Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGIAN II

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGIAN II"— Transcript presentasi:

1 DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGIAN II

2 Pendahuluan (1) Tujuan :
Menjelaskan kontribusi ekonomi pariwisata, ditingkat lokal, nasional & internasional Menghitung dampak ekonomi (positif & negatif) dari pariwisata Implementasi strategi dalam mengukur dampak ekonomi

3 Pendahuluan (2) Tourists expenditure (TE) : invisible export
international vs domestic Penghitungan TE di tingkat lokal lebih mudah Estimasi tepat TE  survei khusus Analisis dampak ekonomi  PENTING dlm strategi pembangunan & perencanaan pariwisata

4 Pendahuluan (3) Pariwisata sangat berperan dalam pertumbuhan sektor jasa Neglected in the economic textbooks Pariwisata  “elemen penting dari ekonomi jasa” Signifikansi ekonomi  tingkat aktivitas pariwisata, tipe & “nature”  neg. berkembang vs negara maju devisa vs BOP

5 Tourist Generating / Receiving Countries (1)
See tabel korelasi yang erat antara top tourist generating countries dan top tourist expenditure recipients signifikansi ekonomi pariwisata  ketergantungan pada penerimaan pariwisata relatif terhadap penerimaan total ekspor dan GNP

6 Tourist Generating / Receiving Countries (1)

7 Balance of Payment & Tourism (1)
Main benefit int’l tourism  Earning foreign currencies developing vs developed countries ie : France & UK (1960s) BOP atau Neraca pembayaran  ikhtisar yang meringkas transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu ttt Transaksi dalam BOP  Debet (-) & Kredit (+)

8 Balance of Payment and Tourism (2)

9 Balance of Payment and Tourism (3)

10 Balance of Payment and Tourism (4) Table 7
Balance of Payment and Tourism (4) Table 7.3 Travel balance per country, 2001 (millions of U.S. dollars) *

11 Balance of Payment and Tourism (5) Tabel Cont..

12 The Real Tourism External Account (1)
Table 7.4 Tourism external account according to Baretje and Defert

13 The Real Tourism External Account (2)
3 Efek pariwisata terhadap neraca pembayaran (Airey, 1978) Efek primer  merujuk kepada penerimaan pariwisata dari luar negeri dan pembayaran dari penduduk LN. Efek sekunder  efek pada neraca pembayaran dari pengeluaran langsung wisatawan. Efek sekunder langsung, tak langsung dan induced Efek tersier  aliran mata uang yang tidak dimulai dari pengeluaran wisatawan (pembayaran keperluan wisatawan, stimulus ekspor dari produk LN, dll).

14 The Real Tourism External Account (3)
Table 7.5 A model of a real tourism external account

15 The Generation of Economic Impact by Tourist Spending
All purcases  injection of demand into the host economy Full assessment of economic impact: 1) indirect & induced effect 2) leakages of expenditure out of the local economy 3) displacement & opportunity cost

16 Direct, indirect & Induced Economics Effect
Dampak langsung : nilai dari pengeluaran wisatawan dikurangi nilai impor untuk penyediaan produk & jasa pada “front-line” bisnis Dampak tak langsung : aktivitas ekonomi lokal dari pembelanjaan unit usaha penerima dampak langsung Dampak induced : aktivitas ekonomi lokal lanjutan dari tambahan pendapatan lokal (dampak lanjutan dr direct dan indirect)

17 Dampak Ekonomi Negatif
Opportunity Cost dari penggunaan sumberdaya yang langka dalam pembangunan pariwisata, co: migrasi TK Displacement Effect : Ketika pembangunan pariwisata mensubstitusi satu bagian pengeluaran & aktivitas ekonomi lainnya

18 Pengukuran Dampak Ekonomi
tidak sekedar menghitung tingkat pengeluaran wisatawan perbedaan aspek ekonomi yang disebabkan oleh pengeluaran wisatawan -- perbedaan metodologi dampak ekonomi dengan pengeluaran wisatawan  Multiplier Analysis dampak ekonomi dengan pembangunan pariwisata  Project appraisal technic, ie : BCA

19 Pengukuran Dampak Ekonomi dari Pengeluaran Wisatawan
WTO  statistik pariwisata tahunan, tidak ada data leakages & “knock on” effect Pada tingkat sub nasional ketersediaan data pengeluaran wisatawan sangat jarang  Co: UK melakukan IPS & UKTS nilai pengganda (multiplier) yang tepat harus dihitung

20 Konsep Multiplier didasarkan pada kenyataan bahwa pada tingkat ekonomi lokal penjualan dari suatu perusahaan membutuhkan pembelian dari perusahaan lainnya perubahan pada permintaan akhir pada satu sektor tidak hanya mempengaruhi industri penghasil tetapi juga sektor lain yang menyediakan barang & jasa bagi industri tsb perusahaan ditingkat lokal saling bergantung, maka perubahan dalam pengeluraan wisatawan akan membawa perubahan tingkat ekonomi pada produksi, rumah tangga, kesempatan kerja & penerimaan pemerintah & aliran devisa Terminologi multiplier menunjukkan rasio dari dua perubahan yaitu perubahan pada variabel kunci (seperti pendapatan, kesempatan kerja & penerimaan pemerintah) akibat perubahan pengeluaran wisatawan.

