Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TUNE – UP.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TUNE – UP."— Transcript presentasi:

1 TUNE – UP

2 Prosedur Tune – Up Mesin dengan sistem Carburator
Mesin dengan sistem Injeksi

3 Prosedur Tune – Up ST 100 Sebagai langkah pendahuluan, periksa untuk meyakinkan bahwa: Busi dalam keadaan baik dan celah busi sesuai standar (0,7 – 0,8 mm). Platina dalam keadaan baik dan celah paltina sesuai standar (0,4 – 0,5 mm). Kondensor dalam keadaan baik. Saringan udara dalam keadaan baik. Katup choke terbuka penuh. Semua perlengkapan listrik mati Kompresi mesin sesuai standar. Vakum mesin sesuai standar. Sistem saluran bahan bakar dalam keadaan baik. Celah katup sesuai standar.

4 Lakukan penyetelan sebagai berikut:
Hidupkan mesin sampai temperatur kerja. Pasang tachometer/dwell pada mesin. Setel putaran mesin 850 rpm dengan memutar idle speed adjusting screw (ISAS). Menggunakan timing light setel ignition timing pada 8o BTDC pada 850 rpm (ST 100 T1) atau 10o BTDC pada 850 rpm (ST 100 T2 – ST 100 T5). Setel putaran mesin pada 900 rpm dengan memutar ISAS. Putar idle mixture adjusting screw (IMAS) sampai putaran maximum. Posisikan kembali pada putaran 900 rpm dengan memutar ISAS. Turunkan putaran mesin sampai 830 rpm dengan memutar IMAS. Naikkan putaran mesin ke stationer standar (850 +/- 50 rpm) dengan memutar ISAS. Periksa prosentase CO gas buang. Spesifikasi: E/G idle mixture CO = 1,5 % +/- 0,5 % E/G idle speed = 850 +/- 50 rpm. Rapikan kembali peralatan dan kendaraan.

5 Prosedur Tune – Up SJ 410 Sebagai langkah pendahuluan, periksa untuk meyakinkan bahwa: Busi dalam keadaan baik dan celah busi sesuai standar (0,7 – 0,8 mm). Platina dalam keadaan baik dan celah paltina sesuai standar (0,4 – 0,5 mm). Kondensor dalam keadaan baik. Saringan udara dalam keadaan baik. Katup choke terbuka penuh. Semua perlengkapan listrik mati Kompresi mesin sesuai standar. Vakum mesin sesuai standar. Sistem saluran bahan bakar dalam keadaan baik. Celah katup sesuai standar.

6 Lakukan penyetelan sebagai berikut:
Hidupkan mesin sampai temperatur kerja. Pasang tachometer/dwell pada mesin. Setel putaran mesin 850 rpm dengan memutar idle speed adjusting screw (ISAS). Menggunakan timing light setel ignition timing 10o BTDC pada 850 rpm. Setel putaran mesin pada 900 rpm dengan memutar ISAS. Putar idle mixture adjusting screw (IMAS) sampai putaran maximum. Posisikan kembali pada putaran 900 rpm dengan memutar ISAS. Turunkan putaran mesin sampai 830 rpm dengan memutar IMAS. Naikkan putaran mesin ke stationer standar (850 +/- 50 rpm) dengan memutar ISAS. Periksa prosentase CO gas buang. Spesifikasi: E/G idle mixture CO = 1,5 % +/- 0,5 % E/G idle speed = 850 +/- 50 rpm. Bila dilengkapi AC, setel idle up AC pada 1000 rpm. Rapikan kembali peralatan dan kendaraan

7 Prosedur Tune – Up SA 410 Sebagai langkah pendahuluan, periksa untuk meyakinkan bahwa: Busi dalam keadaan baik dan celah busi sesuai standar (0,7 – 0,8 mm). Platina dalam keadaan baik dan celah paltina sesuai standar (0,4 – 0,5 mm). Kondensor dalam keadaan baik. Saringan udara dalam keadaan baik. Katup choke terbuka penuh. Semua perlengkapan listrik mati Kompresi mesin sesuai standar. Vakum mesin sesuai standar. Sistem saluran bahan bakar dalam keadaan baik. Celah katup sesuai standar.

