Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

STRES ADAPTASI DAN MEKANISME PERTAHANAN DIRI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "STRES ADAPTASI DAN MEKANISME PERTAHANAN DIRI"— Transcript presentasi:

1 STRES ADAPTASI DAN MEKANISME PERTAHANAN DIRI

2 STRES & ADAPTASI Modernisasi & kemajuan teknologi membawa perubahan dlm cara berpikir & pola hidup masyarakat. konsekuensinya : - perubahan kesehatan fisik - perubahan kesehatan jiwa Tidak semua orang mampu menyesuaikan diri thd perubahan tsb, akibatnya akan menimbulkan ketegangan yg dpt menjadi faktor pencetus, penyebab atau akibat dr suatu penyakit.

3 STRES & ADAPTASI Stres timbul akibat : Perubahan nilai budaya
Perubahan sistem kemasyarakatan Pekerjaan Ketegangan antara idealisme & realita Adaptasi adl suatu bentuk respon yg sehat thd stres. Roy (1976), respon adaptif sbg suatu tingkah laku yg memelihara integritas individu. Ketika tingkah laku mengganggu integritas individu, hal ini dianggap MALADAPTIF.

4 BEBERAPA DEFENISI STRES
STRES adl respon tubuh yg sifatnya non-spesifik thd setiap tuntutan beban atasnya STRES adl gangguan pada tubuh & pikiran yg disebabkan oleh perubahan & tuntutan kehidupan STRES adl kondisi dinamik dimana seseorang dikonfrontasikan dgn suatu peluang, kendala atau tuntutan yg dikaitkan dgn apa yg sangat diinginkan & yg hasilnya dipersepsikan sbg tiadk pasti & penting STRES adl suatu kondisi yg disebabkan oleh transaksi antara individu dgn lingkungan yg menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan yg berasal dr situasi & sumber daya biologis, psikologis & sosial dr seseorang

5 3 KONSEP TENTANG STRES STRES SBG RESPON BIOLOGIS
Hans Seyle (1936) merumuskan stres sbg General Adaptation Syndrome (GAS) atau sindrom penyesuaian umum. apabila faktor penyebab stres tdk dpt diatasi & terlalu besar maka reaksi tubuh adl GAS mulai bekerja utk melindungi individu agar bertahan hidup. GAS mrpk reaksi fisiologis akibat rangsangan fisik & psikososial. Bila individu terancam oleh stres, isyaratnya akan dikirim ke otak & otak mengirim informasi ke hipotalamus shg sistem saraf otonom & endokrin terstimulasi. Akibatnya terjadi perubahan fisiologis berupa gejala sistem saraf otonom & sistem endokrin.

6 Tahap reaksi waspada individu mengadakan reaksi pertahanan terekspos thd stresor. Tanda fisik yg muncul adl curah jantung meningkat, peredaran darah cepat, darah di perifer & gastrointestinal mengalir ke kepala & ekstremitas. Tahap melawan individu mencoba berbagai mekanisme penanggulangan psikologis & pemecahan masalah serta mengatur strategi utk mengatasi stresor. Tubuh berusaha menyeimbangkan proses fisiologis yg terpengaruh selama tahap waspada utk sedapat mgkn menjadi normal kembali & pada waktu yg sama pula tubuh mencoba mengatasi faktor penyebab stres.

7 Tahap kelelahan tahap ini terjadi jika terjadi perpanjangan tahap awal stres pada tubuh individu telah terbiasa. Akan timbul gejala penyesuaian diri thd lingkungan, spt sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri koroner, dll. bila tubuh terekspos stresor yg sama dlm waktu yg sangat lama scr terus menerus, maka tubuh yg semula telah biasa menyesuaikan diri akan kehabisan energi utk beradaptasi.

8 STRES SEBAGAI SUATU PERISTIWA LINGKUNGAN
Pada konsep ini stres mrpk sesuatu atau peristiwa yg memicu respon fisiologis & psikologis yg adaptif pada individu. Peristiwa ini adl salah satu yg menimbulkan perubahan dlm pola hidup individu yg memerlukan penyesuaian gaya hidup, & menguras kemampuan seseorang. Perubahan tsb bisa berakibat positif atau negatif. Holmes & Rahe (1967) mengembangkan suatu metode dlm melihat hubungan antara perubahan hidup dgn penyakit, yg disebut Social Readjustment Rating. Angka tertinggi pada skala ini menunjukkan semakin rentannya individu thd penyakit fisik atau psikologis.

