Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHadian Halim Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Lesson 1 for July 4, 2015
2
Allah menciptakan manusia Dia memberikan kebebasan berkehendak Manusia jatuh dalam dosa Allah adalah misionaris pertama Kita juga adalah misionaris
3
“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” (Kejadian 1:27) Manusia bukanlah hasil dari suatu kebetulan. Kehidupan bukanlah tanpa tujuan. Allah menyatakan asal-usul serta nasib kita; alasan mengapa kita ada dan bagaimana kita harus hidup. 1.Kita adalah mahkota Penciptaan. Segala sesuatu diciptakan sebelum mereka dibuat bagi kita. 2.Allah menciptakan manusia dengan cara yang berbeda dari akhir Penciptaan: “Baiklah Kita menjadikan...” 3.Kita diciptakan menurut gambar Allah, menurut rupa dan moral-Nya. 4.Kita diberi kuasa atas seluruh ciptaan untuk memeliharanya sebagai penatalayan Allah.
4
“Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.’” (Kejadian2:16-17) Allah menciptakan kita untuk bebas memilih: untuk mengasihi atau tidak mengasihi, mematuhi atau tidak mematuhi. Jika kita hanya bisa mengasihi dan mematuhi, akankah kita benar-benar bebas? “Tuhan menghendaki dari semua makhluk ciptaan-Nya pelayanan kasih—pelayanan yang timbul dari rasa penghargaan akan tabiat-Nya. Ia tidak menyukai suatu penurutan yang terpaksa; dan kepada semua Ia telah memberikan kebebasan untuk memilih, agar mereka dapat memberikan pelayanan yang bersifat sukarela. ” E.G.W. (Patriarchs and Prophets, cp. 1, pg. 12)
5
Adam dan Hawa bebas untuk memilih, dan mereka memilih untuk tidak menaati perintah Allah, “Janganlah kau makan.” Mereka kehilangan kebebasan mereka ketika mereka berdosa. Dosa mengubah sifat kita sehingga kita tidak bisa berhenti berbuat dosa oleh diri kita sendiri. Keinginan daging. Keinginan mata. Keangkuhan hidup. Memilih untuk taat setiap hari adalah mungkin bila melalui bantuan Ilahi. Kita dipanggil untuk membuat pilihan yang tepat setiap hari tentang beberapa hal dari dosa. Lihat 1 Yohanes 2:16:
6
“Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?’” (Kejadian 3:9) Mereka mencoba untuk memecahkan masalah mereka dengan daun ara. Mereka memilih untuk menghindari kehadiran Allah ketika mereka merasakannya. Allah mengambil inisiatif. Ia menjadi misionaris pertama. Dia memanggil mereka dan menjelaskan rencana yang Ia buat untuk menyelamatkan mereka (Kejadian 3:15). Ia memberikan Anak- Nya, sehingga kita bisa memiliki hidup yang kekal (Yohanes 3: 14- 16). “TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” (Yesaya 53: 6; 2 Korintus 5:21).
7
“Kristus mungkin, karena kesalahan kita, telah menjauh dari kita. Tapi daripada menjauh dari kita, Dia datang dan tinggal di antara kita, dipenuhi oleh segala kesempurnaan Keallahan, menjadi satu dengan kita, supaya melalui kasih karunia-Nya kita dapat mencapai kesempurnaan. Melalui kematian yang hina dan penderitaan Dia membayar tebusan manusia. Kasih pengorbanan diri seperti apakah ini! Dari kemuliaan yang tertinggi Dia datang, Keilahian-Nya dibungkus dengan kemanusiaan, turun secara bertahap menuju penghinaan yang paling dalam. Tidak ada garis yang dapat mengukur kedalaman kasih ini.” E.G.W. (The Upward Look, June 26)
8
“Kamu adalah garam dunia… Kamu adalah terang dunia.” (Matius 5:13-14) Allah memberikan “tongkat” – inisiatif misionarisNya – kepada kita: “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” (Yohanes 20:21). Yesus menggunakan dua kiasan untuk menjelaskan bagaimana Dia ingin agar kita melakukan misi kita: Garam dunia. Setiap orang Kristen harus berbaur dengan dunia dan “mempengaruhi” orang lain dengan teladanNya. Terang dunia. Setiap orang Kristen harus menerangi dunia yang gelap rohani ini. Kita harus mengajarkan rencana Keselamatan kepada orang lain.
9
“Kamu inilah garam dunia,’ kata Kristus. Janganlah menarik diri dari dunia ini dengan maksud untuk meluputkan diri dari aniaya. Kamu harus tinggal di antara manusia, agar kesenangan kasih Ilahi menjadi seperti garam untuk mencegah dunia ini dari kemerosotan. Hati yang menyambut pengaruh Roh Suci adalah saluran yang melalui itu berkat Tuhan mengalir. Jika mereka yang melayani Allah dikeluarkan dari dunia dan Roh-Nya ditarik dari antara manusia, maka dunia ini akan tinggal sunyi-senyap dan rusak, sebagai hasil dari kekuasaan setan. Walau pun orang jahat tidak mengetahuinya, mereka berhutang budi atas berkat-berkat dalam kehidupan ini yang ada sampai saat ini, di dalam dunia ini, karena adanya umat Tuhan yang mereka hinakan dan tindas.” E.G.W. (The Desire of Ages, cp. 31, pg. 272)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.