Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMBENTUKAN KARAKTER ( CHARACTER BUILDING)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMBENTUKAN KARAKTER ( CHARACTER BUILDING)"— Transcript presentasi:

1 PEMBENTUKAN KARAKTER ( CHARACTER BUILDING)
Pembina Mata Kuliah Ir Imam Syafi’i, MS Djoko Soejono, SP, MP PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER SEMESTER GENAP 2014/2015

2 ETIKA Pengertian epistomologis dari etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos (tunggal) berarti kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, cara berpikir & ta etha (jamak) berarti adat kebiasaan. Pengertian berdasarkan kamus bahasa Indonesia : terdapat 3 arti : Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak) Kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat

3 ETIKA Pengertian secara umum dari etika adalah nilai-nilai atau norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. 3 (tiga) jenis etika meliputi : 1. Etika Deskriptif 2. Etika Normatif 3. Etika Analitik/Metaetika

4 ETIKA Etika Deskriptif : melukiskan tingkah laku moral secara luas tentang adat istiadat, kebiasaan, tindakan yang dibolehkan dan yang tidak dibolehkan dan sebagainya. (Hanya melukiskan tetapi tidak memberikan penilaian) Etika Normatif : Menentukan benar tidaknya tingkah laku moral dengan mengajukan argumentasi yang bertumpu pada norma atau prinsip etis yang dapat dipertanggung jawabkan dengan cara rasional dan dapat dipraktekkan. Metaetika/etika analitis : mempelajari etika dari aspek logika dari ucapan-ucapan bahasa etika (lebih tinggi dari etika normatif) dan lebih bersifat filsafat dari etika.

5 ETIKA Tiga Sumber Etika/Norma Etis Agama Kebudayaan
Nasionalisme/kerangka hidup bersama

6 MORAL & AGAMA Keeratan hubungan antara agama dan moral antara lain :
Agama sebagai dasar perilaku moral yang utama Agama mengandung suatu ajaran moral yang menjadi pegangan bagi penganutnya Agama sebagai dasar dari moralitas  pengadilan yang utama ada pada Tuhan

7 MORAL & HUKUM Keeratan hubungan antara Hukum dan moral antara lain :
Setiap hukum membutuhkan moral. Hukum tidak akan berarti bila tidak disertai oleh moralitas. Setiap moralitas membutuhkan hukum  Hukum dapat meningkatkan dampak sosial dari moralitas.   Contoh adanya intelectual property rights (hak milik intelektual) sehingga persetujuan hukum tentang hak cipta harus kita hormati.

8 NILAI MORAL Nilai moral tidak dapat dipisahkan dari nilai lainnya karena setiap nilai dapat memperoleh suatu bobot moral bila diikutsertakan dalam tingkah laku moral. Kejujuran merupakan suatu nilai moral tapi kejujuran itu tidak ada artinya bila tidak diterapkan pada nilai yang lain misalnya nilai ekonomis Ciri-ciri nilai moral antara lain : 1. Berkaitan dengan tanggung jawab manusia itu sendiri. 2. Berkaitan dengan hati nurani 3. Berkaitan dengan kewajiban 4. Nilai moral bersifat formal

9 NORMA MORAL Norma merupakan aturan atau kaidah yang dipakai sebagai tolo ukur untuk menilai sesuatu. Secara umum dikenal 3 norma yaitu : 1). Norma kesopanan atau etiket Norma yang mengatakan apa yang harus kita lakukan. Norma kesopanan/etiket tidak mengukur perbuatan tersebut atis atau tidak etis. 2). Norma hukum Norma yang menjadi kenyataan di masyarakat dimana setiap hari selalu dijumpai norma hukum tersebut. 3). Norma moral. Norma moral menentukan baik buruknya perilaku manusia dari sudut etis dan merupakan norma tertinggi diantara norma yang ada.

10 KEJUJURAN Jujur dalam arti sempit adalah sesuainya ucapan lisan dengan kenyataan. Jujur dalam pengertian yang lebih umum adalah kesesuaian antara lahir dan batin. Kalau dianalogikan maka kejujuran laksana sebatang pohon yang akar-akarnya merupakan integritas dari kebenaran, batang dan rantingnya sebagai kredibilitas dari perbuatan baik, daunnya sebagai sikap dari keteladanan, bunga dan buahnya sebagai rasa kedamaian atas semua kenyamanan batin.

