Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERENCANAAN LABA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA:

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERENCANAAN LABA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA:"— Transcript presentasi:

1 PERENCANAAN LABA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA:
1. BIAYA (BIAYA VARIABEL & BIAYA TETAP) 2. VOLUME PRODUK YANG TERJUAL 3. HARGA JUAL PRODUK LABA MERUPAKAN KOMPONEN YANG SANGAT SENSITIF TER DAP PERUBAHAN LINGKUNGAN, SEHINGGA LABA HARUS DI RENCANAKAN SECARA CERMAT. PERUBAHAN P & V PERUBAHAN PENDAPATAN RENCANA KEGIATAN PERUBAHAN LABA PERUBAHAN BT & BV PERUBAHAN BIAYA

2 INFORMASI YANG TERKAIT PERENCANAAN LABA
1. IMPAS (BREAK-EVEN) PENDAPATAN MINIMUM YANG HARUS DICAPAI DALAM PERI ODE TAHUN ANGGARAN TERTENTU, AGAR PERUSAHAAN TI DAK MENDERITA RUGI. PT. WIRAYUDA PROYEKSI LABA/RUGI PERIODE TAHUN 201X PENJUALAN % BIAYA VARIABEL % LABA KONTRIBUSI % BIAYA TETAP % LABA BERSIH %

3 PERHITUNGAN BREAK EVEN
BREAK EVEN POINT SEBESAR RP (150 JUTA/0,4) PT. WIRAYUDA PERHITUNGAN BREAK EVEN PERIODE TAHUN 201X PENJUALAN % BIAYA VARIABEL % LABA KONTRIBUSI % BIAYA TETAP % LABA BERSIH % PADA PENJUALAN RP 375 JUTA, PERUSAHAAN TIDAK MEM PEROLEH LABA & JUGA TIDAK MENDERITA KERUGUAN, TO TAL BIAYA SAMA DENGAN TOTAL PENDAPATAN.

4 SHUT-DOWN POINT SEBESAR RP 250.000.000
2. MARGIN OF SAFETY INFORMASI YANG MENGGAMBARKAN BATAS MAKSIMUM PENURUNAN TARGET PENJUALAN BOLEH TERJADI, SEMA KIN BESAR MARGIN OF SAFETY MEMBERI PELUANG LEBIH BESAR DALAM MERAIH LABA. MOS SEBESAR 25% {(500 – 375)/500} JUTA 3. SHUT-DOWN POINT INFORMASI YANG MENGGAMBARKAN USAHA PERUSAHAAN SECARA EKONOMIS TIDAK PANTAS DIPERTAHANKAN, KARE NA TIDAK MAMPU MENUTUP BEBAN TUNAINYA. JIKA BIAYA TETAP TUNAI SEBESAR RP SHUT-DOWN POINT SEBESAR RP (RP : 40%)

5 PERHITUNGAN SHUT DOWN-POINT
PT. WIRAYUDA PERHITUNGAN SHUT DOWN-POINT PERIODE TAHUN 201X PENJUALAN % BIAYA VARIABEL % LABA KONTRIBUSI % BIAYA TETAP % LABA BERSIH % 4. DEGREE OF OPERATING LEVERAGE (DEL) MENUNJUKKAN PROSENTASE PERUBAHAN LABA BERSIH SEBAGAI DAMPAK TERJADINYA PROSENTASE PERUBAHAN PENJUALAN. DEL: 4 KALI (CM : LABA BERSIH), JIKA PENJUALAN NAIK SEBESAR 1%, MAKA LABA AKAN NAIK SEBESAR 4%

6 5. LABA KONTRIBUSI PER UNIT
MENUNJUKKAN KELEBIHAN PENDAPATAN DIATAS BIAYA VARI ABELNYA. INFORMASI INI MENGGAMBARKAN JUMLAH YG TER SEDIA UNTUK MENUTUP BIAYA TETAP & MEMBENTUK LABA. PT. WIRAYUDA LAPORAN LABA PER UNIT TAHUN ANGGARAN 201X KETERANGAN A B C JUMLAH VOLUME PENJUALAN (UNIT) PENJUALAN BIAYA VARIABEL LABA KONTRIBUSI BIAYA TETAP LABA BERSIH 500 700.00 300.00 400.00 - 300 200 1.000 LABA KONTRIBUSI/UNIT 800 2.000 1.100

