Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MENUMBUH-KEMBANGKAN BUDAYA MENELITI DI SEKOLAH

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MENUMBUH-KEMBANGKAN BUDAYA MENELITI DI SEKOLAH"— Transcript presentasi:

1 MENUMBUH-KEMBANGKAN BUDAYA MENELITI DI SEKOLAH
UMAR ANGGARA JENIE Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia SEMINAR PENDIDIKAN “Membudayakan Siswa Berpikir Ilmiah, Melakukan Penelitian, dan Menghasilkan Penemuan Baru, Melalui Pembelajaran Berbasis Siswa” SEKOLAH KHARISMA BANGSA (SCHOOL OF GLOBALEDUCATION ) Jakarta, 12 Mei 2007

2 PENELITIAN, PENGEMBANGAN & PENERAPAN IPTEK DI INDONESIA
LANDASAN KONSTITUSIONAL: Amandemen UUD ’45 pasal 31, ayat 5 Iptek untuk pembangunan peradaban bangsa UU N0.18/2002, Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan serta Penerapan IPTEK Inpres No. 7, tentang JAKSTRANAS

3 PARA PENELITI (INVENTOR) REMAJA KLAS DUNIA
Thomas Alva Edison ( ) Pendidikan: Public School 3 bulan !! Th 1868, umur 21 tahun, mendapatkan Patent untuk electrical vote recorder Th 1879, umur 32 tahun, menemukan bola lampu listrik Th 1928, umur 81 tahun telah mengumpulkan 1033 patent. Th 1927, umur 80 tahun diterima sebagaim anggota US National Academy of Sciences

4 PARA PENELITI (INVENTOR) REMAJA KLAS DUNIA
Wilbur Wright ( ) Th 1901, umur 34 tahun, membangun wind tunnel, untuk eksperimen aeronautika Th 1902, umur 35 tahun, Menciptakan pesawat terbang, untuk pertama kalinya.

5 PARA PENELITI (INVENTOR) REMAJA KLAS DUNIA
Sinan ( ) : Mimar Koca Sinan Th 1512, umur 23 tahun, mulai belajar dan segera menjadi Kepala Konstruksi di Angkatan Perang Kekhalifahan Utsmaniyah Turki (Ottoman Empire) Th 1530-an, umur 40-an tahun, berkembang menjadi seorang Arsitek yang handal. Membangun banyak jembatan dan perbentengan militer. Th 1539, menjadi Chief Architech Kekhalifahan, membangun 79 Masjid Raya, dan 34 Istana. Master piece-nya a.l. Masjid Salim-I, Masjid Sulaiman-I

6

7 TOKOH-TOKOH ILMUWAN DUNIA
Prof. Dr. Abdus Salam, (Nobel Fisika 1979), Pakistan PhD (26 tahun) Prof. Dr. Ahmed Zewail, (Nobel Kimia, 1999), Mesir BSc (21 tahun), MS (23 tahun), PhD (28 tahun) Prof. Dr. BJ Habibie, (Theodore van Karman, 1997), RI. Dipl.Ing (22 tahun), Dr. Ing (29 tahun)

8 SCIENCE Ilmu Pengetahuan, Sains
Pengetahuan yang diperoleh melalui pengamatan secara sistematis terhadap fenomena kealaman/sosial/budaya, untuk dapat mengungkap/menyingkap (discover) fakta-fakta tentang fenomena itu, serta merumuskannya kedalam hukum-hukum (law) atau kaidah-kaidah (rules/principles) berdasarkan fakta-fakta tersebut [Mooris]

9 TECHNOLOGY Teknologi Penerapan Ilmu Pengetahuan untuk memecahkan problema atau untuk memenuhi kebutuhan

10 Ilmu Pengetahuan & Teknologi
SCIENCE & TECHNOLOGY Ilmu Pengetahuan & Teknologi SCITECH Iptek

11 TEORI MEKANIKA QUANTUM
PERUBAHAN PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN Newtonian Paradigm PHILOSOPHIAE NATURALIS PRINCIPIA MATHEMATICA (PRINCIPIA) TEORI MEKANIKA KLASIK Quantum Paradigm UNCERTAINTY PRINCIPLES DUAL PROPERTIES OF SUBATOMIC PARTICLES 1920 TEORI MEKANIKA QUANTUM

