Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Experimental Psychology

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Experimental Psychology"— Transcript presentasi:

1 Experimental Psychology
PSIKOLOGI – EKSPERIMEN 2012 PASCA-PIO By : Ira Puspitawati

2 Bagaimana membuat ice cream?
Experiment TO MAKE IT HAPPEN Bagaimana membuat ice cream?

3 What is an Experimental Psychology?
establish cause and effect, so this type of study is often used to determine the effect of a treatment. BIRU MERAH KUNING HIJAU

4 BIRU BIRU MERAH KUNING HIJAU HIJAU HIJAU MERAH KUNING MERAH KUNING BIRU

5 Experimental Psychology: A specific methodological approach
sensation, perception, physiological and comparative psychology, emotion, motivation, conditioning, learning, memory, and cognition

6

7 History Experimental Psychology as a scientific discipline separate from philosophy and physiology began with the opening of Wilhelm Wundt’s laboratory at Leipzig, Germany in 1879.

8 The weakness in the experimental design was that they failed to take into account the confounding variables, and did not try to eliminate or control any other factors.

9 MAKSIMALKAN SEBAB-AKIBAT krn TREATMENT IV DV SV KONTROL & MINIMALKAN

10 HUKUM SEBAB-AKIBAT IV DV MAKSIMALKAN SEBAB-AKIBAT krn TREATMENT
METODE PERSAMAAN (Method of Agreement) METODE PERBEDAAN (Method of Difference) GABUNGAN METODE PERSAMAAN Dan PERBEDAAN (Jopint Method of (Agreement and Diffrence) METODE VARIASI SEIRAMA (Method of Concomitant Variation) METODE SISA (Method of Resudue)

11 METODE PERSAMAAN (Method of Agreement)
ABC FGE BDC GHE ADC FHE C E

12 Anak laki-laki tayangan aGresi di TV -> agresi Anak Perempuan + tayangan agresi di TV -> agresi TAYANGAN AGRESI DI TV -> AGRESIVITAS

13 B. METODE PERBEDAAN (Method of Difference)
AB FG ABC FGE C E

14 Anak laki-laki tayangan aGresi di TV -> agresi Anak LAKI-LAKI + TIDAK tayangan agresi di TV -> TDK agresi TAYANGAN AGRESI DI TV -> AGRESIVITAS

15 ABC JKE DFC LME GHC NOE PQ VW RQ KW TQ ZW CARA PERTAMA METODE
C. GABUNGAN METODE PERSAMAAN Dan PERBEDAAN (Jopint Method ofAgreement and Diffrence) CARA PERTAMA ABC JKE DFC LME GHC NOE PQ VW RQ KW TQ ZW METODE PERSAMAAN METODE PERBEDAAN METODE PERSAMAAN

16 Anak laki-laki tayangan aGresi di TV -> agresi Anak Perempuan + tayangan agresi di TV -> agresi Anak laki-laki tayangan BERITA di TV -> tdk agresi Anak Perempuan + tayangan PENGETANUAN di TV -> tdk agresi Anak tayangan aGresi di TV -> agresi Anak + tdk ayangan agresi di TV ->tdk agresi

17 ABC JKE DFC LME GHC NOE PQ VW RSC XYE CARA KEDUA METODE PERSAMAAN
METODE PERBEDAAN

18 ab (1C) df (1E) ab (2C) df (2E) ab (3C) df (3E) ab (4C) df (4E)
METODE VARIASI SEIRAMA (Method of Concomitant Variation) ab (1C) df (1E) ab (2C) df (2E) ab (3C) df (3E) ab (4C) df (4E)

19 Anak laki-laki + tayangan aGresi di TV (3 JAM) -> agresi (tinggi)
Anak laki-laki + tayangan agresi di TV (2 jam) -> agresi (sedang) Anak laki-laki + tayangan agresi di TV (1 jam) -> agresi (rendah)

20 ADGC BFHE E. METODE SISA (Method of Residue) A B D F G H C E
HUBUNGAN KAUSAL YG DIKETAHUI HUBUNGAN KAUSAL YG DISIMPULKAN

21 TONTON TAYANGAN AGRESI + INTELIGENSI RENDAH + HARGA DIRI RENDAH
AGRESIF + PRESTASI RENDAH + INTROVERT Harga diri rendah -> introvert Intelegensi rendah -> prestasi rendah Tonton agresivitas -> perilakU agresif

22 IN EXPERIMENTAL PSYCHOLOGY Three pairs of components:
Independent and dependent variables Pre-testing and post-testing Experimental and control groups Pre-testing and post-testing O X O Experimental and control groups To off-set the effects of the experiment itself; to detect effects of the experiment itself

23 Validity Derived from the Latin word "validus" meaning "strong," validity refers to the degree with which correct inferences can be made from the results of a research study

24 VALIDITY VALIDITAS ALAT UKUR VALIDITAS PENELITIAN
Seberapa besar alat ukur mampu mengukur konsep/variabel yg diteliti VALIDITY VALIDITAS PENELITIAN Seberapa besar hubungan sebab-akibat yang dihasilkan – kontrol thdp variabel sekunder

25 Types of Validity in Experiment
Internal Validity Berkaitan dgn sejauhmana hubungan IV-DV dalam penelitian External Validity Berkaitan dgn generalisasi hasil penelitian

26 Internal Validity The extent to which the results obtained in a research study are a function of the variables that were systematically manipulated, measured, and/or observed in the study.

