Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT
4G LTE for Engineer : Drive Test, Walk Test, Network Planning and Optimization Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Personal Data Name : ALFIN HIKMATUROKHMAN,ST.,MT. Address : Jl Kober Gg Manggis No 31 Purwokerto Phone : or YM : afin21n FB : Alfin Hikmaturokhman Website : Linkedin : Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Formal Education 2009 – 2011 Electrical Engineering Majoring in Telecommunication IT TELKOM Bandung, Master Degree (S2) 2000 – 2002 Electrical Engineering Majoring in Telecommunication Gadjah Mada University (UGM) Yogyakarta, Bachelor Degree (S1) Electrical Engineering Majoring in Telecommunication Gadjah Mada University (UGM) Yogyakarta, Diploma (D3) 1994 – 1997 SMAN I Purwokerto Banyumas 1991 –1994 SMPN 2 Ajibarang Banyumas 1985 –1991 SD MIMA Ajibarang Banyumas Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Work Experiences 1 November 2003 – Now TELCO TRAINER (PT Telkom, PT Inti, PT LEN Indonesia, PT Alita Praya Mitra , PT Moratelindo , PT Lexcorp, PT Bali Tower , Balmon Kominfo Kendari, Pens ITS , UII Yogyakarta dll) 4G Lte RF Planning for 4 Big City (Jakarta, Bandung, Surabaya and Semarang) LECTURER at STT Telematika Telkom Purwokerto and Cisco Instructure May 2013 – Now Bus Development Manager at CV Unggul Jaya For Wifi Id PT Telkom Januari Now Bus Development Manager at Fastconn Learning Center Juli 2013 – November ICT Counselor ( Depkominfo Project) ICT Pura 2013 Kab Purbalingga Juli 2012 – November 2012 ICT Counselor ( Depkominfo Project) ICT Pura 2012 Kab Banyumas 1 February Wireless Huawei Single RAN GSM and UMTS Trainer for Asia Pacifik Area 1 Juni 2010 – Now Technical Consultant &Marketing Consultant for Drive Test and Optim Project June - Oktober RF Optimization Engineer at PT Infocom Transmedia Utama (Samsung) June 2002 – June 2003 PT INDOSAT BATAM working on Technical Support and Account Executive Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

4G Handbook Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Cellular Technology Evolution
Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Development of Mobile communication

BTS3900 GU Hardware Structure
2G/3G Network BSC/RNC BTS/NB CS PS MS/UE GBSS/UTRAN CN Um/Uu A/Iu-CS Gb/Iu-PS Iur Abis/Iub Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT Confidential Information of Huawei. No Spreading Without Permission

Towards 4G Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

LTE Network Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Major requirements for 4G LTE
Higher peak data rates: 100 Mbps (downlink) and 50 Mbps (uplink) Improved latency: – Radio access network latency (user plane UE – RNC - UE) below 10 ms – Significantly reduced control plane latency Support of scalable bandwidth: 1.4, 3, 5, 10, 15, 20 MHz Support of paired and unpaired spectrum (FDD and TDD mode) Support for interworking with legacy networks Cost-efficiency: – Reduced CApital and OPerational EXpenditures (CAPEX, OPEX) including backhaul – Cost-effective migration from legacy networks A detailed summary of requirements has been captured in 3GPP TR „Requirements for Evolved UTRA (E-UTRA) and Evolved UTRAN (EUTRAN)” Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Frequency & Bandwidth In Lte

