Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehLanny Hadiman Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
STRUKTUR KIMIA ALKALOIDA DALAM SIMPLISIA
AKHMIYANI OKTOBRI ASTRILIA S AL FARIDH RIDWAN N ANGKER AGUS ANANG BUDI S
2
PENGERTIAN dari alkaloid
Alkaloid adalah Kelompok senyawa yang mengandung nitrogen dalam bentuk gugus fungsi amin. Pada umumnya, alkaloid mencakup senyawa bersifat basah yang mengandung 1 atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloid biasanya beracun, jadi banyak digunakan dalam bidang pengobatan. Alkaloid biasanya tidak berwarna, sering kali bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal tapi hanya sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar. Pada umumnya, alkaloid tidak sering terdapat dalam gymospermae, paku-pakuan, lumut dan tumbuhan rendah.Suatu alkaloid secara umum mengandung paling sedikit satu buah atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan bagian dari cincin heterosiklik. Tergolong dalam senyawa semi polar
3
Kebasaan alkaloid menyebabkan senyawa tersebut sangat mudah mengalami dekomposisi, terutama oleh panas dan sinar dengan adanya oksigen. Hasil dari reaksi ini sering berupa N- oksida. Dekomposisi alkaloid selama atau setelah isolasi dapat menimbulkan berbagai persoalan jika penyimpanan berlangsung dalam waktu yang lama. Pembentukan garam dengan senyawa organik (tartarat, sitrat) atau anorganik (asam hidroklorida atau sulfat) sering mencegah dekomposisi. Itulah sebabnya dalam perdagangan alkaloid lazim berada dalam bentuk garamnya. Dekomposisi adalah suatu jenis reaksikimia dimana senyawa tunggal terurai menjadi dua atau lebih unsur atau senyawa baru. Contoh : NH₄NO₃ NO₂ + 2H₂O
4
HYOSCYAMI HERBA (MMI) Nama lain : Herba hiosiami, Bisson Tobacco
Nama tanaman asal : Hyoscyamus niger (L) Keluarga : Solanaceae Zat berkhasiat utama : Alkaloida hiosiamina dan hiosina ( skopolamina) Persyaratan kadar : Kadar alkaloida jumlah dihitung sebagai hiosiamina tidak kurang dari 0,05 % Penggunaan : Sesak nafas, nyeri, nyeri haid, parkinsonisme, penenang, parasimpatolitik, antispasmodik. Pemerian : Bau khas kuat, pada penyimpanan berkurang rasa pahit dan agak getir. Bagian yang digunakan : Daun,campuran daun dan pucuk berbunga FARMAKOLOGISNYA
5
Hyoscyamin Benzeneacetic acid, -(hydroxymethyl)-
Hyoscyamin Benzeneacetic acid, -(hydroxymethyl)-.8-methyl-8-azabicyclo[3.2.1]oct-3-yl ester, [3(s)-endo-] atau 1h,5h-tropan-3-ol( )-tropate (ester). – [ ] Alkaloid Tropan Mengandung satu atom nitrogen dengan gugus metilnya (N-CH3). back
6
Farmakologi Hyoscine N Butil Bromida Hyoscine N Butil Bromida (Scopolammonium N Butil Bromida) adalah turunan ammonium kwarterner dari Scopolamine (L.Hyoscine). Farmakokinetika Hyoscine N Butil Bromida Hyoscine N Butil Bromida mempunyai tempat kerja khusus pada ganglion para simpatis di dinding viscera. Karena itu Hyoscine N Butil Bromida mempunyai efek anti spasmodik spesifik pada otot polos traktus gastrointestinalis, traktus biliaris, traktus urinarius, traktus genitalis. Hyoscine N Butil Bromida dikontraindikasikan pada penyakit : Glaukoma, Hypertropi Prostat, Stenosis GIT, Takikarda, Megakolon, dan Porfiria. back
7
EPHEDRAE EQUISETINAE HERBA (MMI)
Nama lain : Herba Ephedra Equisetina Nama tanaman asal : Ephedra equisetina, Ephedra sinica Keluarga : Ephedraceae Zat berkhasiat utama : 0,75 – 1,0 % Ephedrina dan Pseudoephedrina Penggunaan : Vasodilatansia. FARMAKOLOGISNYA
8
Ephedrine benzenemethanol, -[1-(methylamino)ethyl]-, [r-(r*,s*)]-
Alkaloid Amina Golongan ini tidak mengandung N heterosiklik. Banyak yang merupakan turunan sederhana dari feniletilamin dan senyawa-senyawa turunan dari asam amino fenilalanin atau tirosin. Secara kimia, efedrin menunjukkan isomerisme optikal dan memiliki dua pusat kiral, sehingga menghasilkan 4 stereoisomer. Pasangan enantiomer dengan stereokimia (1R, 2S dan 1S,2R) adalah efedrin, sedangkan yang berstereokimia (1R,2R dan 1S, 2S) adalah pseudoefedrin. Isomer yang dipasarkan sebagai efedrin adalah (–)-(1R,2S)-ephedrine. back
9
FARMAKOLOGI / MEKANISME AKSI EFEDRIN
Menstimulasi reseptor alfa dan beta, Menghasilkan relaksasi otot halus di bronkus dan gastrointestinal. Menghasilkan peningkatan detak jantung, meningkatakn kardiak output, meningaktkan tekanan darah. Menstimulasi cerebral cortex dan dilatasi pupil. back
10
PAPAVERIS FRUCTUS Nama Lain :Buah Opium, buah candu
Nama Tanaman Asal :Papaver somniferum ( L. ) Keluarga :Papaveraceae Zat Berkhasiat Utama :Morfina ( 0,1 – 0,3 % ), terdapat sedikit sekali kodeina, papaverin, narkotin, asam mekonat. Biji tidak mengandung minyak yang dapat mengering Penggunaan :Sedativa ringan, untuk obat batuk FARMAKOLOGISNYA
11
Morphine morphinan-3.6-diol, 7,8-didehydro-4,5-epoxy-17-methyl, (5,6)-
Alkaloid Isoquinolin Mempunyai 2 cincin karbon mengandung 1 atom nitrogen Morfin mempunyai lima pusat asimetrik (karbon 5,6,9,13, dan 14), tetapi hanya 16 (8 pasangan rasemik diastereoisomer) dan bukan 32 (25) isomer yang mungkin, karena atom 10 dan 12 harus cis, jadi 1,3-diaksial, dibandingkan terhadap cincin piperidin (D). Stereokimia relatif pada kelima pusat itu direduksi secara tepat oleh Stork pada tahun Peristilahan klasik (misalnya morfin, kodein) digantikan oleh tatanama sistemik yang didasrkan pada inti morfinan dengan mempertahankan sistem penomoran fenantren. Jadi morfin sekarang disebut (Cemical Abstract) 17-metil-7,8-didehidro-4,5α-epoksimorfinan-3,6α-diol ; dimana α menunjukan orientasi trans terhadap jembatan 15, 16, 17 yang berhubungan dengan sistem cincin ABC. back
12
FARMAKOLOGI Metabolisme terutama dalam hati
FARMAKOLOGI Metabolisme terutama dalam hati. Ekskresi melalui urin sebagai metabolit tidak aktif dan obat utuh 2-12% ;Pada kerusakan ginjal terjadi akumulasi morfin-6-glukoronid yg dpt memperpanjang aktivitas opioid. Kira-kira 7-10% melalui feses. back
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.