Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
METODE HARGA POKOK PROSES
PROCESS COSTING
2
Tujuan pembelajaran Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan metode harga pokok proses
3
Metode Harga pokok Proses
Metode harga pokok proses proses adalah : cara penentuan harga yang membebankan biaya-biaya produksi selama periode tertentu kepada proses atau kegiatan produksi dan membagikannya secara merata kepada produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.
4
A. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses
Tujuan produksi adalah untuk mengisi persediaan di gudang dimana proses produksi dilakukan terus-menerus. Produk yang dihasilkan bersifat homogen dan bentuknya standar. Harga pokok produksi dihitung pada akhir periode, misalkan setiap akhir bulan. BBB dan BTK yang diperhitungkan sebagai harga pokok produk adalah biaya sesungguhnya dikeluarkan BOP yang diperhitungkan sebagai harga pokok produk adalah BOP yang sesungguhnya dikeluarkan atau BOP yang dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. Media yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi adalah Laporan Harga Pokok Produksi
5
KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSES
Dalam perusahaan yang berproduksi massa, karakteristik produksinya adalaha sebagai berikut : 1. produk yang dihasilkan adalah produk standar 2. produk yang dihasilkan dari bulun ke bulan adalah sama 3. kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana produksi stnadar untuk jangka waktu tertentu METODE HARGA POKOK PROSES VS PESANAN Pengumpulan biaya produksi, HP pesanan mengumpulkan biaya produksi berdasarkan pesanan, metode HP proses mengumpulkan biaya produksi per departemen produksi per periode akuntansi Perhitungan HP produksi per satuan, metode HP pesanan menghitung HP produksi per satuan dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan pada saat pesanan telah selesai diproduksi. Metode harga pokok proses menghitung HP produksi per satuan dengan cara membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selam periode yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan setiap akhir periode akuntansi
6
METODE HARGA POKOK PROSES VS PESANAN
Penggolongan biaya produksi. Di dalam metode HP pesanan, biaya produksi harus dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. Biaya produksi langsung dibebankan kepada produk berdasar biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya produksi tidak langsung dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. Di dalam metode HP proses, pembedaan biaya produksi langsung dan tidak langsung seringkali tidak diperlukan, terutama jika perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk (seperti perusahaan semen, pupuk, bumubu masak). Karena harga pokok per satuan produk dihitung setiap akhir bulan, maka umumnya BOP dibebankan kepada produk atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi. Unsur yang digolongkan dalam BOP. Di dalam metode HP pesanan, BOP terdiri atas biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya produksi lain selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Dalam metode ini BOP dibebankan kapada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka. Di dalam metode HP proses, BOP pabrik terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan baku dan bahan penolong dan biaya tenaga kerja (baik yang langsung maupun yang tidak langsung). Dalam metode HP proses ini, BOP dibebankan kepada produk sebesar biaya yang sesungguhnya terjadi selama periode akuntansi tertentu.
7
MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI
1. Menentukan harga jual produk Taksiran biaya produksi untuk jangka waktu tertentu Rp XX Taksiran biaya nonproduksi untuk jangka waktu tertentu + Taksiran total biaya untuk jangkja waktu tertentu Jumlah produk yang dihasilkan untuk jangka waktu tertentu : Taksiran HP produk per satuan Laba per unit produk yang diinginkan Taksiran harga jual per unit yang dibebankan kepada pembeli Taksiran biaya produksi Taksiran biaya bahan baku Rp XX Taksiran biaya tenaga kerja langsung Taksiran BOP + Taksiran biaya produksi
8
MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI
2. Memantau Realisasi Biaya Produksi Biaya produksi sesungguhnya bulan … Biaya bahan baku sesungguhnya Rp XX Biaya tenaga kerja sesungguhnya BOP sesungguhnya + Total biaya produksi sesungguhnya bulan …
9
MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI
3. Menghitung Laba atau Rugi Bruto Tertentu Hasil penjualan (Harga jual per satuan X volume produk yang dijual) Rp XX Persediaan produk jadi awal Persediaan produk dalam proses awal Biaya Produksi : Biaya bahan baku sesungguhnya Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya XX BOP sesungguhnya + Total Biaya Produksi Persediaan produk dalam proses akhir - Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produk yang tersedia untuk dijual Harga pokok produk yang dijual Laba Bruto
