Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KOMPETENSI GURU DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF (II)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KOMPETENSI GURU DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF (II)"— Transcript presentasi:

1 KOMPETENSI GURU DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF (II)
. KULIAH KE XIV KOMPETENSI GURU DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF (II) Kompetensi dalam membangun kekuatan siswa Kompetensi Penunjang Perbandingan kompetensi dengan negara lain

2 KOMPETENSI DALAM MEMBANGUN KEKUATAN SISWA (Ada Berbagai Komponen Yang Harus Dibangun Dlm Diri Siswa). 1. MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWA 2. MEMBANGUN DAYA INGAT SISWA. 3. MEMBANGUN MOTIVASI SISWA 4. MEMBANGUN KOMUNIKASI DAN EMPATI. 5. MEMBANGUN KREATIFITAS DALAM PEMBELAJARAN. 6. MEMBANGUN BERAGAM KECERDASAN SISWA 7. MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KECERDASAN MAJEMUK DI SEKOLAH Kompetensi Membangun Kekuatan Siswa KOMPONEN KEKUATAN SISWA YG HARUS DIBANGUN

3 1. MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWA
Kepercayaan Diri merupakan keyakinan seseorg akan kemampuan yg dimiliki utk menampilkan secara baik dihadapan org lain. Apakah Tingkat Kepercayaan Diri Seorg Siswa Itu Bakat, Kecerdasan, Ataupun Kualitas Mental? Banyak bukti yg menunjukkan, bhw kepercayaan diri siswa itu bukan bakat (dlm arti keunikan khusus yg berbeda antara satu dgn yg lain), melainkan sebuah kuali-tas mental (pencapaian yg dihasilkan dari proses pendidikan atau pemberdayaan). Artinya semua siswa bisa dilatih dan dididik utk menjadi lebih percaya diri sesuai dgn keadaannya. Kenapa Perlu Melatih Percaya Diri? Secara umum siswa yg mempunyai rasa perca-ya diri cenderung berhasil meraih kesuksesan dibanding dgn siswa yg kepercayaan dirinya rendah. Hal tsb terkait dgn beberapa hal berikut: 1. MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWA Pertama: Rasa percaya diri siswa akan terkait dgn pilihan sikap mentalnya terhdp tugas atau tantangan yg dihadapi. Orang atau siswa yg kepercayaan dirinya tinggi akan memi-lih sikap mental “SAYA BISA”. Sebaliknya siswa yg memiliki rasa percaya diri-nya rendah, meski dia bisa, merasa susah, “tidak bisa” “Takut salah”, dan berbagai ung-kapan yg senada, takut memahami org lain ketika ia harus tampil dihadapan mereka.

4 . Kedua: Rasa percaya diri siswa akan terkait dgn persepsi yg terbangun di di dlm diri sis-wa saat menghadapi tugas atau tantangan. Siswa yg percaya dirinya yg bagus akan mempersepsikan tantangan atau tugas itu sebagai sesuatu yg lebih kecil dari kemampuan dirinya sehingga mudah mundul kehausan utk menaklukan-nya. Ketiga; Rasa percaya diri siswa itu akan terkait dgn gejala psikologis locus of control. Selama manusia hidup di dunia ini, pasti dihadapkan pd hal-2 yg sudah tdk bisa diubah lagi atau biasa disebut dgn nasib. Siswa yg percaya dirinya bagus akan memunculkan sebanyak mungkin pemahaman yg kuat bhw nasib dirinya lebih banyak ditentukan oleh pilihannya,atau meletakkan Locus of Control ke dlm dirinya, bhw setiap keputusan akan ada konsekuensinya, tapi melakukan akan lebih baik sekalipun gagal, dgn mengambil keputusan maka siswa tdk tergan-tung hanya pada keadaan, mengandalkan nasib baik, atau mengandalkan org lain.

5 BEBERAPA FENOMENA PEMBELAJARAN YG KURANG MENDUKUNG DLM MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI SISWA, antara lain: A. Terlalu sering memberikan label negatif atau minor pd siswa. Label ini biasa-nya guru ciptakan melalui opini atau komentar. Misalnya: kita mengatakan si Anak tdk akan mampu, atau lebih ekstremnya kita mengatakan siswa tdk mungkin bisa sama sekali, dan sejenisnya. B. Terlalu sering memotong proses eksplorasi dan pengalaman yg dilakukan siswa dgn terlalu banyak atau terlalu cepat mengeluarkan larangan “Jangan”. Terkadang ini dibutuhkan ketika apa yg dilakukan siswa itu berbahaya, tapi guru perlu memberikan kesempatan dulu pd siswa sampai ditemukan solusi-nya menurut mereka. Misalnya siswa ingin ikut campur pekerjaan guru. Jika itu memungkinkan, perlu guru memberikan kesempatan kpd siswa utk mem-buktikan dirinya.

