Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAldi Julian Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
1 Pertemuan 26 STRATEGI INVESTASI DI PASAR MODAL Matakuliah: F 0344 / PASAR UANG DAN PASAR MODAL Tahun: Semester Genap 2004 / 2005 Versi: 0 / 0
2
2 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menjelaskan strategi investasi dipasar modal Mengenali faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum menjadi investor Saham Biasa Menganalisa Resiko investasi pada Saham Biasa dan Obligasi Menghubungkan resiko-resiko tersebut diatas dengan resiko yang dapat terjadi di bursa
3
3 Outline Materi Materi 1 : Strategi Investasi di Pasar Modal Materi 2 : Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum menjadi investor Saham Materi 3 : Resiko investasi pada Saham Biasa dan Obligasi Materi 4 : Resiko pada Bursa
4
4 STRATEGI INVESTASI DI PASAR MODAL a.Mengumpulkan beberapa jenis efek dalam satu portfolio b.Beli efek di pasar Perdana dan dijual begitu dicatatkan diBursa. c.Beli dan simpan. d.Strategi berpindah dari efek yang satu ke efek yang lain. e.Beli saham tidur f.Konsentrasi pada industri tertentu. g.Reksadana
5
5 FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN SEBELUM MENJADI INVESTOR SAHAM 1.Tentukan tujuan investasi : ada investor yang menginginkan capital gain dalam waktu yang tidak terlalu lama, biasanya tipe orang ini adalah agresif. Investor lain, menginginkan devidennya saja. Tipe orang ini pasif dan sangat berhati-hati menentukan emitennya. 2.Ketahui sumberdaya yang dimiliki : jika investor hanya memanfaatkan idle fund, maka transaksinya tidak melebihi sumberdaya yang dimiliki. 3.Menentukan jangka waktu investasi : hal ini dapat mempengaruhi perilaku investor. Pada dasarnya jangka waktu dibagi menjadi tiga kategori, yaitu : jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
6
6 RESIKO INVESTASI PADA SAHAM BIASA Tidak mendapatkan deviden Capital loss Disamping resiko tersebut, investor masih dihadpkan hal-hal yang berpotensi menimbulkan resiko, yaitu : - Emiten bangkrut atau dilikuidasi - Saham di-suspend atau di-delisting dari bursa Suspend : dihentikan perdagangannya oleh otoritas Bursa Delisting : karena kinerja emiten buruk (rugi beberapa tahun, efeknya tidak pernah ditransaksikan oleh investor di bursa. Tetapi masih dapat ditransaksikan di pasar OTC.
7
7 RESIKO INVESTASI PADA SAHAM BIASA Mengenali jenis-jenis saham dan karakteristiknya yang diinvestasikan Menentukan strategi investasi Memanfaatkan jasa profesional / analyst Mengikui perkembangan informasi yang terjadi secara terus-menerus
8
8 RESIKO INVESTASI PADA OBLIGASI 1.RESIKO PASAR : naik turunnya harga instrumen, pendapatan bunga dapat menyebabkan investor mengalamai capital loss. 2.RESIKO Re-INVESTMENT : bukan saja fluktuasi harga instrumen dan bunga, tetapi suatu kondisi yang menyebabkan investor HARUS membuat keputusan untuk menempatkan investasinya ke pendapatan yang lebih rendah. 3.RESIKO GAGAL BAYAR (default risk) : keadaan dimana seharusnya debitur pada saat jatuh tempo instrumen ataupun bunganya tidak dapat memenuhi kewajibannya 4.RESIKO INFLASI (resiko daya beli) : kreditur menghadapi kemungkinan naiknya harga barang dan jasa terhadap pendapatan uang / bunga saat jatuh tempo instrumen. 5.RESIKO VALUTA : bagi pemain instrumen pasar uang international menghadapi resiko fluktuasi, bahkan kerugian yang besar akibat kenaikan nilai tukar valuta, karena adanya konflik politik atau perubahan undang- undang antar negara.
9
9 RESIKO PERDAGANGAN EFEK -Gagal Serah : apabila Perusahaan Efek jual, tetapi tidak dapat menyerahkan saham untuk penyelesaian transaksi. -Gagal Bayar : apabila Perusahaan Efek beli, tetapi tidak dapat menyerahkan dana untuk penyelesaian transaksi Efek. Sesuai Peraturan Bapepam no. III.b.6 yang berlaku tgl. 30.06.2000, untuk mengantisipasi kejadian tersebut, maka KPEI bertanggung-jawab dan memastikan bahwa semua pesanan Transaksi Bursa dari Anggota Kliring (perusahaan Efek) harus mempunyai agunan yang cukup pada rekening jaminan nya. Agunan tersebut dapat berupa uang tunai maupun non-kas (Efek, Sertifikat deposito dengan kuasa pencairan atau Saham Anggota Kliring di bursa efek) -Dengan demikian ditetapkan Trading Limit untuk setiap Anggota Kliring yang disesuaikan dengan nilai perdagangannya yang tercatat di Bursa Efek.
10
10 RESIKO PERDAGANGAN EFEK Resiko Investasi di pasar modal pada prinsipnya semata-mata berkaitan dengan kemungkinan terjadinya fluktuasi harga (price volatility). Resiko-resiko yang mungkin dihadapi oleh investor antara lain yaitu : Resiko Tingkat Bunga (Interest Rate Risk) = naiknya tingkat bunga biasanya menekan harga jenis surat-surat berharga yang berpendapatan tetap termasuk harga-harga saham. Biasanya, kenaikan tingkat bunga berjalan tidak searah dengan harga- harga instrumen pasar modal. Resiko Pasar (Market Risk) = apabila pasar bergairah (BULLISH) umumnya hampir semua harga saham di Bursa Efek mengalami kenaikan. Sebaliknya apabila pasar lesu (BEARISH), harga saham akan ikut mengalami penurunan. Perubahan psikologi pasar dapat menyebabkan harga efek anjlok terlepas dari adanya perubahan fundamental atas kemampuan perolehan laba perusahaan emiten.
11
11 CLOSING Tidak ada efek yang bebas dari resiko. Kemungkinan investor mengalami kerugian karena fluktuasi harga efek paling sering terjadi. Di lapangan juga amat sering terjadi kondisi pasar uang merupakan kebalikan dengan pasar modal; jika terjadi inflasi yang berasal dari sektor riil, maka perdagangan efek justru meningkat. Perlunya melakukan riset pribadi sangat menolong untuk meminimalkan kerugian yang dapat sewaktu-waktu terjadi.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.