7 LAPORAN LABA PER UNIT SUMBERDAYA
PT. WIRAYUDA LAPORAN LABA PER UNIT SUMBERDAYA PROYEKSI TAHUN 201X KESIMPULAN: PRODUK “A” BERPOTENSI MENYUMBANG LABA TERBESAR BREAK-EVEN PENDEKATAN PERSAMAAN LABA ADALAH SAMA DENGAN TOTAL PENJUALAN MINUS DGN TOTAL BIAYA (BIAYA VARIABEL DAN BIAYA TETAP), DINYATA KAN DALAM PERSAMAAN SEBAGAI BERIKUT: KETERANGAN SUMBER DAYA CM PER UNIT PER JAM RANGKING PRODUK A 5 JAM 800 160 1 PRODUK B 10 JAM 1.000 100 2 PRODUK C 25 JAM 2.000 80 3 y = cx - bx - a

8 a = cx – bx a = x (c - b) KETERANGA: y : LABA a : BIAYA TETAP
b : BIAYA VARIABEL PER UNIT c : HARGA JUAL PER UNIT x : JUMLAH UNIT YANG TERJUAL JIKA DIKEMBANGKAN PERSAMAAN TERSEBUT DIATAS DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENYERDEHANAKAN PERHITUNGAN BEP SEBAGAI BERIKUT: y = cx - bx – a, JIKA LABA SAMA DGN NOL a = cx – bx a = x (c - b) a x = (c – b)

9 1) MENENTUKAN BEP DALAM UNIT YANG HARUS TERJUAL
FORMULA BREAK EVEN (1) FORMULA BREAK EVEN (2) 1) MENENTUKAN BEP DALAM UNIT YANG HARUS TERJUAL 2) MENENTUKAN BEP DALAM RUPIAH PENJUALAN BT BEP = P - BV BT BEP = CMR

10 PT. WIRAYUDA PROYEKSI LABA RUGI TAHUN ANGGARAN 201X
KETERANGAN UNIT TARIF SUB TOTAL TOTAL % PENJUALAN BIAYA VARIABEL: SEDIAAN AWAL BIAYA PRODUKSI (V) BRG SIAP DIJUAL SEDIAN AKHIRBIAYA PRODUKSI (V) NON PRODUKSI (V) BIAYA PEMASARAN BIAYA ADM/UMUM TOTAL BIAYAVARIABEL LABA KONTRIBUSI BIAYA TETAP: OVERHEAD PABRIK TOTAL BIAYA TETAP 1.000 100 1.100 1.200 200 - 25.000 8.000 10.000 25 75 45 LABA BERSIH 30

11 BIAYA VARIABEL STANDAR PER UNIT:
BAHAN BAKU RP TENAGA KERJA RP BIAYA OVERHEAD RP TOTAL BIAYA VARIABEL RP BIAYA TETAP: BAHAN OVERHEAD RP BIAYA PEMASARAN RP BIAYA ADM/UMUM RP TOTAL BIAYA TETAP RP HARGA JUAL/UNIT RP PERSEDIAAN BARANG JADI: SEDIAAN AWAL : UNIT PRODUKSI : UNIT PENJUALAN : UNIT SEDIAAN AKHIR : UNIT

12 JIKA LABA YANG DIINGINKAN SEBESAR RP 90.000.000, MAKA
UNIT YANG TERJUAL HARUS ADALAH UNIT. ATAU BEP = = 600 UNIT BEP = = UNIT ( ) RIBU BEP = = 223,2 JUTA 1,00 – 0,25

13 BREAK EVEN CHART PENDAPATAN/BIAYA 180 PENJUALAN BREAK EVEN TOTAL BIAYA
PROFIT AREA TOTAL BIAYA 100 80 BIAYA TETAP LOSS AREA VOLUME 600 1.100

14 BREAK EVEN CHART PENDAPATAN/BIAYA 180 PENJUALAN BREAK EVEN TOTAL BIAYA
PROFIT AREA TOTAL BIAYA 100 80 LOSS AREA BIAYA VARIABEL VOLUME 600 1.100