8 Lakukan penyetelan sebagai berikut:
Hidupkan mesin sampai temperatur kerja (91oC), ditandai dengan berputarnya Extra fan dan berhenti pada temperatur 86oC. Pasang tachometer/dwell pada mesin Lepaskan selang vakum distributor, dan tutup selang vakum dengan ditekuk dan diikat atau disumbat. Setel putaran mesin 850 rpm dengan memutar idle speed adjusting screw (ISAS). Menggunakan timing light setel ignition timing 8o BTDC pada 850 rpm. Setel putaran mesin pada 900 rpm dengan memutar ISAS. Putar idle mixture adjusting screw (IMAS) sampai putaran maximum. Posisikan kembali pada putaran 900 rpm dengan memutar ISAS. Turunkan putaran mesin sampai 830 rpm dengan memutar IMAS. Naikkan putaran mesin ke stationer standar (850 +/- 50 rpm) dengan memutar ISAS. Periksa prosentase CO gas buang. Spesifikasi: E/G idle mixture CO = 1,5 % +/- 0,5 % E/G idle speed = 850 +/- 50 rpm. Bila dilengkapi AC, setel idle up AC pada 1000 rpm. Setel throttle positioner dengan melepas selang vakum VTV (Vacuum Transmiting Valve), kemudian tutup/sumbat , dan setel aktuator sampai putaran 1600 rpm. Pasang kembali selang vakum VTV. Rapikan kembali peralatan dan kendaraan

9 Prosedur Tune – Up SA 310 Sebagai langkah pendahuluan, periksa untuk meyakinkan bahwa: Busi dalam keadaan baik dan celah busi sesuai standar (0,7 – 0,8 mm). Celah rotor signal dengan generator signal sesuai standar (0,2 – 0,4 mm). Saringan udara dalam keadaan baik. Katup choke terbuka penuh. Semua perlengkapan listrik mati Kompresi mesin sesuai standar. Vakum mesin sesuai standar. Sistem saluran bahan bakar dalam keadaan baik. Celah katup sesuai standar.

10 Lakukan penyetelan sebagai berikut:
Hidupkan mesin sampai temperatur kerja (91oC), ditandai dengan berputarnya Extra fan dan berhenti pada temperatur 86oC. Pasang tachometer/dwell pada mesin Lepaskan selang vakum distributor, dan tutup selang vakum dengan ditekuk dan diikat atau disumbat. Setel putaran mesin 850 rpm dengan memutar idle speed adjusting screw (ISAS). Menggunakan timing light setel ignition timing 4o BTDC pada 850 rpm. Setel putaran mesin pada 900 rpm dengan memutar ISAS. Putar idle mixture adjusting screw (IMAS) sampai putaran maximum. Posisikan kembali pada putaran 900 rpm dengan memutar ISAS. Turunkan putaran mesin sampai 830 rpm dengan memutar IMAS. Naikkan putaran mesin ke stationer standar (850 +/- 50 rpm) dengan memutar ISAS. Periksa prosentase CO gas buang. Spesifikasi: E/G idle mixture CO = 1,5 % +/- 0,5 % E/G idle speed = 850 +/- 50 rpm. Bila dilengkapi AC, setel idle up AC pada 1000 rpm. Setel throttle positioner dengan melepas selang vakum VTV (Vacuum Transmiting Valve), kemudian tutup/sumbat , dan setel aktuator sampai putaran 1600 rpm. Pasang kembali selang vakum VTV. Rapikan kembali peralatan dan kendaraan.

11 Prosedur Tune – Up SF 413 Sebagai langkah pendahuluan, periksa untuk meyakinkan bahwa: Busi dalam keadaan baik dan celah busi sesuai standar (0,7 – 0,8 mm). Celah rotor signal dengan generator signal sesuai standar (0,2 – 0,4 mm). Saringan udara dalam keadaan baik. Katup choke terbuka penuh. Semua perlengkapan listrik mati. Kompresi mesin sesuai standar. Vakum mesin sesuai standar. Sistem saluran bahan bakar dalam keadaan baik. Celah katup sesuai standar.