LTE Frequency Band Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

LTE Frequency in Indonesia

LTE Frequency Allocation

Indonesia Frequency Usage on 700 MHz
CDMA-450 Uplink CDMA-450 Downlink TV Broadcast 457.5 467.5 798 MHz 450 460 478 800 Channel UHF 7.5 MHz 7.5 MHz Station Channel Frequency (blank) 23 UHF 486 MHz – 494 MHz 25 UHF 502 MHz – 510 MHz Space Toon 27 UHF 518 MHz – 526 MHz Trans 29 UHF 534 MHz – 542 MHz TVRI 31 UHF 550 MHz – 558 MHz O Channel 33 UHF 566 MHz – 574 MHz Elshinta 35 UHF 582 MHz – 590 MHz TPI 37 UHF 598 MHz – 606 MHz 39 UHF 614 MHz – 622 MHz Indosiar 41 UHF 630 MHz – 638 MHz RCTI 43 UHF 646 MHz – 654 MHz SCTV 45 UHF 662 MHz – 670 MHz anTV 47 UHF 678 MHz – 686 MHz Trans7 49 UHF 694 MHz – 702 MHz GlobalTV 51 UHF 710 MHz – 718 MHz TVOne 53 UHF 726 MHz – 734 MHz JakTV 55 UHF 742 MHz – 750 MHz MetroTV 57 UHF 758 MHz – 766 MHz DAAI TV 59 UHF 774 MHz – 782 MHz 61 UHF 790 MHz – 798 MHz Pada frekuensi 450 Mhz hingga 467 Mhz, digunakan untuk komunikasi seluler yang bersifat fix wireless, oleh operator Ceria. Sedangkan untuk frekuensi Mhz, digunakan untuk broadcast TV. Pada frekuensi inilah perlu adanya pengkajian ulang, karena tidak lama lagi, Indonesia akan masuk ke era TV digital. Ada kemungkinan frekuensi ini akan dialihkan penggunaanya untuk teknologi LTE. Kelebihannya, pada frekuensi ini, LTE akan memiliki jangkauan yang luas, karena bekerja di frekuensi rendah. (*) Channel assignments varies for each region. The table shows assignment in Jakarta Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Indonesia Frequency Usage on 800-900 MHz
Pesatnya pertumbuhan teknologi telekomunikasi, menjadikan bertambah banyaknya operator di Indonesia. Pada frekuensi 800 Mhz hingga 960 Mhz, telah padat ditempati oleh beberapa operator, baik operator GSM maupun CDMA Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Sedangkan di frekuensi Mhz, telah dihuni oleh operator-operator GSM, yakni Telkomsel, Indosat, Excelcomindo, serta Hutchinson (Tri). Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Alokasi Frekuensi 900 Mhz dan 1800 Mhz

Untuk jaringan 3G, beberapa operator menggunakan spektrum frekuensi 1900 Mhz hingga 2100 Mhz. Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Alokasi Frekuensi 3G Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Peluang untuk implementasi teknologi LTE ada di frekuensi 2300 MHz hingga 2670 MHz, yang selama ini digunakan untuk saluran Indovision. Untuk kedepannya, saluran ini akan dialihkan untuk teknologi LTE Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Blok Frek 2300 Mhz Hasil lelang BWA 2.3 GHz nomor blok 13 dan nomor blok 14 pada 2009 adalah sebagai berikut adalah: Banten dan Jabodetabek : 13  Firtsmedia, 14  Internux IMPLEMENTASI TEKNOLOGI NETRAL Semua frekuensi tidak didefinisikan untuk keperluan layanan apapun (netralitas teknologi). Distribusi izin frekuensi melalui lelang frekuensi Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

OFDM Introduction

Course Name OFDM System Pada sistem konvensional, untuk mentransmisikan data secara paralel digunakan beberapa carrier yang tidak overlap selain itu juga diperlukan guard band, hal ini tentu saja memerlukan bandwidth yang lebih lebar Sumber : Modul Pelatihan Matlab for Telco OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) merupakan teknik modulasi multicarrier, dimana antar subcarrier saling ortogonal satu sama lain. Dengan sifat ortogonalitas ini maka antar subcarrier dapat dibuat overlapping tanpa menimbulkan efek intercarrier interference (ICI). Hal ini akan menghemat penggunaan bandwidth. Pada sistem konvensional, untuk mentransmisikan data secara paralel digunakan beberapa carrier yang tidak overlap selain itu juga diperlukan guard band, hal ini tentu saja memerlukan bandwidth yang lebih lebar daripada menggunakan OFDM. MCM: multi-carrier modulation 1950s, the first MCM system was established by U.S. army 1970s, OFDM system based on analog technology appeared 1990s, with the development of DSP technology, the IFFT and FFT technology are introduced into the OFDM system.The cost and system complexity are decreased, therefore OFDM technology is widely used

Contd.. OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) merupakan teknik modulasi multicarrier, dimana antar subcarrier saling ortogonal satu sama lain. Dengan sifat ortogonalitas ini maka antar subcarrier dapat dibuat overlapping tanpa menimbulkan efek intercarrier interference (ICI).