11 Kamus Besar Bahasa Indonesia :
KEJUJURAN Kamus Besar Bahasa Indonesia : Jujur berarti tulus, tidak culas, dan lurus hati. Dari ketiga makna tersebut, dapat kita pahami, bahwa sesungguhnya kejujuran adalah sifat yang sangat mulia.  Kejujuran adalah perilaku kunci yang sangat efektif untuk membangun kepercayaan (kredibilitas), begitu pula bila sebaliknya dapat menghancurkan kehidupan seseorang.

12 KEJUJURAN ADALAH NILAI KEHORMATAN
Bila anda seorang pejabat tinggi maka kejujurannya lebih tinggi dari pangkatnya Bila anda seorang kaya maka kejujurannya lebih membuatnya terhormat dibanding dengan kekayaannya Bila anda seorang yang cerdas dan berilmu maka kejujurannya membuatnya lebih disegani dari pada kecerdasan dan keilmuannnya

13 DIMENSI KEJUJURAN Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, jujur berarti tulus, tidak culas, dan lurus hati. Dari ketiga makna tersebut, dapat kita pahami, bahwa sesungguhnya kejujuran adalah sifat yang sangat mulia. Kita bisa membayangkan, bagaimana sebuah perniagaan dapat berjalan dengan baik, aman dan tenteram, tanpa kecurangan, tanpa penipuan. Sejatinya, kejujuran adalah pancaran iman diri seseorang. Ketika kita yakin bahwa Allah senantiasa melihat, dan malaikat senantiasa mencatat amal perbuatan, maka mustahil bagi kita untuk berani berlaku tak jujur.

14 DIMENSI JUJUR DAN IKHLAS
Dari sifat jujur, tercabang beberapa sifat, seperti: sabar, qana'ah, iffah, dan ridha. Qana'ah (merasa cukup) dan 'iffah (suci, jauh dari sifat yang tidak baik, dan menahan diri dari meminta) Dari sifat ikhlas tercabanglah beberapa sifat, seperti: yakin, khauf(takut), mahabbah(cinta),ijlal (membesarkan), haya`(malu), ta'dzim (pengagungan). Jujur terdiri dari tiga bagian yang tidak sempurna kecuali dengannya: 1) Kejujuran hati dengan iman secara benar, 2) Niat yang benar dalam perbuatan, 3) Kata-kata yang benar dalam ucapan.

15 KEJUJURAN DAN KEBENARAN
Memilih Kejujuran atau Kebenaran?  Bertindak "jujur" belum tentu benar Bertindak "benar" belum tentu jujur Kebenaran tidak dapat dibantah, harus dilaksanakan dengan mutlak. Contoh-contoh konkrit yang kita bisa lihat misalnya: Seorang teman saya setelah membeli daging, dia menyimpan uangnya bersama daging tersebut dalam tas plastik, dan menyisakan sedikit uang disaku, diperjalanan dalam kendaraan umum dia ditodong oleh penjahat dan dimintai uang, dia mengeluarkan uangnya dari sakunya yang hanya sedikit dan memberikannya pada penjahat tersebut dan mengatakan dia tidak punya uang, bahkan dia mengatakan dia perlu ongkos untuk pulang pada penjahat tersebut, yang akhirnya dia diberi beberapa ribu untuk ongkos (Wah, teman saya telah tidak jujur/berbohong dua kali). Kita menyumbang untuk amal, ketika ditanya siapa yang menyumbang, kita tidak mengaku karena kita tahu amal tidak perlu di gembar-gemborkan, inipun kita bertindak tidak jujur/berbohong. Kedua contoh tersebut diatas adalah tindakan tidak jujur tetapi benar, maka tidak masalah kita melakukannya.  