12 Lakukan penyetelan sebagai berikut:
Hidupkan mesin sampai temperatur kerja (91oC), ditandai dengan berputarnya Extra fan dan berhenti pada temperatur 86oC. Pasang tachometer/dwell pada mesin Setel putaran mesin 700 +/- 50 rpm dengan memutar idle speed adjusting screw (ISAS). Menggunakan timing light setel ignition timing 6o BTDC pada 700 +/- 50 rpm. Putar idle mixture adjusting screw (IMAS) sampai putaran maximum. Posisikan kembali pada putaran 700 +/- 50 rpm dengan memutar ISAS. Periksa prosentase CO gas buang. Spesifikasi: E/G idle mixture CO = 1,5 % +/- 0,5 % E/G idle speed = 700 +/- 50 rpm. Hidupkan lampu besar dan setel putaran mesin pada 750 rpm dengan memutar idle up lampu. Hidupkan A/C dan setel putaran mesin pada 850 rpm dengan memutar idle up A/C. Matikan A/C dan lampu besar. Lepas selang vakum throttle position, dan sumbatlah selang tersebut. Setel throttle position pada 1600 rpm. Catatan : bila kunci kontak posisi off mesin sukar dimatikan , maka setel pada 1400 – 1500 rpm. Pasang kembali selang vakum throttle position. Rapikan kembali peralatan dan kendaraan.

13 Prosedur Tune – Up SF 416 Sebagai langkah pendahuluan, periksa untuk meyakinkan bahwa: Busi dalam keadaan baik dan celah busi sesuai standar (0,7 – 0,8 mm). Celah rotor signal dengan generator signal sesuai standar (0,2 – 0,4 mm). Saringan udara dalam keadaan baik. Katup choke terbuka penuh. Semua perlengkapan listrik mati. Kompresi mesin sesuai standar. Vakum mesin sesuai standar. Sistem saluran bahan bakar dalam keadaan baik. Celah katup sesuai standar.

14 Lakukan penyetelan sebagai berikut:
Hidupkan mesin sampai temperatur kerja (91oC), ditandai dengan berputarnya Extra fan dan berhenti pada temperatur 86oC. Pasang tachometer/dwell pada mesin. Setel putaran mesin 700 +/- 50 rpm dengan memutar idle speed adjusting screw (ISAS). Menggunakan timing light setel ignition timing 6o BTDC pada 700 +/- 50 rpm. Setel putaran mesin pada 900 rpm dengan memutar ISAS. Putar idle mixture adjusting screw (IMAS) sampai putaran maximum. Setel kembali putaran mesin pada 900 rpm dengan memutar ISAS. Ulangi 6 dan 7 sekali lagi. Turunkan putaran mesin pada 830 rpm dengan memutar IMAS. Setel ISAS pada 700 rpm. Periksa prosentase CO gas buang. Spesifikasi: E/G idle mixture CO = 1,5 % +/- 0,5 % E/G idle speed = 700 rpm. Hidupkan lampu besar, setel idle up lampu pada 750 rpm. Hidupkan A/C, setel idle up AC pada 850 rpm. Matikan lampu dan A/C. Rapikan kembali peralatan dan kendaraan.

15 Prosedur Tune – Up SL 413 Sebagai langkah pendahuluan, periksa untuk meyakinkan bahwa: Busi dalam keadaan baik dan celah busi sesuai standar (0,7 – 0,8 mm). Celah rotor signal dengan generator signal sesuai standar (0,2 – 0,4 mm). Saringan udara dalam keadaan baik. Katup choke terbuka penuh. Semua perlengkapan listrik mati. Kompresi mesin sesuai standar. Vakum mesin sesuai standar. Sistem saluran bahan bakar dalam keadaan baik. Celah katup sesuai standar.

16 Lakukan penyetelan sebagai berikut:
Hidupkan mesin sampai temperatur kerja. Pasang tachometer/dwell pada mesin. Setel putaran mesin pada 900 rpm dengan memutar idle speed adjusting screw (ISAS). Putar idle mixture adjusting screw (IMAS) sampai didapat putaran maximum. Setel putaran mesin pada 900 rpm dengan memutar ISAS. Turunkan putaran mesin pada 830 rpm dengan memutar IMAS. Setel putaran mesin pada 800 rpm dengan memutar ISAS. Periksa prosentase CO gas buang. Spesifikasi: E/G idle mixture CO = 1,5 % +/- 0,5 % E/G idle speed = 800 rpm. Rapikan kembali peralatan dan kendaraan.

17 Prosedur Tune – Up SL 410 R Sebagai langkah pendahuluan, periksa untuk meyakinkan bahwa: Busi dalam keadaan baik dan celah busi sesuai standar (0,7 – 0,8 mm). Celah rotor signal dengan generator signal sesuai standar (0,2 – 0,4 mm). Saringan udara dalam keadaan baik. Katup choke terbuka penuh. Semua perlengkapan listrik mati. Kompresi mesin sesuai standar. Vakum mesin sesuai standar. Sistem saluran bahan bakar dalam keadaan baik. Celah katup sesuai standar.

