantung 4 ruang (2 ventrikel, 2 atrium, tapi sekat belum sempurna) Fertilisasi secara internal dan tergolong ovipar adapula yang ovovivipar Klasifikas : Chelonia  memiliki eksoskeleton, contoh ; kura-kura Crocodilla  kulit dengan lempeng-lmpeng zat tanduk, contoh : buaya Squamata  kulit luar yang menanduk dapat mengelupas, contoh : ular Rhynchochephalia  dapat berubah warna (mimikri), contoh : bunglon

109 Alat gerak berupa kaki dan sayap
BAB 9 DUNIA HEWAN 4. Aves (burung) Alat gerak berupa kaki dan sayap Tidak memiliki gigi, kerangka kuat tetapi ringan Tubuh ditutupi bulu dan memiliki indera peglihata sangat tajam Bernapas dengan paru-paru, tetapi keika di udara menggunakan pundi-pundi udara Pada beberapa burung memiliki taju dada, yang berfunsi untuk menyokong otot dada sehingga memberi kekuatan ketika terbang Jantung 4 ruang (2 ventrikel, 2 atrium) Fertilisasi secara internal dan tergolong dalam hewan ovipar Contoh : Columba livia (merpati), dan Streptopelia chinensis (perkutut) 5. Mammalia Memiliki glandula mammae  menghasilkan susu untuk makanan anaknya (terdapat di daerah dada dan perut) Alat gerak berupa kaki dan memilki rambut Bernapas dengan paru-paru Berdaun telinga, kecuali Monotremata, Cetaceae, dan sirenia

110 Memiliki uterus dan plasenta
BAB 9 DUNIA HEWAN Memiliki uterus dan plasenta Fertilisasi secara internal dan tergolong vivipar Contoh : kanguru, singa, kambing, orang utan, dan sebagainya Terbagi menjadi 16 ordo : Monotremat (mammalia berparuh dan berkloaka), contohnya : Ornithorynchus anatinus, itik platipus di Australia dan Tasmania, Tachyglossus aculeatus di Irian Jaya dan Tasmania Insectivora (mammalia pemakan insekta) Berjari lima dan bergigi runcing Contoh : tikus pohon (Tupaia javanica), tikus kesturi/celurut (Crocidura brunnea) Carnivora (mammalia pemakan daging), contohnya singa (Felis leo), panda merah (Ailurus fulgens), anjing (Canis familiaris), beruang (Ursus horrbilis), rubah merah (Vulpes sp.) Rodentia (mammalia pengerat), contoh : tikus mencit (Mus musculus), tikus warok (Bandicota indica setifera), marmut (Cavia cobaya), hamster (Cricetus griseus), landak (Hystrix brachyura) Lagomorpha, contohnya : kelinci budi daya (Oryctolagus cuniculus), Nesolagus netscheri di sumatera, Lepus nigricollis di Jawa Barat, pika (Ochotana sp.)

111 BAB 9 DUNIA HEWAN f. Sirenia (sapi laut), contohnya : sapi laut (Trichaonus), dugong Australia (Halicore dugong) g. Cetacea (paus), contoh : pesut (Orcaella sp.), paus (Balaenoptera horealis), paus parfum/ikan lodan (Physeter catedon), lumba-lumba (Prodelphinus malayanus), dolpin (Delphinus dellphis), pesut Kalimantan (Sotalia borneensis) Chiroptera (mammalia bersayap tangan), contohnya : kalong pemakan buah (Pteropus edulis), kelelawar (Myotis ), kelelawar vampir (desmodus draculae),penghisap darah sapi atau kuda Dermoptera (mammalia bersayap kulit), contohnya : kubung (Galeopterus variegatus), Galeopithecus sp. : pemakan daun dan buah-buahan di Asia Tenggara Marsupialia (mammalia berkantung), contoh : kuskus (Phalanger sp.), kanguru (Macropus sp.), wombat (Phascolomys sp.), opossum (didelphia marsupialis), koala (Phascolarctos sp.) Proboscidea (mammalia berprobosis(modifikasi hidung menjadi belalai)), contohnya : gajah Afrika (Loxodonta cylotis), gajah Sumatera (Elephas maximus), mammoth (Elephas primigenius) Pinnipedia, contoh : anjing laut (Pocha vitulina), gajah laut (Mirounga sp.), singa laut (Zalophus sp.)

112 BAB 9 DUNIA HEWAN Pholidota (mammalia bersisik, tak bergigi), contohnya : trenggiling (Manis javanica) Perissodactyla (mammalia berjari ganjil), contohnya : kuda (Equus caballus), zebra (Equus zebra), keledai (Equus asinus), badak bercula satu (Rhinoceros sumatrensis), badak jawa bercula satu (Rhinoceros sondaicus), tapir (Tapirus indicus) Artiodactyla (mammalia berkuku genap), contoh : sapi eropa (Bos taurus), banteng (Bos sondaicus), bison (Bison bison), domba (Ovis musimon), anoa Sulawesi (Bubalus depressicornis), jerpah (Giraffacamelopardalis), unta (Camellus dromedarius), kijang (Cervus unicolor equuinus), kancil (Tragulus sp.) Primata


Download ppt "BAB 9 DUNIA HEWAN BAB IX DUNIA HEWAN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google