6 . Mengadakan perbandingan negatif. Utk membuktikan betapa tdk hebatnya siswa, guru menunjuk siswa lain atau temannya yg lebih bagus sbg bukti utk menyerang. Ini kerap membuat siswa minder atau terancam. Lebih baik guru gunakan sbg perbandingan positif. Misalnya dgn mengatakan kalau yg lain bi-sa, kamu juga harus bisa, bahkan bisa lebih baik kalau mau lebih giat belajar. D. Terlalu mengabaikan prestasi siswa. Apapun bentuk/hasil kerja siswa, guru perlu memberikan penghargaan. Dgn kepadatan jadwal guru yg dilmiliki, ter-kadang guru lupa memberikan penghargaan pd hasul kerja siswa. Sehingga dia tdk merasakan sensasi apa-2 dgn prestasinya. Kondisi ini akan menghambat motivasi siswa. E. Memberikan ancaman dan menciptakan rasa takut. Terlalu sering memuncul-kan penyataan yg berbau tanpa harapan atau pesimistis, atau sering memun-culkan pemahaman negatif ttg hidup. Melakukan kekerasan psikologis mau-pun fisik, kesemuanya itu akan menumbuhkan benih-benih mental rendah diri pada siswa.

7 BAGAIMANAKAH KEPERCAYAAN DIRI BISA DIBENTUK?
Menurut Pakar Psikologi dari Standford University bernama Bandura (1974), dia menemukan empat sumber yg bisa guru manfaatkan utk memuupuk rasa percaya diri siswa, yaitu: Pertama: adlh PENGALAMAN HIDUP. Pengalaman, menurut Bandura menempati urutan teratas dlm hal memperbaiki tingkat kepercayaan diri. Utk memupuk percaya rasa diri seorg guru perlu mem-bantu siswa utk menciptakan sebanyak mungkin pengalaman sukses, dari hal yg kecil-2 sampai dgn hal yg besar-2 dan monumental. Misalnya siswa berkata bhw tdk ada siswa yg dpt menyelesiakan PR gurunya. Pd hal menurut gurunya siwa pasti bisa. Utk mengatasi ini guru perlu mendampingi proses yg dilakukan siswa sampai ada bukti bhw siswa memang bisa. Ke Dua, CONTOH atau MODEL. Guru bisa memberikan contoh kpd semua siswa, ttg keberhasilan kakak kls atau adik kls mereka dlm mencapai keberhasilan belejar mereka. Bisa pula dgn menga-takan bhw saya setelah melalui kerja keras dan sungguh-2 akhir-nya dpt juga saya menyelesaikan masalah yg saya hadapi. Maksudnya bhw segala sesuatu tdk selalu mudah utk menyelesaikannya.

8 . Ketiga; PERSUASI SOSIAL: Yaitu komentar positif atau pengekuan dari guru di kls akan semakin memu-puk kepercayaan diri utk siswa. Umumnya lingkunagn di luar kls banyak mem-berikan komentar negatif: “ayo coba lagi” saya tahu kamu pasti bisa menger-jakan soal itu”. Tujuan dari ungkapan tsb adlh untuk menciptakan motivasi positif bagi siswa. Ke empat: FAKTOR PSIKOLOGIS: Siswa yg jiwanya sedang dalam kondisi baik, nyaman dgn pakaian yg dipakai, nyaman dgn penampilannya, nyaman dgn guru yg mendukungnya, akan lebih mudah membangun rasa percaya diri ketimbang dgn siswa yg jiwanya sedang gelisah karena banyak memikirkan kesulitan yg sedang ia hadapi. Misalnya maslah pakaian, uang jajan, model rambul, maslah teman dll.

9 2. MEMBANGUN DAYA INGAT SISWA
Utk memudahkan pemahaman ttg pendayagunaan daya ingat, guru perlu menge- tahui cara kerjanya. Cara kerja daya ingat mirip dgn cara kerja perekam. Dia mengi- baratkan daya ingat mirip dgn tape recorder. Tobol “play” diwakili indera (peraba, perasa, pembau, penglihat, pendengar). Tombol perekam diwakili benak (penga- matan pikiran), putar ulang diwakili kemauan, dan listrik diwakili energi lingkungan. Menurut Stine (1988) dan dikuatkan oleh Wilder Penfield (1990), bhw ingatan (memori) terjadi sekatika. Sekali berada di dlm otak, ingatan bertahan selamanya. Segala yg pernah dirasakan, dinikmati, dikerjakan, atau dialami masih terekam di suatu tempat dlm otak. Dlm konteks pembelajaran di kls, pesan-2 yg disampaikan dlm pembelajaran oleh guru jika menarik, berkesan, maka ia akan lama tersimpan dlm memori jangka pan- jang siswa. Hanya saja, guru cenderung menyampaikan bahan pelajaran hanya me- nyentuh memori jangka pendek saja. Pd hal dgn cara yg demikian dlm waktu sing- kat apa yg diajarkan melalui penglihatan dan pendengaran dpt hilang dlm waktu lima menit. Dua pertiga hilang sebelum satu berlalu. Dan pd keesokan harinya, angka tsb meningkat menjadi 90 persen. 2. MEMBANGUN DAYA INGAT SISWA