10
MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI
4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca METODE HARGA POKOK PROSES – TANPA MEMPERHITUNGKAN PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWAL Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah hanya melalui satu departemen produksi (Metode ini yang akan dipelajari) Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah melalui lebih dari satu departemen produksi Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan, dengan anggapan : - produk hilang pada awal proses - produk hilang pada akhir proses
11
Penghitungan HP Produksi
HP Produk per Satuan= Biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu Jumlah produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan
12
Perrbedaan karakteristik Pesanan dan Proses
Perusahaan yang berproduksi massa Perusahaan yang berproduksi atas pesanan Proses pengolahan produk Kontinyu Terputus-putus (intermitten) Produk yang dihasilkan Produk standar Tergantung spesifikasi pesanan Produksi ditujukan untuk Persediaan gudang Memenuhi pesanan Contoh perusahaan Perusahaan kertas, pupuk,bumbu masak Percetakan, jasa penjahitan
13
B. Laporan Harga Pokok Produksi
Dalam Laporan Harga Pokok Produksi disajikan 3 jenis informasi : Data Produksi Biaya Dibebankan Perhitungan Harga Pokok Harga pokok per unit dihitung dengan rumus berikut : Jumlah biaya Harga Pokok per unit = Unit setara Unit setara (produksi ekuivalen) adalah jumlah produksi dimana produk dalam pengolahan dinyatakan dalam ukuran selesai. Rumus : Unit Setara = Produk Selesai + (PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian)
14
Penggolongan Proses Produksi pada Perusahaan Manufaktur
Pengolahan Produk hanya melalui satu tahapan pengolahan Pengolahan produk melalui beberapa tahapan pengolahan
15
C.1. Pengolahan Produk Melalui Satu Departemen Produksi
Contoh : PT. ABC mengolah produk melalui satu tahap produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses. Data produksi sbb: Biaya produksi: Bahan Baku Rp Tenaga Kerja Rp BOP Rp
16
Data Produksi Produk masuk proses : 15
Data Produksi Produk masuk proses : unit Produk Dalam Proses Akhir : unit BB 100 % dan BTK 80 % Diminta: Susun Laporan Harga Pokok Produksi
17
PT. ABC LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
Data Produksi Produk masuk proses unit Produk selesai unit PDP Akhir (BB 100 %, BK 80 %) unit unit Biaya Dibebankan Elemen Biaya Jumlah Biaya Unit Setara HP / unit BBB Rp (2500 x 100 %) = Rp 2 BTK (2500 x 80 %) = BOP (2500 x 80 %) = Jumlah biaya Rp Rp 5 dibebankan
18
Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai 12
Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai unit x Rp 5 Rp Harga pokok PDP Akhir : BBB : 2500 x 100 % x Rp 2 = Rp 5000 BTK : 2500 x 80 % x Rp 2 = 4000 BOP : 2500 x 80 % x Rp 1 = Rp Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp
19
Contoh : PT. Hammer mengolah produk melalui satu tahap produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses. Data produksi sbb: Biaya produksi: Bahan Baku Rp Tenaga Kerja Rp BOP Rp Data Produksi Produk masuk proses : unit Produk Dalam Proses Akhir : 500 unit BB 100 %; BTK 80 %; BOP 50% Diminta: Susun Laporan Harga Pokok Produksi
20
PT. ABC LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
Data Produksi Produk masuk proses unit Produk selesai unit PDP Akhir (BBB 100 %, BTK 80 %, BOP 50%) 500 unit unit Biaya Dibebankan Elemen Biaya Jumlah Biaya Unit Setara HP / unit BBB Rp (500 x 100 %) = Rp BTK (500 x 80 %) = BOP (500 x 50 %) = Jumlah biaya Rp Rp dibebankan
21
Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai 2. 000 unit x Rp 12
Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai unit x Rp Rp Harga pokok PDP Akhir : BBB : 500 x 100 % x Rp = Rp BTK : 500 x 80 %x Rp = BOP : 500 x 50%x Rp = Rp Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp
22
Latihan 1 Contoh : PT. XYZ mengolah produk melalui satu tahap produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses. Data produksi sbb: Biaya produksi: Bahan Baku Rp Tenaga Kerja Rp BOP Rp Data Produksi Produk masuk proses : unit Produk Dalam Proses Akhir : unit BB 100 % dan BK 70 % Diminta: Susun Laporan Harga Pokok Produksi
23
Latihan 2 International Electronics membuat microchips dalam jumlah besar. Setiap microchips harus melalui perakitan dan pengujian. Total biaya perakitan selama Januari adalah. Biaya bahan langsung , Biaya konversi , Total biaya manufaktur microchip dimasukan dalam proses, namun hanya yg selesai. Semua bahan langsung telah ditambahkan ke microchip yg tersisa, dan hanya 50% yg diselesaikan dengan biaya konversi Berapakah harga pokok produk selesai dan harga pokok produk akhir?
