Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Konsep medis stroke iskemik

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Konsep medis stroke iskemik"— Transcript presentasi:

1 Konsep medis stroke iskemik
Kelompok 1 AGUS DAMAI DORYANTI MAGDALENA MAYA RISKY RANIATI TUMIUR VERONIKA

2 PENGERTIAN Stroke Iskemik (penyumbatan pembuluh darah) adalah stroke yang terjadi apabila salah satu cabang dari pembuluh darah otak mengalami penyumbatan, sehingga bagian otak yang seharusnya mendapat suplai darah dari cabang pembuluh darah tersebut, akan mati karena tidak mendapatkan suplai oksigen dan aliran darah sebagaimana seharusnya

3

4 Etiologi 1. Trombosis cerebral Atherosklerosis/arterioskerosis Hypercoagulasi pada polysitemia 2. Emboli 3. Hypoksia Umum 4. Hypoksia setempat

5

6 Faktor Risiko a. Hipertensi b. Penyakit kardiovaskuler: arteria koronaria, gagal jantung kongestif, fibrilasi atrium, penyakit jantung kongestif) c. Kolesterol tinggi d. Obesitas e. Peningkatan hematokrit ( resiko infark serebral) f. Diabetes Melitus ( berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi) g. Kontrasepasi oral( khususnya dengan disertai hipertensi, merkok, dan kadar estrogen tinggi) h. Penyalahgunaan obat ( kokain) i. Konsumsi alkohol

7 No Defisit neurologi Manifestasi 1. Defisit lapang penglihatan a.    Tidak menyadari orang atau objek, mengabaikan salah satu sisi tubuh,  kesulitan menilai jarak b.    Kesulitan melihat pada malam hari, tidak menyadari objek atau batas objek. b.    Penglihatan ganda 2. Defisit Motorik a.    Kelemahan wajah, lengan, dan kaki pada b.   sisi yang sama. a.    Paralisis wajah, lengan, dan kaki pada sisi yang sama. b.   Berjalan tidak mantap, tidak mampu menyatukan kaki. c.    Kesulitan dalam membentuk kata d.   Kesulitan dalam menelan. 3. Defisit sensori : Parastesia a.       Kesemutan 4. Defisit verbal a.    Tidak mampu membentuk kata yang dapat dipahami b.   Tidak mampu memahami kata yang dibicarakan, mampu berbicara tapi tidak masuk akal c.    Kombinasi afasia reseptif dan ekspresif 5. Defisit kognitif a.    Kehilangan memori jangka pendek dan panjang, penurunan lapang perhatian, tidak mampu berkonsentrasi, dan perubahan penilaian. 6. Defisit Emosional a.    Kehilangan kontrol diri, labilitas emosional, depresi, menarik diri, takut, bermusuhan, dan perasaan isolasi.

8 PATHWAY

9 LAPORAN KASUS I. PENGKAJIAN A. Identitas Pasien Initial Pasien : Ny. N
Pekerjaan                  : Guru Umur                        : 50 tahun Agama                      : Islam Jenis Kelamin           : Perempuan Pendidikan               : Sarjana Pendidikan Suku/Bangsa            : Jawa/Indonesia Status Perkawinan   : Kawin Tanggal Pengkajian : 2 April 2014 Alamat                      : Medan Cara Masuk              : Pasien masuk melalui IGD RS LP Ruang                       :  ICU No. RM                     :

10 Pengkajian Primer a. Airways Tidak ada sumbatan pada jalan napas yang berupa sekret / darah. b. Breathing Nafas spontan, RR: 28 x/menit, irama nafas reguler, suara nafas vaskuler. c. Circulation Tekanan darah: 186/106 mmHg, HR: 120, suhu: 37,3o C, SPO2: 100%, urine keluar 400ml/7jam. d. Disability Tingkat kesadaran : apatis (E4 M5 V3 = 12) e. Eksposure Keadaan tubuh baik, tidak terdapat jejas atau luka pada tubuh pasien.

11 Pengkajian Sekunder 1. Keluhan Utama Menurut keluarga, pasien tidak mau makan, tidak bisa bicara. 2. Riwayat Keperawatan Sekarang Pasien masuk ruang ICU rujukan dari IGD pada tanggal 2 April 2014 jam 14:30 WIB dengan keluhan badan tiba-tiba lemas, tidak bisa bicara, tidak mau makan, tangan kanan tidak bisa digerakkan dan mengalami penurunan kesadaran nilai GCS: E4V3M5. diketahui TD: 186/106 mmHg, nadi: 120 x/menit, suhu: 37,3o C, RR: 28 x/menit. 3. Riwayat Keperawatan Dahulu Pasien sebelumnya belum pernah dirawat di RS dan belum pernah sakit seperti ini sebelumnya. Pasien memiliki riwayat hipertensi sudah sekitar 3 tahun. 4. Riwayat Kesehatan Keluarga Dalam keluarga pasien terdapat anggota keluarga yang memiliki penyakit menurun hipertensi dari ibu pasien.

