Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Radityo Chandra Alessandra Saija

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Radityo Chandra Alessandra Saija"— Transcript presentasi:

1 Radityo Chandra 832014008 Alessandra Saija 832014013
PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN ALAT UKUR (Penyusunan Typical Performance Test) Radityo Chandra Alessandra Saija

2 A. Mendefinisikan Tes Pertama, tentang kelompok sasaranya inventori kepribadian atau skala psikologi ini hendak ditunjukkan bagi kelompok subjek seperti apa sebagai kelompok sasaran. Kedua, tentang keunikan atau kekhasan inventori kepribadian yang hendak disusun khususnya jika sudah terdapat inventori kepribadian lain yang mengukur atribut psikologis yang sama. Ketiga, hampir seluruh atribut psikologis berupa trait atau disposisi kepribadian yang menjadi objek atau sasaran pengukuran

3 Menurut Burisch (1984), ada tiga pendekatan dalam menyusun inventori kepribadian, yaitu :
Pendekatan Eksternal Pertama, orang cenderung mengelompokan dalam himpunan-himpunan, yaitu himpunan orang dengan karakteristik tertentu dan himpunan orang dengan karakteristik lawanya sehingga pasangan yang berlawanan sifat. Kedua, kelompok yang berlawanan sifat bisa dibedahkan dengan menggunakan sebuah inventori kepribadian.

4 Langkah-langkah menyusun inventori kepribadian menggunakan pendekatan eksternal sebagai berikut :
1. Menyusun atau mengumpulkan sejumlah item 2. Mengadministrasikan atau mengenakan item-item 3. Membandingkan jawaban kedua kelompok 4. Item-item yang dijawab secara berbeda oleh kedua kelompok

5 2. Pendekatan Internal. Pendekatan ini didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut (Burisch, 1984) : Struktur dasar tertentu yang bersifat universal sesuai hukum alam dan bisa diungkap yang mendasari perbedaan individual antar orang. Struktur tersebut belum diketahui secara rinci, namun bias dipastikan bahwa sifatnya simple atau sederhana Perbedaan individual antar orang pada tingkat respon terhadap masing-masing item belum dikatahui.

6 3. Pendekatan Deduktif Pada pendekatan ini peneliti bertolak dari pendekatan-pendekatan sebelumnya sebagai berikut (Burisch, 1984): Orang bisa menyusun skala untuk sifat kepribadian apapun sebagimana terwakili oleh semua kata sifat yang bias ditemukan dalam bahasa percakapan sehari-hari. Nama-nama sifat (trait names) lazimnya bersifat kabur, dalam arti masing-masing kurang didefenisikan secara ketat dan berupa katagori-katagori dari aneka kecendurungan tingkah laku sederhana yang saling tumpah tindih.

7 Langkah-langkah menyusun inventori kepribadian menggunakan pendekatan deduktif sebagai berikut :
Menetukan sifat yang akan diteliti dan merumuskan defenisinya. Setelah diperoleh defensi tentang konstruk yang akan diukur, maka dibuat item-item sesuai dengan defenisi-defenisi tersebut.

8 B. Memilih Metode Penskalaan
1. Expert Ranking atau Penertapan Urutan Jenjang oleh Ahli Penerapan metode penskalaan ini adalah behavioral rankings of experts atau penepatan urutan jenjang tingkah laku oleh ahli yang diterapkan dalam penyusunan Glasgow Coma Scale (Teasdale & Jennet,1974 dalam Gregory, 2007). Dalam penyusunan Glasgow Coma Scale (GCS) ditemukan jenis tingkah laku yang diterapkan para neurolog sebagai indicator : Respon membuka mata Respon verbal Respon motor atau pengerak

9 2. Metode Equal-Appearing Intervals atau Interval Tampak Setara
Metode ini didasarkan pada law of comparative judgments atau prinsip penilaian komparatif. prinsip ini berbunyi “a group of persons compares objects with respect to some physical property and declares wich of the pair has more of the property” (Andrich,1990 h. 30). Metode pair comparisons dipandang memiliki kelemahan utama yaitu menuntut terlalu banyak waktu dan tenaga dari pihak subjek yang diminta menjadi judges atau penilai.