24
C.2. Pengolahan Produk Melalui Beberapa Departemen Produksi
Produk yang selesai diolah pada departemen pertama, selanjutnya ditransfer ke departemen berikutnya. Produk yang selesai diolah pada departemen terakhir akan ditransfer ke gudang barang jadi. Harga pokok pada departemen tertentu merupakan akumulasi dari harga pokok departemen-departemen sebelumnya.
25
Contoh : PT. Bajuku Indah adalah sebuah perusahaan garmen yang menghasilkan pakaian. Misalkan pakaian hanya diolah melalui dua departemen produksi yaitu Departemen Pemotongan dan Departemen Penyelesaian.
26
Data Produksi dan Biaya Produksi selama bulan Maret 2012, bulan pertama dari kegiatan operasional perusahaan adalah sebagai berikut : Data Produksi Dept. Pemotongan Dept. Penyelesaian Produk masuk proses unit Produk selesai yang ditransfer ke Dept Penyelesaian unit ke gudang unit Produk Dalam Proses Akhir : BB 100 % dan BK 80 % 100 unit BK 90 % 50 unit
27
Biaya Produksi Dept. Pemotongan Dept
Biaya Produksi Dept. Pemotongan Dept. Penyelesaian Biaya Bahan Baku Rp Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik Rp Jumlah Biaya Rp Rp Susun Laporan Harga Pokok Produksi bulan Maret 2012
28
PT. BAJUKU INDAH LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN PEMOTONGAN MARET 2012
Data Produksi Produk masuk proses unit Produk selesai ditransfer ke Dept. Penyelesaian unit PDP Akhir (BB 100 % dan BK 80 %) 100 unit unit + Biaya Dibebankan Elemen Biaya Jumlah Biaya Unit Setara HP / unit BBB Rp (100 x 100 %) = Rp BTK (100 x 80 %) = BOP (100 x 80 %) = Jumlah biaya Rp Rp dibebankan
29
Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dept. Penyelesaian : unit x Rp Rp Harga pokok PDP Akhir : BBB : 100 x 100 % x Rp = Rp BTK : 100 x 80 % x = BOP : 100 x 80 % x = Rp Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp
30
PT. BAJUKU INDAH LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN PENYELESAIAN MARET 2012
Data Produksi Produk yang diterima dari Dept. Pemotongan unit Produk selesai yang ditransfer ke gudang unit PDP Akhir (BK 90 %) 50 unit unit + Biaya Dibebankan Elemen Biaya Jumlah Biaya Unit Setara HP / unit HP dari Dept P’tongan Rp Rp Biaya ditambahkan : BTK (50 x 90 %) = BOP Jumlah biaya Rp Rp dibebankan
31
Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Gudang : unit x Rp Rp Harga pokok PDP Akhir : HP dari Dept P’tongan : 50 x Rp = Rp BTK : 50 x 90 % x = BOP : 50 x 90 % x = Rp Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp
32
Sebuah perusahaan memiliki dept A dan B
Sebuah perusahaan memiliki dept A dan B. Sebanyak 3500 bahan baku masuk ke dept A untuk diolah unit ditransfer ke B untuk diproses lbh lanjut. Seluruh bahan terpakai serta 80% biaya konversi untuk produk dalam proses akhir di A. Di dept B, produk yg selesai sebanyak 2800 dan dikirim ke gudang. Produk akhir dalam proses di B mengandung 80% biaya konversi.
33
Untuk dept A, biaya bahan baku = 73. 500 dan biaya tenaga kerja = 23
Untuk dept A, biaya bahan baku = dan biaya tenaga kerja = , serta BOP sebesar Untuk dept B, biaya tenaga kerja = 14800, serta BOP sebesar Buatlah laporan harga pokok produksi.