12 Pengkajian Fisik . a. Sistem Pernafasan Bentuk dada simetris, pernafasan vesikuler, nafas spontan, irama nafas reguler, frekuensi nafas 28 x/menit b. Sistem Kardiovaskuler Tekanan Darah : 186/106 mmHg Nadi : 120 x/menit, c. Sistem Persyarafan Kesadaran apatis, nilai GCS : E4V3M5 Saraf assesoris mengalami gangguan pada pergerakan. d. Sistem Penginderaan Penglihatan : normal Penciuman : tidak ada polip, bentuk simetris Pendengaran : normal

13 e. Sistem Perkemihan Terpasang kateter, produksi urine 400 ml/7 jam, warna kuning, bau khas. f. Sistem Pencernaan Bibir kering, pasien mengalami gangguan menelan, pada perut tidak ada masa, bissing usus 16 x/menit. g. Sistem Muskulosekeletal Sistem gerak melemah dan menurun, tangan kiri dan kedua kaki bisa digerakkan sedangkan tangan kanan tidak bisa digerakkan,kekuatan otot 4/5. h. Sistem Integumen Turgor kulit bagus, lembab. i. Sistem Reproduksi Pasien seorang perempuan sudah menikah dan memiliki 3 orang anak. j. Sistem Endokrin Tidak mengalami alergi terhapap obat – obatan.

14 Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium, Tanggal 2 April 2014, 18:54 WIB

15 Therapy Infus RL 20 tpm 1. Injeksi Plasminex 4 x 1gr/IV
  Brainact 3 x 250mg/IV   Neurotam 12gr/IV (selama 3 hari)   Ranitidine 2 x 50mg/IV   Ceftriaxone 2 x 1gr/IV 2.      Oral Amlodipin 1 x 10mg  Captopril 3 x 25mg

16 ANALISA DATA No Symptom Etiologi Problem 1 DS :
·     Menurut keterangan keluarga, pasien tidak mampu menelan. DO : ·     Pasien tidak dapat menelan ·     Pasien tidak mau makan ·     Pasien sulit minum ·     Makan dengan bubur tim habis 3 sendok  Proses menelan tidak efektif Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 2 ·    Menurut keterangan keluarga pasien tidak dapat berbicara ·    Pasien tidak dapat berbicara ·    Pasien tampak bingung Kerusakan neuromuskular Gangguan komunikasi verbal 3 ·    Menurut keterangan keluarga, pasien tidak mampu melakukan aktivitas ·    Menurut keterangan keluarga tangan kanan pasien tidak dapat digerakkan ·   Pasien tampak lemah ·   TD: 186/106 mmHg Nadi: 120 x/menit Suhu: 37,3o C RR: 28 x/menit ·  Aktivitas pasien dibantu oleh keluarga atau perawat ·  Tangan kiri dan kedua kaki bisa digerakkan. ·   Terpasang infus RL 20 tpm ·   Terpasang Cateter Kelemahan anggota ger Gangguan mobilitas fisik ak 4 TD: 186/106 mmHg Keluarga mengatakan tiba-tiba lemah Gangguan perfusi jaringan otak Aliran darah sekunder akibat hipertensi

17 DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan proses menelan tidak efektif 2. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan neuromuskular 3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan anggota gerak. 4. Gangguan perfusi jaringan otak berhubungan dengan Aliran darah sekunder akibat hipertensi

18 Tujuan dan Kriteria Hasil
No DX Rencana Tujuan dan Kriteria Hasil Tindakan 1 Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama 3x24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi dengan kriteria hasil: ·    Pasien mampu menelan ·    Makanan masuk dalam tubuh pasien ·    Makan habis 1 porsi 1.      Kaji status nutrisi pasien 2.      Berikan  pasien makan sedikit demi sedikit tapi sering 3.      Latih pasien untuk menelan dengan air putih 4.      Kolaborasi pemberian terapi obat dengan dokter 5.      Kolaborasi dengan tim medis untuk pemasangan NGT 6.      Kolaborasi dengan ahli gizi dalam jenis diit pasien 2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan komunikasi verbal pasien kembali normal, dengan kriteria hasil : ·    pasien dapat berbicara ·    pasien mampu berkomunikasi 1.   Kaji kemampuan pasien dalam berkomunikasi 2.   Dengarkan tiap kata yang diucapan pasien dengan penuh perhatian 3.   Gunakan kata-kata sederhana atau alat tulis dalam berkomunikasi dengan pasien 4.   Bantu pasien mengungkapkan ucapnnya dengan tulisan 5.   Libatkan keluarga untuk membantu memahami informasi dari pasien 6.   Kolaborasi pemberian obat dengan dokter 7.   Kolaborasi dengan fisioterapi (komunikasi) 3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pasien tidak mengalami gangguan mobilitas fisik dengan kriteria hasil: ·    Pasien mampu melakukan aktivitas mandiri ·    Pasien mampu mempertahankan /meningkatkan kemampuan otot 1.   Kaji kemampuan secara fungsional 2.   Monitor tanda vital 3.   Ubah posisi minimal tiap 2 jam 4.   Ajarkan pasien untuk latihan rentang gerak aktif pada ekstermitas yang sehat 5.   Beri topang ekstermitas pasien dengan bantal untuk mencegah pembengkakan 6.   Bantu melatih pasien untuk melakukan latihan sendi yang disarankan 7.   Libatkan keluarga untuk membantu pasien latihan gerak 8.   Kolaborasi pemberian obat dengan dokter 4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam diharapkan perfusi jaringan serebral klien dapat adekuat dengan kriteria hasil : ·         Kesadaran membaik ·         Tekanan darah menurun  1.      Monitor status neurologi 2.      Pantau tanda-tanda vital tiap jam 3.      Evaluasi pupil, refleks terhadap cahaya 4.      Posisikan kepala lebih tinggi 30-45⁰

19


Download ppt "Konsep medis stroke iskemik"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google