Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAnto Vieri Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Matakuliah : O0174/Komunikasi Antar Budaya
Tahun : 2008 PERSEPSI, PERILAKU, STEREOTIPE DAN PRASANGKA Nuriyati Samatan, Dra.,M.Ag., Dr. Buku: Judith Martin dan Nakayama Bab 11; Sasa Djuarsa Modul 7:4; Gudykunts,Bab II:5 Pertemuan 7-8
2
PERSEPSI, PERILAKU, STEREOTIPE DAN PRASANGKA
Asumsi Persepsi Persepsi dalam Komunikasi Antarbudaya Perilaku Stereotip Prasangka (Buku: Djuarsa, h. 312-dst; Samover: h. 19-dst) Bina Nusantara
3
Asumsi Bahwa terdapat hubungan antara persepsi dan perilaku
Model hubungan dibangun berdasarkan pemikiran yang dikemukakan para ahli antropologi, budaya, psikologi, komunikasi dan linguistik Beberapa di antaranya sudah diakui, beberapa di antaranya merupakan hipotesis Bina Nusantara
4
Persepsi Proses internal untuk memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikan rangsangan eksternal Persepsi adalah cara seseorang mengubah energi fisik menjadi pengalaman bermakna Secara khusus, persepsi mempengaruhi perilaku (Singer, dalam Djuarsa, 1994: 313) Bina Nusantara
5
Persepsi dalam Komunikasi Antarbudaya
Komunikasi Antarbudaya akan dapat lebih dapat dipahami sebagai perbedaan budaya dalam mempersepsi obyek sosial dan kejadian-kejadian. Untuk memahami dunia dan tindakan orang lain, kita harus mengetahui kerangka persepsinya. Bina Nusantara
6
Unsur-unsur penting dalam Persepsi
Believe (sistem-sistem kepercayaan),Value (nilai) danAttitude (Sikap) World View (Pandangan Dunia) Social Organization (Organisasi Sosial Unsur-unsur di atas mempengaruhi persepsi dan makna yang dibangun Bina Nusantara
7
Believe (sistem-sistem kepercayaan),Value (nilai) dan Attitude (Sikap)
Kepercayaan dapat dipandang kemungkinan subyektif yang diyakini individu Nilai merupakan aspek evaluatif dari aspek kepercayaan, nilai dan sikap Kepercayaan memberikan kontribusi pada sikap Bina Nusantara
8
World View (Pandangan Dunia)
Pandangan dunia adalah konsep abstrak Pandangan dunia merupakan salah satu unsur penting dalam aspek perseptual Komunikasi Antarbudaya Pandangan dunia berkaitan dengan orientasi suatu budaya terhadap hal-hal seperti: Tuhan, manusia dan alam Bina Nusantara
9
Social Organization (Organisasi Sosial
Asumsi: Cara suatu budaya mengorganisasikan dirinya dan lembaga-lembaganya mempengaruhi anggota budaya mempersepsi dunia (world view) Lembaga sosial terdiri atas: Keluarga sekolah Bina Nusantara
10
Stereotip Stereotip menunjuk pada suatu keyakinan yang terlalu digeneralisasikan, terlalu disederhanakan, atau terlalu dilebih-lebihkan mengenai suatu kategori atau kelompok tertentu (Samovar, Porter dan Jain, 1981) Stereotip muncul bila kategori telah dibebani gambaran dan penilain yang relatif subyektif Bina Nusantara
11
Beberapa dimensi Stereotip
Arah (Direction): menunjuk pada arah penilaian, apakah positif atau negatif Intensitas: menunjuk pada seberapa kuatnya suatu stereotip Ketepatan: ada stereotip tidak menggambarkan kebenaran, sebagian benar, atau mengandung unsur kebenaran Isi Khusus: Sifat khusus suatu kelompok Bina Nusantara
12
Prasangka Prasangka adalah “sikap kaku terhadap suatu kelompok orang, berdasarkan keyakinan atau prakonsepsi yang salah” (Samovar, dkk., 1981) Pra penilaian menjadi tidak mudah diubah walau telah ada pengetahun baru tentang itu Bina Nusantara
13
Karakteristik Prasangka
Merupakan sikap yang ditujukan kepada sekelompok atau kategori orang tertentu Membawa serta keyakinan dan prakonsepsi yang salah, karena didasarkan pada pemikiran yang terlalu disederhanakan, digeneralisasikan, atau dilebih-lebihkan Mempunyai sikap yang secara emosional kaku Bina Nusantara
14
Pengaruh Stereotip dan Prasangka dalam KAB
Terdapat lima manifestasi akibat dari prasangka: Antilokusi: berbicara dengan teman sendiri atau orang lain mengenai sikap, perasaan, pendapat dan stereotip mengenai kelompok tertentu Penghindaran diri Diskriminasi Serangan fisik permusuhan Bina Nusantara
15
Asal mula tumbuhnya stereotip dan prasangka
Dari orang tua, saudara, atau siapa saja yang berinteraksi dengan kita Dari pengalaman pribadi setelah berinteraksi dengan satu atau dua orang anggota kelompok ras, etnik atau bangsa lain Dari media massa Bina Nusantara
16
Pengaruh stereotip dan prasangka dalam KAB
Terdapat tiga pengaruh: Stereotip dan prasangka dapat menyebabkan tidak terjadinya KAB Stereotip dan prasangka cenderung menghasilkan hal-hal negatif selama berlangsungnya KAB Jika stereotip dan prasangka sangat mendalam, maka orang akan terlibat dalam antilokusi dan diskriminasi aktif terhadap kelompok dan ras tertentu Bina Nusantara
17
Kemungkinan perubahan pada Stereotip dan Prasangka
Faktor yang memungkinkan perubahan stereotip dan prasangka: Status sosial yang sama Kontak pribadi yang lebih intim Imbalan atau hasil yang memuaskan Partisipasi dalam kegiatan bersama Bina Nusantara
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.