10 Langkah-langkah penyusunan skala sikap atau inventori kepribadian dengan menggunakan metode EAI adalah sebagai berikut: Rumuskan sebanyak mungkin pernyataan benar-salah yang mencerminkan variasi sikap positif (favorable) dan negatif (unfavorable) Melihat sejumlah subjek untuk menilai taraf favorabilitas-unfavorabilitas Prosedur penilaian Mengikuti cara yang pernah ditempuh sendiri oleh Thurstone bersama Chave (dalam Edwards,1957) bahwa setiap kategori diberi label huruf Hitunglah nilai skala dan ukuran variabilitas penilaian subjek terhadap masing-masing pernyataan Pernyataan dengan SD besar atau tinggi harus digugurkan sebab hal itu menunjukkan bahwa pernyataan atau item tersebut ambigu

11 3. Skala Likert Dalam skala likert subjek diminta menyatakan kesetujuan-kesetujuannya dalam sebuah kontinum yang terdiri atas lima respon: sangat setuju (strongly agree), setuju (agree), tidak tahu (undecided), tidak setuju (disagree) dan sangat tidak setuju (strongly disagree).

12 Langkah-langkah menyusun inventori kepribadian dengan menggunakan skala Likert adalah sebagai berikut: Merumuskan pernyataan sacara favorable atau unfavorable Judges atau penilai yang dipilih dari populasi Mengeliminasi atau mengungurkan pernyataan-pernyataan yang gagal Menuliskan pernyataan-pernyataan yang lolos seleksi atau tidak Mengadministrasikan versi awal skala (versi uji coba) Melakukan seleksi akhir terhadap pernyataan-pernyataan Jika bentuk final skala dipandang memuaskan (jumlah pernyataan antara 20 sampai 30 atau lebih dan memiliki koefisien reliabilitas alpha yang tinggi), maka skala siap digunakan.

13 4. Skala Guttman atau Analisis Skalogram
Skala ini terdiri atas serangkaian pernyataan, semua menunjukkan sikap seseorang terhadap sebuah objek atau menunjukkan pemilikian seseorang atas atribut psikologis tertentu, dan harus dijawab secara binner atau dikotomis (“Ya” atau “Tidak”) oleh sekelompok subjek. Tujuan analisis dengan skala Guttman adalah menemukan sebuah dimensi tunggal yang dapat dipakai untuk menentukan posisi baik pernyataan maupun para subjek penjawabnya.

14 Langkah-langkah menetapkan skala Guttman dengan menerapkan metode Goodenough-Edwards adalah sebagai berikut: Memeriksa jumlah “pola jawaban yang tidak sesuai Menghitung jumlah kesalahan pada semua pola jawaban dari seluruh sampel responden atau subjek. Menghitung Coefficient of Scalability (CS)

15 5. Metode Emprical Keying atau Penskalaan Empiris
Metode ini tidak mengandalkan teori atau penilaian ahli melainkan mendasarkan pada proses empiris. Langkah-langkah penerapan penskalaan empiris dalam pengukuran psikologi adalah sebagai berikut: Memilih suatu kelompok subjek yang secara homogen Mengadministrasikan pernyataan-pernyataan Membandingkan frekuensi jawaban yang mengiyakan Pernyataan-pernyataan yang memiliki perbedaan signifikan atau mencolok Skor kasar skala untuk atribut yang sedang menjadi objek pengukuran

16 Penulisan Item Masalah validitas tes Aneka format item
Aneka petunjuk penulisan item

17 Masalah Validitas Item – Response Set
Response set of acquiescence kecenderungan subjek untuk menyatakan setuju dengan setiap item tanpa memedulikan isinya Cara mengatasi: Menerapkan balance scales atau skala berimbang. Menuliskan item secara jelas, tidak kabur atau mendua makna dan mengacu pada tingkah laku spesifik.

18 Response set of social desirability
kecenderungan seorang subjek memberikan jawaban terhadap item-item inventori kepribadian mengikuti apa yang dia pikir dipandang baik oleh masyarakat Cara mengatasi: Menggunakan sepasang pernyataan yang sama-sama mengadung isi yang sejalan dengan norma sosial, kemudian subjek memilih salah satu. Menghindari perumusan item dengan isi yang jelas-jelas sejalan. Menggunakan sebuah lie scale atau skala kebohongan. Menerapkan analisis butir dan validasi tes secara cermat.

19 Response set of using uncertain or middle category
Kecenderungan subjek untuk memilih jawaban kategori tengah yang mencerminkan ketidakpastian atau netralitas Cara mengatasi: Menggunakan format item dikotomis. Kelemahannya ialah kadang-kadang memang ada pernyataan yang sungguh-sungguh tidak bisa dijawab dengan “Ya atau Tidak”, “Benar atau Salah”.