10 Cara-Cara Utk Membangkitkan Memori Jangka Panjang Siswa:
Daya ingat siswa itu dpt diperbaiki, (Stien, 2003) meyakini bhw org yg memiliki ingatan tajam (daya ingat yg baik) itu tdk dilahirkan tetapi diciptakan, melalui teknik yg te-pat guru dpt mendayagunakan daya ingat siswa sehingga ia memperoleh hasil yg optimal dlm belajar. Usahakan pemberian bahan ajar harus menarik, harus bermakna, harus berkesan, serta diangkat dari maslah-2 kontekstual yg biasa dialami oleh siswa. Gunakan teknik mnemonic (yaitu teknik utk memudahkan mengingat sesuatu, atau berarti rumusan, ungkapan utk membantu mengingat sesuatu), yg dpt dilakukan dgn cara: Metode berkait: metode ini bekerja berdasarkan asumsi bhw pikiran tdk ber- fokus pd satu hal saja. Pikiran selalu berlompatan. Jika satu pikiran muncul, maka akan disusul dgn pikiran lain. Dgn mengaitkan pikiran-2 itu akses pembe- lajaran menjadi mudah. Teknik mnominic dpt dilakukan dgn cara: (1) siapkan fakta atau kata dari ma- teri yg harus diingat, (2) kaitkan kata-2 tsb antara satu dgn yg lain, (3) buat imajinasi yg tepat di dlm pikiran, (4) panggil ulang kata-2 tsb. Contoh : utk menghafal huruf kalah-2, buatlah kata berikut utk difalkan oleh siswa, Kala, Thalabun, babun, daarun, jalalun, jaamilun. Cara-Cara Utk Membangkitkan Memori Jangka Panjang Siswa:

11 3. MEMBANGUN MOTIVASI SISWA
Motivasi dpt dikatakan sbg keseluruhan daya penggerak di dlm diri siswa yg me- nimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegia- tan, sehingga dpt mencapai tujuan dlm proses belajar. Dlm belajar motivasi sangat diperlukan, sebab siswa yg tdk mempunyai motivasi dlm belajar, tdk mungkin me- lakukan aktivitas belajar dgn efektif. Motivasi terbagi kpd dua jenis: Motivasi intrinsik; yaitu motivasi yg timbul dari dlm diri individu sendiri, atu kemauan diri siswa sendiri, tanpa ada paksaan, atau dorongan dari org lain/luar. Motivasi ekstrinsik: yaitu motivasi yg timbul sbg akibat pengaruh dari luar indi-vidu. (baik karena adanya ajakan, suruhan, dorongan org lain, dll) yg menyebab-kan siswa mau melakukan sesuatu aatau belajar. Bagi siswa yg memiliki motivasi intrinsik (dia memiliki kesadaran utk memperhati-kan penjelasan gru, memiliki rasa inging btahu lebh banyak ttg materi yg diberikan, maka tdk ada masalah bagi guru dlm malaksanakan tugas-2nya. Berbeda dgn siswa yg tdk memiliki motivasi dlm dirinya, dia perlu motivasi intrinsik utk membangkitkan kesadaran utk belajar. Pd saat inilah tugas guru diperlukan utk membangkitkan motivasi siswanya agar mereka mau/sadar utk mengikuti pembe-lajaran dgn baik. 3. MEMBANGUN MOTIVASI SISWA

12 . Menjelaskan ttg tujuan belajar kepada siswa dgn secara jelas dan terukur. Memberikan hadiah/penghargaan kpd siswa yg berprestasi; Membuat persaingan/kompetensi antar siswa secara sehat; Memberikan pujian thdp siswa yg berprestasi secara rasional; Memberikan hukuman thdp siswa yg berbuat kesalahan dlm proses pembelajaran; Membangkitkan dorongan, dgn memberikan perhatian maksimal pd siswa yg berupaya meraih semaangat belajar; Membentuk kebiasaan belajar yg baik, misalnya mengisi waktu luang dgn membaca, menulis, diskusi, dll dlm bidang studi tertentu. Membantu kesulitan siswa. Yaitu guru menjadi pembantu siswa-2 yg mengalami kesulitan dlm belajar; Menggunakan metode yg bervariasi, sehingga tdk membosankan siswa; Menggunakan media, yg disesuaikan dgn tujuan pembelajaran, sehingga siswa lebih memahami persoalan yg dihadapi siswa. Beberapa Strategi Yg Bisa Dilakukan Guru Dlm Menumbuhkan Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

13 USAHA MEMOTIVASI SISWA ADALAH:
. Mengenal pasti tkt kecerdasan para siswa; Melaksanakan teknik memotivasi siswa; Merumuskan tujuan belajar dan mengaitkan tujuan itu dgn keperluan dan minat siswa; Menerapkan kemahiran bertanya kepada siswa; Melaksanakan rencana pengajaran secara sistematik-pedagogik; Melaksanakan penilaian diagnostik, dan tingdakan kelas; Melaksanakan komunikasi interpersonal; USAHA MEMOTIVASI SISWA ADALAH: Suatu proses membimbing siswa utk memasuki pelbagai pengetahuan dlm proses belajar yg sedang berlangsung; Proses menimbulkan semangat dan keaktifan pada diri siswa sehingga dia benar-2 bersedia utk belajar; dan Proses yg menyebabkn perhatatian siswa bisa tertumpu kpd satu arah atau tujuan pd suatu waktu, yaitu tujuan belajar. Langka-langkah Memahami Motivasi Yg Bisa Dilakukan Guru Dalam Pembelajaran, Adalah:

14 PENTING UTK DIKETAHUI:
MENGAPA USAHA MEMOTIVASI SISWA SANGAT PENTING GURU?: Sbagian guru nubngkin beranggapan bhw tugas guru hanayalah mengajar saja, bukan mebangun minat siswa terhdp apa yg mereka ajarkan. Guru yg seperti ini hanya menghabiskan waktu di dlm kelas semata-2 hanya utk menyampaikan ma-teri kpd siswa. Mereka tdk perduli terhadap materi yg mereka ajarkan tsb dpt di-pahami secara utuh atau tidak. Guru juga tdk memperhatikan apakah materi yg mereka ajarkan itu bermanfaat dan mempengaruhi tingkah laku atau perkemba-ngan siswa ke arah yg positif atau tidak. Guru yg demikian tdk menyadari bhw a-da siswa yg tdk syka atau tdk berminat terhdp pelajaran yg ia sampaikan. Siswa yg tdk berminat thdp apa yg diajarkan guru tapi dipaksa harus mempela-jarinya, dpt menimbulkan rasa benci thdp mata pelajaran tsb. Bahkan bisa ber-lanjut siswa tdk ingin mempelajarinya di waktu lain. Di dlm kls sering kita jumpai siswa yg berkata: “saya tdk mau belajar bhs Injggris: atau “saya tdk mau belajar matematika”. Pd hal jika guru menelitinya, sebenarnya bukan karena siswa tsb tdk bisa belajar kedua mata pelajaran tsb karena sulit atau tdk menyenangkan, tapi karena guru kedua mata pelajaran tsb tdk menggunakan strategi yg berke-san di benak siswa, sehingga dia tdk tertarik utk mempelajarinya. Bahkan siswa yg tdk memiliki motivasi terhdp kedua mata pelajaran, dia akan merasaan kedua mata pelajaran tsb sbg ritual yg menyiksa bagi mereka.

15 4. MEMBANGUN KOMUNIKASI DAN EMPATI
Guru dan siswa merupakan bagian dari sistem pendidikan yg membutuhkan tingkat komunikasi yg baik. Oleh sebab itu dlm menjalin komunikasi guru perlu memiliki soft skill yg dpt menghindarkannya dari kemungkinan terjadinya miscommunica- tion atau mis undastanding sbg titik pangkal persoalan pembelajaran. Dgn memiliki rasa empati, kesenjangan komunikasi dan tolerasni bisa teratasi. Se- org guru dikatakan berempati bila ia dpt memiliki dan memahami pikiran, perasa- an, reaksi, perkembangan dan motivasi siswanya. Ketika seorg guru berempati terhdp apa yg dirasakan siswanya, dipastikan dia mampu menyelami apa yg diinginkan dan dirasakan siswanya satu persatu. Selain itu guru juga akan dpt membaca dan mengikuti arah siswa bergerak utk kemudian mengendalikannya sesuai arah yg dituju manakala terjadi penyimpangan. Guru yg memiliki empati yg medalam berarti dia tlh memiliki soft skill dlm dirinya. Perilakunyapun akan mencerminkan kematangan dlm bertindak. Misalnya dlm menjatuhkan huukuman/sanksi kpd murid yg telah berbuat salah, dia tdk akan mengalami kesulitan karena dia tlh memiliki seni tersendiri utk melakukannya seca- ra baik. Hingga hukuman/sanksi dijatuhkan guru tdklah dirasakan sbg hukuman, melainkan dianggap siswa sbg pemicu semangat belajar, atas penyimpangan yg telah dilakukan siswa bersangkutan. 4. MEMBANGUN KOMUNIKASI DAN EMPATI

16 5. MEMBANGUN KREATIFITAS DLM PEMBELAJARAN
. Ada beberapa Makna populer Tentang istilah Kreatifitas. 5. MEMBANGUN KREATIFITAS DLM PEMBELAJARAN Pertama: kreatifitas mengupayakan utki membuat sesuatu hal yg baru dan berbeda. Kedua: kreatifitas sbg dianggap sesuatu yg baru dan asli itu merupakan hasil yg kebetulan. Makna populer ttg istilah kreatifitas Ketiga; kreatifitas dipahami dari sesuatu apa saja yg tercipta sbg suatu yg baru dan berbeda. Keempat: kreatifitas merupakan sesuatu proses yg unik. Kelima: kreatifitas membutuhkan kecerdasan. Keenam: kereatifitas merupakan sesuatu kemampuan yg dipenbgaruhi oleh faktor bawaan

17 Utk kepentingan proses belajar siswa kreatifitas dpt diartikan sbg suatu kemampu- an berpikir sesuatu dgn cara yg baru dan langka, serta menghasilkan penyelesaian yg unik. Kreatifitas dlm pribadi mencerminkan keunikan individu dlm berpikir dan mengungkapkan sesuatu. Dan situasi sosial, budaya, bahkan lingkungan berkerja turut memberikan kemudahan dan mendorong individu utk menampilkan pikiran dan tindakan yg kreatif. Umumnya pengajaran di sekolah terlalu menekankan pada hapalan dan penampilan yg rutin. Para siswa kurang terdidik utk berpikir berdasarkan apa yg ia miliki dan yg ia peroleh. Sehingga tdk mengherankan jika daya imajinasi para siswa menjadi lemah karena dia tdk didorong utk mengemukakan permasalahan pd dirinya, maupun mencari suatu penyelesaian dari permasalahan tsb, serta tdk menunjukkan sifat yg inisiatif atau kreatif. Dlm upaya memelihara, mendukung dan meningkatkan pengembangan kreatifitas peserta didik, guru seyogiyanya memiliki strategi khusus yg dibutuhkan peserta didik utk meningkatkan kreatifitasnya. Ada beberapa faktor yg dpt berperan utk meningkatkan kreatifitas peserta didik dlm proses pembelajaran, sebagaimana berikut ini:

18 FAKTOR-FAKTOR YG DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS SISWA
. FAKTOR-FAKTOR YG DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS SISWA Pertama: Tugas apa yg dikehendaki oleh para siswa. Keterlibatan siswa dlm proses pembelajaran seperti ini akan membuatnya senang dan semangat dlm belajar. Kedua: Rasa ingin tahuan para siswa. Rasa ignin tahu siswa pd sesuatu hal, tdk hanya membikin siswa penasaran dlm dirinya, tapi juga akan memicu semangat belajar siswa utk mengetahui segala sesuatu yg diajarkan guru. Sehingga jika kegiatan ini terus dikembangkan dgn baik, maka proses pembelajaran akan lebih bergairah. Ketiga: Masalah kehidupan sehari-hari. pengetahuan ini dpt menambah pengetahuan peserta didik ttg bagaimana cara menyelesaikan permaslahan yg ada dlm kehidupan sehari-2. hasil pemecahan masalahnya dpt disosialisasikan kpd org lain, terutama hal-2 yg berkaitan dgn kreatifitas.

19 . selain itu dlm kegiatan pembelajaran guru juga hendaknya menyiapkan berbagai media, dan menggunakan pendekatan pembelajaran yg memungkinkan siswa berfungsi sbg subjek, serta mengevaluasi hasil belajar dgn tepat sehingga mampu meningkatkan kreatifitas siswa. Keempat: kebebasan berekspremendlm kegiatan pembelajaran: Dgn mendapatkan kebebasan dlm berekspremen, kreatifitas iswa akan dpt dibangun dan ditingkatkan, sehingga mereka dpt menemukan permaslahannya sendiri, dan dpt pemecahan dari masalah tsb.

20 6. MEMAHAMI BERBAGAI KECERDASAN SISWA
Kecerdasan yg dimiliki siswa, selama ini sering mengukur kecerdasan seseorg ha-nya dgn IQ (Intelectual Quotient) saja, pada hal menurut May Lwin dkk (2000) IQ hanya mengukur dua komponen kecerdasan, yaitu : Kemampuan Linguistik verbal, dan Logika matimatis. Pada hal menurut Howard Gardner ada tujuh komponen kecerdasan tsb, yaitu: 6. MEMAHAMI BERBAGAI KECERDASAN SISWA KECERDASAN LINGUISTIK VERBAL, yaitu kemampuan menyusun pikiran dgn jelas dan mampu menggunakan kemampuan itu secara kompeten melalui kata-kata dlm berbicara, membaca, dan menulis. 2. KECERDASAN LOGIKA MATEMATIS, yaitu kemampuan menangani bilangan be-serta perhitungan, pola dan logika, serta pemikiran saintis. Ke dua komponen kecerdasan itu akan mudah diukur melalui tes IQ. 3. KECERDASAN VISUAL SPASIAL: yaitu kemampuan melihat dgn tepat gambaran visual alam sekitar dan memperhatikan juga rincian kecilnya. Komponen kecer-dasan ini penting bagi arsitek, insinyur mesin, seniman, fotografer, pilot, navi-gator, dan pemahat.

21 . 4. KECERDASAN IRAMA MUSIK: yaitu kemampuan menyimpan nada kedlm be-nak seseorg, mengingat irama itu, dan terpengaruh emosi atau perasaannya oleh musik itu. 5. KECERDASAN KINESTETIK (KECERDASAN FISIK): yaitu kemampuan membangun hubungan penting antara pikiran dan tubuh sehingga tubuh mempu mengatur obyek dan menciptakan gerakan. 6. KECERDASAN INTERPERSONAL: yaitu kemampuan seseorg berhubungan org-2 di sekitar. Kecerdasan ini adlh kemampuan memahami dan memperkirakan perasaan, temperamen, suasana hati, maksud dan keinginan org serta men-anggapinya dgn layak. 7. KECERDASAN INTRAPERSONAL: yaitu kecerdasan memahami diri sendiri dan bertanggung jawab atas kehidupannya.

22 Sementara menurut Thomas Amstrong (2004), dgn kecerdasan majemuknya, dia menambahkan dgn satu kecerdasan lagi, (kecerdasan yg ke delapan, yaitu KECER- DASAN NATURALIS. Yaitu keahlian mengenali dan mengkategorekan spesies flora dan fauna di sekitarnya. Atau kepekaan pada fenomena alam. Dgn memperhatikan kecerdasan yg dimiliki siswa tsb, maka guru bisa melihat siswa sesuai dgn posisi masing-2. Sehingga bisa memberikan porsi belajar yg berbeda. Selama ini ketujuh potensi kecerdasan tsb telah dikubur hanya karena kesibukan sehari-2 sang guru. Baik itu urusan rumah tangga, urusan kesibukan rutin di sekolah dll. Dan kalaupun guru memperhatian kecerdasan para siswa, itupun biasanya hanya menyangkut soal kecerdasan intelektual, tdk utk kecerdasan-2 yg lainnya. Pd hal kecerdasan intelektual atau yg lebih dikenal dgn IQ tsb hanyalah salah satu kecerdasan dlm diri manusia, yg tdk boleh dianggap sbg bagian kesempurnaan dari manusia. akhirnya dgn mengetahui komponen kecerdasan atau kecerdasan majmuk setiap siswa, guru akan bisa memberikan perlakuan kepada siswa berdasarkan indikator yg muncul pd diri setiap siswa, bisa jadi dia kurang cerdas linguistiknya, tapi dia cerdas kinestiknya atau kecerdasan-kecerdasan yg lainnya.