9 STRES SEBAGAI SUATU PERISTIWA LINGKUNGAN
Kelemahan dr skala penilaian ini : Tidak mempertimbangkan persepsi individu thd peristiwa Tidak mempertimbangkan strategi penanggulangan dari individu & tersedianya sistem pendukung disaat terjadinya perubahan dlm kehidupan

10 STRES SEBAGAI TRANSAKSI ANTARA INDIVIDU & LINGKUNGAN
Dalam hal ini defenisi stres menekankan pada hubungan antara individu & lingkungan. Interaksi antara manusia dgn lingkungan yg saling mempengaruhi disebut sbg HUBUNGAN TRANSAKSIONAL. Individu akan memberikan reaksi stres yg berbeda pada stresor yg sama, mis : individu yg terjebak macet, shg terlambat. - ada yg akan melihat jam terus menerus - ada yg tetap santai mendengarkan musik

11 PERISTIWA PENCETUS STRES
peristiwa yg mencetuskan stres yaitu timbulnya suatu rangsangan dari lingkungan eksternal & internal yg dirasakan oleh individu melalui sikap tertentu. hal yg menentukan apakah suatu hubungan dgn seseorang atau lingkungan menyebabkan stres bergantung pada penilaian kognitif (COGNITIVE APPRAISAL) individu ttg situasi. COGNITIVE APPRAISAL adl suatu evaluasi individu thd kepentingan pribadinya pada peristiwa atau kejadian. Suatu peristiwa menimbulkan respon pada individu, respon tsb dipengaruhi oleh persepsi individu thd peristiwa tsb.

12 Penilaian kognitif terdiri atas :
Penilaian primer ada 3 bentuk penilaian primer/utama : tidak relevan (menyimpang), penerimaan scr positif, & menilai sbg hal yg menimbulkan stres. tidak relevan : hasilnya tdk memberi arti bagi individu penerimaan scr positif : salah satu dirasa sbg penyebab kesenangan pada individu penilaian stres : kerugian/kehilangan, ancaman & tantangan

13 Penilaian sekunder adl penilaian thd keahlian, sumber penghasilan & ilmu pengetahuan yg dimiliki utk menghadapi situasi tertentu Interaksi antara penilaian primer ttg peristiwa yg terjadi & penilaian sekunder ttg strategi pertahanan diri yg tersedia menentukan kualitas individu dlm merespon penyesuaian thd stres.

14 FAKTOR PREDISPOSISI STRES
Faktor predisposisi sgt berperan dlm menentukan apakah suatu respon adaptif atau maladaptif. GENETIK Keadaan kehidupan seseorang yg diperoleh dari keturunan PENGALAMAN MASA LALU kejadian yg menghasilkan pola pembelajaran yg dpt mempengaruhi respon penyesuaian individu, termasuk pengalaman sebelumnya thd tekanan stres, mempelajari respon stres, & tingkat penyesuaian stres sebelumnya.

15 KONDISI SAAT INI meliputi faktor kerentanan yg mempengaruhi kesiapan fisik, psikologi & sumber-sumber sosial individu utk menghadapi tuntutan penyesuaian diri. contoh : kondisi kesehatan, keuangan, perkembangan kedewasaan, dll.

16 TEORI PSIKOBIOLOGI Sbg upaya homeostasis tubuh selalu melakukan reaksi & adaptasi thd setiap perubahan dlm tubuh atau lingkungan di luar tubuh. Sususan saraf & endokrin mrpk 2 sistem regulasi tubuh yg penting, bekerja scr terpadu & berkesinambungan. Akibat dari malfungsi dan/atau malformasi otak akan timbul berbagai gangguan psikiatri Kelainan abnormalitas pada otak dpt menyebabkan respon neurobiologik yg maladaptif, dimana hal ini dapat terlihat melalui pencitraan otak.

17 Abnormalitas biologis yg mencetuskan stres
Disfungsi serebelum Neurotransmitter Neuroendokrin (gangguan sekresi hormon) Irama sirkadian Genetik Psikoimunologi

18 GEJALA DISFUNGSI SEREBELUM
ATAKSIA DISMETRIA ASINERGIA DISDIADOKHOKINESIA TREMOR INTENSIA FENOMENA REBOUND HIPOTONIA SCANNING SPEECH KETIDAKMAMPUAN DISKRIMINASI BERAT

