Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pertambangan terbuka dan reklamasi lahan pertambangan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pertambangan terbuka dan reklamasi lahan pertambangan"— Transcript presentasi:

1 Pertambangan terbuka dan reklamasi lahan pertambangan
Presented by : RITA WIDYA A / 06308 - ULYA AFIDA / 06336 - LUFI ANNISA / 06350 - IGNATIUS RINALDI / 06380 - SAIBUN ADELIN / 06386

2 Pertambangan terbuka dan reklamasi lahan pertambangan

3 Latar Belakang Sebagai daerah yang mempunyai kekayaan sumber daya mineral Indonesia merupakan salah satu negara tujuan tempat pertambangan dilakukan. Semua proses penggunaan lahan yang dilakukan pada umumnya tidak memperhatikan kaidah konservasi lingkungan. Pertambangan merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penggalian, pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, dan migas).

4 FUNGSI PERTAMBANGAN Pertambangan mempunyai kapasitas sebagai pengerak (prime mover) pembangunan di daerah terpencil Kontribusi pertambangan untuk pembangunan regional cukup besar Pertambangan merupakan opsi menarik untuk optimalisasi penggunaan lahan, menambah lapangan kerja, memenuhi kebutuhan dalam negeri dan penerimaan negara.

5 PEMBUANGAN TANAH PENUTUP PEMBUANGAN TANAH PENUTUP
PROSES PENAMBANGAN EKSPLORASI METODE TAMBANG CADANGAN DANGKAL CADANGAN DALAM KAPAL KERUK TAMBANG GP PEMBERSIHAN KAWASAN PEMBERSIHAN KAWASAN PEMBUANGAN TANAH PENUTUP PEMBUANGAN TANAH PENUTUP PENAMBANGAN PENAMBANGAN TINSHED SMELTER INGOT

6 OPERASI PENAMBANGAN PENGUMPULAN TOPSOIL STRIPPING TAMBANG SEMPROT
JIG PLANT KAPAL KERUK DARAT PALONG

7 PROFIL LAHAN BEKAS TAMBANG
LAHAN DARAT (65%) LAHAN KOLONG (35%) MISKIN UNSUR HARA SIFAT AIR/TANAH ASAM PH 4 -5 MIKROBIOLOGI RENDAH VEGETASI HOMOGEN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

8 Lahan-lahan bekas pertambangan terbuka
Lahan pertambangan terbuka menghasilkan kolong-kolong tanah yang sangat dalam

9 Kerusakan tanah akibat tambang
Bekas tambang inkonvensional tak saja merusak lingkungan karena mengikis lapisan tanah, tapi saat kemarau datang tanah bekas tambang itu pun retak-retak.

10 KERUSAKAN AKIBAT TAMBANG
Dampak dari operasi penambangan adalah penurunan sifat-sifat fisik dan kimia tanah, perubahan topografi lahan, hilangnya vegetasi alami, berkurangnya habitat satwa liar Kegiatan penambangan menyebabkan terjadinya kerusakan ekosistem yang besar. Padahal gangguan logam berat pada lahan dapat mengubah secara mendasar masyarakat tumbuhan, sifat-sifat fisik, kimia, serta biologi tanah. Sisa-sisa bekas galian tambang menjadi lahan yang sangat tidak subur, bahkan diduga mengandung unsur logam (seperti merkuri), yang berbahaya bagi pertumbuhan tanaman.

11 reKLAMasI Reklamasi sebagai usaha untuk memperbaiki atau memulihkan kembali lahan yang rusak sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan, agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan kemampuannya (Direktorat Jenderal Rehabilitasi Hutan dan Lahan Departemen Kehutanan, 1997).

12 Ruang lingkup reklamasi lahan meliputi:
Pemulihan lahan bekas tambang untuk memperbaiki lahan yang terganggu ekologinya, dan Mempersiapkan lahan bekas tambang yang sudah diperbaiki ekologinya untuk pemanfaatan selanjutnya. Sasaran akhir dari reklamasi tersebut adalah terciptanya lahan bekas tambang yang kondisinya aman, stabil dan tidak mudah tererosi sehingga dapat dimanfaatkan kembali sesuai dengan peruntukannya (Direktorat Jenderal Mineral Batubara Dan Panas Bumi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 2006).

13 Pengelolaan lahan bekas tambang terbuka
Pengamanan topsoil PENGAMANAN TOPSOIL Pembukaan lahan tambang di mulai dengan pembuangan tanah penutup atas (Topsoil) yang merupakan bagian tanah tempat tumbuhan dapat tumbuh, dengan adanya pengamanan topsoil akan dapat digunakan kembali pada lubang galian

14 PENIMBUNAN KEMBALI BEKAS GALIAN
Kolong bekas galian tambang di tutup kembali dengan tanah dan batuan agar kembali ke bentuk awalnya. Penutupan kembali dilakukan agar kondisi lahan mendekati seperti keadaan semula dan mengurangi kerusakan lingkungan lebih lanjut PENIMBUNAN KEMBALI BEKAS GALIAN

15 PERATAAN / PERAPIHAN LAHAN
PERATAAN DAN PERAPIHAN LAHAN Setelah penimbunan, perataan dan perapihan lahan perlu dilakukan agar tanah atas ( topsoil ) tetap berada di posisinya untuk menghindari erosi lebih lanjut. PERATAAN / PERAPIHAN LAHAN

