Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

POLA FUNGSIONAL GORDON

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "POLA FUNGSIONAL GORDON"— Transcript presentasi:

1 POLA FUNGSIONAL GORDON
Pola Persepsi Dan Penanganan Kesehatan Klien sudah mengetahui penyakit yang dideritanya dan sudah berulang kali dirawat di rumah sakit. Klien mengatakan datang ke rumah sakit saat ini untuk di operasi secepatnya karena klien ingin cepat sembuh, klien mau mengikuti pengobatan dan perawatan yang dilakukan pada dirinya. Jika sakit klien biasanya berobat ke puskesmas dan juga berobat alternatif

2 POLA NUTRISI /METABOLISME
Diet / suplemen khusus : MB TKTP Nafsu makan : Menurun disertai mual Perubahan BB 6 bulan terakhir : penurunan berat badan 5 Kg Gambaran diet pasien dalam sehari Makan pagi : Sehat = nasi + lauk Sakit = MB TKTP + ekstra 2 telur, habis ¼ porsi Makan siang : Sehat = nasi + lauk Sakit = MB TKTP + ekstra 2 telur, habis ½ porsi Makan malam: Sehat = nasi + lauk Sakit = MB TKTP + ekstra 2 telur, habis ¼ porsi

3 POLA AKTIVITAS / OLAHRAGA
POLA ELIMINASI Kebiasaan defekasi : klien terpasang kolostomi, karakteristik BAB lembek bercampur darah, mengganti colostomybag 2 – 3 kali sehari. POLA AKTIVITAS / OLAHRAGA Kemampuan perawatan diri : klien dapat beraktivitas secara mandiri.

4 POLA ISTIRAHAT TIDUR Kebiasaan : _5_jam/malam dan klien ada tidur siang 1 jam Klien merasa tidak segar setelah tidur Masalah : klien sering terbangun karena merasa nyeri POLA KOGNITIF – PERSEPSI Penatalaksanaan nyeri: Bila sakit biasanya klien beli obat ke warung, jika tidak sembuh baru klien berobat ke puskesmas dan obat alternatif. Klien mengeluh nyeri di daerah anus seperti ditusuk – tusuk, nyeri dirasakan selama + 2 menit, skala 7, nyeri bertambah berat saat klien duduk.

5 POLA SEKSUALITAS / REPRODUKSI
POLA PERAN HUBUNGAN Masalah keluarga berkenaan dengan masalah di Rumah Sakit: biaya pengobatan ditanggung Jamkesda Kegiatan Sosial : Klien sering merasa malu jika ada kegiatan / acara di lingkungan masyarakat karena ada kolostomi, klien takut BAB berbau. POLA SEKSUALITAS / REPRODUKSI Masalah seksualitas b.d penyakit : terganggu karena nyeri kronik akibat proses penyakitnya

6 POLA KOPING – TOLERANSI STRES
Perhatian utama tentang perawatan di Rumah sakit atau penyakit (finansial, perawatan diri) : Klien adalah seorang petani, biaya perawatan selama di rumah sakit di tanggung oleh Jamkesda dan perawatan diri klien selama di RS dibantu suami. Keadaan emosi dalam sehari – hari : klien kurang percaya diri karena ada kolostomy

7 POLA KEYAKINAN – NILAI Pengaruh agama dalam kehidupan : selama dirawat klien selalu sholat dan berdo’a agar cepat sembuh TERAPHY Ceftriaxone 2 x 1 gram Ranitidin 2 x 1 ampul Vitamin K 3 x 1 ampul Vitamin C 3 x 1 ampul Kalnex 3 x 1 ampul Ketorolac drip 2 ampul per kolf IVFD Tutofusin : NaCl 0,9% = 2 : 2 (6 jam/kolf)

8 PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Diagnostik : 23 september 2013 CT – scan abdomen : Ca rekti + metastase hepar Hasil rontgen thorak cor dan pulmo normal Rectal toucher : anus normal, teraba massa intralumen menyebar + 3 cm

9 2. Laboratorium : tanggal 23 September 2013
1. Darah lengkap Hemoglobin : 7,1 gr/dl ↓ ( N : 12.0 – 14.0 gr/dl ) Hematokrit : 23 % ↓ ( N : 37.0 – 43 % ) Leukosit : 12500/ µL↑ ( N : 6000 – / µL ) Trombosit : / µL( N : – / µL ) GDS : 88 mg/dl ( N : < 126 mg/dl ) GD 2 jam PP : 89,45 mg/dl ( N : < 200 mg/dl )

10 3. Kimia darah : Ureum : 14.2 mg/dl ↓ ( N : 15 – 40 mg / dl ) Creatinin : 0.5 mg/dl ↓ ( N : 0.6 – 1.2 mg / dl SGOT : 15 u/l ( N : 0.0 – 31 u/l ) SGPT : 5u/l ( N : 0.0 – 34 u/l ) Albumin : 3,0 g/dl ↓ Analisa elektrolit : Natrium : 138 mmol/l ( N : 136 – 145 mmol / l ) Kalium : 3,5 mmol/l ( N ; 3,5 – 5,0 mmol / l ) Clorida : 103 mmol/l ( N : 98 – 106 mmol / l )

