Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

GENDER DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "GENDER DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN"— Transcript presentasi:

1 GENDER DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN
Sutoyo Universitas Brawijaya Malang @ 2010

2 POKOK BAHASAN Pengertian Gender
Pendekatan Studi Gender di Bidang Pertanian Teknik Analisis Gender di Bidang Pertanian

3 PENGERTIAN GENDER Heyzer (1991) :
Gender is the socially constructed roles ascribed to men and women Lerner (1986) : Gender adalah suatu perilaku yang sesuai dengan jenis kelamin tertentu, pada masyarakat dan pada waktu tertentu Illich (1993) : Gender tidak sama dengan seksis. Gender adalah pembedaan laki-laki dan perempuan secara sosial, seksis adalah pembedaan laki-laki dan perempuan berdsr biologis Gender adalah, pembedaan peran, status, tanggung jawab dan pembagian kerja laki-laki dan perempuan yang ditetapkan masyarakat maupun budaya berdasarkan jenis kelamin, dan merupakan bentukan manusia .

4 Kesimpulan Merupakan pemilahan peran antara perempuan dan laki-laki
Merupakan kategori yang diberikan pada perbedaan laki-laki dan perempuan mengenai bahasa, tingkah laku, pikiran, makanan, ruang, waktu, tabu, teknologi, media masa, mode, pendidikan, profesi, alat-alat produksi, dan alat rumah tangga Dengan alat tubuh dan berbagai sifat yang melekat dari laki- laki dan perempuan menyebabkan secara alami akan membentuk kewajiban kodrati yang harus dilakukan keduanya secara alami

5 Pengarusutamaan Gender
Istilah Pengarusutamaan Gender (gender mainstreaming) tercantum dalam Beijing Platform of Action pada tahun 1995 dengan pengertian sebagai berikut: Gender Mainstreaming is a strategy for integrating gender concerns in the analysis formulation and monitoring policies, programs and projects. Berdasarkan Inpres RI No. 9 Tahun 2000, yang dimaksud dengan PUG adalah strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan Gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional. PUG ditujukan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan Gender yang merupakan upaya untuk menegakkan hak-hak perempuan dan laki- laki atas kesempatan yang sama, pengakuan yang sama dan penghargaan yang sama di masyarakat.

6 Tugas Membuat Makalah dengan judul:
“PENGINTEGRASIAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN/PEDESAAN”

7

8 Perbedaan Gender & Jenis Kelamin (Seks):
Seks (Jenis Kelamin) Gender Fisik (alat reproduksi) yang melekat pd laki-laki dan perempuan Bersifat biologis Pemberian Tuhan (kodrat) Tidak dpt dipertukarkan Tidak berubah dr waktu ke waktu Tidak berbeda dari tempat ke tempat Sifat/perilaku, peran, tanggung-jawab laki-laki dan perempuan Bersifat sosial budaya Dibentuk oleh manusia (bukan kodrat) Bisa dipertukarkan Berubah dari waktu ke waktu Berbeda dari tempat ke tempat

9 Kesetaraan dan keadilan gender
Kesetaraan Gender (gender equality) : Adalah kesamaan kondisi dan posisi bagi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh hak-haknya sebagai manusia dalam berbagai bidang (politik, ekonomi, sosbud) Keadilan Gender (gender equity) : Suatu kondisi dan perlakuan yang adil terhadap perempuan dan laki-laki

10 Bentuk-bentuk ketidak-adilan dan diskriminasi Gender
Marginalisasi (marginalization) Adalah proses penggeseran posisi atau status salah satu jenis kelamin shg menjadi lebih rendah bahkan tersingkirkan. Sub-ordinasi Anggapan bahwa salah satu jenis kelamin lebih penting/utama dibandingkan dg yang lain. Stereotype (citra negatif) Pelabelan atau cap yang dikenakan kepada seseorang shg menimbulkan anggapan yang salah atau sesat. Kekerasan (violence) Suatu serangan terhadap fisik atau integritas mental psikologi seseorang. Beban Kerja (double burden) Berkaitan dengan pembagian kerja dalam keluarga dengan kondisi laki-laki dan prempuan dalam menjalnkan perannya di sektor publik.

11

12 ANALISIS GENDER Adalah proses menganalisis data dan informasi secara sistematis tentang laki-laki dan perempuan untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan kedudukan, fungsi, peran dan tanggungjawab laki-laki dan perempuan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Analisis gender merupakan langkah awal dalam rangka penyusunan kebijakan program dan kegiatan yang responsif gender. Untuk analisis gender diperlukan data gender, baik kuantitatif maupun kualitatif yang sudah terpilah antara laki-laki dan perempuan.

13 Teknik Analisis Gender
Model Harvard Model Moser Model SWOT Model GAP (Gender Analysisi Pathway) Model ProBA (Problem Based Approach)

14 Teknik Analisis Model Harvard
Analisis model Harvard ini dikembangkan oleh Harvard Institut for International Development, bekerja sama dengan Kantor Women in Development (WID) . Tujuan Kerangka Harvard : Untuk menunjukkan bahwa ada suatu intervensi secara ekonomi yang dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan, secara rasional Untuk membantu para perencana merancang proyek yang lebih efisien dan memperbaiki produktifitas kerja secara menyeluruh Mencari informasi yang rinci sebagai dasar untuk mencapai tujuan efisiensi dng tingkat keadilan gender yang optimal Untuk memetakan pekerjaan laki-laki dan perempuan dalam masyarakat dan melihat faktor penyebab perbedaan.