16 PENGGEMBURAN LAHAN Penggemburan lahan diperlukan agar tanah menjadi lebih subur, pada penggemburan lahan lapisan atas tanah biasanya dilakukan penambahan pupuk baik organik maupun buatan, selain itu penambahan mikroorganisme juga sangat diperlukan untuk mengurangi kadar tanah yang terkontaminasi oleh logam-logam berat. PENGGEMBURAN LAHAN

17 Pengairan ( drainase ) bekas lahan tambang
Pengairan pada lingkungan pasca tambang dikelola untuk menghindari efek pelarutan logam-logam berat dan bencana banjir yang sangat berbahaya, dapat menyebabkan rusak atau jebolnya bendungan penampung tailing serta infrastruktur lainnya

18 Kapasitas drainase harus memperhitungkan iklim jangka panjang, curah hujan maksimum, serta banjir besar yang biasa terjadi dalam kurun waktu tertentu baik periode waktu jangka panjang maupun pendek. Arah aliran yang tidak terhindarkan harus meleweti zona mengandung sulfida logam, perlu pelapisan pada badan alur drainase menggunakan bahan impermeabel. Hal ini untuk menghindarkan pelarutan sulfida logam yang potensial menghasilkan air asam tambang

19 Penanganan Potensi Air Asam Tambang
Pembentukan air asam cenderung intensif terjadi pada daerah penambangan, hal ini dapat dicegah dengan menghindari terpaparnya bahan mengandung sulfida pada udara bebas. Produksi air asam sulit untuk dihentikan sama sekali, akan tetapi dapat ditangani untuk mencegah dampak negatif terhadap lingkungan. Air asam diolah pada instalasi pengolah untuk menghasilkan keluaran air yang aman untuk dibuang ke dalam badan air. Penanganan dapat dilakukan dengan bahan penetral misalnya batugamping, yaitu air asam dialirkan melewati bahan penetral untuk menurunkan tingkat keasaman 

20 Lanjutan ----> Pencegahan pembentukan air asam tambang dengan melokalisir sebaran mineral sulfida sebagai bahan potensial pembentuk air asam dan menghindarkan agar tidak terpapar pada udara bebas. Sebaran sulfida ditutup dengan bahan impermeable antara lain lempung, serta dihindari terjadinya proses pelarutan, baik oleh air permukaan maupun air tanah.           

21 Pemberian pupuk Organik
Pemberian bahan organik ke dalam tanah ditujukan untuk memperbaiki sifat fisika dan biologi tanah selain itu juga ditujukan untuk memberikan tambahan unsur hara kedalam tanah, terutama unsur Nitrogen . Pemberian pupuk Mikorisa Tanaman yang bermikoriza (endo-mikoriza) dapat menyerap pupuk P lebih tinggi (10-27%) dibandingkan dengan tanaman yang tidak bermikoriza (0.4-13%). Penelitian terakhir pada beberapa tanaman pertanian dapat menghemat penggunaan pupuk Nitrogen 50%, pupuk phosfat 27% dan pupuk Kalium 20%.

22 Menanam tumbuhan jenis ground cover seperti Rumput-rumputan Alang-alang, semak dan perdu
Tanaman ini berperan dalam menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif untuk perkecambahan biji dan pertumbuhannya lebih lanjut

23 Tanaman penutup berfungsi untuk :
Meningkatkan kesuburan dan kelembaban tanah Pengendali erosi Habitat awal fauna Tempat tumbuh tanaman lain yang bijinya terbawa oleh fauna/binatang

24 Penanaman tumbuhan pioner
Tumbuhan pioner merupakan tanaman perintis yang mampu hidup dan toleran terhadap kekurangan bahan organik selain itu tumbuhan pioner berfungsi untuk menambahkan kadar bahan organik Seperti : Acacia sp, Melaleuca sp, Paraserianthes falcataria,Santalum album, Swietenia macrophylla, Glyricidia sp, Acacia vylosa

25 Penelitian & Pengembangan Budidaya Ikan di Jongkong
Reklamasi Terpadu Kawasan Bekas Tambang Lahan daratan Kolong Sarana Pendukung Pembibitan Kompos Pembiakan Pakan Ikan Penelitian & Pengembangan Pertanian di Bemban Budidaya Ikan di Jongkong

26 REKLAMASI DI LAHAN BEKAS TAMBANG
Tanaman Kehutanan Tanaman Sawit Tanaman Mangga & Jeruk Tanaman Lada

27 BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DI KOLONG LAHAN BEKAS TAMBANG

28 PROSES PERTAMBANGAN YANG DIHARAPKAN KEDEPAN
Paradigma baru kegiatan industri pertambangan ialah mengacu pada konsep Pertambangan yang berwawasan Lingkungan dan berkelanjutan, yang meliputi : Penyelidikan Umum (prospecting) Eksplorasi : eksplorasi pendahuluan, eksplorasi rinci Studi kelayakan : teknik, ekonomik, lingkungan (termasuk studi amdal)

29 Persiapan produksi (development, construction)
Penambangan (Pembongkaran, Pemuatan,Pengangkutan, Penimbunan) Reklamasi dan Pengelolaan Lingkungan Pengolahan (mineral dressing) Pemurnian / metalurgi ekstraksi Pemasaran Corporate Social Responsibility (CSR) Pengakhiran Tambang (Mine Closure)

30 Th4nxz 4 ur attEnti0n ? Any Question …………


Download ppt "Pertambangan terbuka dan reklamasi lahan pertambangan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google