18 Lakukan penyetelan sebagai berikut:
Hidupkan mesin sampai temperatur kerja. Pasang tachometer/dwell pada mesin. Setel putaran mesin pada 1000 rpm dengan memutar idle speed adjusting screw (ISAS). Putar idle mixture adjusting screw (IMAS) sampai didapat putaran maximum. Setel putaran mesin pada 1000 rpm dengan memutar ISAS. Turunkan putaran mesin pada 830 rpm dengan memutar IMAS. Setel putaran mesin pada 800 rpm dengan memutar ISAS. Periksa prosentase CO gas buang. Spesifikasi: E/G idle mixture CO = 1,5 % +/- 0,5 % E/G idle speed = 800 rpm. Hidupkan A/C, setel idle up A/C pada /- 50 rpm melalui idle up adjusting screw. Matikan A/C. Rapikan peralatan dan kendaraan.

19 Prosedur Tune – Up SE 416 Sebagai langkah pendahuluan, periksa untuk meyakinkan bahwa: Busi dalam keadaan baik dan celah busi sesuai standar (0,7 – 0,8 mm). Celah rotor signal dengan generator signal sesuai standar (0,2 – 0,4 mm). Saringan udara dalam keadaan baik. Katup choke terbuka penuh. Semua perlengkapan listrik mati. Kompresi mesin sesuai standar. Vakum mesin sesuai standar. Sistem saluran bahan bakar dalam keadaan baik. Celah katup sesuai standar.

20 Lakukan penyetelan sebagai berikut:
Hidupkan mesin sampai temperatur kerja (91oC), ditandai dengan berputarnya Extra fan dan berhenti pada temperatur 86oC. Pasang tachometer/dwell pada mesin. Setel putaran mesin 700 +/- 50 rpm dengan memutar idle speed adjusting screw (ISAS). Menggunakan timing light setel ignition timing * 8o +/- 2o BTDC pada 800 rpm. Setel putaran mesin pada 900 rpm dengan memutar ISAS. Putar idle mixture adjusting screw (IMAS) sampai putaran maximum. Setel kembali putaran mesin pada 900 rpm dengan memutar ISAS. Ulangi 6 dan 7 sekali lagi. Turunkan putaran mesin pada 830 rpm dengan memutar IMAS. Setel ISAS pada 800 rpm. Hidupkan lampu besar, setel idle up lampu pada 850 rpm. Hidupkan A/C, setel idle up AC pada 950 rpm. Matikan lampu dan A/C. Rapikan kembali peralatan dan kendaraan.

21 Prosedur Tune – Up SY 416 Langkah pendahuluan:
Sebelum melakukan penyetelan idle mixture pastikan bahwa: Lead wire dan hose sistem electronic fuel injection (EFI) terpasang dengan baik. Mainnya kabel gas sesuai spesifikasi. Celah katup sesuai spesifikasi. Timing pengapian sesuai spesifikasi. Busi dalam keadaan baik. Saringan udara dalam keadaan baik Fuel filter dalam keadaan baik. Air intake system dalam keadaan baik. Accessories (wiper, heater, lampu penerangan, A/C, dll) dalam keadaan baik. ECM/PCM tidak mendeteksi/menyimpan DTC (Diagnostic Trouble Code).

22 Catatan: sebelum menghidupkan mesin, tempatkan tuas transmisi pada posisi netral dan tarik tuas rem tangan. Menyetel idle speed/IAC duty: Periksa idle speed/IAC duty. 2. Setel idle speed/duty pada 750 rpm, dengan memutar idle speed adjusting screw (ISAS). 3. Setelah penyetelan pasang adjusting screw cap ke throttle body. 4. Lepaskan service wire dari diagnosis connector 1 dan pasang cover ke relay box. Menyetel idle mixture: (untuk kendaraan tanpa oxygen sensor) Seluruh kendaraan yang tidak dilengkapi dengan oxygen sensor, penyetelan CO-nya telah dilaksanakan di pabrik, tetapi karena berbagai faktor, kemungkinan setelan dapat berubah, maka perlu dilakukan pengecekan kembali saat service berkala, dengan cara: Gunakan CO meter, periksa apakah idle mixture CO % sesuai spesifikasi, jika tidak setel dengan memutar mixture adjusting knob. Catatan: Idle mixture ajusting knob, penyetelen: Arah “ A “ menambah CO %. Arah “ B “ mengurangi CO %. 3. Jika idle mixture telah disetel, periksa idle speed/IAC duty. 4. Ulangi langkah 2 dan 3 sampai betul-betul sesuai spesifikasi. Engine idle mixture CO % : 0,8 – 1,3 Engine idle speed rpm : 750