34
D. Perlakuan Terhadap PDP Awal
Produk dalam proses pada akhir periode (PDP Akhir) akan menjadi produk dalam proses pada awal periode berikutnya (PDP Awal). Perhitungan harga pokok jika terdapat PDP Awal dapat dilakukan dengan 2 metode : Metode Rata-Rata Metode FIFO
35
Metode Rata-rata Harga pokok PDP Awal dipecah kembali ke dalam setiap elemen biaya. Setiap elemen biaya harga pokok PDP Awal langsung digabung dengan setiap elemen biaya bulan yang bersangkutan. Tidak dibedakan asal dari produk selesai, apakah dari PDP Awal atau dari produksi sekarang.
36
Rumus : Unit Setara = Produk Selesai + (PDP Akhir x TP) TP = Tingkat Penyelesaian
37
Contoh : Pada bulan April PT. Bajuku Indah memotong kain untuk menghasilkan helai pakaian. Data produksi dan biaya produksi bulan April 2012 adalah sebagai berikut :
38
Data Produksi Dept. Pemotongan Dept
Data Produksi Dept. Pemotongan Dept. Penyelesaian Produk Dalam Proses Awal : BB 100 % dan BK 80 % 100 unit BK 90 % 50 unit Produk masuk proses unit Produk selesai yang ditransfer ke Dept Penyelesaian unit ke gudang unit Produk Dalam Proses Akhir : BB 100 % dan BK 70 % 150 unit BK 80 % 100 unit
39
Biaya Produksi Dept. Pemotongan Dept
Biaya Produksi Dept. Pemotongan Dept. Penyelesaian Biaya Bahan Baku Rp Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik Rp Jumlah Biaya Rp Rp HPP Pemotongan PDP Akhir Maret: BBB Rp BTK BOP HPP Penyelesaian PDP Akhir Maret: BBB Rp BTK BOP
40
Susun Laporan Harga Pokok Produksi bulan April 2012 dengan menggunakan :
Metode Rata-rata 40
41
PT. BAJUKU INDAH LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN PEMOTONGAN APRIL 2012 (Metode Rata-rata)
Data Produksi PDP Awal ( BB 100 % dan BK 80 %) 100 unit Produk masuk proses unit unit + Produk selesai ditransfer ke Dept. Penyelesaian unit PDP Akhir (BB 100 % dan BK 70 %) 150 unit unit + Biaya Dibebankan Elemen Biaya HP PDP Awal Biaya Bln April Jml Biaya US* HP/ unit BBB Rp Rp Rp Rp BTK BOP Jumlah biaya Rp Rp Rp Rp dibebankan
42
Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dept. Penyelesaian : unit x Rp Rp Harga Pokok PDP Akhir : BBB : 150 x 100 % x Rp = Rp BTK : 150 x 70 % x = BOP : 150 x 70 % x = Rp Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp
43
PT. BAJUKU INDAH LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN PENYELESAIAN APRIL 2012 (Metode Rata-rata)
Data Produksi PDP Awal (BK 90 %) 50 unit Produk yang diterima dari Dept Pemotongan unit unit + Produk selesai ditransfer ke Gudang unit PDP Akhir (BK 80 %) 100 unit unit + Biaya Dibebankan Elemen Biaya HP PDP Awal Biaya Bln April Jml Biaya US* HP/ unit HP dr D. P’tg Rp Rp Rp Rp BTK BOP Jumlah biaya Rp Rp Rp Rp dibebankan
44
Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Gudang : unit x Rp Rp Harga Pokok PDP Akhir : HP dari Dept P’tongan : 100 x Rp = Rp BTK : 100 x 80 % x = BOP : 100 x 80 % x = Rp Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp
45
Metode FIFO Harga pokok PDP Awal tidak perlu dipecah kembali ke dalam setiap elemen biaya. Setiap elemen biaya harga pokok PDP Awal tidak langsung digabung dengan setiap elemen biaya bulan yang bersangkutan. Proses produksi dianggap untuk menyelesaikan terlebih dahulu PDP Awal, setelah itu baru menyelesaikan produk yang masuk proses bulan yang bersangkutan 45
