Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PETA PEMBERITAAN KANDIDAT DAN SEBARAN ISU DALAM PEMILUKADA DKI 2012

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PETA PEMBERITAAN KANDIDAT DAN SEBARAN ISU DALAM PEMILUKADA DKI 2012"— Transcript presentasi:

1 PETA PEMBERITAAN KANDIDAT DAN SEBARAN ISU DALAM PEMILUKADA DKI 2012

2 LAPORAN HASIL MEDIA MONITORING PEMILUKADA DKI 1 Mei – 31 Mei 2012 www
LAPORAN HASIL MEDIA MONITORING PEMILUKADA DKI 1 Mei – 31 Mei 2012

3 Jelang gelaran Pemilukada DKI Jakarta, IMMC secara khusus memonitoring perkembangan pemberitaan media terhadap isu tersebut. Riset dilakukan berkelanjutan sejak Februari 2012 hingga masa Pemilukada berakhir dan secara berkala hasil-hasilnya dipublikasikan. Riset ini diharapkan dapat memberikan sebuah perspektif tentang dinamika Pemilukada DKI 2012, dalam berbagai perspektif. Hasil riset ini kami olah dalam bentuk rilis.

4 Metodologi Penelitian menggunakan metode purposive sampling pada 7 media cetak terkemuka,yakni: Kompas, Rakyat Merdeka, Media Indonesia, Koran Tempo, Republika, Koran Sindo, dan Indopos. Proses pengumpulan data dilakukan dari tanggal 1 Mei – 31 Mei 2012. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah mengumpulkan dan menganalisa semua berita (content analysis) mengenai Pemilukada DKI 2012 serta kandidat yang berkompetisi didalamnya. IMMC juga melakukan monitoring terhadap media dengan menelaah aspek cek ricek, cover both side, serta pencampuran fakta dan opini dalam suatu pemberitaan terhadap kandidat.

5 Trend Pemberitaan Pada pekan ke-2 bulan Mei, pemberitaan seluruh kandidat mengalami kenaikan. Hal ini didorong isu black campign dan penetapan terhadap ke 6 pasangan kandidat. Pasca pekan ke-2, pemberitaan kandidat hampir seluruhnya mengalami penurunan kecuali Jokowi yang mengalami kenaikan pada pekan ke 4. Pada saat itu terjadi protes dari pimpinan KPK Abraham Samad yang merasa namanya dicatut oleh Tim Sukses Jokowi-Ahok.

6 Analisa Secara umum, pemberitaan terkait dengan pilkada DKI Jakarta pada bulan Mei sudah mulai meningkat. Salah satu yang menjadi pertimbangannya adalah adanya beberapa kejadian atau peristiwa seperti penetapan nomor urut kandidat yang memang sedikit banyak meningkatkan tren pemberitaan Kandidat. Disamping itu, antar kandidat kini juga mulai melakukan aksi balas membalas tanggapan antara satu kandidat dengan kandidat lainnya. Ada yang sifatnya langsung mengkomentari, ada juga yang hanya sekedar melakukan sindiran-sindiran. Dan tentu saja hal ini tidak lepas dari pengamatan media.

7 Kandidat Di Media Pada periode 1 – 31 Mei 2012, seperti dengan periode sebelumnya pemberitaan mengenai pasangan kandidat paling banyak adalah pasangan Foke-Nara, kemudian disusul pasangan Alex-Nono dan Hidayat-Didik. Apabila dibandingkan antara cagub dan cawagub, pemberitaan cagub lebih banyak dibanding cawagub. Hal ini menunjukkan bahwa dominasi cagub lebih besar dibanding cawagub.

8 Analisa Nampaknya tidak dapat dipungkiri bahwa dalam momen pilkada, jarang peran cawagub mendapat sorotan dari media. Kecenderungan yang lebih mendapat banyak sorotan adalah cagub. Pada Pilkada DKI 2012 kali ini juga sama, dimana cagub lebih dominan dalam sisi pemberitaan. Hal ini dapat kita lihat pada pasangan Foke – Nara dan Hendardji – Riza. Pasangan Foke – Nara pada periode ini tampil dengan cukup banyak dari sisi kuantitas pemberitaan dibandingkan dengan kandidat lain. Namun, porsi pemberitaan lebih banyak didominasi oleh Foke. Media cenderung lebih banyak mengangkat berita terkait dengan Foke dibandingkan Nara. Dengan kata lain, peran Nara tidak cukup banyak mempengaruhi kuantitas pemberitaan pasangan ini. Tidak jauh berbeda dengan Foke – Nara, pasangan cagub – cawagub independen, Hendardji – Riza juga mengalami kondisi yang sama. Pemberitaan mengenai Hendardji jauh lebih banyak dibandingkan dengan cawagubnya , Riza. Dari Total 176 berita, hanya 39 % pemberitaan berasal dari Riza. 65 % pemberitaan lebih banyak disumbang oleh Hendardji. Sehingga dapat dilihat bahwa penopang utama dari pasangan ini adalah Hendardji.

