Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Bagaimana Hadits Difahami

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Bagaimana Hadits Difahami"— Transcript presentasi:

1 Bagaimana Hadits Difahami
A. Sunnah Nabi merupakan   penjelas dan pelengkap al-Qur'an Al-Syafi'i, Al-Risalah. h. 98 dan  103.  Keterangan yang  sama bisa dilihat pula pada Dr. Yusuf Qardlawi, Al-Madkhal li Dirasat al-Sunnah al-Nabawiyah, terj. (Jakarta: Islamuna, 1994) h

2 B.Sunnah Nabi Tidak Mengandung Pertentangan
Al-Syafi'i  dalam al-Risalah menyatakan  bahwa  tidak ada   hadis  dari Nabi yang  ditemukan,  yang bersifat kontradiktif, sebab  ia  selalu  berhasil mempertemukan hadis-hadis yang dianggap bertentangan satu sama  lain.

3 C Menghubungkan  Kandungan  Sunnah  Dengan  Fungsi   Yang Disandang Rasulullah
Nabi  Muhammad saw di samping menyandang predikat  sebagai  Rasulullah, beliau juga  menjandang sebagai kepala negara, panglima perang,  hakim,  seorang suami dan pribadi. Menurut Mahmud Syaltut mengetahui hal-hal yang dilakukan Nabi dengan mengaitkan pada  fungsi yang disandangnya akan   memeberi  manfaat   yang   amat besar dalam memahami hadis Nabi.

4 D Perlu Pembedaan Antara Sunnah Qauliyah, Fi'liyah dan Taqririyah
Terhadap  sunnah  qauliyah, ulama  sepakat  bahwa  ia mempunyai otoritas sebagai dalil,  kecuali  apabila  ada qarinah  yang menunjukkan lain. Mengenai sunnah  fi'liyah, para  ulama  dibedakan ke dalam  dua  kelompok. Pertama,sunnah   fi'liyah  yang  merupakan   penjelasan   terhadap al-Qur'an atau sunnah qauliyah, atau merupakan pelaksanaan hukum.    Kedua,  sunnah  fi'liyah yang bukan   merupakan penjelasan al-Qur'an atau hadis qauliyah.

5 الغسل يوم الجمعة حق وا جب على كل محتلم
E Mempertimbangkan Latar Belakang, Kondisi dan Situasi Hadirnya Sunnah Nabi Serta Tujuan Yang Dimaksud. Apa yang kita namakan himpunan hadis adalah sebagian saja dari realitas   tradisi  keislaman  yang dibangun  oleh   Nabi Muhammad dan para sahabatnya, sehingga jika kita memahami teks hadis yang ditarik dan dipisahkan dari asumsi-asumsi sosialnya, sangat mungkin akan terjadi distorsi informasi atau bahkan salah paham. Salah satu contoh ialah hadis riwayat  imam  Bukhari dan Muslim. الغسل يوم الجمعة حق وا جب على كل محتلم

6 F Perlu Diperhatikan Antara Kandungan Makna Yang Bersifat Ta'abbudi dan Ta'aqquli
Para  ulama  membagi ajaran Islam ke  dalam  kategori ma`qul al-ma`na dan ghairu ma`qul al-ma`na. Ulama  sepakat bahwa ajaran yang ta'abbudi tidak dipahami secara konteks. Imam  Abu  Hanifah  yang  begitu  longgar  dalam konteks pemahamannya,  namun ketika dihadapkan  kepada  persoalan pembayaran dam tamattu' berkata, bahwa dam tersebut  tidak boleh dibayar dengan  uang,  tetapi  dengan  darah  yang mengalir. Ia beranggapan, bahwa masalah  dam    adalah persoalan ta'abbudi.

7 G. Perlu Pemahaman Terhadap Bentuk-Bentuk Matan Hadis Nabi
Hadis-hadis yang disampaiakan oleh Rasulullah  kepada para sahabat (atau penuturan sahabat tentang  Rasulullah), mempunyai  bentuk  redaksi yang bermacam-macam. Ada  yang tersusun  dalam  bentuk jami` al-kalim  (ungkapan singkat namun   padat   makna), ada  pula   yang   berupa   tamsil (perumpamaan), bahasa simbolik, bahasa percakapan (dialog) dan berupa ungkapan analogi (qiyas).

8 H Membedakan Antara Sarana Yang Berubah Dan Sasaran Yang Tetap.
Dr. Yusuf  Qardlawi  menyatakan  bahwa  di   antara penyebab kekacauan dalam memahami sunnah Nabi ialah karena menyampur  adukkan antara tujuan dan sasaran  yang  hendak dicapai   dengan   sarana  temporer  (lokal).   Apa  yang sebenarnya  merupakan  sarana  (lokal)  dianggap   sebagai tujuan. Di antara contohnya adalah pernyataan hadis, السواك مطهرة للفم مرضاة للرب Sebagian  orang menganggap bahwa  membersihkan  mulut dengan menggunakan kayu siwak tertentu merupakan  anjuran Nabi.  Berdasar pemahaman ini, maka pemakaian  sikat  gigi dianggap tidak memiliki nilai ibadah. Akan  tetapi apabila kita simak dengan  seksama  maka yang  menjadi tujuan sabda Nabi di  atas  adalah  anjuran untuk membersihkan mulut dari segala kotoran dan bau  yang tidak  sedap. Sedangkan kayu siwak merupakan  sarana yang mudah  di  dapat pada saat itu.  Itulah  sebabnya  menurut sebagian ulama siwak itu bisa dibuat dari kayu arjun, kayu arak, kayu zaitun atau lainnya yang tidak membahayakan.

9 Dari sisi kandungan makna, hadits bisa dipahami melalui
Dilalatul Ibarat = Kandungan makna tersurat Dilalatul Isyarat=Kandungan makna tersirat Dilalatut Nash= Makna perluasan Dilalatul Iqtidla’= Makna yang telah disisipi tambahan kata/lafadz

10 Contoh يَا رَسُولَ الله ، فَأَيُّ الإِسْلاَمِ أَفْضَلُ ؟ قَالَ : مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ عَنْ عُمَرأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ – البخاري

11 Format Makalah Teks Hadits Terjemah Thrij Hadits
Makna Istlah Tema Hadits Pendapat ulama’/ para ahli ttg tema hadits dengan hadits dan ayat yg mendukung Munasabah kandungan hadits dg keimanan dan kemasyarakatan Penutup/simpulan

12


Download ppt "Bagaimana Hadits Difahami"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google