46
Produksi Sekarang = Produk selesai – PDP Awal
Rumus : Unit Setara = (PDP Awal x TP yang diperlukan) + Produksi Sekarang + (PDP Akhir x TP yang sudah dinikmati). Produksi Sekarang = Produk selesai – PDP Awal 46
47
Contoh : Pada bulan April PT. Bajuku Indah memotong kain untuk menghasilkan helai pakaian. Data produksi dan biaya produksi bulan April 2012 adalah sebagai berikut : 47
48
Data Produksi Dept. Pemotongan Dept. Penyelesaian
Produk Dalam Proses Awal : BB 100 % dan BK 80 % unit BK 90 % unit Produk masuk proses unit Produk selesai yang ditransfer ke Dept Penyelesaian unit ke gudang unit Produk Dalam Proses Akhir : BB 100 % dan BK 70 % unit BK 80 % unit 48
49
Biaya Produksi Dept. Pemotongan Dept. Penyelesaian
Biaya Bahan Baku Rp Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik Rp Jumlah Biaya Rp Rp HPP Pemotongan PDP Akhir Maret: BBB Rp BTK BOP Rp HPP Penyelesaian PDP Akhir Maret: BBB Rp BTK BOP Rp 49
50
Susun Laporan Harga Pokok Produksi bulan April 2012 dengan menggunakan :
Metode FIFO 50
51
PT. BAJUKU INDAH LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN PEMOTONGAN APRIL 2012 (Metode FIFO)
Data Produksi PDP Awal ( BB 100 % dan BK 80 %) 100 unit Produk masuk proses unit unit + Produk selesai ditransfer ke Dept. Penyelesaian unit PDP Akhir (BB 100 % dan BK 70 %) 150 unit unit + Biaya Dibebankan Elemen Biaya Jumlah Biaya Unit Setara * HP/Unit HP PDP Awal Rp Biaya Bln April BBB Rp BTK BOP Jumlah biaya Rp Rp dibebankan
52
Harga Pokok Produk Selesai terdiri dari :
Perhitungan Harga Pokok Harga Pokok Produk Selesai terdiri dari : HP PDP Awal (100 unit) Rp Biaya Penyelesaian : BTK = 100 x 20 % x Rp = BOP = 100 x 20 % x = Harga Pokok Produksi Sekarang ( – 100 ) x Rp Rp Harga Pokok Produk Selesai yang ditransfer ke Dept. Penyelesaian Rp Harga Pokok PDP Akhir : BBB : x 100 % x Rp = Rp BTK : x % x = BOP : x % x = Rp + Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp
53
PT. BAJUKU INDAH LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN PENYELESAIAN APRIL 2012 (Metode FIFO)
Data Produksi PDP Awal (BK 90 %) 50 unit Produk yang diterima dari Dept. Pemotongan unit unit + Produk selesai ditransfer ke Gudang unit PDP Akhir (BK 80 %) 100 unit unit + Biaya Dibebankan Elemen Biaya Jumlah Biaya Unit Setara* HP/Unit HP PDP Awal Rp HP dr Dept. P’tg Biaya Bln April BTK BOP Jumlah biaya Rp Rp dibebankan
54
Harga Pokok Produk Selesai terdiri dari :
Perhitungan Harga Pokok Harga Pokok Produk Selesai terdiri dari : HP PDP Awal (50 unit) Rp Biaya Penyelesaian : BTK = 50 x 10 % x Rp = BOP = 50 x 10 % x = Harga Pokok Produksi Sekarang ( – 50 ) x Rp Rp Harga Pokok Produk Selesai yang ditransfer ke Gudang Rp Harga Pokok PDP Akhir : HP dr Dept. P’tg : x Rp = Rp BTK : x % x = BOP : x % x = Rp + Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp
55
E. Tambahan Bahan Baku Pada Departemen Lanjutan
Dalam hubungannya dengan jumlah produk yang dihasilkan, tambahan bahan baku pada departemen lanjutan mempunyai dua kemungkinan : Tidak menambah jumlah produk yang dihasilkan pada departemen dimana bahan baku tsb ditambahkan. Menambah jumlah produk yang dihasilkan pada departemen dimana tambahan bahan baku tsb terjadi.