15 STRUKTUR BIAYA, SEBAGIAN BESAR BIAYA TETAP
PENDAPATAN/BIAYA BREAK EVEN VOLUME

16 STRUKTUR BIAYA, SEBAGIAN BESAR BIAYA VARIABEL
PENDAPATAN/BIAYA BREAK EVEN VOLUME

17 1) PERUSAHAAN YANG BEROPERASI DGN STRUKTUR BIAYA SE
BAGIAN BESAR BERUPA BIAYA TETAP, BREAK EVEN BERADA PADA TINGKAT YG TINGGI. ASTRATEGI YANG DAPAT DIKEM BANGKAN ADALAH MEMAKSIMUMKAN PENDAPATAN SEPERTI: PERTAMBANGAN, HOTEL, JASA TELEKOMUNIKASI 2) PERUSAHAAN YANG BEROPERASI DGN STRUKTUR BIAYA SE BAGIAN BESAR BERUPA BIAYA VARIABEL, BREAK EVEN TER CAPAI PADA TINGKAT YANG RENDAH. STRATEGI YG DIKEM BANGKAN ADALAH EFESIENSI BIAYA/PENURUNAN BIAYA SEPERTI: PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA UMUMNYA LINGKUNGAN MANUFAKTUR MAJU 1) DITANDAI OLEH BERKURANGNYA UNSUR TK LANGSUNG DAN SEMAKIN BERTAMBAH BESAR PROPORSI BIAYA OVERHEAD 2) DIVERSIFIKASI PRODUK, MENYEBABKAN PROPORSI BOP YG TIDAK BERKAITAN DGN UNIT PRODUK SEMAKIN BESAR, DGN KONSUMSI SUMBERDAYA YANG SEMAKIN BERBEDA BEDA.

18 UNSUR UNIT-RELATED & NON-UNIT-RELATED COST DALAM KOS PRODUK
FACILITY-SUSTAINING ACTIVITY COSTS PRODUCT-SUSTAINING ACTIVITY COSTS NON-UNIT REALATED COSTS BATCH-RELATED ACTIVITY COSTS UNIT-LEVEL ACTIVITY COSTS UNIT RELATED COSTS

19 KONSEP BIAYA VARIABEL DALAM PERHITUNGAN IMPAS
1. PENDEKATAN KONVENSIONAL BIAYA VARIABEL DIDASARKAN PADA PERILAKU BIAYA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PERU BAHAN UNIT LEVEL-ACTIVITIES SAJA. 2. PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING BIAYA VARIABEL TI DAK HANYA DIHUBUNGKAN DGN UNIT-LEVEL-ACTIVITIES SA JA, TETAPI HARUS MENGACU PADA BATCT-RELATED-ACTIVI TIES, PRODUCT-SUSTAINING ACTIVITIES DAN FACILITY-SUS TAINING ACTIVITIES. TOTAL BIAYA BERDASAR ACTIVITY BASED COSTING k = a + b1x1 + b2x2 + b3x3

20 KETERANGAN: c : HARGA JUAL k : TOTAL BIAYA a : FACILITY SUSTAINING ACTIVITY COSTS b1 : BIAYA VARIABEL/UNIT-LEVEL ACTIVITY b2 : BIAYA VARIABEL/BATCH-LEVEL ACTIVITY b3 : BIAYA VARIABEL/PRODUCT-SUSTAINING ACTIVITY x1 : UNIT-LEVEL ACTIVITY x2 : BATCH-LEVEL ACTIVITY x3 : PRODUCT-SUSTAINING ACTIVITY RUMUS IMPAS BERDASARKAN ABC a + b2x2 + b3x3 X’ = c - b3

21 PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING
UNIT-LEVEL ACTIVITY COST: BIAYA BAHAN BAKU RP BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG RP BIAYA OVERHEAD PABRIK (V) RP BIAYA PEMASARAN (V) RP TOTAL BIAYA PER UNIT RP BATCH-RELATED ACT COST : 20 JAM SETUP RP PRODUCT-SUSTAINING AC : JAM REKAYASA RP FACILITY-SUSTAINING AC : RP BIAYA TETAP YANG DIPERHITUNGKAN: BATCH-RELATED ACTIVITY COST RP PRODUCT-SUSTAINING ACTIVITY COST RP FACILITY-SUSTAINING ACTIVITY COST RP TOTAL BIAYA TETAP RP

22 JIKA DILAKUKAN PEREKAYASAAN: BIAYA TKL PER UNIT TURUN SEBESAR RP 2.000
CONTOH: STRUKTUR BIAYA PRODUKSI: BIAYA VARIABEL RP /UNIT HARGA JUAL PRODUK RP /UNIT BIAYA TETAP PER TAHUN RP JIKA DILAKUKAN PEREKAYASAAN: BIAYA TKL PER UNIT TURUN SEBESAR RP BIAYA BATCH-RELATED (SETUP) NAIK RP PRODUCT-SUSTAINING ACTIVITIES) NAIK % BEP = = UNIT (RP 250 JUTA)