16 KISAH NYATA TENTANG KEJUJURAN
Saat itu, seorang pemain biola terkenal Philippe Quint, secara tidak sengaja meninggalkan biola kesayangannya di tempat duduk belakang taksi milik Khalil pada Mei Menurut cerita, biola milik Quint itu telah berumur 285 tahun dan dibuat oleh luither paling terkenal di dunia, Antonio Stradivari ( ), dan diperkirakan bernilai sekitar Rp 40 milyar. Mengetahui keberadaan biola di dalam taksinya, sang pengemudi pun segera menghubungi Quint dan kemudian mengembalikan biola tersebut. Atas jasa Khalil, Quint kemudian memberikan kepadanya sejumlah uang dan tiket konser biola untuk Khalil dan keluarganya. Bukan itu saja. Quint yang pernah dinominasikan mendapat penghargaan musik Grammy Award pun, menggelar konser khusus untuk pengemudi taksi itu selama 30 menit. Apa yang dilakukan Khalil membuat banyak orang kagum padanya. Kejujuran Khalil pun mendapatkan penghargaan berupa medali dari pemerintah setempat. Betapa tidak, jika Khalil mau, ia bisa menjual biola tersebut dengan harga tinggi, dan itu akan mengubah nasibnya. Namun, Khalil tak melakukannya. Ia tak ingin mengabaikan suara hatinya, berupa kejujuran. Karena, ia memahami, biola itu bukanlah haknya. Dan setelah ia melakukannya, anugerah pun berlimpah kepadanya.

17 KISAH NYATA TENTANG KEJUJURAN
Sekarang, mari kita kembali ke negeri kita Indonesia. Kondisi sulit akibat bencana Lumpur Lapindo, tak lantas membuat Pak Waras menjadi ”buta” dan lupa akan fitrah dirinya. Kejujuran yang telah tertanam teguh dalam hatinya, mendorong pria 56 tahun itu untuk mengembalikan kelebihan uang penggantian sebesar Rp 429 juta. Dalam sebuah wawancara, ia mengatakan: ”Saya takut dosa Pak, itu bukan hak saya.” Kejadian seperti itu mungkin sulit untuk kita bayangkan. Di tengah carut-marut negeri ini, masih ada orang seperti Pak Waras, yang menjunjung tinggi kejujuran. Kita tentu bukan tidak tahu, bahwa ketidakjujuran telah merajai negeri ini, yang ditandai tingginya tingkat korupsi di sini. Akibatnya, banyak rakyat menderita.

18 KEJUJURAN DAN KEBENARAN
Persesuaian antara pengetahuan dan obyeknya  Penget.yg obyektif PENGETAHUAN YANG BENAR ADALAH PENGETAHUAN YANG OBYEKTIF JENIS KEBENARAN : Kebenaran Epistomologis  Kebenaran logis  mempersoalkan kapan sebuah pengetahuan disebut pengetahuan yang benar  Bila apa yg terdapat dalam pikiran subyek sesuai dengan apa yang terdapat dalam obyek Kebenaran Ontologis  Berkaitan denagn sifat dasar atau kodrat dari obyek  contoh : batu adalah benda padat yg keras  3 jenis : 1) Kebenaran Ontologis Essensialis  Sifat dasar/kodrat sesuatu 2) Kebenaran Ontologis Naturalis  Kodrat seperti yg diciptakan Tuhan 3) Kebenaran Ontologis Artifisial  Menyangkut kodrat yang diciptakan manusia 3. Kebenaran Semantik  Berkaitan dengan pemakaian bahasa  Bahasa merupakan ungkapan kebenaran

19 KEJUJURAN DAN KEBENARAN
TEORI KEBENARAN : Teori Korespondensi  proposisi benar bila sesuai dengan fakta Teori Koherensi  Proposisi benar bila proposisi itu berhubungan (koheren) dengan proposisi lain yang benar  dikenal Tk Kebenaran Teori Pragmatis  Benar tidaknya sesuatu bergantung pada dapat tidaknya proposisi itu dilaksanakan atau berguna Yang banyak dianut adalah TEORI KORESPONDENSI KEBENARAN ILMIAH :  Diperolah dari prosedur baku dibidang keilmuan yaitu METODOLOGI ILMIAH  Teori Mana yang berlaku bagi kebenaran ilmiah ? Ilmu Alam  Teori Korespondensi Ilmu Manusia  Teori Koherensi SIFAT KEBENARAN ILMIAH : Bersifat Universal  Merupakan hasil konvensi ilmuan di bidangnya Bersifat Relatif  Karena rasio manusia terbatas & IPTEK selalu berkembang

20 KEJUJURAN DAN KEBENARAN
SIFAT KEBENARAN ILMIAH : Bersifat Universal  Merupakan hasil konvensi ilmuan di bidangnya Bersifat Relatif  Karena rasio manusia terbatas & IPTEK selalu berkembang Strukturnya rasional & logis  Dapat melalui metode deduksi (konsekwensi logis dari yang dianggap benar) & Induksi (generalisasi hasil tertentu dari fakta-fakta yang ditentukan) Mengandung Isi Empiris  Kebenaran dapat berasal dari beberapa tokoh saja tapi dapat disosialisasikan pada masy..ilmiah & umum Dapat Diterapkan  Hasilnnya berguna & dapat memecahkan masalah yang ada, meringankan beban, menghemat energi, meningkatkan taraf hidup & kenyamanan hidup manusia.