20 Response set of using the extreme response
Kecenderungan subjek memilih jawaban ekstrem yang sering muncul dalam inventori yang menggunakan multi-point rating scale. Cara mengatasi Menghindari atau tidak menerapkannya, menggantinya dengan format item yang bersifat dikotomis. Melakukan analisis butir dan uji validasi.

21 Beberapa Masalah Terkait Validasi Isi
Masalah terkait face validity of items. Masalah terkait sampling from the universe of item. Masalah terkait sampling from the universe of subjects. Masalah terkait establishing adequate criteria for validity.

22 Aneka Format Item Inventori Kepribadian

23 Item Dikotomis Yes-No item True-False item Contoh:
Permainan sulap dasi oleh seorang mahasiswa adalah sebuah permainan yang menarik. Ya Tidak True-False item Saya adalah seorang yang sangat ahli dalam memasak cumi dan kangkung. Benar Salah

24 Item Dikotomis Like-Dislike item Forced-choice item Contoh:
Apakah Anda menyukai permainan sulap dasi yang pernah dilakukan oleh seorang mahasiswa Fakultas Magister Sains Psikologi? Suka Tidak Forced-choice item Contoh: Berilah tanda centang pada kolom yang disediakan. ( ) Saya ahli dalam memasak kangkung. ( ) Saya ahli dalam memasak cumi-cumi.

25 Item Trikotomis Yes ? No item Aneka item trikotomis Contoh:
Saya adalah seorang pemain basket yang handal. Ya Ragu-ragu Tidak Aneka item trikotomis Saya merasakan suatu kesenangan yang luar biasa ketika menaiki kereta api dari Solo menuju Yogyakarta. Benar Ragu-ragu Salah

26 Item trikotomis dengan pilihan
Contoh: Jika saya diberi kesempatan untuk menjadi rektor maka saya akan memilih untuk menjadi rektor: ( ) Universitas Kristen Satya Wacana ( ) Universitas Kangkung Cumi Wacana ( ) Universitas Telur Puyuh Wacana

27 Item with Rating Scales
Skala lima butir berisi kesetujuan Skala tujuh butir berisi kesetujuan Pernyataan SS S R T STS Saya adalah orang yang suka membuat wacana untuk memasak kangkung dan cumi-cumi. Pernyataan Sl SS Sr K J SJ TP Saya menagih uang kas kepada teman-teman yang belum membayar.

28 Aneka Petunjuk Penulisan Item
Usahakanlah sejauh mungkin agar subjek tidak menangkap maksud setiap item. Tuliskan item secara jelas, tidak mendua. Item perlu ditulis mengacu pada tingkah laku yang spesifik. Setiap item harus hanya berisi satu pertanyaan atau satu pertanyaan. Hindari penggunaan istilah-istilah yang bermakna frekuensi. Item harus mengacu ke tingkah laku, bukan perasaan. Melalui petunjuk yang jelas, yakinkan subjek untuk menjawab setiap item secara cepat, tidak perlu menimbang-nimbang.

29 Saran Penulisan Item Cermati kembali test blue print.
Tandailah setiap bagian yang merupakan irisan dari berbagai komponen pembagian yang dipakai dengan sebuah bilangan. Tulislah setiap item atau pernyataan di sebuah kartu indeks. Tulislah dalam jumlah sekitar dua kali lipat dari jumlah yang diharapkan dalam bentuk final skala (standar jumlah item buah). Lengkapi skala dengan petunjuk yang lengkap dan jelas.

30 Uji Coba Skala dan Analisis Item
Secara umum ada dua parameter yang lazim diperiksa dalam analisis item: pi (proporsi subjek atau testi yang memilih kunci jawaban dalam menjawab item) rii (korelasi antara skor item dan skor total tes sebagai kriteria internal).

31 Langkah Analisis Item Menghitung korelasi antara skor-skor masing item dengan skor total skala. Menghitung koefisien reliabilitas konsistensi internal. Memeriksa distribusi skor skala. Menghitung koefisien delta Ferguson.

32 Merevisi Item Masukkan kembali data parameter item beserta identitas itemnya ke dalam tabel spesifikasi. Memeriksa apakah struktur inventori kepribadian sudah baik. Memeriksa reliabilitas dan koefisien delta Ferguson dari keseluruhan item sebagai skala. Jika jumlah item kurang memadai dan struktur skala juga kurang baik, maka harus dilakukan revisi terhadap item-item yang diperlukan sesuai jumlah item dan struktur skala ideal seperti yang diharapkan. Melakukan ujicoba kembali item-item terrevisi.

33


Download ppt "Radityo Chandra Alessandra Saija"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google