9 Sebaran Media Sejak periode sebelumnya, ternyata Indopos merupakan media yang paling konsen dalam pilkada DKI Jakarta, yaitu 92 berita. Berbeda dengan sebelumnya, Republika lebih tinggi dibanding Koran Tempo dan Kompas. Media yang paling sedikit memberitakan pilkada DKI Jakarta adalah Kompas, yaitu 27 berita.

10 Analisa Media Indo Pos dalam pekan ini masih cukup dominan dalam pemberitaan Pilkada DKI dibandingkan dengan media lainnya. Tentu saja hal ini cukup menarik, karena media lain yang memiliki identitas sebagai koran politik, tidak memberitakan proses pilkada DKI sebanyak Indo Pos. Namun, perlu diperhatikan bahwa kecenderungan pemberitaan Pilkada DKI 2012 di Indo Pos cenderung banyak di halaman dalam koran. Artinya, porsi pemberitaan mengenai pilkada DKI masih hanya sebagai pelengkap.

11 Kandidat di Rakyat Merdeka
Di media Rakyat Merdeka, Alex Noerdin mampu menarik perhatian lebih besar dibandingkan kandidat lainnya yaitu sebesar 46 berita. Bahkan Kandidat cawagub dari Alex juga banyak diberitakan oleh Rakyat Merdeka sebesar 42 berita. Pasangan independen kurang menjadi perhatian Rakyat Merdeka. Hal ini terlihat dari pemberitaan terhadap kedua pasangan independen relatif kecil.

12 Analisa Pemberitaan kandidat di harian Rakyat Merdeka cenderung lebih didominasi oleh Alex Nurdin – Nono Sampono. Di sini dapat dilihat bahwa Nono juga mendapat porsi yang hampir sama besar oleh Rakyat Merdeka. Sehingga sentral pemberitaan Rakyat Merdeka tidak hanya tertuju pada Alex semata, akan tetapi Nono juga menjadi perhatian, walaupun tidak sebanyak Alex. Jika melihat dari prosentase pemberitaan tiap pasangan, dapat dilihat bahwa kecenderungan Rakyat Merdeka cukup merata dalam memberitakan antara cagub dengan cawagub. Kecenderungan ini tampak di beberapa kandidat dimana kuantitas pemberitaan antara cagub dengan cawagub tidak cukup besar perbedaannya.

13 Kandidat di Seputar Indonesia
Seputar Indonesia lebih banyak memberitakan pasangan Foke-Nara dibanding kandidat lainya, yaitu Foke sebesar 38 berita dan Nara sebesar 23 berita Berikutnya adalah Hidayat yang menempati urutan ke-2 dengan 25 berita dan Didik pada urutan ke-4 dengan 20 berita.

14 Analisa Untuk Harian Seputar Indonesia, pasangan Foke – Nara cukup kuat. Terlebih jika menyangkut pemberitaan mengenai Foke. Dapat dilihat dari total pemberitaan mengenai Foke, jumlahnya sebanyak 38 berita, jauh dibandingkan kandidat lainnya, Hidayat Nur Wahid yang mendapat porsi pemberitaan di Seputar Indonesia sebesar 23 berita. Dengan kata lain, pemberitaan Foke di Seputar Indonesia cukup dominan. Hal yang juga cukup menarik dilihat adalah pemberitaan calon independen, dimana Seputar Indonesia lebih “melirik’’ Hendardji dibandingkan Faisal Basri. Walaupun posisi terbawah pemberitaan justru ada pada cawagub dari Hendardji, yaitu Riza.

15 Kandidat di Republika Republika lebih banyak memberitakan Hidayat dibandingkan kandidat lainnya dengan 26 berita. Kemudian disusul Foke dengan 24 berita, Alex dengan 20 berita dan Jokowi dengan 19 berita.