27 External Validity The extent to which the results of a research study are able to be generalized confidently to a group larger than the group that participated in the study

28 TRUE EKSPERIMEN (Rancangan Satu Faktor)
Randomized Control Group Design R E T1 O1 R K T2 O2 Randomized Pre and Post Test Control Group Design R E O1 T1 O2 R K O3 T2 O4 O1 R E T1 O2 O3 R K T2 O4

29 TRUE EKSPERIMEN (Rancangan Dua Faktor)
Treatment by Level Design B A A1 A2 B1 B2 A = Perlakuan, mis: metode pembelajaran A1 = Met. CTL A2 = Met. Ekspositori B = Variebel Moderator, mis: IQ B1 = IQ Tinggi B2 = IQ Rendah Y = hasil belajar

30 JENIS PENGARUH PERLAKUAN THD Y dlm Treatment by Level
Main Effect (Efek Utama) Efek Utama A: A1 banding A2 Interaction Effect (efek interaksi) Efek interaksi A x B terhadap Y Simple Effect (Efek Sederhana) Efek sederhana A: - A1B1 banding A2B1 - A1B2 banding A2B2

31 PERUMUSAN MASALAH (TbL)
Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yg menggunakan met. pemb. CTL dan yg menggunakan met. pemb. ekspositori? Apakah ada pengaruh interaksi antara met. pemb. dan IQ thp hasil belajar? Untuk siswa dgn IQ tinggi, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg menggunakan met. pemb. CTL dan yg menggunakan met. pemb. Ekspositori? Untuk siswa dgn IQ rendah, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg menggunakan met. pemb. CTL dan yg menggunakan met. pemb. Ekspositori?

32 HIPOTESIS (TbL) Hasil belajar siswa yg menggunakan met. pemb. CTL lebih tinggi dp siswa yg menggunakan met.pemb. Ekspositori. Pengaruh met. pemb. Thd hasil belajar siswa tergantung pada IQ. Untuk siswa dgn IQ tinggi, yg menggunakan met.pemb. CTL mempunyai hasil belajar lebih tinggi dp yg menggunakan met.pemb. ekspositori. Untuk siswa dgn IQ rendah, yg menggunakan met.pemb. CTL mempunyai hasil belajar lebih rendah dp yg menggunakan met.pemb.ekspositori.

33 TRUE EKSPERIMEN (Rancangan Dua Faktor)
Factorial Design B A A1 A2 B1 B2 A = Perlakuan, mis: metode pembelajaran A1 = Met. CTL A2 = Met. Ekspositori B = Bentuk Soal Tes Formatif B1 = Uraian B2 = Obyektif Y = hasil belajar Math

34 JENIS PENGARUH PERLAKUAN TERHADAP Y DLM DESAIN FAKTORIAL
Main Effect (Efek Utama) Efek Utama A: A1 banding A2 Efek Utama B: B1 banding B2 Interaction Effect (efek interaksi) Efek interaksi A x B terhadap Y Simple Effect (Efek Sederhana) Efek sederhana A: - A1B1 banding A2B1 - A1B2 banding A2B2 Efek Sederhana B: - A1B1 banding A1B2 - A2B1 banding A2B2

35 PERUMUSAN MASALAH (FD)
Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yg menggunakan met. pemb. CTL dan met. pemb. ekspositori? Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yg diberi tes formatif bentuk uraian dan siswa yg diberi tes formatif bentuk obyektif? Apakah ada pengaruh interaksi antara met. pemb. dan bentuk Tes formatif thp hasil belajar? Untuk siswa yg diberi tes formatif bentuk uraian, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg menggunakan met. pemb. CTL dan yg menggunakan met. pemb. Ekspositori?

36 PERUMUSAN MASALAH (FD) (LANJUTAN)
Untuk siswa yg diberi tes formatif bentuk obyektif, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg menggunakan met.pemb. CTL dan yg menggunakan met.pemb. ekspositori? Untuk siswa yg menggunakan met.pemb. CTL, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg diberi tes formatif bentuk uraian dan yg diberi tes formatif bentuk obyektif? Untuk siswa yg menggunakan met.pemb. ekspositori, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg diberi tes formatif bentuk uraian dan yg diberi tes formatif bentuk obyektif?


Download ppt "Experimental Psychology"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google