12 Mendapat daya prediksi yang lebih kuat dalam mengungkap fenomena alam
PARADIGMA QUANTUM Basic sciences Mendapat daya prediksi yang lebih kuat dalam mengungkap fenomena alam Information $ Communication Technologies, Material Sciences, Microelectronics, Nanotechnology Biotechnology

13 Prof Michio Kaku (VISIONS, 1997)
REVOLUSI QUANTUM menyingkap rahasia-rahasia ttg materi REVOLUSI KOMPUTER menyingkap rahasia-rahasia kerja otak REVOLUSI BIOMOLEKUL menyingkap rahasia-rahasia kehidupan

14 INDONESIA BENUA MARITIM NUSANTARA
Anugerah Allah swt. Sinar Matahari yang cukup Tanah Vulkanik yang subur Laut/Perairan/Samudra yang luas KEANEKARAGAMAN HAYATI (Biodiversity) KEANEKARAGAMAN BUDAYA (Cultural Diversity)

15 BENUA MARITIM NUSANTARA
Luas daratan BMN 1,3% dari Luas daratan Dunia, namun mampu mendukung 17% kehidupan flora-fauna Dunia Jarak bentangan BMN dari Sabang s/d Merauke sama dengan jarak Pantai Timur ke Pantai Barat AS, atau jarak London-Istanbul BMN terdiri dari pulau dengan panjang pantai km.

16 Pengetahuan (Knowledge)
Prof.Dr. Liek Wilardjo Pengetahuan (Knowledge) Segala sesuatu yang kebenarannya tertangkap atau terserap oleh kita. Realitas Objektif Konsep Abstrak Ilmu (Science) Pengetahuan yang diperoleh dan divalidasi dengan menyusuri daur imbas-jabar-tasdik (siklus indukto-dedukto-validatif)

17 Dunia Nyata (Fakta/Emperia) Masuk ke dalam Dan menjelajahi
DAUR PROSES PENELITIAN : DAUR IMBAS-JABAR-TASDIK Siklus Induktif-Deduktif-Validatif (suatu Proses Aktivitas Penelitian) Dunia Nyata (Fakta/Emperia) Masuk ke dalam Dan menjelajahi Alam pikiran Keluar ke Dunia Nyata

18 PENELITIAN (Riset) Penelitian adalah kegiatan untuk mengembangkan atau menerapkan ilmu Dalam melakukan kegiatannya, maka siklus induktif-deduktif-validatif merupakan pokok dari kegiatan meneliti. Penelitian adalah kompas moral akademia bagi Universitas Penelitian di Sekolah, adalah usaha menumbuhkan atmosfer curiosity (keingin-tahuan) akan fenomena alam/sosial/budaya

19 PENELITIAN (Riset) Kehormatan sebuah Universitas
Komitmennya terhadap pengembangan Penelitian Contoh: CALTECH hasil penelitiannya telah menyumbangkan 29 pemenang Nobel di berbagai bidang science-tech.

20 PENELITIAN (Riset) Sekolah Harus menumbuhkan Atmosfer Curiosity
tentang fenomena Alam/Sosial/Budaya kepada para siswa SEKOLAH simbol keunggulan pendidikan bangsa SISWA komitmen yg kuat pada penelitian

21 JENIS PENELITIAN DI SEKOLAH MENENGAH UMUM
PENELITIAN VALIDASI FENOMENA KEALAMAN/SAINS PENELITIAN PENGAMATAN FENOMENA SOSIAL/BUDAYA PENELITIAN PENERAPAN TEKNOLOGI pada MASYARAKAT Originalitas belum begitu ditekankan

