Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehElang Hakim Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
PERSPEKTIF HISTORIS tentang PERILAKU ABNORMAL
Weni Endahing Warni, M.Psi, Psi Windah Riskasari, M.Psi, Psi
2
PERUBAHAN PANDANGAN PERILAKU ABNORMAL
Masyarakat purba menghubungkan perilaku abnormal dg kekuatan supranatural/ yg bersifat ketuhanan MODEL DEMONOLOGI, zaman prasejarah. Abad pertengahan, kepercayaan pd roh jahat & pengusir roh jahat digunakan untuk menyingkirkan individu yg berperilaku abnormal Awal abad 19, Wilhelm Griesinger, perilaku abnormal disebabkan oleh adanya penyakit pd otak Emil Kraepelin, memiliki pengaruh perkembangan model medis modern, yg menyamakan pola perilaku abnormal dg penyakit fisik
3
Perubahan Penanganan Pada Orang Dengan Gangguan Mental
Akhir abad 15 & awal abad 16, rumah sakit jiwa mulai berkembang di Eropa, kondisinya mengerikan. Abad 19, seiring kemunculan terapi moral, kondisi rumah sakit jiwa membaik. Terapi moral percaya bahwa pasien mental dapat berfungsi normal jika diperlakukan dg bermartabat & dipahami. Menurunnya terapi moral pada akhir abad 19, keyakinan bahwa “ketidakwarasan” tidak bisa ditangani dg sukses. Kondisi rumah sakit jiwa memburuk, sbg tempat penitipan. Pertengahan Abad 20, mulai ada kesadaran & kepedulian publik pada pasien mental. Ada pengembangan pusat kesehatan mental masyarakat sebagai alternatif perawatan jangka panjang.
4
Model Perilaku Abnormal Pada Masa Kini
MODEL MEDIS/ BIOLOGIS Menggambarkan pola perilaku abnormal, seperti penyakit fisik dg istilah simptom yg disebut sindrom. Sindrom memiliki penyebab yg berbeda, diduga bersifat biologis. Griesinger : perilaku abnormal berakar pd penyakit otak. Griesinger & Kraepelin membuka jalan utk perkembangan model medis modern yg menjelaskan penyebab perilaku abnormal berdasarkan kerusakan biologis/abnormalitas yg mendasarinya, bukan roh jahat.
5
MODEL PSIKOLOGIS Menfokuskan pd akar psikologis dari perilaku abnormal & berasal dari perspektif psikoanalisis, perilaku, humanistik, & kognitif. Model psikodinamika Freud : penyebab perilaku abnormal terletak pada interaksi antara kekuatan-kekuatan didalam pikiran bawah sadar.
6
MODEL SOSIOKULTURAL Menekankan perspektif yg luas, memperhitungkan konteks sosial dimana perilaku abnormal tsb terjadi. Penyebab perilaku abnormal mgkn dpt ditemukan pd kegagalan masyarakat & bukan kegagalan orangnya. Masalah psikologis bisa jadi berakar pada penyakit sosial masyarakat, spt kemiskinan, perpecahan sosial, diskriminasi ras, etnisitas, gender, gaya hidup, serta hilangnya kesempatan ekonomi. Szas : yg disebut penyakit mental adalah masalah dlm kehidupan.
7
Pendapat Teoritikus tentang Perilaku Abnormal Pada Masa Kini
MODEL BIOPSIKOSOSIAL Model Biopsikososial = Model Interaksionis Berbagai sebab yg berasal dari ranah biologis, psikologis, dan sosial budaya berinteraksi secara kompleks dlm perkembangan perilaku abnormal.
8
Metode untuk Mempelajari Perilaku Abnormal
METODE OBSERVASI-NATURALISTIK Memungkinkan mengukur perilaku dibawah kondisi yg terjadi scr natural METODE KORELASIONAL Mengeksplorasi/menguji hubungan statistik antar variabel Membantu memprediksi perilaku akan datang & menyatakan kemungkinan penyebab yg mendasari perilaku Studi Longitudinal
9
METODE EKSPERIMENTAL METODE EPIDEMIOLOGIS METODE STUDI KASUS
Peneliti scr langsung mengontrol variabel bebas dibawah kondisi yg terkontrol utk menampilkan hubungan sebab akibat METODE EPIDEMIOLOGIS Menguji angka kemunculan perilaku abnormal dlm berbagai kelompok populasi atau setting. METODE STUDI KASUS Menyediakan data klinis yg kaya, namun terbatas kesulitan utk memperoleh sejarah klien yg akurat & tdk bias, kemungkinan bias terapis, kurang kelompok kontrol.
