Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Review Materi Kuliah.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Review Materi Kuliah."— Transcript presentasi:

1 Review Materi Kuliah

2 Solow - Model

3 Model pertumbuhan Solow dirancang utk menunjukkan bgm pertumbuhan persediaan modal, pertumbuhan angkatan kerja, dan ke majuan teknologi berinteraksi dlm perekono mian, serta bgm pengaruhnya thd out put brg dan jasa suatu Negara secara keseluruhan

4 Model pertumbuhan Solow menunjuk kan bhw dlm jangka panjang tingkat tabungan suatu perekonomian dpt me nunjukkan ukuran persediaan modal dan tingkat produksinya. Semakin tinggi tingkat tabungan, semakin tinggi pula persediaan modal dan semakin tinggi tingkat output

5 Dlm Model Solow, kenaikan tingkat tabungan mempunyai efek pada tingkat pendapatan per kapita; me munculkan periode pertumbuhan yg cepat, tetapi akhirnya pertumbuhan itu melambat ketika kondisi mapan yg baru sdh dicapai.

6 Jadi, meskipun tingkat tabungan yg tinggi menghasilkan tingkat output kondisi mapan yg tinggi, tabungan itu sendiri tdk dpt menghasilkan pertum buhan ekonomi yg berkesinambungan

7 Tingkat modal yg memaksimalkan kon sumsi pada kondisi mapan disebut Tingkat Kaidah Emas. Jika perekonomi an memiliki lebih banyak modal dlm kondisi mapan Kaidah Emas maka mengurangi tabungan akan meningkat kan konsumsi di seluruh titik waktu.

8 Sebaliknya, jika perekonomian memi liki lbh sedikit modal dlm kondisi mapan Kaidah Emas, maka utk men capai Kaidah Emas investasi perlu di tingkatkan, dan dgn demikian kon sumsi akan lbh rendah utk generasi skr

9 Model Solow menunjukkan bhw tingkat pertumbuhan populasi dlm perekonomian adalah determinan jangka panjang lain dari standar kehidupan. Jadi semakin tinggi tingkat pertumbuhan populasi, semakin rendah tingkat output dan tingkat modal per pekerja

10 Teori lain melihat efek lain dari pertumbuhan populasi
Teori lain melihat efek lain dari pertumbuhan populasi. Malthus memperlihatkan pertumbuhan populasi akan membebani sumber daya alam yg diperlukan utk memproduksi makanan, sementara Kremer menunjukkan bhw populasi yg besar bisa meningkatkan kemajuan teknologi

11 Swan - Model

12 Tujuan Utama Kebijakan Ekonomi Makro yg dijalankan oleh pemerintah di suatu negara adalah sbb :
1. Menjaga Keseimbangan Internal (Internal balance) 2. Menjaga Keseimbangan Eksternal (External Balance) 3. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi yg relatif tinggi dan stabil 4. Distribusi Pendapatan yg relatif merata

13 Internal Balance adalah suatu keadaan equilibrium atau keseimbangan di DN antara tingkat pengangguran (unemployment) yg dpt ditolerir sekitar 2 – 3 % per tahun (frictional unemployment) sbg akibat dari proses perpindahan pekerjaan dan tingkat inflasi yg relatif rendah sekitar 2 – 3 % per tahun External Balance adalah suatu keadaan equilibrium dari Balance of Payment (BOP) atau suatu keadaan temporary disequilibrium dgn pengertian posisi BOP dlm keadaan surplus utk menutup kekurangan international reserve suatu negara. Pada umumnya pemerintah akan lbh memprioritaskan internal balance drpd external balance nya, tetapi kadang-kadang terpaksa menggeser prioritasnya jika menghadapi external balance yg besar dan terus menerus

14 Utk menganalisis Internal Balance dan External Balance digunakan suatu model yg dikembangkan oleh Trevor Swan, dari ANU, shg disebut Model Swan (lihat graphik) Kurva IB menggambarkan kombinasi nilai mata uang atau exchange rate ( e ) dan total pengeluaran domestik (C + I + G ) yg menghasilkan internal balance atau keseimbangan di DN yg diinginkan dlm perekonomian di mana tingkat pengangguran relatif rendah dan tingkat harga yg stabil or inflasi yg rendah juga (msg2 antara 2-3%) Dlm hal ini, area yg berada di sisi kiri bwh dari kurva IB menunjukkan posisi perekonomian yg berada dlm keadaan unemployment

15 Swan Model Exchange Rate (e) EB III. Inflation & Surplus F K L D
II. Unemoployment & Surplus Q IV. Inflation & Defisit e’ B M e” G H I. Unemployment & Defisit IB A N Y = C + I + G 𝐘 𝐞 Domestic Spending