21 Konsep Multiplier Gambar Proses Multiplier (Cooper et al, 1993)
Pengeluaran wisatawan Impor Pendapatan RT Transaksi Bisnis Lokal Pemerintah Pengeluaran Sekunder

22 Tipe-Tipe Multiplier Transaction (or sales) multiplier : mengukur sejumlah tambahan penerimaan unit usaha (bisnis) yang diciptakan ekonomi sebagai akibat peningkatan pengeluaran wisatawan Output multiplier : mengukur sejumlah tambahan output yang dihasilkan dari peningkatan pengeluaran wisatawan. Income multiplier : mengukur tambahan pendapatan (gaji, upah, sewa, bunga, dan profit) dalam perekonomian sebagai hasil dari peningkatan pengeluaran wisatawan. Employment Multiplier : pengukuran pada keseluruhan kesempatan kerja yang tercipta akibat tambahan pengeluaran wisatawan Government revenue multiplier : mengukur dampak penerimaan pemerintah dari semua sumber yang terkait dengan peningkatan pengeluaran wisatawan

23 Tourism Income Multiplier (TIM) (1)
1. Orthodox Income Multiplier (“Ratio” Multiplier) Tipe I  (pendapatan langsung + tak langsung) / pendapatan langsung Tipe II  (pendapatan langsung + tak langsung + induced) / pendapatan langsung 2. Unortodox Income Multiplier Tipe I  ((pendapatan langsung + tak langsung) / perubahan permintaan akhir (tambahan pengeluaran) Tipe II  (pendapatan langsung + tak langsung + induced) / perubahan permintaan akhir (tambahan unit pengeluaran)

24 Tourism Income Multiplier (TIM) (2)

25 Tourism Income Multiplier (TIM) (3)

26 Multipier Keynesian Multiplier..? Ratio Multiplier..?
Output Multiplier…?

27 Pendekatan Metodologi
Terdapat 4 teknik utama yang telah dibangun dalam mengukur nilai multiplier pariwisata Base Theory Keynesian Multiplier Ad hoc Input-Output

28 Base Theory Model (1) Asumsi : hubungan stabil antara setiap sektor ekspor & sektor lokal Co: Teknik yang dikembangkan R.R Nathan & Associates (1966) menghitung dampak kesempatan kerja jangka pendek yang tercipta akibat pengeluaran wisatawan Model ini dianggap sangat sederhana untuk keakuratan dalam menghitung mupltiplier pariwisata

29 Base Theory Model (2) Er : total employment lokal Erc : employment lokal yang melayani permintaan konsumen lokal Erx2 : perubahan langsung dalam employment yang diciptakan oleh perubahan pengeluaran wisatawan model multiplier dengan aktivitas investasi (jk.panjang) i2 : estimasi parameter statistik ( 1> r >0) yang terkait dengan perubahan investasi terhadap aktivitas pariwisata.

30 Keynesian Multiplier (1)
K = Multiplier pendapatan MPC = Marginal Propensity to consume MPS = Marginal Propensity to save Additional Leakages  pajak pendapatan & impor MTR = Marginal Tax Rate MPM = Marginal Propensity to Import

31 Keynesian Multiplier (2)
L = the immediate leakage attributable to tourist spending not entering the economy

32 Keynesian Multiplier (3)
Jika diketahui : MPS = 20%, MTR = 30 %, MPM = 1/3, berapa nilai multiplier ? Jika terdapat kebocoran 40 % maka berapa besar nilai multiplier ?

33 Ad Hoc Model (1) Mirip pendekatan keynesian
cocok untuk analisis regional Model Ad Hoc A = Proporsi tambahan pengeluaran wisatawan yang merupakan sisa ekonomi dari kebocoran putaran pertama, dimana A = 1-L B = Propensity konsumsi masyarakat lokal terhadap perekonomian lokal C = Proporsi pengeluaran masyarakat lokal yg terjadi sebagai pendapatan pada perekonomian lokal

34 Ad Hoc Model (2) Model lebih lanjut dibangun oleh Archer & Owen (1971)
j = kategori wisatawan, j = 1 hingga n I = tipe unit bisnis, i = j = 1 hingga n Qj = proporsi pengeluaran wisatawan yang dibelanjakan oleh turis ke j Kji = proporsi pengeluaran wisatawan ke j pada unit bisnis ke i Vi = pendapatan langsung & tak langsung yang dihasilkan dari pengeluaran unit bisnis ke i Xi = proporsi pengeluaran total dari penduduk suatu wilayah pada unit bisnis ke i Zi = proporsi dari Xi yang terjadi di dalam area C = MPC

35 Analisis Input Output IO menyediakan pendekatan keseimbangan umum untuk mengukur dampak ekonomi lebih dibandingkan pendekatan keseimbangan parsial IO sangat sering digunakan untuk mengestimasi penciptaan pendapatan dan kesempatan kerja. Metode ini disebut paling baik

36 Table 7.8 A basic input–output table


Download ppt "DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGIAN II"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google