23 2. IMPAS ACTIVITY BASED COSTING
I. IMPAS KONVENSIONAL 2. IMPAS ACTIVITY BASED COSTING *) BIAYA TETAP: BATCH-RELATED ACT COST : (20 x RP 1,6) JT RP PRODUCT-SUSTAINING AC : (1.000 x RP ) RP FACILITY-SUSTAINING AC : RP TOTAL BIAYA TETAP RP BEP = = UNIT (RP 200 JUTA *) BEP = = UNIT (RP 254 JUTA

24 PERHITUNGAN LABA/RUGI PER UNIT
(DALAM RIBUAN RUPIAH) 1. BIAYA VARIABEL PER SATUAN TETAP (TIDAK BERUBAH) 2. BIAYA TETAP PER SATUAN BERUBAH SESUAI AKTIVITASNYA 3. TOTAL BIAYA DIBANDINGKAN DGN HARGA JUAL PER UNIT 4. HARGA JUAL > TOTAL BIAYA, TERJADI LABA PER UNIT 5. HARGA JUAL < TOTAL BIAYA, TERJADI RUGI PER UNIT KETERANGAN 1.000 800 600 400 200 BIAYA VARIABEL/UNIT BIAYA TETAP/UNIT TOTAL BIAYA/UNIT HARGA JUAL/UNIT 43,00 77,40 120,40 172,00 96,75 139,75 129.00 193,50 236,50 387,00 430,00 LABA (RUGI)/UNIT 51,60 32,25 -64,50 -258,00

25 BREAK EVEN POINT PER SATUAN
450 TOTAL BIAYA PER UNIT B LOSS AREA BREAK EVEN C HARGA JUAL D E PROFIT AREA 200 400 600 800 1.000

26 BIAYA TETAP (SUNK COST) RP 12.900.000
SHUT-DOWN POINT STRUKTUR BIAYA TETAP: BIAYA TETAP (TOTAL) RP BIAYA TETAP (SUNK COST) RP BIAYA TETAP (TUNAI) RP PENJUALAN YANG HARUS DICAPAI SEBANYAK 500 UNIT DAN NILAI PENJUALAN SEBESAR RP SHUT-DOWN POINT LEBIH RENDAH DARI TITIK IMPAS SHUT-DOWN POINT =

27 BREAK EVEN & SHUT DOWN POINT
172 TS BREAK EVEN TC TC’ 77,4 FC FC’ 64,5 SHUT DOWN POINT 500 600 1.000

28 KOMPOSISI PRODUK KETERANGAN PRODUK A PRODUK B PRODUK C HARGA JUAL
BIAYA VARIABEL PER UNIT LABA KONTRIBUSI PER UNIT Rp 25 Rp 15 Rp 10 Rp 30 Rp 12 Rp 18 Rp 50 Rp 35 KETERANGAN I II III KOMPOSISI: □ PRODUK A □ PRODUK B □ PRODUK C □ PENJUALAN □ BIAYA VARIABEL □ LABA KONTRIBUSI □ BIAYA TETAP □ LABA BERSIH □ BREAK EVEN 20.000 10.000 5.000 55.000 15.000 7.000

29 KOMPOSISI I: PRODUK HARGA JUAL B.VARIABEL PRODUK A 20.000 RP 25 RP 15
PRODUK B RP RP 12 PRODUK C RP RP 15 IMPAS( /0,53) = RP PRODUK PENJUALAN BV CM BVR CMR A B C 75.000 60% 40% 30% 47% 70% 53% TOTAL BIAYA TETAP LABA BERSIH 55.000

30 KOMPOSISI II: PRODUK HARGA JUAL B.VARIABEL PRODUK A 10.000 RP 25 RP 15
PRODUK B RP RP 12 PRODUK C RP RP 15 IMPAS( /0,60) = RP PRODUK PENJUALAN BV CM BVR CMR A B C 60% 40% 30% 70% TOTAL BIAYA TETAP LABA BERSIH

31 KOMPOSISI III: PRODUK HARGA JUAL B.VARIABEL PRODUK A 5.000 RP 25 RP 15
PRODUK B RP RP 12 PRODUK C RP RP 15 IMPAS( /0,64) = RP PRODUK PENJUALAN BV CM BVR CMR A B C 75.000 84.000 50.000 60% 40% 30% 36% 70% 64% TOTAL BIAYA TETAP LABA BERSIH


Download ppt "PERENCANAAN LABA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA:"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google