21 CIRI-CIRI ILMU PENGETAHUAN/ILMIAH Terbatas pada lingkup pengalaman manusia Menunjukkan hubungan diskripsi & gejala alam Kumpulan pengetahuan yang dinyatakan oleh statement umum & telah dipertahankan melalui ujian & penyelidikan ilmiah Dipelajari dalam waktu yang lama melalui langkah-langkah ilmiah melalui perumusan masalah, penyusunan kerangka berpikir, perumusan hipotesis (bila diperlukan), pengujain hipotesis & penarikan kesimpulan

22 EMPAT TEORI KEBENARAN (Keraf dan Dua,2001), : (1) Teori Kebenaran Sebagai Persesuaian (the correspondence theory of truth), (2) Teori Kebenaran Sebagai Keteguhan (the coherence theory of truth), (3) Teori Pragmatis Tentang Kebenaran (the pragmatic theory of truth), dan (4) Teori Performative Tentang Kebenaran (the performative theory of truth).

23 (1) Teori Kebenaran Sebagai Persesuaian
Ada tiga hal pokok dalam teori ini. Pertama, teori ini menuntut aliran empirisme mengutamakan pengalaman dan pengamatan indrawi sebagai sumber utama pengetahuan manusia. Kedua, teori ini menegaskan dualitas antara subyek dan obyek, antara si pengenal dan yang dikenal. Bagi teori ini, yang paling berperan bagi kebenaran pengetahuan manusia adalah obyek. Subyek atau akal budi manusia hanya mengolah lebih jauh apa yang diberikan oleh obyek. Ketiga, teori ini sangat menekankan bukti (eviden) kebenaran suatu pengetahuan. Bukti ini bukan diberikan secara apriori oleh akal budi, bukan pula hasil imajinasi, tetapi oleh apa yang diberikan oleh obyek yang dapat ditangkap oleh indera manusia. Jadi pengamatan atau penangkapan fenomena yang ada menjadi penentu dalam teori ini.

24 (2) Teori Kebenaran Sebagai Keteguhan
Teori ini dianut kaum rasionalisme, seperti Leibniz, Spinoza, Descartes, Heggel, dan lainnya. Kebenaran ditemukan dalam relasi antara proposisi baru dengan proposisi yang sudah ada. Suatu pengetahuan, teori, pernyataan, proposisi atau hipotesis dianggap benar, jika sejalan dengan pengetahuan, teori, proposisi atau hipotesis yang ada. Yaitu, jika proposisi itu meneguhkan dan konsisten dengan proposisi sebelumnya yang dianggap benar. Matematika dan ilmu pasti, sangat menekankan teori kebenaran ini.

25 (2) Teori Kebenaran Sebagai Keteguhan
Bagi penganut empirisme (kebenaran persesuaian), mengetahui kebenaran pengetahuan perlu percobaan untuk mengetahui apakah “pernyataan benar” itu sesuai dengan kenyataan, atau tidak. Bagi kaum rasionalisme, kebenaran pernyataan cukup dengan mengkoreksi apakah pernyataan ini sejalan dengan pernyataan lainnya, atau apakah pernyataan ini meneguhkan pernyataan lainnya.

26 Contoh: pernyataan benar: bahwa lilin termasuk bahan parafin dan parafin, selalu mencair pada suhu C. Jika air mendidih pada suhu 1000 C, dengan sendirinya lilin akan mencair. Pernyataan ini benar karena meneguhkan pernyataan: bahwa lilin adalah bahan parafin yang selalu mencair pada suhu 600 C. Sesuai dengan pengetahuan lain bahwa air mendidih pada suhu 1000 C. Jadi, “lilin yang dimasukkan ke air mendidih akan mencair ”, hanya merupakan konsekuensi logis dari pernyataan lain. Mana yang dilakukan penganut empirisme (kebenaran persesuaian), dan mana yang dilakukan kaum rasionalisme?