22 Bagaimana menumbuhkan curiosity ?
Siswa harus diajak untuk membaca fenomena Alam/sos/bud, dg pertanyaan 3WH Fenomena Alam/Sos/Bud APA ? WHAT SIAPA ? WHO MENGAPA ? WHY BAGAIMANA ? How Aktivitas Penelitian Curiosity

23 Dunia Nyata (Fakta/Emperia) Apa ?/ Siapa?
DAUR PROSES PENELITIAN : DAUR IMBAS-JABAR-TASDIK Siklus Induktif-Deduktif-Validatif (Curiosity muncul pd tahap induktif maupun deduktif) Dunia Nyata (Fakta/Emperia) Apa ?/ Siapa? Masuk ke dalam dan menjelajahi alam pikiran Mengapa ?/ bagaimana ? Keluar ke Dunia Nyata Dalam bentuk ‘penelitian’ IMBAS (Induktif) JABAR (Deduktif) TASDIK (Validatif)

24 BIOLOGI Fenomena Assimilasi
Apa ? Siapa ? Mengapa ? Bagaimana ? Sintesis glukosa dlm daun dg katalis cahaya matahari Tumbuhan tingkat tinggi Karena mempunyai klorofil dalam daunnya CO2 dan H2O diserap oleh daun, masuk kedalam klorofil, kmd dg katalis sinar matahari, CO2 dan H2O bereaksi menjadi glukosa BUKTIKAN DENGAN SUATU PERCOBAAN/PENELITIAN

25 BUKTIKAN DENGAN SUATU PERCOBAAN/PENELITIAN
FISIKA Fenomena Hujan Apa ? Siapa ? Mengapa ? Bagaimana ? Curahan air dari langit/awan Awan/Mega Karena awan/mega merupakan bentuk gas/uap dari air Air laut/danau/sungai menguap oleh adanya terik matahari. Uap tersebut diudara mengumpul membentuk awan/mega. Karena mengalami pendinginan di udara tinggi, maka uap tsb mencair dan jadilah curahan hujan BUKTIKAN DENGAN SUATU PERCOBAAN/PENELITIAN

26 BUKTIKAN DENGAN SUATU PERCOBAAN/PENELITIAN
KIMIA Fenomena Endapan Putih dari Larutan jernih perak nitrat dan asam klorida Apa ? Siapa ? Mengapa ? Bagaimana ? Merupakan hasil reaksi antara kedua larutan jernih tersebut Molekul yang ada di kedua larutan jernih itu Terjadinya reaksi kimia antara kedua molekul itu. Perak nitrat (AgNO3) bereaksi dengan asam klorida (HCl), sehingga timbul endapan AgCl berwarna putih BUKTIKAN DENGAN SUATU PERCOBAAN/PENELITIAN

27 PENELITIAN Oleh para Siswa Sekolah Menengah
LIPI Memberikan Perhatian Khusus Dalam program PEMILIHAN PENELITI REMAJA INDONESIA [PPRI]

28 KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH ATAS
Berbasiskan paradigma sains modern. Dasar-dasar ilmu pengetahuan modern seperti Fisika Kuantum, Astronomi, Biologi Molekuler, Kimia Material (nanosciences) harus sudah diintroduksikan kepada siswa SLTA tahun kedua dan ketiga. Instrumen praktikum siswa harus secara radikal diganti dengan instrumen pendukung ilmu-ilmu modern tersebut. Siswa harus sudah mengerti spektroskopi UV (ultraviolet), dan VIS. Akan lebih baik bila siswa telah diberikan dasar-dasar spektroskopi IR (infrared), NMR (Nuclear magnetic resonance) serta MS (Mass spectroscopy), sebagimana siswa-siswa di negara maju.

29 KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH ATAS
Jumlah ‘jam’ pelajaran kelas (in class) dan praktikum (laboratory demonstration) harus seimbang. Para Guru sekurang-kurannya berderajad S-1 atau Sarjana Muda (D3) dalam bidang yang bersangkutan. Menguasai teori maupun praktikum.

30 TERIMA KASIH


Download ppt "MENUMBUH-KEMBANGKAN BUDAYA MENELITI DI SEKOLAH"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google