56
Tiger Paint Company PDP Awal 800 unit (BB 80 % dan BK 25 %)
HP dr Dept. Pewarnaan $ 1.532 BBB BTK BOP $ 3.395 Dept Pewarnaan Dept. Pencampuran Dept. Pengalengan Pr. S Pr. S + BB (lateks) PDP Akhir unit (BB 100 % dan BK 50 %) HP dr Dept. P’wn : $ BBB : BTK : BOP :
57
TIGER PAINT COMPANY LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN PENCAMPURAN MEI 2008 (Metode Rata-rata)
Data Produksi PDP Awal (BB 80 % dan BK 25 %) 800 unit Produk yang diterima dari Dept Pewarnaan unit Tambahan Bahan Baku (Lateks) unit unit + Produk selesai ditransfer ke Dept. Pengalengan unit PDP Akhir (BB 100 % dan BK 50 %) unit unit + Biaya Dibebankan Elemen Biaya HP PDP Awal Biaya Bln Mei Jml Biaya Unit Setara* HP/ unit HP dr D. P’wn $ $ $ $ 1,99 BBB $ $ $ ,74 BTK ,59 BOP ,18 Jml biaya dibebankan $ $ $ $ 6,50
58
Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dept. Pengalengan : unit x $ 6,5 $ Harga Pokok PDP Akhir : HP dr Dept. P’wn : 1000 x $ 1,99 = $ BBB : x 100 % x 2,74 = BTK : x 50 % x 0,59 = 295 BOP : x 50 % x 1,18 = Jumlah harga pokok yang diperhitungkan $
59
TIGER PAINT COMPANY LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN PEMOTONGAN MEI 2008 (Metode FIFO)
Data Produksi PDP Awal (BB 80 % dan BK 25 %) 800 unit Produk yang diterima dari Dept Pewarnaan unit Tambahan Bahan Baku (Lateks) unit unit + Produk selesai ditransfer ke Dept. Pengalengan unit PDP Akhir (BB 100 % dan BK 50 %) unit unit Biaya Dibebankan Elemen Biaya Jumlah Biaya Unit Setara * HP/Unit HP PDP Awal $ HP dr Dept. P’wn $ $ 2,00 Biaya Bln Mei BBB ,75 BTK ,60 BOP ,20 Jumlah biaya dibebankan $ $ 6,55
60
Perhitungan Harga Pokok Harga Pokok Produk Selesai terdiri dari : HP PDP Awal (800 unit) $ Biaya Penyelesaian : BBB = 800 x 20 % x $ 2,75 = $ 440 BTK = 800 x 75 % x $ 0,60 = 360 BOP = 800 x 75 % x $ 1,20 = $ Harga Pokok Produksi Sekarang ( – 800 ) x $ 6,55 $ Harga Pokok Produk Selesai yang ditransfer ke Dept. Pengalengan $ Harga Pokok PDP Akhir : HP dr D. P’wn : 1000 x $ 2,00 = $ BBB : x 100 % x 2,75 = BTK : x 50 % x 0,60 = 300 BOP : x 50 % x 1,20 = Jumlah harga pokok yang diperhitungkan $
61
Soal Quiz Garment Betha adalah sebuah perusahaan konveksi rumah tangga yang menghasilkan pakaian anak-anak, diasumsikan produk harga diolah melalui satu departemen produksi saja: Data yang tersedia berkaitan dengan produksi dan biaya sbb: Pada awal bulan april 2009 terdapat 100 helai pakaian yang belum selesai dikerjakan pada akhir Maret 2009 yang telah menyerap biaya bahan baku Rp , biaya tenaga kerja Rp dan BOP Rp BB 100% dan BK 80% Selama bulan April 2009 telah dijahit pakaian sebanyak 1000 helai dengan biaya bahan baku sebesar Rp , biaya tenaga kerja Rp dan BOP Rp
62
Sampai akhir bulan April 2008 telah diselesaikan pakaian sebanyak 1050 helai dan sisanya masih dalam proses sebanyak 50 helai dengan tingkat penyelesaian 100% untuk bahan baku, 70% Tenaga kerja, 70% BOP. Diminta: Susun laporan Harga Pokok Produksi April 2009 dengan meode FIFO Hitung harga jual per helai pakaian jika perusahaan menginginkan laba kotor 60% dari harga pokok.
63
FAKULTAS PERTANIAN _LEWIS CARROLL_
ALICE BERTANYA “TOLONG KATAKAN KEPADAKU, MANA JALAN UNTUK PERGI DARI SINI ?” KUCING ITU MENJAWAB, “ITU TERGANTUNG PADA KE MANA TUJUANMU” _LEWIS CARROLL_ FAKULTAS PERTANIAN
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.