19 Neurotransmitter KOLINERGIK
- asetilkolin : - meningkatkan derajat depresi, - menurunkan derajat penyakit Alzeimer, korea Huntington, &Parkinson MONOAMIN - norepinefrin : - menurunkan derajat depresi, meningkatkan derajat mania,kecemasan, skizofrenia - dopamin : - menurunkan derajat Parkinson, depresi - meningkatkan derajat mania, skizofrenia - serotonin : - menurunkan derajat depresi - meningkatkan derajat kecemasan - histamin : menurunkan derajat depresi

20 ASAM AMINO - GABA : - menurunkan derajat korea Huntington, gangguan ansietas, skizofrenia & berbagai jenis epilepsi - glisin : derajat keracunan “glicine encephalophaty” - glutamat & aspartat : menurunkan derajat yg berhubungan dgn gerakan motor spastik NEUROPEPTIDA - endorfin & enkefalin : gejala skizofrenia - substansi P : menurunkan derajat korea Huntington - somatostatin : - menurunkan derajat Alzeimer - meningkatkan derajat korea Huntington

21 NEUROENDOKRINOLOGI Dlm bbrp hal tertentu, sistem saraf & sistem endokrin saling mempengaruhi dlm aktivitasnya, sistem ini dikenal sbg NEUROENDOKRIN. Sejak masuknya stimulus sensorik sampai terbentuknya respon motorik, fungsi kognitif akan ikut mempengaruhi apakah gejolak hormon perlu dikendalikan atau tidak. Gangguan sekresi hormon akan berdampak pada timbulnya stres dan gangguan pada tubuh

22 Hormon dlm sistem neuroendokrinologi
ADH gangguan sekresi : polidipsia; gangguan respon nyeri; perubahan pola tidur Oksitosin gangguan sekresi : berperan dlm respon stres oleh rangsangan ACTH Hormon pertumbuhan gangguan sekresi : anoreksia nervosa Hormon perangsang tiroid gangguan sekresi : kadar meningkat : insomnia, cemas, & gangguan emosi

23 ACTH gangguan sekresi : - jika meningkat : gangguan alam perasaan, psikosis - jika menurun : depresi apatis & kelelahan Prolaktin gangguan sekresi : - jika meningkat : depresi kecemasan - jika menurun : gangguan libido Hormon gonadotropin gangguan sekresi : - jika menurun : depresi & anoreksia nervosa - jika testostron meningkat : peningkatan perilaku seksual & agresif MSH gangguan sekresi : jika meningkat : depresi

24 IRAMA SIRKADIAN Irama biologik manusia yg disebut juga sbg irama sirkadian sgt ditentukan oleh simbol genetik & dipengaruhi oleh input dari lingkungan luar. Contoh : siklus tidur & bangun, pengaturan temperatur tubuh, pola kativitas (makan & minum, sekresi hormon), siklus menstruasi, dll Irama sirkadian berperan penting pada psikopatologi karena peningkatan atau penurunan jumlah sekresi hormon akan berpengaruh pada perubahan perilaku tertentu, diantaranya DEPRESI. Dlm keadaan depresi, umumnya akan terjadi gangguan tidur.

25 GENETIK Kebanyakan gangguan psikatrik adl akibat kombinasi anatar genetika dgn lingkungan (Kendler & Silverman, 1991) Penyakit jiwa pada individu juga dipengaruhi oleh keluarganya, dibandingkan dgn individu yg tidak mempunyai riwayat skizofrenia, gangguan bipolar, depresi berat, anoreksia nervosa, gangguan panik, gangguan somatis, antisosial & alkoholisme mrpk penyakit yg mempunyai tendensi indikasi keluarga (Rieder & Kaufmann, 1988)

26 PSIKOIMUNOLOGI Respon biologi thd stres bergantung pada individu. Individu akan mudah terpengaruh utk sakit scr fisik dgn mengikuti besarnya rangsangan stres thd kehidupan. Selama stres terjadi penekanan pertumbuhan & fungsi dari limfosit Peningkatan epinefrin & norepinefrin yg terjadi utk menanggulangi stres juga menurunkan imunitas

27 MODALITAS DIAGNOSTIK MODALITAS DIAGNOSTIK adl macam-macam pemeriksaan diagnostik yg disediakan untuk mendeteksi fungsi otak. Modalitas diagnostik ini sangat diperlukan utk kegiatan diagnosis dini, rujukan dini serta skrining. Selain itu juga membantu tenaga kesehatan dlm mengembangkan kemampuan utk memastikan gejala sedini mungkin