23 7. MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KECERDASAN MAJEMUK DI SEKOLAH
Bhw utk dpt menyerapkan model pembelajaran yg efektif di sekolah, sebaiknya guru terlebih dahulu dpt menerapkan model pembelajaran tsb dlm dirinya, baru kemudian menerapkan kpd para siswanya, hal tsb dilakukan agar teori yg dikemu- kakan guru tlh didukung pengalaman emperisnya, sehingga guru benar-2 dpt me- nyelami substansi setiap model pembelajaran dimaksud di sekolah. Sementara utk menilai kecerdasan majemuk pd diri sendiri (guru) maupun pd siswa, dpt dilakukan melalui penilaian kinerja secara realistis, pd berbagai macam tugas, kegiatan, dan pengalaman yg berkaitan dgn setiap kecerdasan. Lain lagi bagi guru atau siswa yg ingin menhubungkan pengalaman hidupnya dgn memanfaatkan delapan kecerdasan majemuk. Mereka bisa melakukannya dgn mengisi lembar kuesioner, sehingga kenangan, perasaan, dan agagasan akan pengalaman hidpnya dpt di dokumentasikan dgn baik. Ada guru yg menghindar jika dlm mengajar menggunakan bahan-2 grafis saat presentasi karena kecerdasan spasialnya belum dimiliki. Sebaliknya ada guru yg senang pada strategi belajar kelompok atau kegiatan ekologis karena guru tsb termasuk yg memilki kecerdasan interpersonal atau naturalis. 7. MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KECERDASAN MAJEMUK DI SEKOLAH

24 Cara-cara Yg Dpt Dilakukan Utk Menggunakan Kecerdasan Majemuk
Meminta bantuan teman yg ahli. Maksudnya, jika kita kehabisan akal utk mengajar di kls gn menggunakan alat musik, karena kecerdasan musikal kita rendah, kita bisa meminta bantuan pd guru musik atau kolega kita yg berbakat musik. Meminta bantuan siswa. Maksudnya ketika kita kurang menguasai internet, kita bisa meminta bantuan dari siswa yg mahir dlm mengakses data di internet. Menggunakan teknologi yg ada. Maksudnya, guru dpt menggunakan sarana elektro- nik yg dimiliki sekolah utk menyediakan informasi yg tdk dpt guru kita kuasai. Misal- nya jika guru bukan pengajar yg berorientasi pd gambar, maka guru bisa memutar video utk membantu menjelaskan sesuatu gambar pd para siswanya. CATATAN: Meskipun guru mempunyai kemampuan utk menguasai kedelapan kecerdasan, guru juga harus memahami bhw faktor lingkungan tetap menjadi pendorong atau peng- hambat perkembangan kecerdasan siswa. Adapun yg dimaksud dgn faktor lingku- ngan tsb adalah: Cara-cara Yg Dpt Dilakukan Utk Menggunakan Kecerdasan Majemuk

25 Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Utk Merealisasikan
AKSES KE SUMBER DAYA. Apabila keluarga tdk mampu menyediakan piano atau alat musik lainnya, maka kecerdasan musik siswa tdk akan berkembang. FAKTOR HISTORIS KULTURAL: apabila siswa memiliki kecenderungan atau tertarik pd pelajaran matematika, maka kemungkinan kecerdasan matematika/logis akan berkembang; FAKTOR GEOGRAFIS: apabila siswa dibesarkan di lingkungan pertanian maka dia akan memiliki kesempatan utk mengembangkan kecerdasan naturalis atau Kines- tetis/Jasmani dibandingkan dgn siswa yg tinggal di perkotaan atau lingkungan industri. FAKTOR KELUARGA: Apabila siswa memiliki kecenderungan utk menjadi pemusik, seniman, lantas dipaksaakan oleh org tua utk menjadi ahli hukum, maka akan mendorong perkembangan kecerdasan linguistiknya, tetapi akan menghambat kemajuan kecerdasan spasial siswa tsb. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Utk Merealisasikan Kecerdasan Siswa

26 . 3. K0MPETENSI PENUNJANG KOMPETENSI PENUNJANG 1. KEAHLIAN MENULIS
3. KEAHLIAN BERBAHASA ASING 4. MENDORONG SISWA MAU MEMBACA 2. KEAHLIAN MENELITI

27 Kemampuan menuangkan gagasan dlm bentuk tulisan merupakan representasi dari kualitas intelektual dari seorg guru. Guru yg pandai menulis dan menuangkan ga- gasannya dlm bentuk karya tulis dpt dipastikan bhw ia banyak membaca, berdisku- si, serta melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekitarnya. Karena sulit bagi guru utk memiliki gagasan-2 tertulis segar dan otentik apabila ia tdk melakukan usaha-2 eksplorasi ilmiahnya secara serius. Bagi guru keterampilan menulis merupakan keahlian yg tdk dpt dipisahkan dari tu- gas pokoknya sbg pendidik. Tuntutan bhw ia harus selalu meningkatkan pengeta- huan dan keterampilannya, diperkuat oleh adanya perhitungan angka kredit poin utk kenaikan jabatannya, membuatnya harus selalu mampu dan rajin menulis. Beberapa indikator yg dpt menunjukka tingkat kreatifitas menulis di kalangan guru dpt dilacak dari jumlah dan jenis karya tulis ilmiah yg pernah ditulisnya. Dan lebih terpercaya lagi, kalau tulisan itu pernah dipublikasikan dlm jurnal terakreditasi, pd media massa, atau media elektronik. 1. KEAHLIAN MENULIS