16 Sebaliknya, area yg berada di sisi kanan atas dari kurva Ibmenunjukkan posisi perekonomian yg berada dlm keadaan inflasi Kurva EB menggambarkan kombinasi nilai mata uang atau exchange rate ( e ) dan total pengeluaran domestik (C+I+G) yg menghasilkan external balance atau keseimbangan neraca transaksi berjalan current account (X = M). Dlm hal ini area yg berada di sisi kanan bawah dari kurva EB menunjukkan posisi current account defisit. Sebaliknya, area yg berada di sisi kiri atas dari kurva EB menunjukkan posisi current account surplus

17 Perpotongan kurva IB dan EB pd titik Q menunjukkan tercapainya posisi internal dan eksternal ekuilibrium secara simultan Ini berarti bhw titik Q menunjukkan kombinasi exchange rate ( e ) dan pengeluaran domestik total (C+I+G) yg secara teoritis menghasilkan perekonomian yg tdk dlm keadaan “unemployment” dan “inflasi” serta posisi current account yg equilibrium, jadi tdk defisit maupun tdk surplus Utk lbh realistis dpt dikatakan bhw perekonomian berada dlm tingkat inflasi yg relatif rendah (sekitar 2-3%) dgn tingkat pengangguran yg msh dpt ditolerir (sekitar 2% - 3 %) Dari perpotongan kurva IB dan EB akan diperoleh 4 (empat) kuadran dan kombinasi kebijakan yg bisa diambil pemerintah :

18 Devaluasi/Depresiasi
Kombinasi Kebijakan Fiskal dan Moneter Posisi Kondisi Kebijakan Kuadran Titik Ekonomi BOP Internal Eksternal I A Unemployment Defisit Ekspansif Devaluasi/Depresiasi N Kontraktif II B Surplus Revaluasi/Apresiasi D III F Inflation K IV L M

19 Kebijakan Fiskal & Moneter utk mencapai Keseimbangan
Internal dan Eksternal

20 A. Macro-economic Equilibrium
Secara teoritis, pencapaian Internal dan External Macro-economic Equilibrium ditunjukkan oleh equilibrium ketiga sektor ekonomi berikut ini : Keseimbangan pasar barang atau good market equilibrium di mana jumlah brg yg ditawarkan sama dgn jumlah brg yg diminta. Keseimbangan ini digambarkan dgn kurva IS yg menunjukkan kombinasi antara tingkat bunga (i) dan pendapat an (Y) pd pasar brg. Keseimbangan dlm pasar brg akan terjadi bila terjadi hal berikut ini : S + M = I + X

21 Kurva IS mempunyai slope negatif, krn semakin rendah tingkat bunga maka akan semakin besar Investasi ( I ) shg income (Y) akan semakin tinggi pula Keseimbangan pasar uang (money market equili brium) di mana jumlah uang yg ditawarkan (Ms) sama dgn jumlah uang yg diminta (Md) atau dgn per kataan lain : Ms = Md. Keseimbangan ini digambar kan dgn kurva LM yg menunjukkan kombinasi antara tingkat bunga ( i ) dan pendapatan ( Y ) di pasar uang. Kurva LM mempunyai slope positif krn semakin naik income (Y) akan semakin banyak permintaan uang (Md). Jika penawaran uang (Ms) tdk berubah, maka keseimbangan pasar baru akan terjadi apabila tingkat bunga mengalami kenaikkan

22 Keseimbangan Neraca Pembayaran (BOP Equili brium)di mana saldo current account (CA) ditambah saldo capital account (CA + KA) sama dgn nol (0) atau CA + KA = 0. Keseimbangan ini digambarkan dgn kurva BP yg menunjukkan kombinasi antara tingkat bunga ( i ) dan pendapatan (Y) di pasar valas. Kurva BP ini mempunyai slope positif krn dgn kenaik an tingkat bunga, maka akan terjadi arus modal masuk ke DN dan capital account (KA) menjadi surplus. Arus modal yg masuk ini akan mendorong peningkat an impor yg menyebabkan current account (CA) men jadi defisit yg jumlahnya lbh kurang sama dgn surplus capital account (KA)

23 Hal ini akan mengakibatkan tercapainya keseimbang an baru yg lbh tinggi antara tingkat bunga ( i ) dan pendapatan (Y). Dlm hal ini, kebijakan ekonomi makro terbuka selalu ditujukan utk mencapai macro-econo mic equilibrium dlm arti tercapainya keseimbangan dlm ketiga pasar tsb secara simultan. Pada graphik berikut, keadaan macro-economic equilibrium tsb ditunjukkan oleh titik E yg merupakan titik potong antara kurva IS, kurva LM, dan kurva BP di mana tingkat bunga DN i = ie dan tingkat pendapatan nasional Y = Ye

24 Macroeconomic Equilibrium
Interest Rate ( i ) BP LM ie E IS Y Ye Income

25 Fisher Effect

26 Effek Fisher Persamaan Fisher menjelaskan perbedaan antara tingkat bunga nominal dan tingkat bunga real. Effek Fisher adalah hubungan satu thd satu (one-to-one) antara tingkat inflasi dan tingkat bunga nominal spt ter lihat dlm persamaan Fisher berikut : i = r + π Tkt Bunga Nominal Aktual (at market price) Tkt Bunga Real Inflasi Persamaan ini menunjukkan bhw Tingkat Bunga Nominal dpt berubah krn 2 (dua) hal : krn Tingkat Bunga Real berubah atau krn Tingkat Inflasi berubah.

