Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
2
PERSONAL MASTERY
3
Belajar Dari Hirotada Ototake
Terlahir tanpa tangan dan kaki. Terlatih mengerjakan aktivitas normal tanpa bantuan orang lain sejak SD Pecinta olahraga sejak SD, aktif hiking, berenang, dan lari. Pemain tim basket saat SMP sekaligus Ketua OSIS Manager tim Futbol saat SMA Aktivis masyarakat saat Mahasiswa Kini aktif sebagai guru SD
4
Hidup 100 % ! Pesawat Boeing membutuhkan kecepatan 296 Km/jam untuk lepas landas. Kurang 1 Km/jam, pesawat gagal lepas landas dan kembali ke tanah. Kurang 1 Km/jam, tidak sampai 1 % dari kecepatan total pesawat yang dibutuhkan untul lepas landas. Hiduplah 100 %, atau Anda hanya akan mendapat 0 %. Hidup 99 % bisa jadi tidak berbeda dengan 0 %
5
Hidup Kita Mau Kemana? Untuk Totalitas, kita perlu tahu arah hidup kita mau dibawa kemana, dan mengejar apa? Masuk surga, sudah pasti semua menginginkan. Namun perlu jelas, masuk surga ingin lewat jalan mana? Kejelasan arah hidup akan mengurangi keraguan dalam tiap pilihan-pilihan dan keputusan serta proses perjalanan hidup.
6
Mentoring Kita Mau Dibawa Kemana?
Misi Pribadi Sebagai Mentor
7
Sudah Kenal Diri Belum? Kenali Realitas
Apa saja kekurangan diri Anda? Apa saja kelebihan diri Anda? Apa hal yang dapat dioptimalkan di luar diri Anda? Apa hal yang dapat dioptimalkan di dalam diri Anda? Siapakah Anda?
8
“Buruk”kah diri kita? Mungkinkah Allah ciptakan kita dengan Dzhalim?
Mungkinkah Allah ciptakan kita sia-sia? Mungkinkah Allah ciptakan kita sebagai “barang murahan”? Jika semuanya berjawab “TIDAK”, maka mengapa terkadang manusia merasa dirinya “Buruk”?
9
Simulasi Tangan Letakkan tangan di hadapan, menghadap keluar. Fokus di pertengahan antara kedua tangan. Apakah kedua tangan terlihat? Fokus pada tangan kanan. Apa perubahan yang terjadi? Fokus pada tangan kiri. Apa perubahan yang terjadi? Pelajaran apa yang bisa diambil?
10
Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan dan kelemahan PASTI ada. Kemana kita fokus, maka di situlah yang semakin kuat. Sebaliknya, bagian yang tak difokuskan akan teredam. Mau fokus ke manakah kita? Maka itulah yang akan dominan menemani kita selama hidup.
11
Simulasi Syukur Bayangkan Anda memberi barang kepada orang lain, dan orang lain itu berterima kasih pada Anda. Orang itu merusak barang pemberian Anda, tepat di depan mata. Bagaimana perasaan Anda? Apakah “Terima Kasih” cukup untuk bersyukur? Apakah sekedar berucap “Alhamdulillah” cukup untuk membuktikan syukur kepada Allah? Sudahkah kita menggunakan pemberian Allah sesuai keinginan Yang Memberi?
12
Impian Melangit, Ikhtiar Membumi
Memulai dari yang kita miliki! Hindari menuntut yang belum dimiliki, syukuri yang sudah dimiliki. Dengan mengoptimalkan yang sudah dimiliki, kita akan terus bergerak maju menuju tercapainya misi pribadi dan tujuan hidup. Orang yang selalu maju, cenderung jarang mengeluh dan banyak bersyukur, sehingga mereka bergerak.
13
Tanggung Jawab Pribadi
Manusia cenderung tidak bisa mengendalikan kondisi eksternal, dan lebih mudah mengendalikan kondisi internal. Berhentilah menuntut hal di luar kendali kita. Mulailah dari diri sendiri, ubah diri maka lingkungan akan berproses mengikuti. Bertanggungjawablah terhadap apapun yang terjadi pada diri, dan berhenti mengkambinghitamkan keadaan.
14
Penyakit Penghambat Sukses Mentor: BEJ
BLAME, menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi pada diri. EXCUSE, berdalih atas kekhilafan diri seakan itu adalah akibat pihak lain. JUSTIFY, mencari pembenaran atas kekurangan atau ketidaksempurnaan ikhtiar kita.
15
Profesionalitas, Nilai Tanggung Jawab
Manusia memang tidak sempurna, namun mencari pembenaran atas tidak sempurna itu demi menutup ketidaksempurnaan ikhtiar, akan melunturkan profesionalitas. Seorang Muslim harus profesional, setuju? Profesional berarti totalitas memberikan hasil terbaik, tidak setengah-setengah dan selalu 100%. Profesional juga siap bertanggungjawab atas kesalahan, baik sengaja atau tidak, bermaksud atau tidak.
16
Integritas, Bagian Dari Profesionalitas
Seorang Muslim, apalagi mentor, 100 % dalam menuntut ilmu dan beramal. Ibarat pohon, akarnya adalah Integritas, buahnya merupakan karya. Batang pohon tumbuh tinggi seiring semakin dalamnya akar. Pohon yang dipaksa meninggikan batang tanpa mendalamkan `akar, akan mudah roboh menghadapi tantangan angin kencang.
17
Integritas, Bagian Dari Profesionalitas
Mentor yang baik: Walk the Talk! Kunci membangun Intergitas adalah, rajin menuntut ilmu dan berbagi amal. Sudah seberapa cinta kita pada ilmu? Berapa kali kita menghadiri majelis ilmu? Berapa banyak buku yang kita baca? Berapa guru tetap yang kita punya? Sudah seberapa cinta kita berbagi amal? Berapa kali kita membagi ilmu kepada orang lain? Berapa orang yang belajar secara tetap dari kita?
18
Integritas, Bagian Dari Profesionalitas
Membangun Integritas bukan menunggu kesempurnaan, namun kemauan untuk terus belajar dan berproses menuju pribadi yang lebih baik. Ibarat teko, hanya mengeluarkan apa yang merupakan isi di dalamnya. Jika apa yang bisa kita berikan kepada mentee terbatas, bisa jadi memang isi diri kita masih terbatas. Maka isi terus, belajar terus. Ilmu tanpa amal akan menjadi kesombongan. Amal tanpa ilmu akan menjadi sumber kekacauan.
19
Hey, Umar Mau Hijrah! Kredibilitas Umar akan kekuatan menjadikannya ditakuti, meski Hijrah terang-terangan. Bergabungnya Umar dalam barisan Islam menambah rasa aman Umat Islam dari ancaman Kafir Quraisy Rasa aman merupakan jaminan kualitas akan apa yang akan didapat. Apa jaminan kualitas kita terhadap Mentee akan apa yang akan kita berikan? Sangat bergantung pada kualitas diri kita.
20
Kualitas pendidikan sangat ditentukan kapasitas dan kredibilitas Pendidiknya….
Kesuksesan Mentoring merupakan bukti dari kapasitas dan kredibilitas Mentor….
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.