16 Analisa Meskipun Hidayat Nur Wahid menempati posisi teratas, namun pemberitaan kandidat di Harian Republika dapat dibilang cukup merata antara satu kandidat dengan kandidat lainnya. Hal ini dapat dilihat dari jenjang pemberitaan dimana tidak terjadi pemberitaan yang terlalu dominan antar kandidat.

17 Kandidat di Media Indonesia
Di Media Indonesia, kandidat yang menjadi banyak perhatian yaitu Foke dengan 28 berita, kemudian disusul Alex dengan 23 berita dan Jokowi dengan 20 berita.

18 Analisa Pemberitaan kandidat di Media Indonesia lebih banyak terfokus pada pasangan Foke – Nara atau lebih condong kepada Cagub Foke. Pemberitaannya banyak mengangkat mengenai program yang sudah dilakukan, dukungan dari beberapa tokoh serta beberapa kritik mengenai kinerja dari Foke.

19 Kandidat di Indopos Di Indopos, Alex Noerdin mampu mencuri perhatian media tersebut yaitu dengan 31 berita, kemudian disusul Foke 30 berita. Berbeda dengan media lain, Indopos ternyata lebih tertarik memberitakan Hendardji, meskipun bukan paling dominan, akan tetapi masih dalam urutan 3 besar.

20 Analisa Untuk media Indo Pos, Walaupun secara kuantitas pemberitaan Alex Nurdin lebih banyak dimuat, namun secara umum, Alex dan Foke hampir berimbang pemberitaannya. Penyebabnya adalah konfrontasi terbuka diantara mereka yang cukup terekam dengan baik oleh Indo Pos. Mulai dari pernyataan Foke yang mengatakan bahwa Jakarta menjadi magnet bagi siapapun untuk mengadu nasib di Jakarta, tidak terkecuali kepala daerah. Pernyataan ini menjadi sindiran bagi dua kepala daerah yang menjadi kandidat yaitu Alex Nurdin dan Jokowi. Namun diantara Jokowi dan Alex, hanya Alex yang berbalik membalas sindiran tersebut dengan menantang Foke untuk membandingkan secara kinerja sebagai kepala daerah.

21 Kandidat di Koran Tempo
Koran Tempo banyak memberitakan Foke dibanding kandidat lainya yaitu sebanyak 31 berita. DI Koran Tempo pasangan Jokowi-Ahok lebih mendapatkan tempat yaitu pada posisi ke-2 dan Ke-3.

22 Analisa Foke masih menjadi magnet pemberitaan termasuk di harian Koran Tempo. Tema pemberitaannya tidak jauh seputar perannya sebagai kepala daerah serta aktivitasnya sebagai cagub Pilkada DKI 2012. Jika dibandingkan dengan media lainnya, cagub Jokowi cukup mendapat perhatian di Koran Tempo. Hal ini terlihat secara kuantitas, posisi Jokowi berada di urutan kedua. Akan tetapi jika dilihat dari jarak pemberitaan, Foke masih jauh lebih dominan dibandingkan dengan Jokowi. Walaupun nada pemberitaan yang muncul terkait dengan Foke cenderung dengan netral.

23 Kandidat di Kompas Di Kompas, pemberitaan Foke sangat dominan dibanding kandidat lainnya dengan 20 berita. Hal ini berbanding terbalik dengan kandidat cawagub yang mendapinginya, yaitu Nara yang hanya terdapat di 3 berita. Meskipun belum maksimal, Faisal Basri juga menjadi perhatian media Kompas, dengan 6 berita.

24 Analisa Dominasi pemberitaan Foke di Kompas juga terjadi seperti di beberapa media lainnya. Jumlah cukup besar jika dibandingkan dengan kandidat lainnya. Dari sisi pemberitaan, Kompas lebih condong mengangkat berita terkait dengan kinerja Foke sebagai Kepala daerah dan juga beberapa persoalan di Jakarta. Selain itu, beberapa program yang akan dilaksanakan oleh Foke jika nantinya terpilih juga diberitakan.

25 Isu Kandidat I Secara umum isu mengenai kandidat didominasi isu dukungan terhadap Kandidat. Kandidat yang paling banyak pemberitaan mengenai deukungan adalah Alex Noerdin sebesar 41 berita, kemudian Hidayat sebanyak 34 berita dan Foke sebanyak 33 berita. Pada periode ini ternyata isu program mengenai program mengalami penurunan dibading periode sebelumnya. Kandidat yang banyak mengangkat isu program adalah Foke sebanyak 43 berita, Alex sebanyak 23 berita dan Hendadji 21 berita.