28 Tugas dan kewajiban guru selain sbg pendidik juga sbg peneliti
Tugas dan kewajiban guru selain sbg pendidik juga sbg peneliti. Penelitian yg dikembangkan diupayakan utk memperbaiki pembelajaran, meneliti model-2 pembelajaran, meneliti kemajuan belajar siswa dll. Penelitian yg dilakukan guru tdk terpisah dari keperluan oengembangan profesinya sbg pendidik. Sehingga menuntut adanya peran ganda, di mana selain ia mampu melakukan penelitian yg terpercaya, ia juga harus mampu memanfaatkan hasil penelitiannya utk pembelajaran siswanya di kelas. Cara yg paling ideal dan sesuai dgn tuntutan penelitian itu adlh penelitian tindakan kelas (PTK) atau action research yg terpadu dgn proses pembelajaran yg biasa ia lakukan sehari-2. dgn demikian guru dpt mengumpulkan data dan menganalisisnya dgn cermat, sehingga asumsi keefektifan atau kekurang efektifan proses pembelajaran dpt dikaji secara valid. Penelitian seperti itulah yg dilakukan oleh sebagian besar guru, hingga proses pembelajaran yg dilakukan di sekolah akan semakin tinggi mutunya. 2. KEAHLIAN MENELITI

29 Kemampuan meneliti sebagian besar staf akademik juga masih terbatas.
Sumber daya penelitian yg terbatas sehingga tdk memungkinkan sekolah dpt mengikuti semua perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yg berkembang secara cepat. Ketersediaan dana penelitian masih terbatas, karena tingkat pengembalian hasil penelitian masih dianggap belum ekonomis. Kemampuan meneliti sebagian besar staf akademik juga masih terbatas. Akses sumber informasi ilmiah masih terbatas, Belum tumbuhnya budaya meneliti dan mempublikasikan hasilnya dgn baik; Ketersediaan sarana penelitian masih terbatas. Pemanfaatan hasil penelitian masih kurang sistemik. BEBERAPA KENDALA YG DIHADAPI DLM PENGEMBANGAN PENELITIAN DI SEKOLAH (SOEHENDRO (1996)

30 3. KEAHLIAN DALAM BERBAHASA ASING
Keahlian berbahasa asing sebenarnya berlaku sbg prasyarat yg harus dimiliki oleh setiap guru. Keahlian ini cukup berpengaruh terhdp kemampuan guru dlm mengakses informasi yg secara langsung yg ditulis dlm bhs asing, baik yg ada dlm buku-2 perpustakaan mamupun yg ada di media elektronik lainnya. Dlm lingkup kepentingan penguasaan bhs di lingkungan sekolah, penguasaan bhs Inggris merupakan kebutuhan yg tdk dpt ditawar-2 lagi. Idealnya guru menguasai secara fasih bhs tersebut. Ada dya kendala yg akan dihadapi guru yg tdk memiliki kemampuan berbhs Inggris: Guru akan kesulitan dlm menggunakan sumber bacaan yg ditulis dlm bhs tsb, sehingga rujukan-2 yg dipakainyapun akan terbatas pd hasil terjemahan-2 yg belum tentu tepat dgn konteks isi dlm buku tsb. Guru akan mengalami kesulitan andaikata ada kesempatan utk melanjutkan studi yg menggunakan standar persyaratannya dlm dua bhs atau salah satu diantaranya . Pd hal jika guru ybs mahirdan menguasai bhs asing tsb, guru akan memiliki kesempatan yg cukup luas dlm menggunakan informasi dan fasilitas kemudahan yg tersedia. 3. KEAHLIAN DALAM BERBAHASA ASING

31 4. MENDORONG SISWA MAU MEMBACA
Tempat umum yg biasa digunakan siswa utk membaca buku, baik itu buku pelajaran atau literatur-2 lainnya adlh di Perpustakaan sekolah. Guru sbg org yg bergaul setiap hari secara langsung dgn siswa, juga turut bertang- gung jawab dlm pengembangan tradisi membaca para siswanya, baik melalui diper- pustakaan amupun di tempat-2 lainnya. Kebiasaan siswa membaca di mana saja akan terjadi apabila guru turut memberikan contoh bhw membaca adlh kegiatan yg menyenangkan. Bahkan ketika siswa tdk sedang belajar di kls, olah raga, dan sedang mengikuti kegiatan kelompok, tradisi membaca adlh suatu kegiatan yg tdk boleh ditinggalakan. Karena membaca di waktu luang di waktu luang adlh aktifitas yg membebaskan sekaligus memerdekakan pikiran bagi guru maupun siswa. Guru dpt merangsang minat siswa utk membaca melalui tugas yg memotivasi siswa membaca dan mengakses perpustakaan ataupun internet. Utk itu sekolah perlu menyiapkan perpustakaan yg nyaman dan aman, serta kualitas koleksi buku yg memdai bahkan lengkap. 4. MENDORONG SISWA MAU MEMBACA

