Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSri Sasmita Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
PENGUKURAN LAJU PENGENDAPAN “LARUTAN” SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR SUMARNA AGUS PURWANTO
2
Latar Belakang Dijumpai keadaan larutan yang sebaran zat terlarutnya tidak merata. Misal larutan gula atau larutan garam, setelah beberapa lama, bagian bawah larutan tersebut menjadi lebih pekat dari pada bagian atasnya. Pada larutan gula, bagian bawah terasa lebih manis dari pada bagian atas.
3
Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai zat-zat yang berada dalam fase larutan atau sejenisnya seperti koloid dan emulsi. Pemahaman terhadap sifat-sifat berbagai jenis larutan akan sangat berguna baik bagi ilmu pengetahuan maupun aplikasi sehari-hari.
4
Parameter makro yang mempengaruh sifat larutan antara lain temperatur, tekanan, medan listrik, dan medan magnet. Dengan mengetahui sifat larutan dengan baik dapat memberikan informasi atau dapat menguraikan hal- hal yang ada atau yang terjadi di balik sifat-sifat tersebut.
5
Pada bidang kesehatan, dengan mengetahui sifat-sifat cuplikan darah (juga urine, ludah, keringat) seseorang dapat dipelajari keadaan kesehatan orang yang bersangkutan. Pada bidang lingkungan hidup, dengan diketahui sifat-sifat cuplikan air sungai, maka dapat diketahui tingkat pencemaran sungai tersebut. Kandungan zat dalam suatu larutan juga dapat dipelajari dari sifat-sifat larutan tersebut dalam merespon suatu perlakuan yang dikenakan kepadanya.
6
Banyak cara untuk menyelidiki sifat-sifat larutan, dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit, tergantung dari kebutuhan dan kemampuan. Meskipun cara dan alatnya relatif sederhana, tetapi jika didukung dengan sistem pengolahan data yang memadai dapat dihasilkan informasi yang bermakna terkait dengan larutan tersebut.
7
Relevan dengan kehidupan moderen adalah meningkatnya tuntutan kualitas, dan kelengkapan informasi mengenai suatu produk. Tuntutan ini menciptakan tantangan baru terhadap pemahaman ilmiah mengenai suatu produk (misal larutan). Tantangannya terletak pada pemahaman yang lebih baik mengenai sifat-sifat suatu larutan. Ketika sifat- sifat yang bermakna suatu larutan diketahui lebih mendalam, maka akan memberikan bahan pertimbangan yang tepat bagi pengguna. Juga membantu terbangunnya prosedur pengujian ilmiah terhadap suatu jenis produk (larutan).
8
Fenomena time series dengan kondisi ekstrem (sangat singkat/cepat/halus, sangat lama, terkorup noise) tidak memadai bila diamati secara manual, sehingga diperlukan alat akusisi data yang terbebas dari kondisi (psikis) marah, jemu, lupa, tidak konsisten, tak terkalibrasi, respon lambat, dll.
9
Laju pengendapan menjadi salah satu parameter (bentuk respon) dalam penyelidikan untuk menentukan sifat- sifat suatu larutan. Melalui penelitian ini hendak dipelajari sifat-sifat suatu larutan, khususnya yang terkait dengan laju pengendapan pada berbagai temperatur. Tentu dengan peralatan yang dirancang sendiri.
10
Tujuan : 1.Rancang-bangun alat (hardware) untuk menyelidiki pola pengendapan larutan (dalam perkembangannya berbasis PC : hardware tambahan, software, otomatis). 2.Menyelidiki pengaruh temperatur terhadap laju pengendapan zat terlarut pada ‘larutan’. 3.Menyelidiki pengaruh konsentrasi zat terlarut terhadap laju pengendapannya pada ‘larutan’.
12
LF-356 _ + 3 2 6 10 k 1 M Amperermeter Fotodioda Voltmeter atau VFC + 5 V - 5 V Gambar : Rangkaian penerima cahaya yang dapat dikendalikan kepekaannya
13
_ 330 2 3 6 LED + 12 V Voltmeter + - LF-356 10 k Gambar : Rangkaian pemancar cahaya yang dapat dikendalikan intensitasnya Terlebih dahulu memastikan fungsi respon dari rangkaian penerima cahaya dengan bantuan luxmeter standar. Ternyata linier untuk rentang tegangan 1,2 volt hingga 7,7 volt.
14
Penerima cahaya Pemancar cahaya Tabung gelas Dudukan kedap cahaya Tutup Oven LED Fotodioda
17
Waktu (Menit)35 o C38 o C42 o C54 o C67 o C 01,00 1.00 50,81 0.830.850.880.90 100,70 0.690.730.740.81 150,56 0.570.650.690.74 200,47 0.510.540.560.64 250,36 0.420.460.520.61 300,29 0.300.390.460.55 350,25 0.270.350.400.50 400,19 0.230.290.350.47 450,17 0.190.220.310.43 500,14 0.160.210.270.37 550,11 0.130.180.240.33 600,08 0.110.150.200.30 650,07 0.090.130.180.27 700,06 0.080.110.160.23 750,06 0.060.100.140.22 800,05 0.070.080.120.20 850,05 0.07 0.080.18 900,06 0.080.090.100.17 950,06 0.070.080.090.15 1000,06 0.080.090.100.14 1050,05 0.080.09 0.14 1100,05 0.060.090.100.14 1150,06 0.080.030.050.10 1200,05 0.070.020.040.09
19
Ada parameter-parameter yang tidak dapat dikendalikan dalam penelitian ini misalnya viskositas, konduktivitas/resistivitas, permitivitas dari larutan yang diuji. Ketika larutan mengalami perubahan temperatur, terntu viskositasnya berubah, dst.
20
Kesimpulan : Temperatur mempengaruhi laju pengendapan zat terlarut. Semakin tinggi temperatur suatu larutan (yang berpotensi mengendap) semakin lambat laju pengendapannya. Kurva relasi antara proses pengendapan terhadap waktu cenderung berbentuk eksponensial menurun.
21
Konsentrasi zat terlarut berpengaruh terhadap laju pengendapannya. Semakin tinggi konsentrasi zat terlarut semakin cepat laju pengendapannya. Fenomena laju pengendapan terjadi di atas konsentrasi tertentu. Di bawah konsentrasi tersebut fenomena pengendapan tidak teramati.
22
Perkembangan alat selanjutnya : Tegangan keluaran dari rangkaian penerima cahaya Rangkaian VFC (pengubah tegangan ke frekuensi) PC (proses perekaman dan pengolahan secara otomatis)
23
MOHON MASUKAN DAN TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.