11 PEMBAHASAN

12 PENGKAJIAN Menurut Sudoyo, dkk (2009), tanda dan gejala yang muncul pada karsinoma rekti antara lain : Feses yang lebih kecil dari biasanya, perubahan pada kebiasaan BAB atau adanya darah pada feses, baik itu darah segar maupun yang berwarna hitam. Pengkajian tgl 24 SepT 2013 pd Ny. I d dptkn data bahwa klien mengatakan BAB dr stoma berwarna merah kecoklatan, lembek & klien mengganti colostomybag 2 – 3X sehari & dari anus keluar darah berwarna merah segar, klien mengganti pembalut 3 – 4 kali sehari. Klien mengeluh nyeri di daerah anus seperti ditusuk – tusuk, nyeri dirasakan selama + 2 menit, klien mengeluh mual, pusing dan badan terasa lemah. Klien mengatakan merasa malu jika ikut kegiatan/acara di lingkungan masyarakat karena ada kolostomi dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

13 DIAGNOSA KEPERAWATAN Resiko perdarahan
Diagnosa ini diangkat sebagai diagnosa utama dikarenakan data-data aktual yang ditemukan pada saat pengkajian sangat mendukung dan memenuhi ketentuan untuk ditegakkannya diagnosa ini, konjungtiva anemis, klien lemah dan pucat, CRT 4 Detik, akral teraba dingin, mukosa mulut kering dan pucat, keluar darah dari anus : 150 cc, dan colostomi 50 cc, Hb : 7,1 g/dl (↓), Ht : 23% (↓), trombosit : µL (↓) dan Ca recty nya belum dioperasi. Resiko perdarahan

14 Diagnosa ini diangkat sebagai diagnosa selanjutnya dikarenakan data-data aktual yang ditemukan pada saat pengkajian didapatkan skala nyeri 7, durasi ± 2 menit, ekspresi wajah meringis, gerakan melindungi dan berhati-hati. Menurut Potter &Perry (2006), penatalaksanaan keperawatan klien dengan nyeri kronik yaitu dengan dua penatalaksanaan yaitu secara farmakolgi dan non farmakologi. Pendekatan nyeri secara farmakologi adalah tindakan kolaborasi perawat dengan dokter, yang menekankan pada pemberian obat analgetik. Pendekatan nyeri secara non farmakologi merupakan tindakan mandiri perawat untuk menghilangkan nyeri. Nyeri bagaimanapun keadaannya harus diatasi, karena kenyamanan merupakan kebutuhan dasar manusia, sebagaimana dalam Hirarki Maslow. Nyeri Kronik

15 Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Data-data yang ditemukan saat pengkajian sesuai dengan pendapat Smeltzer & Bare (2002), manifestasi klinis dari ca rekti ini diantaranya yaitu mual dan muntah, kurang nafsu makan dan penurunan berat badan secara drastis, ini mendukung terjadinya gangguan ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh

16 Gangguan Body Image Klien mengatakan merasa malu jika ada kegiatan / acara di lingkungan masyarakat karena ada kolostomi klien merasa risih karena BAB berbau amis, terdapat colostomi bag pada perut kuadran bawah kiri berbau sehingga akan mempengaruhi klien untuk berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dapat membuat pasien tidak percaya diri bahkan terjadi harga diri rendah yang membuat kesehatan jiwa pasien rentan terganggu/ maladaptif.

17 INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI
RESIKO PERDARAHAN Dalam mengatasi masalah resiko perdarahan dapat dilakukan: Melakukan penilaian dari sirkulasi keseluruhan Memberikan pengobatan antiplatelet atau antikoagulan Memonitor status cairan, pemasukan intake dan output, mempertahankan kepatenan jalur IV.

18 NYERI KRONIK Manajemen nyeri adalah suatu cara untuk menghilangkan/mengontrol rasa nyeri. Manajemen lingkungan yaitu dengan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, Pemberian analgetik yaitu kolaborasi dokter dan perawat

19 Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Manajemen nutrisi. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis gizi yang dibutuhkan Monitor gizi Memantau lingkar lengan klien, memantau mual dan muntah, memantau albumin, total protein, Hb, hematokrit, dan elektrolit, memantau tingkat energi, lemah, letih, rasa tidak enak Terapi nutrisi. Tindakan untuk memantau makanan dan minuman yang dimakan oleh klien

20 GANGGUAN BODY IMAGE Catat perilaku menarik diri Berikan kesempatan pada pasien atau orang terdekat untuk memandang atau menyentuh stoma Berikan kesempatan pasien menerima kolostomi melalui partisipasi perawatan diri Jadwalkan aktivitas perawatan dengan pasien

21 PENUTUP

22 Pengkajian : Ca Recti sesuai antara data teoritis dengan data pengkajian yang didapat.
Masalah keperawatan yaitu masalah perdarahan, nyeri kronik, perubahan nutrisi dan gangguan body image Setelah diketahui masalah keperawatan yang muncul, maka disusunlah intervensi keperawatan berdasarkan keadaan pasien yang disesuaikan dengan intervensi keperawatan Intervensi keperawatan yang telah disusun dilaksanakan sesuai kebutuhan pasien pada saat akan dilakukan implementasi tersebut. Mahasiswa dapat melakukan pendokumentasian keperawatan pada pasien Ca Rekti dan mengetahui perkembangan pasien.

23 SARAN Bagi mahasiswa keperawatan khususnya yang sedang atau akan melakukan praktek di rumah sakit serta perawat yang bertugas di RS agar mampu melakukan asuhan keperawatan secara holistic Berdasarkan kasus, diharapkan mahasiswa dan petugas keperawatan dapat penanganan pencegahan terjadinya pengeluaran darah lebih banyak diantaranya melakukan penilaian dari sirkulasi keseluruhan

24


Download ppt "POLA FUNGSIONAL GORDON"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google