28 BEBERAPA PROSEDUR DIAGNOSTIK :
EEG mengukur aktivitas elektrik otak, mengidentifikasi disritmia, asimetris atau penekanan irama otak. digunakan utk mendiagnosis epilepsi, neoplasma, stroke, penyakit degeneratif & metabolisme Computerized EEG maping mengukur aktivitas otak CT Scan mengukur struktur otak utk mendeteksi lesi, abses, daerah infark atau aneurisma. CT juga mengidentifikasi perbedaan anatomi pasien skizofrenia, gangguan mental organik, gangguan bipolar

29 MRI mengukur anatomi & status biokimia otak. mendeteksi edema otak, iskemia, infeksi, neoplasma, trauma, dll PET mengukur fungsi otak scr spesifik, sep : metabolisme glukose, penggunaan oksigen, aliran darah, dll SPECT sama dgn PET, tapi juga digunakan utk melihat kesan dari aktivitas sirkulasi cairan serebrospinalis

30 TEORI PSIKOSOSIAL 1. TEORI PERKEMBANGAN FREUD Perkembangan kepribadian seseorang dpt mengalami gangguan. Bila gangguan itu menyebabkan seseorang berperilaku seperti pada tahap sebelumnya maka akan terjadi REGRESI. Bila gangguan itu menyebabkan perkembangan terhambat shg utk suatu periode tertentu pola perilaku tidak berubah maka terjadi FIKSASI.

31 FASE PERKEMBANGAN : FASE ORAL (0-1 th)
Memperoleh kepuasan yg bersumber dari mulut, sep : makan atau minum susu. FASE ANAL (1-3 th) Kepuasan pada area anus. Sangat tepat utk mengajarkan toilet training dan disiplin FASE FALIK (3-5 th) Kepuasan pada daerah kelamin. Mulai tertarik pada perbedaan anatomis laki-laki & peremmpuan. Pada masa ini bisa timbul OEDIPUS KOMPLEKS. Konflik bisa selesai jika anak dpt menerima, menyukai & mengagumi saingannya shg menjadi model dr perilakunya

32 PERIODE LATEN (5-12 th) Mengalami perkembangan pesat pada motorik & kognitif. Mencari figur ideal antara orang dewasa berjenis kelamin sama FASE GENITAL (> 12 th) Alat reproduksi sudah berkembang. Rasa cinta pada lawan jenis

33 2. TEORI PERKEMBANGAN ERIKSON
Erikson meneliti pengaruh proses sosial pada perkembangan kepribadian. Ia menggambarkan delapan tahap siklus kehidupan selama individu mengatasi “krisis” perkembangan. Tugas spesifik dgn setiap tahap harus selesai utk resolusi thd krisis & utk terjadinya pertumbuhan emosi. Keberhasilan dari tingkat perkembangan dpt menjadi pendukung bagi ego seseorang, sedangkan kegagalan dpt merugikan Penyelesaian konflik pada masing-masing tahap membuat individu dpt berfungsi efektif di masyarakat.

34 Coping with Stress ? Upaya kognitif dan perilaku untuk mengelola kebutuhan eksternal dan / atau internal yang spesifik yang menuntut penilaian sumber daya yang dimiliki individu (Lazarus & Folkman, 1991). Beberapa usaha langsung untuk mengatasi stress (stuart & Laraia, 2005)

35 3 stages of coping behavior Lazarus & Folkman
1. Primary Appraisal adalah Penilaian awal menilai tingkat ancaman (+) sebagai tantangan / bermanfaat & sebagai kesempatan  kesempurnaan dan pertumbuhan. (-) sebagai ancaman (merugikan)/menurunnya kesehatan, kesejahteraan psikologis. Jika tidak dirasakan sebagai ancaman maka respon koping berhenti pada tahap ini

36 Lazarus & Folkman’s model
Appraisal Stressor Stress Reaction Coping

37 2. Secondary Appraisal adalah menilai sumber daya yang ada untuk mengatasi stressor (misalnya, kesehatan, energi kita, apakah keluarga dan teman-teman membantu, kemampuan untuk menimbulkan tantangan, banyaknya uang atau peralatan), tersedianya pilihan, dan kemungkinan mengendalikan situasi. Jika percaya bahwa tidak memiliki sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah, akan mengartikannya sebagai negatif stres 3. Coping Adalah tahap tindakan untuk mengatasi stressor yang ada

38 Coping Research Lazarus & Folkman (1980s) – problem-focused vs. emotion focused coping Problem-focused: efforts directed at solving or managing the problem. Emotion-focused: manage emotions resulting from stress Coping processes aren’t inherently good or bad New research directions – Future-oriented proactive coping Social aspects of coping Use of religious coping