32 Guru kls dan kepala sekolah harus mempunyai kontribusi dan komitmen yg tinggi thdp perpustakaan sekolah. Hal ini dikarenakan keberadaan perpustakaan menjadi penting utk memperlihatkan kpd siswa akan kepedulian sekolah terhdp minat baca siswa. Membuat program minat baca yg sudah diintegrasikan dgn kurikulum pembelaja-ran. Misalnya setiap bulan/minggu siswa diwajibkan membaca buku apa saja yg dia sukai. (komiik, nopel, dongeng, dll), kemudian pd tgl tertentu, mintalah siswa meng-umpulkan laporan ttg buku yg tlh ia baca, yg meliputi: judul, pengarang, alasan me-milih buku-2 tsb, inti cerita, pesan moral yg disampaikan dlm buku tsb, dll. Guru kls membentuk kelompok diskusi siswa dlm beberapa kelompok kecil. Hasil bacaan mereka dilaporkan kpd guru atau diberikan kpd teman-2 kelompok lainnya. Pihak sekolah harus menciptakan kerja sama yg baik dgn pihak org tua siswa. Terutama dlm mensosialisasikan program gemar membaca, sehingga semua pihak benar-2 ikut mendorong dan memotivasi siswa agar rajin membaca buku. Mengadakan lomba perpustakaan seperti membuat karya tulis, majalah dinding, dll, sehingga terkesan perpustakaan lebih menyenangkan, hingga dpt menyalurkan bakat-bakat dan kreatifitas siswa dgn baik. STRATEGI YG HARUS DIPERHATIKAN OLEH KEPALA SEKOLAH DAN GURU KELAS DLM MEMBANGKITKAN MINAT BACA SISWA

33 Memberikan penghargaan terhdp siswa yg rajin membaca, dgn tujuan agar mereka lebih aktif utk berlomba-lomba dlm membaca buku. CATATAN: Kegiatan dan tindakan di atas hanyalah beberapa motivasi saja. Masih banyak motivasi lainnya yg bisa digunakan utk meningkatkan tradisi membaca di lingkungan siswa. Memotivasi siswa agar gemar membaca merupakan salah satu aspek penting dlm menyukseskan tujuan pendidikan.

34 URAIAN KOMPETENSI MENCAKUP
Sebagai pebandingan berikut ini di kemukakan Kompetensi Guru dirumuskan untuk guru di negara Amereka Serikat. Kompetensi yg harus dimiliki guru-2 di AS diru-muskan dlm “National Board for profesional teaching skill “(2002), yg mensyarat-kan adanya berbagai standar utk diikuti, yaitu: No. 2. 3. PERBANDINGAN KOMPETENSI DENGAN NEGARA LAIN No. JENIS KOMPETENSI GURU URAIAN KOMPETENSI MENCAKUP 1. Teacher are commited to student and their learning. Yaitu pemahaman guru ttg peserta didik, yg mencakup: Penghargaan guru terhdp perbedaan individual siswa. Pemahaman guru ttg perkembangan belajar siswa. Perlakuan guru terhdp semua siswa secara adil. Dan Misi guru dlm meperluas cakrawala berpikir siswa. 2.

35 . 2. Teacher know the subjects they teach and how to teach those subbjects to students. Yaitu pengetahuan ttg bahan ajar dan bagaimana cara mengajarkannya, yg meliputi: Apresiasi guru ttg pemahaman materi mata pelaja-ran utk dikreasikan, disusun dan dihu-bungkan dgn mata pelajaran lainnya. Kemampuan guru tuk menyempaikan materi pelaja-ran. Mengembangkan usaha utk memperoleh pengeta-huan dgn berbagai cara. 3. Teachers are responsible for managing and monitoring student learning. Yaitu pengelolaan pembelajaran mencakup: Penggunaan berbagai metode dlm pencapaian tuju-an pembelajaran; Menyusun proses pembelajaran dlm berbagai set-ting kelompok , kemampuan utk memberikan ganja-ran atas keberhasilan siswa. Menilai kemajuan siswa secara teratur, dan Kesadaran akan tujuan utama pembelajaran. 4.

36 . Kompetensi di atas perlu dijadikan rujukan dlm program sertifikasi di Indonesia sehingga pelaksanaan sertifikasi tdk menyimpang dari tujuannya dlm menciptakan guru yg profesional, bukan sekedar dijadikan instrumen utk mengejar tunjangan profesi semata. 4. Teacher think systematically about their practice and learn from experience Yg mencakup: Guru secara terus menerus menguji diri utk memi-lih keputusan-keputusan terbaik; Guru meminta saran dari pihak lain dan melakukan berbagai riset ttg pendidikan utk meningkatkan praktek pembelajaran. 5. Teacher a members of learning comminicaties . Yang mencakup: Guru memberikan kontribusi terhadap efektifitas sekolah melalui kolaborasi dgn kalangan profesio- nal lainnya. Guru bekerja sama dgn org tua/wali siswa; Guru dpt mengambil manfaat dari berbagai sumber daya masyarakat.


Download ppt "KOMPETENSI GURU DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF (II)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google