23 Prosedur Tune – Up SY 415 Langkah pendahuluan:
Sebelum melakukan penyetelan idle mixture pastikan bahwa: Lead wire dan hose sistem electronic fuel injection (EFI) terpasang dengan baik. Mainnya kabel gas sesuai spesifikasi. Celah katup sesuai spesifikasi. Timing pengapian sesuai spesifikasi. Busi dalam keadaan baik. Saringan udara dalam keadaan baik Fuel filter dalam keadaan baik. Air intake system dalam keadaan baik. Accessories (wiper, heater, lampu penerangan, A/C, dll) dalam keadaan baik. ECM/PCM tidak mendeteksi/menyimpan DTC (Diagnostic Trouble Code).

24 Catatan: sebelum menghidupkan mesin, tempatkan tuas transmisi pada posisi netral dan tarik tuas rem tangan. Menyetel idle mixture: (untuk kendaraan tanpa oxygen sensor) Seluruh kendaraan yang tidak dilengkapi dengan oxygen sensor, penyetelan CO-nya telah dilaksanakan di pabrik, tetapi karena berbagai faktor, kemungkinan setelan dapat berubah, maka perlu dilakukan pengecekan kembali saat service berkala, dengan cara: Periksa idle speed/IAC duty. Gunakan CO meter, periksa apakah idle mixture CO % sesuai spesifikasi, jika tidak setel dengan memutar mixture adjusting knob. Catatan: Idle mixture ajusting knob, penyetelen: Arah “ A “ menambah CO %. Arah “ B “ mengurangi CO %. 3. Jika idle mixture telah disetel, periksa idle speed/IAC duty. 4. Ulangi langkah 2 dan 3 sampai betul-betul sesuai spesifikasi. Engine idle mixture CO % : 0,8 – 1,3 Engine idle speed rpm : 700 +/- 50 rpm

25 Prosedur Tune – Up SQ 420 Langkah pendahuluan:
Sebelum melakukan penyetelan idle mixture pastikan bahwa: Lead wire dan hose sistem electronic fuel injection (EFI) terpasang dengan baik. Mainnya kabel gas sesuai spesifikasi. Celah katup sesuai spesifikasi. Timing pengapian sesuai spesifikasi. Busi dalam keadaan baik. Saringan udara dalam keadaan baik Fuel filter dalam keadaan baik. Air intake system dalam keadaan baik. Accessories (wiper, heater, lampu penerangan, A/C, dll) dalam keadaan baik. ECM/PCM tidak mendeteksi/menyimpan DTC (Diagnostic Trouble Code). Catatan: sebelum menghidupkan mesin, tempatkan tuas transmisi pada posisi netral dan tarik tuas rem tangan.

26 Menyetel idle mixture:
(untuk kendaraan tanpa oxygen sensor) Seluruh kendaraan yang tidak dilengkapi dengan oxygen sensor, penyetelan CO-nya telah dilaksanakan di pabrik, tetapi karena berbagai faktor, kemungkinan setelan dapat berubah, maka perlu dilakukan pengecekan kembali saat service berkala, dengan cara: Periksa idle speed/IAC duty. Gunakan CO meter, periksa apakah idle mixture CO % sesuai spesifikasi, jika tidak setel dengan memutar mixture adjusting knob. 3. Jika idle mixture telah disetel, pastikan idle speed sesuai spesifikasi. Engine idle mixture CO % : 0,8 – 1,3 Engine idle speed rpm : 750 +/- 50 rpm

27 Prosedur Tune – Up RH 415 Langkah pendahuluan:
Sebelum melakukan penyetelan idle mixture pastikan bahwa: Lead wire dan hose sistem electronic fuel injection (EFI) terpasang dengan baik. Mainnya kabel gas sesuai spesifikasi. Celah katup sesuai spesifikasi. Timing pengapian sesuai spesifikasi. Busi dalam keadaan baik. Saringan udara dalam keadaan baik Fuel filter dalam keadaan baik. Air intake system dalam keadaan baik. Accessories (wiper, heater, lampu penerangan, A/C, dll) dalam keadaan baik. ECM/PCM tidak mendeteksi/menyimpan DTC (Diagnostic Trouble Code). Catatan: sebelum menghidupkan mesin, tempatkan tuas transmisi pada posisi netral dan tarik tuas rem tangan.