26 Isu Kandidat II Setelah kita gabung antara kandidat cagub dan cawagub ternyata isu mengenai dukungan terhadap kandidat pasangan paling banyak adalah pasangan Alex-Nono. Akan tetapi Pasangan Foke-Nara unggul dibanding Hidayat-Didik. Hal ini menunjukkan bahwa Nara lebih aktif dalam menggalang dukungan dibandingkan kandidat Cawagub lainnya termasuk Didik. Dalam isu program ternyata juga terjadi pergeseran peringkat antara Hendardji dengan Hidayat, Pasangan Hidayat-Didik lebih banyak pemberitaannya yaitu 26 berita, sedangkan pasangan Hendadji sebesar 23 berita.

27 Analisa Terdapat pergeseran pemberitaan yang terjadi pada bulan mei Pada bulan ini, isu kandidat cenderung kuat dari sisi wacana dukungan. Hal ini mengindikasikan bahwa calon-calon cagub DKI, melalui tim suksesnya masing-masing, mulai memperkuat atau memperlebar jaringan dukungannya. Bentuk yang dilakukan bermacam-macam, mulai dari melakukan konsolidasi ataupun kunjungan ke kantung-kantung massa yang potensial untuk menambah dukungan. Selain itu, isu kandidat terkait program juga mulai meningkat. Seiring dengan perkembangan di lapangan, masing-masing kandidat mulai memperbanyak upaya untuk menyampaikan sesering mungkin program yang akan dilakukan. Diantara mereka bahkan menjadikan programnya sebagai tagline kampanye yang juga menyindir kandidat lainnya. Hal ini dapat dilihat dari tagline kampanye Hendardji – Riza berupa :”Mari bersihkan Jakarta dari Kumis”. Kumis merupakan singkatan dari Kumuh dan Miskin dimana dapat juga diarahkan untuk menyindir Foke yang identik dengan kumisnya.

28 Nada Pemberitaan Kandidat cagub yang paling banyak diberitakan dengan nada positif adalah Alex Noerdin. Begitu juga dengan cawagub yang paling banyak diberitakan dengan naga positif adalah Nono Sampono. Kandidat yang paling banyak diberitakan dengan nada negatif adalah Foke, yaitu terkait isu “Jakarta Jangan Berkumis Lagi” yang dimunculkan Tim Sukses Hendardji, serta terkait dana hibah yang dcuragai ICW sebagai kampanye terselubung. Dalam Periode ini , Jokowi juga banyak mendapat sorotan negatif dari media, hal ini terkait isu pencatutan nama pimpinan KPK Abraham Samad di web-nya serta black campign alasan penolakan terhadapnya sebagai gubernur DKI.

29 Analisa Pasangan Alex – Nono merupakan pasangan yang paling banyak mendapat nada positif dari pemberitaannya. Hal ini dikarenakan pemberitaan terkait dengan Alex – Nono lebih banyak didominasi dengan kampanye-kampanye positif dari Alex – Nono. Di samping itu, media juga nampaknya lebih melihat bahwa program yang diusung oleh Alex – Nono cenderung lebih menarik. Bahkan tidak sedikit dari komentar yang kemudian menyatakan bahwa program dari Alex – Nono bisa tercapai. Sementara itu, untuk Foke, pemberitaan negatif yang muncul lebih banyak terkait dengan posisinya sebagai kepala daerah yang tentu saja menjadi sarana kritik bagi kandidat atau tim sukses lainnya. Salah satu isu yang cukup menyumbang porsi negatif adalah mengenai dugaan korupsi yang dilontarkan oleh ICW terkait dengan dana hibah yang digunakan sebagai dana kampanye. Selain itu, adanya tagline bernada sindiran dari cagub Hendardji semakin menambah pemberitaan negatif bagi Foke.

30 Penempatan Berita Secara umum penempatan berita kandidat di dalam sebuah berita terletak di In News. Hal ini menujukkn bahwa isu kandidat banyak masuk dalam isu-isu lainnya. Kandidat yang paling sering menjadi judul berita atau In Title adalah Alex Noerdin yaitu sebaanyak 55 berita dan Hidayat 39 berita. Meskipun secara kuantitas pemberitaan besar, Foke ternyata banyak masuk berita lainnya terutama kegiatannya dalam pemerintahan.