27 (3) Teori Pragmatis Tentang Kebenaran
Teori ini dikembangkan filusuf pragmatisme Amerika Serikat, seperti Charles, S. P dan William James. Bagi kaum pragmatis, kebenaran adalah sama artinya dengan kegunaan. Ide, konsep, pengetahuan, atau hipotesis yang benar adalah ide yang berguna, yaitu ide yang paling mampu memungkinkan seseorang (berdasarkan ide itu) melakukan sesuatu secara paling berhasil dan tepat guna. Berhasil dan berguna adalah kriteria utama untuk menentukan apakah suatu ide itu benar atau tidak.

28 (3) Teori Pragmatis Tentang Kebenaran
Contoh, (ide) bahwa kemacetan jalan-jalan besar disebabkan terlalu banyak kendaraan pribadi yang ditumpangi oleh satu orang. Penyelesaiannya, mewajibkan kendaraan pribadi harus ditumpangi tiga orang atau lebih”. Ide ini benar apabila berguna dan berhasil memecahkan persoalan kemacetan. Kebenaran bagi kaum pragmatis adalah kebenaran yang menyangkut “pengetahuan bagaimana” (know how). Jadi, ide yang benar adalah ide yang memungkinkan kita berhasil memperbaiki atau menciptakan sesuatu.

29 (3) Teori Pragmatis Tentang Kebenaran
Kaum pragmatisme tidak menolak teori kebenaran kaum rasionalis maupun kaum empiris. Hanya saja, bagi kaum pragmatis kebenaran apriori hanya benar jika kebenaran itu berguna dalam penerapannya, sehingga memungkinkan manusia bertindak secara efektif.

30 Teori Pragmatis Tentang Kebenaran
Kebenaran bagi kaum pragmatisme juga berarti suatu sifat yang baik. Maksudnya, suatu ide atau teori tidak pernah benar - jika tidak baik untuk sesuatu. Dengan kebenaran, manusia dibantu untuk melakukan sesuatu supaya lebih baik. Singkatnya, kita tidak hanya membutuhkan “pengetahuan bahwa” dan “pengetahuan mengapa”, tetapi juga “pengetahuan bagaimana”.

31 (4) Teori Kebenaran Performative
Teori ini dianut filsuf Frank Ramsey, John Austin dan Peter Strawson. Para filsuf ini hendak menentang teori klasik bahwa “benar” dan “salah” adalah ungkapan yang hanya menyatakan sesuatu (deskriptif). Proposisi yang benar, adalah proposisi yang menyatakan sesuatu yang dianggap benar, demikian sebaliknya. Inilah yang ditolak oleh filsuf-filsuf ini.

32 (4) Teori Kebenaran Performative
Menurut teori ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan itu menciptakan realitas. Pernyataan benar - bukan pernyataan yang mengungkapkan realitas, tapi karena adanya pernyataan itu maka tercipta suatu realitas seperti yang diungkapkan dalam pernyataan itu. Contoh, “Dengan ini saya mengangkat saudara menjadi dosen pengampu matakuliah Falsafah Ilmu”. Dengan pernyataan ini tercipta realitas baru, bahwa saya sebagai dosen Falsafah ilmu.

33 KEPERCAYAAN DIRI Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun  terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa – karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.  Namun dalam rentang kehidupan manusia, kita pasti menemui tantangan krisis kepercayaan diri.

34 CIRI-CIRI ORANG YANG MEMILIKI KEPERCAYAAN DIRI
Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, 2. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok 3. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain & berani menjadi diri sendiri 4. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil)

35 CIRI-CIRI ORANG YANG MEMILIKI KEPERCAYAAN DIRI
5. Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan, tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tergantung/ mengharapkan bantuan orang lain) 6. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi di luar dirinya 7. Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.

36 CIRI-CIRI ORANG YANG KURANG MEMILIKI KEPERCAYAAN DIRI
Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata- mata demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok 2. Menyimpan rasa takut/kekhawatiran terhadap penolakan 3. Sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri sendiri – namun di lain pihak memasang harapan yang tidak realistik terhadap diri sendiri 4. Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif

37 CIRI-CIRI ORANG YANG KURANG MEMILIKI KEPERCAYAAN DIRI
5. Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani memasang target untuk berhasil 6. Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus (karena undervalue diri sendiri) 7. Selalu menempatkan/memposisikan diri sebagai yang terakhir, karena menilai dirinya tidak mampu 8. Mempunyai external locus of control (mudah menyerah pada nasib, sangattergantung pada keadaan dan pengakuan/ penerimaan serta bantuan orang lain)