28 Menyetel idle mixture:
(untuk kendaraan tanpa oxygen sensor) Seluruh kendaraan yang tidak dilengkapi dengan oxygen sensor, penyetelan CO-nya telah dilaksanakan di pabrik, tetapi karena berbagai faktor, kemungkinan setelan dapat berubah, maka perlu dilakukan pengecekan kembali saat service berkala, dengan cara: Periksa idle speed/IAC duty. Gunakan CO meter, periksa apakah idle mixture CO % sesuai spesifikasi, jika tidak setel dengan memutar mixture adjusting knob. 3. Jika idle mixture telah disetel, pastikan idle speed sesuai spesifikasi. Engine idle mixture CO % : 0,5 – 1,3 Engine idle speed rpm : 750 +/- 50 rpm

29 Prosedur Tune – Up XL – 7 Langkah pendahuluan:
Sebelum melakukan penyetelan idle mixture pastikan bahwa: Lead wire dan hose sistem electronic fuel injection (EFI) terpasang dengan baik. Mainnya kabel gas sesuai spesifikasi. Celah katup sesuai spesifikasi. Timing pengapian sesuai spesifikasi. Busi dalam keadaan baik. Saringan udara dalam keadaan baik Fuel filter dalam keadaan baik. Air intake system dalam keadaan baik. Accessories (wiper, heater, lampu penerangan, A/C, dll) dalam keadaan baik. ECM/PCM tidak mendeteksi/menyimpan DTC (Diagnostic Trouble Code). Catatan: sebelum menghidupkan mesin, tempatkan tuas transmisi pada posisi netral dan tarik tuas rem tangan.

30 Menyetel idle mixture:
(untuk kendaraan tanpa oxygen sensor) Seluruh kendaraan yang tidak dilengkapi dengan oxygen sensor, penyetelan CO-nya telah dilaksanakan di pabrik, tetapi karena berbagai faktor, kemungkinan setelan dapat berubah, maka perlu dilakukan pengecekan kembali saat service berkala, dengan cara: Periksa idle speed/IAC duty. Gunakan CO meter, periksa apakah idle mixture CO % sesuai spesifikasi, jika tidak setel dengan memutar mixture adjusting knob. 3. Jika idle mixture telah disetel, pastikan idle speed sesuai spesifikasi. Engine idle mixture CO % : 0,8 – 1,3 Engine idle speed rpm : 750 +/- 50 rpm

31 Prosedur Tune – Up SQ 416 Langkah pendahuluan:
Sebelum melakukan penyetelan idle mixture pastikan bahwa: Lead wire dan hose sistem electronic fuel injection (EFI) terpasang dengan baik. Mainnya kabel gas sesuai spesifikasi. Celah katup sesuai spesifikasi. Timing pengapian sesuai spesifikasi. Busi dalam keadaan baik. Saringan udara dalam keadaan baik Fuel filter dalam keadaan baik. Air intake system dalam keadaan baik. Accessories (wiper, heater, lampu penerangan, A/C, dll) dalam keadaan baik. ECM/PCM tidak mendeteksi/menyimpan DTC (Diagnostic Trouble Code). Catatan: sebelum menghidupkan mesin, tempatkan tuas transmisi pada posisi netral dan tarik tuas rem tangan.

32 Menyetel idle mixture:
(untuk kendaraan tanpa oxygen sensor) Seluruh kendaraan yang tidak dilengkapi dengan oxygen sensor, penyetelan CO-nya telah dilaksanakan di pabrik, tetapi karena berbagai faktor, kemungkinan setelan dapat berubah, maka perlu dilakukan pengecekan kembali saat service berkala, dengan cara: Periksa idle speed/IAC duty. Gunakan CO meter, periksa apakah idle mixture CO % sesuai spesifikasi, jika tidak setel dengan memutar mixture adjusting knob. 3. Jika idle mixture telah disetel, pastikan idle speed sesuai spesifikasi. Engine idle mixture CO % : 0,8 – 1,3 Engine idle speed rpm : 750 +/- 50 rpm

33

34

35


Download ppt "TUNE – UP."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google