31 Analisa Penempatan berita kandidat yang condong pada in news cukup masuk akal. Hal ini dikarenakan media sering kali mencoba mengkaitkan antara satu kandidat dengan kandidat lainnya. Hal ini juga mengindikasikan bahwa media berupaya memberikan porsi pemberitaan yang berimbang antara satu dengan yang lain.

32 Program Kandidat Program kesehatan pada bulan ini lebih banyak diminati oleh para cagub dan cawagub DKI yaitu sebanyak 41 berita. Sementara itu, untuk isu korupsi tidak mendapat banyak perhatian dari kandidat, dimana hanya terdapat 3 berita.

33 Analisa Pasangan Foke-Nara merupakan pasangan yang paling banyak dan komprehensif berbicara mengenai program. Meskipun penekanan utamanya pada program Banjir, Jalan dan transportasi serta ekonomi. Pasangan Alex-Nono lebih banyak mengangkat program kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Sedangkan Pasangan Hidayat-Hidayat lebih banyak mengangkat isu birokrasi dan kultur. Salah satu yang cukup menarik adalah program kesehatan cenderung lebih banyak dibicarakan oleh cagub jika dibandingkan program lainnya seperti banjir. Kondisi ini mengindikasikan bahwa cagub tidak lagi hanya berbicara pada ranah permasalahan banjir, akan tetapi mulai beranjak ke tema lainnya seperti kesehatan.

34 Foto Kandidat Kandidat yang paling banyak dimuat fotonya di media adalah alex Noerdin sebanyak 79 foto, Hidayat sebanyak 68 foto, dan Foke sebanyak 55 foto. Cawagub yang paling banyak dimuat fotonya di media adalah Didik sebanyak 49 foto dan Nono sebanya 45 foto.

35 Analisa Foto atau gambar dalam media dapat dijadikan sebagai sarana untuk berkampanye secara visual. Dalam hal ini, Alex Nurdin mendapat porsi yang cukup banyak jika dibandingkan dengan kandidat lainnya. Hampir di setiap pemberitaan mengenai Alex Nurdin, selalu disertai dengan foto. Kondisi yang sama juga terjadi pada Hidayat dan Foke.

36 Tema Berita: Kegiatan Kandidat
Kegiatan kandidat cagub yang paling banyak diliput media adalah kegiatan Foke sebanyak 77 berita,kemudian Alex dengan 54 berita dan Hidayat 50 berita. Untuk kegiatan cawagub paling banyak diliput adalah kegiatan yang dilakukan Didik dengan 33 berita.

37 Analisa Sebagai petahana, Foke memiliki keunggulan dari sisi pemberitaan. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan media yang tetap meliput kegiatan dari Foke, baik itu sebagai Gubernur DKI ataupun cagub DKI 2012.

38 Asal Berita: Wawancara Kandidat
Kandidat yang paling banyak diwawancara untuk menjadi sumber berita adalah Foke yaitu terdapat dalam 37 berita, kemudian Hendardji yang terdapat 25 berita. Kandidat yang sama sekali tidak pernah diwawancara adalah Riza sebagai pasangan Hendardji.

39 Analisa Foke dan hendardji cukup banyak menjadi narasumber bagi beberapa media nasional terkait dengan pemberitaan mengenai Pilkada DKI Foke sebagai petahana banyak menjadi narasumber baik untuk pemberitaan pilkada atau mengenai beberapa permasalahan di DKI Jakarta. Untuk Hendardji, aktivitasnya di media cukup tinggi dimuat. Beberapa diantaranya lebih banyak berbicara mengenai sosialisasi program yang akan dilakukan. Selain itu, beberapa kunjungannya ke pemukiman masyarakat juga banyak dimuat.

40 Asal Berita: Tim Sukses
Tm sukses Foke – Nara cukup banyak menyumbang pemberitaan yaitu sebanyak 46 berita. Sementara untuk Tim sukses Hendardji – Riza hanya sebanyak 5 berita.

41 Analisa Tim Sukses Foke-Nara merupakan Tim yang paling aktif dalam menjalin komunikasi dengan media. Hal ini terlihat dari banyaknya berita yang bersumber dari pihaknya, yaitu sebesar 46 berita. Tim Alex-Nono ternyata kurang maksimal dalam menjalin hubungan dalam media. Sehingga pemberitaan mengenai kandidatnya lebih didominasi dari kandidat itu sendiri.