38 LANGKAH-LANGKAH MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI
Evaluasi diri secara obyektif. Belajar menilai diri secara obyektif dan jujur Beri penghargaan yang jujur terhadap diri        3. Positive thinking 4. Gunakan self-affirmation Untuk memerangi negative thinking, gunakan self- affirmation yaitu berupa kata-kata yang membangkitkan rasa percaya diri. Contohnya:     * Saya pasti bisa !!     * Saya adalah penentu dari hidup saya sendiri.     * Saya bisa belajar dari kesalahan ini.     * Sayalah yang memegang kendali hidup ini     * Saya bangga pada diri sendiri 5. Berani mengambil resiko  6. Belajar mensyukuri dan menikmati rahmat Tuhan   7. Menetapkan tujuan yang realistik

39 RASA PERCAYA DIRI SANGAT MEMPENGARUHI SUKSES DAN KEBAHAGIAAN
Semakin mantap rasa percaya diri, semakin dekat pada kebahagiaan dan sukses Bila selama ini sudah membangun rasa percaya diri, maka perlu terus belajar untuk mempertahankan dan meningkatkannya sampai pada taraf yang ideal

40 BERUSAHALAH AGAR TUBUH TETAP SEHAT DAN SEGAR
Kondisi fisik yang baik sangat mempengaruhi stamina rasa percaya diri Tubuh yang kurang sehat bisa mengurangi daya tahan terhadap stres dan mengganggu stabilitas emosi sehingga berdampak langsung pada rasa percaya diri

41 MILIKI TUJUAN HIDUP YANG PASTI
Tujuan yang pasti membuat langkah dan pandangan terarah ke depan Tujuan yang pasti menyebabkan mental terkondisi untuk meraih yang terbaik sehingga hidup dijalani dengan penuh gairah dan rasa percaya diri yang kuat

42 MILIKI KONSEP YANG BENAR MENGENAI KEHIDUPAN
Ketika mengalami kegagalan, jangan dihubungkan dengan harga diri Kegagalan adalah manusiawi dan tidak perlu menjadikan merasa kehilangan harga diri Seandainya tidak memiliki fisik ideal, masih ada kesempatan untuk memancarkan pesona jiwa, kemurahan hati, kebijaksanaan, kreatifitas dll Konsep yang benar dapat melindungi kehidupan dari serangan virus MINDER

43 BERUSAHALAH BERSIKAP POSITIF DALAM KEADAAN APAPUN
Ketika menghadapi masalah, bersikaplah positif dengan mengganggapnya sebagai tantangan dan bukan ancaman Ketika terjadi konflik dengan orang lain, anggaplah sebagai ujian bagi kebesaran jiwa Sikap positif dapat menarik hal-hal positif ke dalam kehidupan dan ini akan mempengaruhi secara positif lingkungan sekitar, pekerjaan, studi, keluarga, teman dll Sikap positif akan meningkatkan kualitas rasa percaya diri secara signifikan

44 BERUSAHALAH UNTUK SELALU MENJADI LEBIH BAIK
Pegang prinsip: next time better Daripada merenungi betapa buruknya yang sudah terjadi, lebih baik memikirkan bagaimana untuk menjadi lebih baik Dengan cara demikian, potensi diri terpacu, energi terkerahkan secara positif, dan akan terjadi perubahan terus-menerus, menjadi lebih baik dan lebih baik, dan ini membuat rasa percaya diri meningkat

45 PERLUASLAH PERGAULAN Perluas pergaulan dan tingkatkan kemampuan bergaul secara optimal Makin baik kemampuan bergaul, makin luas pergaulan, makin kuat rasa percaya diri Pergaulan yang sempit: memenjarakan diri dalam lingkungan yang pengap dan membuat KUPER

46 MILIKI KEYAKINAN SPIRITUAL YANG KUAT
Rasa percaya diri yang kuat tidak cukup dengan hanya membenahi fisik dan psikis, tetapi juga perlu mendirikannya pada landasan kuat yang tak tergoyahkan Landasan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Besar membuat rasa percaya diri makin kokoh, tidak lagi bergantung pada apa yang dimiliki atau tidak dimiliki dan juga tidak dipengaruhi oleh penilaian orang lain


Download ppt "PEMBENTUKAN KARAKTER ( CHARACTER BUILDING)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google