27 Teori Kuantitas Uang dan Persamaan Fisher secara ber-sama2 menjelaskan bgm tingkat pertumbuhan uang beredar mempe ngaruhi tingkat bunga nominal. Berdasarkan Teori Kuantitas Uang, kenaikan 1 % pertumbuhan uang beredar akan menyebabkan kenaikan tingkat inflasi 1 % Berdasarkan Persamaan Fisher, kenaikan 1 % Tingkat Inflasi sebaliknya akan meningkatkan 1 % Tingkat Bunga Nominal Berikut ini adalah gambaran hubungan antara kedua persama an tsb di atas : Persamaan Kuantitas Uang dlm bentuk persen tase perubahan dan Persamaan Fisher : % Change in M + % Change in V = % Change in P + % Change in Y % Change in M + % Change in V = p % Change in Y i = r + p

28 Ex Ante VS Ex Post Tingkat Bunga Real
Tingkat Bunga Real yg diharapkan oleh peminjam maupun pemberi pinjaman ketika melakukan transaksi pinjaman disebut sbg “ex ante real interest rate” Tingkat Bunga Real yg secara aktual direalisasikan dlm tran saksi pinjaman disebut sbg “ ex post real interest rate”. Walaupun peminjam dan pemberi pinjaman tdk dpt mempre diksi Tingkat Inflasi di masa yg akan dtg dgn pasti, mereka tetap mempunyai ekspektasi ttg tingkat inflasi . Misalkan π adalah tingkat inflasi aktual di masa yg akan dtg dan πe adalah ekspektasi tingkat inflasi di masa yg akan dtg. ex ante real interest rate adalah (i - πe) dan ex post real in terest rate nya adalah (i – π). Kedua tingkat bunga ini berbeda bila inflasi aktual π berbeda dari tingkat ekspektasi inflasi πe.

29 i = r + pe Bgm perbedaan ini memodifikasi Effek Fisher ??
Sesungguhnya, Tingkat Bunga Nominal tdk dpt melakukan penyesuaian (adjustment) thd Tingkat Inflasi Aktual, krn Tingkat Inflasi Aktual tdk diketahui ketika Tingkat Bunga Nominal ditetapkan. Tingkat Bunga Nominal hanya bisa melakukan penyesuaian thd Ekspektasi Tingkat Inflasi. i = r + pe ex ante real interest rate r ditentukan oleh equilibrium di pasar brg dan jasa, spt telah disebutkan sebelumnya di dlm model di chapter 3 (grafik 3.7 sd 3.11) . Sementara Tingkat Bunga Nominal i bergerak satu demi satu (one-for-one) bersama dgn perubahan Ekspektasi Tingkat Inflasi πe.

30 Taylor Principles

31 Kebijakan Moneter John Taylor
Big Questions ??? Apa yg hrs dilakukan bila ingin menetapkan tingkat bunga utk mencapai harga yg stabil sambil mencegah fluktuasi besar dlm output dan kesempatan kerja ??? Brp target dana yg hrs tersedia di Bank Sentral ??

32 Pedoman memilih target dana di Bank Sentral (1)
Tingkat Dana di Bank Sentral naik Inflasi Tinggi Tingkat Bunga Money Supply Investasi Inflasi Turun Pengangguran Tingkat Output

33 Pedoman memilih target dana di Bank Sentral (2)
Aktifitas Ekonomi riil Tingkat Dana di Bank Sentral turun Tingkat Bunga Money Supply Investasi Inflasi Naik Pengangguran Tingkat Output

34 Taylor Principle Tingkat Dana Nominal =
Inflasi (Inflasi – 2.0) – 0.5 (GDP Gap) Menurut Taylor, tingkat dana federal sama dgn 2 % bila Inflasi adalah 2 % dari GDP berada pd tingkat alamiahnya Utk setiap persentase di mana Inflasi naik di atas 2 % , tingkat dana federal riil naik sebesar 0.5 % Utk setiap persentase di mana GDP riil turun di bawah tingkat alamiahnya, tingkat dana federal turun sebesar 0.5 %. Jika GDP naik di atas tingkat alamiahnya, shg senjang GDP negatif, tingkat dana federal riil akan naik

35 arigatou gozaimasu


Download ppt "Review Materi Kuliah."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google