Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBudi Atmadjaja Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
MANUAL TERAPI ELBOW COMPLEX Assessment Pertemuan ke 9
Oleh : Lenny Disampaikan pada kuliah reguler Manualterapi I
2
TUJUAN INSTRUKSIONAL Mahasiswa memahami asesment Manualterapi dengan cara : Mampu menjelaskan proses asesmen melalui sekuensis untuk menentukan diagnosis Elbow complex. Mampu memperagakan asesmen Elbow complex Mampu merinci tentang temuan assessment dihubungkan dengan struktur jaringan spesifik, patologi dan gangguan NMSVM. Mampu menghubungkan temuan assessment dengan diagnosis manualterapi, prognosis dan target hasil
3
PERTANYAAN STUDI Sebutkan Sistematika assessment manualterapi umum secara sekuensis Uraikan dan praktekkan anamnesis yang tepat pada Elbow complex Uraikan dan praktekkan inspeksi Elbow complex serta jelaskan kemungkinan temuan lokal maupun quadrant Uraikan dan praktekkan Quick test pada Elbow complex Uraikan dan praktekkan Tes pasif pada Elbow complex Uraikan dan praktekkan Tes isometrik pada Elbow complex
4
Uraikan dan praktekkan palpasi pada m
Uraikan dan praktekkan palpasi pada m. Extensor carpiradialis longus; Extensor carpiradialis brevis periosteal; Extensor carpiradialis brevis tendomuscular; Extensor carpiradialis brevis muscular dan Flexor pergelangan tangan. Uraikan tes dan praktekkan Joint play movement pada sendi Humeroulnaris, Humerorasialis, dan Radioulnaris proximal. Uraikan dan praktekkan tes panjang otot m. Pronator teres; Bicebs brachii; Wrist flexors dan Wrist extensor Jelaskan diagnosis manualterapi pada Elbow complex.
5
ASSESSMENT. ANAMNESIS Anamnesis khusus:
1. Jenis, ketepatan waktu dan durasi keluhan/nyeri, 2. Lokasi dan distribusi keluhan/nyeri, serta 3. Provokasi oleh sikap/posisi dan gerak yang menimbulkan keluhan/nyeri. Anamnesis lain meliputi sistem dan organ tubuh yang terkait, tindakan operasi atau terapi medis lain, Pekerjaan, sosial dll
6
INSPECTION STATIC AND DYNAMIC INSPECTION
Inspeksi dimulai saat pertama pasien masuk ruangan, diperhatikan posisi atau sikap tubuh saat duduk, berdiri atau saat aktif. Diperhatikan saat pasien berpegangan, membuka baju dan gerak tangan/lengan/siku lain yg terjadi tanpa pasien menyadari diobservasi
7
TOTAL, SEGMENTAL AND LOKAL INSPECTION
Perhatikan posisi dan sikap kepala-leher-thorac dan lengan (quadrant), Neck soulder line, bahu, axillar contact hingga tangan (segmental), Posisi siku terhadap lengan atas dan lengan bawah serta jaringan siku sendiri.
8
QUICK TEST Abduction-elevation of shoulder.
Lihat shoulder and elbow region, dilakukan bila ada kecurigaan berasal dari shoulder complex Cervical flexion-extension dan 3 dimension extension movement. Lihat shoulder complex Elbow extension in pronation-palmar flexion-fingers flexion, dan elbow flexion in supination. Dilakukan untuk mengetahui patologi berasal dari elbow complex
9
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR
PASSIVE FLEXION ROM. Flx. : soft end feel PASSIVE EXTENSION ROM. Ext. : 0-50 hard end feel
10
PASSIVE PRONATION PASSIVE SUPINATION
ROM. Pronasi . : 850 harder end feel PASSIVE SUPINATION ROM. Supinasi : 950 elastic end feel
11
ISOMETRIC FLEXION ISOMETRIC EXTENSION
M. Biceps brachii (n musculocutaneus, C5 C6) M. Brachialis (n musculocutaneus, C5 C6) M. Bracioradialis (n. radialis, C5 C6) ISOMETRIC EXTENSION M. Triceps brachii. (n. radialis, C7 C8) M. Anconeus (n. radialis, C7 C8)
12
ISOMETRIC PRONATION ISOMETRIC SUPINATION
M. Pronator teres & pronator quadratus ISOMETRIC SUPINATION M. Biceps brachii dan m. supinator
13
ISOMETRIC PALMAR FLEXION:
M. Flexor carpi radialis dan m. flexor carpi ulnaris. Flexor digitorum ISOMETRIC DORSAL FLEXXION. M. Extensor carpi radialis longus dan brevis. M. Extensor carpi ulnaris M. extensor dig.
14
SPESIFIC TEST PALPATION Bonny palpation Joint palpation
Titik referensi epycondylus lateralis-medialis, olecranon, capitulum radii. Joint palpation Humeroulnar; humeroradial dan radioulnar joint.