39 mekanisme koping, (Stuart & Laraia, 2005) :
Fokus pada masalah Adalah mekanisme koping yang berfokus pada tugas dan usaha langsung untuk mengatasi ancaman individu. Misalnya : negosiasi, konfrontasi, advise Kognitif individu berusaha untuk mengontrol masalahnya dan kemudian menetralkannya. Misalnya : perbandingan positif, pengabaian selektif, substitusi reward, mengurangi obyek yang diharapkan Emosi individu berorientasi untuk menurunkan (moderating) distress emosional. Misalnya : mekanisme pertahanan diri : denial, supresi, proyeksi dll

40 MACAM2 MEKANIK PERTAHANAN Ego
REPRESI ialah menekan keinginan, impuls/dorongan, pikiran yang tidak menyenangkan ke alam tidak sadar dengan cara tidak sadar . Contoh : seorang suami yang pernah memukul istrinya, Si suami lupa terhadap apa yang telah ia perbuat terhadap istri.

41 SUPRESI : menekan secara sadar, pikiran, impuls, perasaan yang tidak menyenangkan ke alam tidak sadar. Contoh : Seorang wanita yang gagal pacaran, berusaha melupakan dengan berkenalan dengan orang lain REAKSI FORMASI : tingkah laku berlawanan dengan perasaan yang mendasari. Contoh : Marah pada teman malah dipinjamkan buku yang diperlukan teman tersebut dengan bersikap manis.

42 KOMPENSASI ialah tingkah laku menggantikan kekurangan dengan kelebihannya yang lain.
Kompensasi langsung , contoh : bentuk badan yang lucu dijadikan modal untuk menjadi pelawak Kompensasi tidak langsung, contoh : seorang mahasiswa memiliki kekurangan dalam intelektual, aktif dalam kegiatan olah raga untuk menutupi kelemahannya

43 RASIONALISASI : berusaha memperlihatkan tingkah laku yang tampak sebagai pemikiran logis. Contoh : Tidak punya uang untuk beli mobil, dikatakan jalan kaki lebih sehat daripada naik mobil SUBSTITUSI : mengganti objek yang bernilai tinggi dengan obyek yang kurang bernilai tetapi dapat diterima oleh masyarakat. Contoh : wanita tua tidak punya anak memelihara kucing sebagai pengganti anak RESTITUSI ialah mengurangi rasa bersalah dengan tindakan pengganti. Contoh : Koruptor memberikan sumbangan sosial

44 DISPLACEMENT : memindahkan perasaan emosional dari objek sebenarnya kepada objek pengganti. Contoh : Marah pada pacar, membanting pintu PROYEKSI : memproyeksikan keinginan, perasaan, impuls, pikiran pada orang lain/obyek lain/lingkungan untuk mengingkari. Contoh : Ujian gagal dengan alasan waktunya kurang atau gurunya tidak enak mengajarnya. SIMBOLISASI ialah menggunakan obyek untuk mewakili ide/emosi yang menyakitkan untuk diekspresikan. Contoh : seorang anak dimana anaknya sangat dominan, disiplin, membuat lukisan yang disimbolkan ayahnya yang galak

45 REGRESI : ego kembali pada tingkat perkembangan sebelumnya dalam pikiran, perasaan dan tingkah lakunya. Contoh : Orang dewasa makan disuapi DENIAL : mengingkari pikiran, keinginan, fakta dan kesedihan. Contoh : Pasien didiagnosa kanker, menyatakan dokter salh mendiagnosa. SUBLIMASI : memindahkan energi mental (dorongan ) yang tidak dapat diterima kepada tujuan yang dapat diterima masyarakat. Contoh : orang yang suka bicara, karena dengan berbicara banyak kurang disukai masyarakat, maka dialihkan pada hal-hal yang dapat diterima misalnya menjadi pembawa acara

46 KONVERSI : Pemindahan konflik mental pada gejala fisik
KONVERSI : Pemindahan konflik mental pada gejala fisik. Contoh : Cemas menghadapi ujian menjadi gemetar, diare. INTROYEKSI : mengambil alih semua sifat dari orang yang berarti menjadi bagian dari kepribadiannya sekarang. Contoh : Suami seorang tokoh masyarakat sedang si istri seorang penyanyi yang hidupnya bebas, lalu si istri meniru sifat suami yang penuh dengan tata krama.

47 Mekanisme koping Konstruktif  dianggap sebagai alarm dan individu menerimanya sebagai tantangan Destruktif  tanpa menyelesaikan, tetapi menghindarinya.

48 SELESAI


Download ppt "STRES ADAPTASI DAN MEKANISME PERTAHANAN DIRI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google