OFDM Basics Transmits hundreds or even thousands of separately modulated radio signals using orthogonal subcarriers spread across a wideband channel Total transmission bandwidth 15 kHz in LTE: fixed Orthogonality: The peak (centre frequency) of one subcarrier … Prinsip dari OFDM adalah membagi bit rate sinyal informasi wideband menjadi deretan data paralel dengan bit rate yang lebih rendah sehingga akan didapatkan deretan paralel sinyal bit rate rendah narrowband, kemudian data-data paralel tersebut dimodulasi dengan subcarrier yang saling ortogonal. Hal ini menjadi kelebihan dari OFDM karena kanal yang semula bersifat frequency selective fading akan dirasakan seperti kanal flat fading oleh masing-masing subcarrier, sehingga proses koreksi kanal dan rekonstruksi sinyal di penerima menjadi lebih mudah. Prinsip ortogonal pada OFDM menunjukkan adanya hubungan matematis antar frekuensi carrier pada sistem. Pada sistem FDM konvensional, masing-masing carrier diatur agar tidak overlaping dan antar carrier dipisahkan oleh guard band sehingga akan mengurangi efisiensi spektrum. Untuk lebih meningkatkan efisiensi bandwidth, OFDM mengunakan spektrum yang saling overlap antara subcarrier yang satu dengan yang lain tetapi sinyal masih bisa diterima tanpa interferensi carrier yang berdekatan.. Hal ini dapat dilakukan karena antara subcarrier yang satu dengan yang lainnya bersifat ortogonal. …intercepts the ‘nulls’ of the neighbouring subcarriers

Peak-to-Average Power Ratio in OFDMA
The transmitted power is the sum of the powers of all the subcarriers Due to large number of subcarriers, the peak to average power ratio (PAPR) tends to have a large range The higher the peaks, the greater the range of power levels over which the power amplifier is required to work Having a UE with such a PA that works over a big range of powers would be expensive Not best suited for use with mobile (battery-powered) devices Semakin banyak jumlah subcarrier yang digunakan, maka kemungkinan terjadinya Peak-to-Average Power Ratio (PAPR) akan lebih tinggi pula yang mengakibatkan sistem membutuhkan adanya converter A/D, D/A, dan penggunaan amplifier yang bersifat linier. (Buku LTE)

Bentuk Sinyal SC-FDMA

Tipe Sub-Carrier OFDM

Channel Bandwidth Flexibility

LTE frame structure consist of
1. FDD ( Frequency division duplex) 2. TDD ( Time division duplex )

Generic LTE Frame Structure type 1 (FDD)
Untuk struktur generik, frame radio 10 ms dibagi dalam 20 slot yang sama berukuran 0.5 ms. Suatu sub-frame terdiri dari 2 slot berturut-turut, sehingga satu frame radio berisi 10 sub-frame.

Generic LTE Frame Structure type 2 (TDD)
Struktur frame tipe-2 hanya digunakan untuk transmisi TDD. Slot 0 dan DwPTS disediakan untuk transmisi DL, sedangkan slot 1 dan UpPTS disediakan untuk transmisi UL.

LTE Resource Block Ketersediaan subcarrier tergantung pada besar kecilnya bandwidth yang digunakan untuk transmisi pada sistem. Sebuah PRB terdiri dari 12 subcarrier dan pada tiap time slot-nya memiliki durasi 0,5 ms. Bandwidth dalam slot dialokasikan pada resource blocks (RB), sebuah RB yaitu sebesar 180 kHz pada domain frekuensi dan satu slot pada time domain, seperti yang digambarkan pada gambar. Physical Resource Block (PRB) merupakan skema untuk menggambarkan pembagian nomor spesifik dari subcarrier untuk sejumlah waktu yang telah ditetapkan untuk setiap user. PRB sendiri bekerja dalam dua buah domain yaitu time domain dan frekuensi domain, PRB juga merupakan bagian terkecil dari pengalokasian sumber yang diberikan oleh eNode B, scheduling-nya

Questions LTE doesn’t supports which BW sizes? 1.4 MHz 5 MHz 20 Mhz 4 Mhz

LTE supports which RB sizes?
N-38 Questions LTE(TDD) System Overview LTE supports which RB sizes? 6 12 15 25 60 75 90 100 50 Confidential Information of Huawei. No Spreading Without Permission

Open Loop MIMO

Closed Loop MIMO

Capacity vs Bandwidth Bandwidth (MHz) Modulation QPSK 16 QAM 64 QAM 1.4 2.016 Mbps 4.032 Mbps 6.048 Mbps 3 5.04 Mbps 10.08 Mbps 15.12 Mbps 5 8.4 Mbps 16.8 Mbps 25.2 Mbps 10 33.6 Mbps 50.4 Mbps 15 75.6 Mbps 20 67.2 Mbps 100.8 Mbps Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Thank You ! Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Presentasi serupa

Presentasi berjudul: "Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT"— Transcript presentasi:

Presentasi serupa

Tentang proyek

Tanggapan

Masuk

Otorisasi melalui jaringan sosial:

Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Presentasi serupa

Presentasi berjudul: "Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT"— Transcript presentasi:

Presentasi serupa

Tentang proyek

Tanggapan