15
Muscle palpation M. Extensor carpiradialis longus
M. Extensor carpiradialis brevis tendoperiosteal M. Extensor carpiradialis brevis tendomuscular M. Extensor carpiradialis brevis muscle belly Common wrist flexor ms
16
SPESIFIC TEST JOINT PLAY MOVEMENT HUMEROULNAR JOINT
Traction: ulnae 450 dorsodistal Translation: ulnae 450 ventroproximal
17
HUMERORADIAL JOINT Traction: Radius kedistal Translation: Flex radius keventral; Exten radius kedorsal
18
PROXIMAL RADIOULNAR JOINT
Translation: Pron caput radii kedorsal; Supin keventral
19
SPESIFIC TEST ROM The used of goniometer Method of measurement
20
MMT/MUSCLE PERFORMANCE
Muscle testing Method of Rating H.H.D./Spigmomanometer
21
SPESIFIC TEST MUSCLE LENGTH TEST NEUROLOGIC TEST
Tes panjang otot hand and fingers flexion. Tes panjang otot m. biceps brachii NEUROLOGIC TEST Sensory test in area dermatome and area nervina. Myotome test. Tendon Reflex test
22
SPESIFIC TEST BEBERAPA TEST KHUSUS LAIN LIGAMENTOUS STABILITY TEST
TINNELS SIGN PINCH GRIP TEST TENNIS ELBOW TEST GOLFER’S ELBOW TEST ELBOW FLEXION TEST
23
MEDICAL DATA ‘X’ RAY MRI OPERASI DLL
24
TRAUMATIC ARTHRITIS Disini paling sering dijumpai adalah : -Hyperextension trau. -Distorsi. Trauma varus overstretched lig.coll.radiale. Trauma valgus lig.coll.ulnare. -(Sub)luxatio Kemungkinan pada anak supracondylair. Lesi vascular dan nervosus Volkmann isch. Contr. -Arthitis . Seperti kasus shoulder. Nyeri siku terutama medial. ROM fleksi < ekstensi, rotasi full. Bila rotasi terbatas fraktur caput radii. Test passive :varus, valgus,ekstensi timbul nyeri / terbatas. Nyeri hebat, contour abnormal dan fungsiolesa. Dewasa:Injeksi intra artikuler. Mitella 3 hr. Anak: Mitella 1 mgg. latihan aktif Ssd. gejala arthritis hilang mulai mobilisasi. Instabilitas jelas kirim spesialis. Reposisi, segera ssd. ‘X’ ray. Immobilisasi. Dilanjutkan mobilisasi.
25
ARTHROSIS -Ssd. 45 th. -Sering bilateral. -Pada usia muda krn. trauma. OSTEOCHON DRITIS DISSECANS -Aseptic necrosis tl. Subchondral.loose body tulang dan chondriumnya. -Dpt. ssd. trauma. -Usia 15 – 20 th. > DD./ Osteochondrosis Charcot. Tanpa nyeri. Pem.fungsi:caps pattern. End feel hard saat fleksi dan ekst. Sering crepitasi. Nyeri bila ada fragment lepas. Local pain saat. pembebanan. Kadang haemathros. Nyeri kronis bersamaan hydrops atau synovitis kronis. Sendi mendadak terkunci dengan gerak terbatas saat fleksi ataupun ekstensi. Bila iritasi nyeri mobilisasi. Corpus liberummanipulasi. Operatif. Manipulative under traction.
26
CORPUS LIBERUM. Lanjutan no.2 dan 3 Dapat pula dari trauma. Nyeri mendadak saat grk. Umumnya dilateral. Bedakan dg. tennis elbow. Terbatas ekstensi atau fleksi, end feel soft spring. Manipulasi. Bila terlalu sering berulang athroscopy OSTEOCHODRO MATOSE 2X >, 25 – 50 th. Chodroide metaplasia synovial membr. bone forming. corpus liberum Nyeri dan siku bengkak, Blockade fleksi / ekstensi. Diagnosis juelas biopsi Operatif. Fisopterapi ssd. operasi
27
SUBLUKSASI CAPUT RADII.
Anak usia 8 th. Akibat bergantung tangan / ditarik ortu shg. caput radii subluksasi dari lig. anulare radii. Nyeri lateral siku, sering dan perg.tangan. Siku ditahan posisi fleksi 90 Ekstensi terbatas -20 dgn. ‘rubber’ end feel. Reposisi segera : Posisi fleksi 90 didorong kearah siku sambil pronasi – supinasi. MYOSITIS OSCIFICANS Terjadi penulangan, selalu pada m. brachialis kelanjutan trauma. Bisa bersama paralyse lengan. Ssd.trauma, nyeri 1/3 tengah lengan atas bag.depan. bbrp.minggu/bulan kaku baik fleksi/ekstensi. Isometris fleksi sering lemah dan nyeri. ‘X’ ray positif. Hilang dengan sendirinya selama 2 tahun. Terapi yang efektif belum diketahui.
28
KEPUSTAKAAN Dvorak, J and Dvorak, V, Medical checklists Manual Medicine, Gerg Thieme Verlag Stuttgart, New York, 1991. Goodman, c.c. and Boissonault, W.G., Pathology, implication for the hpysical therapist, WB Saunders Co, Philadelphia, 1998. Kapanji, IA. Physiology of joint Vol I Upper extremity, Churchill Livingstone, Eidinburgh, 1986. Magee DJ, Orthopaedic physical assessment, WB Saunders and co, 2000. Mink, AJF, Extremiteiten, Bohn, Scheltema-Holkema, Utrecht, 1999.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.