Hubungan Kognisi dengan Bidang Lain Cognitive Psyhcology yang ditulis oleh Neisser (1967) menjelaskan gagasan-gagasan tersebut dalam satu sumber. Buku-buku.

Presentasi berjudul: "Hubungan Kognisi dengan Bidang Lain Cognitive Psyhcology yang ditulis oleh Neisser (1967) menjelaskan gagasan-gagasan tersebut dalam satu sumber. Buku-buku."— Transcript presentasi:

1 Hubungan Kognisi dengan Bidang Lain Cognitive Psyhcology yang ditulis oleh Neisser (1967) menjelaskan gagasan-gagasan tersebut dalam satu sumber. Buku-buku kognisi yang lain juga mengikuti langkah Neisser. Psikologi kognitif saat ini telah menarik minat banyak psikolog. KOGNISI SEPANJANG MASA KEHIDUPAN

2 Hampir semua psikolog yang mempelajari mengenai persepsi, atensi, belajar, memori, bahasa, penalaran, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan membuat mereka menjadi psikolog kognitif meskipun metodologi dan teori yang dipakai sangat beragam. Sebagai tambahan, disiplin ilmu yang lain seperti psikologi pendidikan (Gagne, 1985; Mayer, 1987) dan psikologi sosial (Devine, Hamilton, & Ostrom, 1994) juga telah banyak dipengaruhi oleh pendekatan kognitif.

3  Jurnal kognitif  Jurnal perilaku  Jurnal ilmu syaraf  Jurnal psikoanalisis FIGUR : Jumlah total kutipan per tahun pada artikel yang dipublikasikan dalam jurnal kognitif, perilaku, psikoanalisis, dan neurosains

4 Psikologi kognitif juga semakin berpengaruh terhadap psikologi terapan (Hoffman & Deffenbacher, 1992). Banyak penelitian yang didanai mengacu pada proyek terapan dan banyak lulusan doktoral yang mengambil psikologi terapan. Pengaruh teori kognitif yang semakin besar ini juga merupakan bukti akan pentingnya pembuatan jurnal seperti Applied Cognition dan Journal of Experiment Psychology: Applied.

5 Banyak aplikasil misalnya memfasilitasi pembelajaran perseptual, memprediksi tingkat kecelakaan pengemudi, meningkatkan ingatan saksi mata, menggunakan strategi memori, mengenali bahasa dalam iklan, meningkatkan tingkat keterbacaan teks, dan menggunakan strategi pemecahan masalah.

6 Ilmu kognisi (cognitive science) merupakan kajian mengenai inteligensi manusia, program komputer, dan teori abstrak dengan penekanan pada perilaku cerdas seperti perhitungan (Simon & Kaplan, 1989). Ada keinginan untuk menggabungkan pemikiran-pemikiran tersebut yang dibangun oleh kajian mengenai psikologi, linguistik, antropologi, filsafat, kecerdasan buatan, dan neurosains (Hunt, 1989). Bidang penting yang berkembang adalah neurosains kognitif (cognitive neurosience) yang meneliti mengenai proses-proses kognitif yang terjadi di otak.

7 Lobus frontal (perencanaan pergerakan, aspek memori, hambatan terhadap perilaku yang tidak sesuai) Lobus parietal (Penginderaan tubuh) Lobus oksipital (penglihatan) Lobus temporal (mendengar, melanjutkan proses visual) Figur : menunjukkan empat lobus korteks cerebal dengan fungsi utamanya (Kalat, 2004).