10
PERSPEKTIF KONTEMPORER tentang PERILAKU ABNORMAL
PERSPEKTIF BIOLOGIS Faktor biologis yg berkaitan dg perkembangan perilaku abnormal meliputi gangguan dlm fungsi neurotransmitter pd otak, herediter, & abnormalitas otak yg mendasar Berfungsinya sistem saraf terlibat dlm perkembangan perilaku abnormal Contoh : Cerebellum (otak kecil) terlibat dlm keseimbangan & perilaku motorik (otot). Luka pada cerebellum menimbulkan gangguan koordinasi motorik & hilangnya ketegangan otot
11
PERSPEKTIF PSIKOLOGIS
PERSPEKTIF PSIKODINAMIKA Mencerminkan pandangan Freud & pengikutnya Perilaku abnormal berasal dari penyebab psikologis berdasarkan kekuatan-kekuatan psikis mendasar dlm kepribadian Struktur pikiran kepribadian, struktur kepribadian, mekanisme pertahanan, tahapan perkembangan psikoseksual Perilaku mencerminkan motif-motif tdk sadar, konflik dlm diri, & pelaksanaan dari respon pertahanan thdp kecemasan Perilaku normal maupun abnormal dimotivasi/didorong oleh dorongan irrasional dari Id
12
Weni E. W. M.Psi., Psikolog - Pertemuan IV
TEORITIKUS BELAJAR (Perspektif Behavioral) Ivan Pavlov Reflek yg dikondisikan J.B Watson Behaviorism Prinsip-prinsip belajar dpt digunakan utk menjelaskan perilaku abnormal/normal. B.F Skinner Perilaku manusia mrpkan hasil dari pembawaan genetis & pengaruh lingkungan/situasional. BEHAVIORISTIK Melihat individu sbg hasil pengaruh lingkungan yg membentuk & memanipulasi perilaku 2 bentuk utama dari belajar dlm membentuk perilaku normal & abnormal yaitu classical conditioning & operant conditioning Weni E. W. M.Psi., Psikolog - Pertemuan IV
13
Teori Kognitif-Sosial
Albert Bandura, J.B Rotter, W. Mischel Menekankan peran dari proses berpikir/kognisi & dari belajar melalui pengamatan, atau modelling dalam perilaku manusia. Faktor dalam diri individu juga diperhitungkan dalam menjelaskan perilakunya. Rotter: perilaku tdk dpt diprediksi dari faktor situasional saja. Apakah seseorang akan berperilaku tertantu/tdk tergantung pada faktor kognitif, spt harapan orang tsb thdp hasil perilaku.
14
TEORITIKUS HUMANISTIK
Muncul pd pertengahan abad 20 Carl Rogers, Abraham Maslow Penting utk memahami hambatan-hambatan yg dihadapi orang ketika mereka berjuang utk memperoleh self-actualization & keautentikan. Perilaku abnormal adalah hasil dari perkembangan self yg terganggu. Rogers: orang saling menyakiti satu sama lain/mjd antisosial dlm perilakunya hanya ketika mrk frustrasi dlm usaha utk mencapai potensi unik mrk.
15
TEORITIKUS KOGNITIF Allbert Ellis, Aaron Beck Mempelajari kognisi, pikiran-pikiran, keyakinan-keyakinan, harapan-harapan, & sikap-sikap yg menyertai & mungkin mendasari perilaku mrk. Menfokuskan pd peran dari pikiran-pikiran yg terdistorsi & menipu diri sendiri dlm menjelaskan perilaku abnormal. Interpretasi thdp peristiwa dlm kehidupan menentukan keadaan emosional. Ellis: keyakinan tdk irrasional ttg pengalaman yg memeicu emosi negatif & perilaku tidak adaptif. Peristiwa yg menggerakkan keyakinan konsekuensi
16
PERPSPEKTIF SOSIOKULTURAL
Pandangan tentang perilaku abnormal diperluas dg mengikutsertakan peran dari penyakit sosial dlm masyarakat , termasuk kemiskinan, rasisme, & kekurangan kesempatan, dlm berkembangnya pola-pola perilaku abnormal. Menelaah hubungan antara pola-pola perilaku abnormal & faktor-faktor sosiokultural seperti gender, etnisitas, & status sosioekonomi. Orang-orang dari kelompok sosioekonomi yg lbh rendah memiliki resiko lbh besar thdp masalah-masalah perilaku yg berat krn hidup dlm kemiskinan menyebabkan tingkat stres sosial yg lbh besar dibandingkan orang yg pendapatannya lbh baik.
17
PERSPEKTIF BIOPSIKOSOSIAL
Mencari pemahaman perilaku abnormal berdasarkan hubungan antara faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiokultural dlm perilaku abnormal. Interaksi antar penyebab dlm berkembangnya gangguan psikologis Model Diatesis-Stres Diatesis dijelaskan sbg kerentanan biologis, biasanya bersifat genetis, yg meningkatkan resiko berkembangnya gangguan tertentu. Diatesis psikologis : disfungsi pd pola pikir & trait kepribadian yg meningkatkan resiko berkembangnya gangguan tertentu saat menghadapi stres kehidupan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.