15 Kerangka/ Model Harvard terdiri dari 4 aspek yang saling berkaitan
Profil Kegiatan Profil Akses dan Kontrol Analisa dampak kegiatan/proyek/program Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan, akses dan kontrol

16 1. Profil Kegiatan Didasarkan pada pembagian atau data terpilah jenis kelamin. Memerinci : siapa mengerjakan apa, berapa waktu yang dicurahkan, kapan, dimana, mendapat upah berapa. Profil kegiatan dikelompokkan menjadi 3 katagori kegiatan : - kegiatan produktif - kegiatan reproduktif - kegiatan sosial/ kemasyarakatan

17 Profil Akses dan Kontrol
Memerinci : siapa (laki-laki dan perempuan) mempunyai peluang atas sumber daya apa, dan siapa yang menguasai atau mengontrol atas penggunaan sumber daya tersebut.

18 Didasarkan pada pendapat bahwa perencanaan gender bersifat “teknis polities”, kerangka ini mengasumsikan adanya konflik dalam perencanaan dan proses transformasi serta mencirikan perencanaan sebagai suatu “debat”

19 2. Model Moser Didasarkan pada pendapat bahwa perencanaan gender bersifat “teknis polities”, kerangka ini mengasumsikan adanya konflik dalam perencanaan dan proses transformasi serta mencirikan perencanaan sebagai suatu “debat”

20 Alat yang digunakan kerangka model Moser ini dalam perencanaan untuk semua tingkatan dari proyek sampai ke perencanaan daerah ada 6 yaitu: - Alat identifikasi peranan gender (tri peranan) Alat penilaian kebutuhan gender Alat pemisahan kontrol atas sumber daya dan pengendalian Alat keputusan dalam rumah tangga Alat menyeimbangkan peran Alat matriks kebijakan WID (Women in Development) dan GAD (Gender and Development) Alat melibatkan perempuan, organisasi perempuan dalam penyadaran gender dalam perencanaan pembangunan

21 3. Model SWOT (strengthen, Weakness, Opportunity, Threat)
merupakan suatu analisis manajemen dengan cara mengidentifikasi aspek internal mengenai kekuatan dan kelemahan, serta aspek eksternal mengenai peluang dan ancaman. Aspek internal dan aspek eksternal tersebut dipertimbangkan dalam kaitan dengan konsep strategis dalam rangka menyusun program aksi, langkah-langkah atau tindakan untuk mencapai sasaran maupun tujuan kegiatan dengan memaksimalkan kekuatan untuk meraih peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman sehingga dapat mengurangi kerusakan atau resiko dan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan

22 4. Model Proba (Problem Based analysis)
Teknik ini dikembangkan kerjasama kementrian pemberdayaan perempuan, BKKBN dan UNFPA ditingkat pusat, propinsi dan kabupaten/ kota. Teknik ini sedikit berbeda dengan GAP Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam model Proba: Analisis masalah gender Telaah kebijakan/ program/ kegiatan pembangunan Penetapan kebijakan Model GAP (Gender Analysis Pathway)

23 Model GAP (Gender Analysis Pathway)
Adalah alat analisis gender yang dikembangkan oleh BAPPENAS yang dapat digunakan untuk membantu para perencana dalam melakukan pengarusutamaan gender dalam perencanaan kebijakan program, proyek dan atau kegiatan pembangunan. Beberapa model teknik analisis yang telah dikembangkan tersebut disarankan untuk menggunakan teknik analisis gender dengan metode GAP

24 Analisis Gender di Bidang Pertanian :
Profil Kegiatan : No Jenis Kegiatan Laki-laki Perempuan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Menyemai bibit Menanam Menyiang Menyemprot hama & penyakit tanaman Memanen Memroses (pasca panen) Memasarkan

25 Profil Akses dan Kontrol
No. Akses dan Kontrol Laki-laki Perempuan 1. 2. Akses terhadap, a. Informasi : Penyuluhan pertanian Kredit Usaha Tani Sarana produksi Harga saprodi dan hasil, b. Tanah/Sawah/Tegal Kontrol terhadap, Penggunaan lahan Jenis komoditi yang akan ditanam Penggunaan hasil panen Dijual kemana

26 Pendekatan Gender dalam Pembangunan Pertanian
Ada beberapa pendekatan dalam pembangunan : Pendekatan Kesejahteraan Pendekatan Kesamaan (Equity Approach) Pendekatan Anti Kemiskinan Pendekatan Efisiensi Pendekatan Pemberdayaan (Empowerment Approach)

27 Pendekatan Pemberdayaan
Muncul dari ketidakpuasan terhadap semua pendekatan yang ada Asumsi : - Untuk memperbaiki posisi perempuan beberapa intervensi dari atas tanpa disertai upaya untuk meningkatkan kekuasaan perempuan dalam melakukan negosiasi, tawar-menawar dan mengubah sendiri situasinya tidak akan berhasil - Ada upaya menghapuskan sub-ordinasi terhadap perempuan

28 Program : - Hak kesamaan ekonomi (peluang menguasai sumber daya produktif, persamaan upah untuk pekerjaan yang sama, perlindungan hukum ketenaga- kerjaan) - Hak-hak resmi yang tidak diskriminatif - Hak-hak reproduktif


Download ppt "GENDER DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google