42 Kualitas Berita: Cek Ricek Pemberitaan
Dilihat dari ada tidaknya cek ricek pemberitaan, Harian Indo Pos cukup tinggi kuantitasnya yaitu sebanyak 85 berita. Sementara untuk Media Indonesia, sebanyak 33 berita tidak ada cek ricek pemberitaan.

43 Analisa Secara umum pemberitaan media-media sangat berkualitas. Hal ini dapat dilihat dari tingkat cek-ricek terhadap berita cukup tinggi. Hanya ada beberapa berita saja yang belum ada upaya cek-riceknya terutama ada di Media Indonesia.

44 Kualitas Berita: Cover Both Side
Media Kompas dan Koran Tempo yang memberitakan kandidat dalam dua sisi pandangan dari pihak-pihak yang ada.

45 Analisa Dalam pemberitaan kandidat di Indo Pos, pemberitaannya cenderung tidak cover both side. Sering terlihat satu berita yang hanya mengulas dari sisi satu kandidat tertentu, tanpa mencoba untuk membandingkan dengan kandidat lainnya.

46 Kualitas Berita: Percampuran Opini dan Fakta
Indo Pos lebih banyak memberitakan secara objektif mengenai Pilkada DKI 2012 yaitu sebanyak 74 berita. Sementara tingkat percampuran opini dan fakta yang cukup tinggi ada di media Seputar Indonesia yaitu sebanyak 38 berita.

47 Analisa Sebagian besar media dalam memberitakan kandidat tidak ada percampuran opini dan fakta. Media sebagian besar berusaha objektif memberitakan kejadian yang terjadi. Akan tetapi untuk Seputar Indonesia, tingkat pecampuran opini dan fakta relatif banyak ketimbang media lainnya.

48 Narasumber Berita Narasumber utama masih dipegang oleh kandidat kepala daerah sebanyak 248 berita. Sementara itu, sebanyak 76 berita mengambil narasumber dari tim sukses.

49 Analisa Figur kandidat masih mendominasi sebagai narasumber berita. Hal ini menjadikan para kandidat tersebut sebagai sentral pemberitaan. Dalam periode ini keterlibatan tim sukses dalam menjadi sumber berita mulai naik. Hal ini menunjukkan pertarungan antar tim kandidat sudah mulai memanas.

50 Top 10 Person Quote Non Kandidat
Apabila kandidat tidak disertakan dalam penghitungan, maka tokoh yang paling banyak menanggapi isu Pemilukada ini adalah Jamal F. Hasyim (Ketua Kelompok Kerja (Pokja) KPU DKI), Kemudian Ketua Panwaslu Ramadhansyah dan Ketua KPUD DKI Jakarta Dahlia Umar. Mereka banyak menanggapi masalah DPT yang tidak valid dan beberapa isu pilkada DKI.

51 Analisa Salah satu isu yang tidak kalah penting adalah mengenai isu Daftar Pemilih Tetap (DPT). Permasalahan ini telah mengundang banyak pihak untuk berkomentar termasuk dari pihak KPUD dan juga Panwaslu.

52 Tanggapan Akademisi/Intelektual terhadap Kandidat

53 Analisa Secara umum, akademisi menanggapi kandidat lebih bersifat netral, karena dalam periode ini banyak hasil survei yang dirilis oleh beberapa lembaga survei. Pasangan Foke-Nara paling banyak mendapat pujian dari akademisi terutama banyak hasil survei yang menganggap pasangan ini paling kuat.

54 Tanggapan Tokoh Agama/ Masyarakat terhadap Kandidat

55 Analisa Hidayat adalah kandidat yang paling banyak mendapat dukungan dari Tokoh agama/masyarakat. Upaya Hidayat untuk menggalang dukungan sangat kelihatan selama bulan Mei ini. Sedangkan kandidat yang paling mendapat kritikan dari tokoh agama atau masyarakat adalah Jokowi. Salah satu pemberitaan yang negatif terkait dengan hal itu adalah mengenai dukungan dari orang Solo di Jakarta yang ternyata lebih diarahkan kepada Hidayat Nur Wahid.

56 Isu Regulasi Di Media

57 Analisa Isu regulasi banyak mengangkat mengenai proses pelaksaan pilgub yaitu terkait penetapan DPT yang diduga banyak pihak masih banyak kesalahan. Isu berikutnya adalah pelanggaran yaitu mengenai black campaign yang menimpa beberapa kandidat serta banyaknya atribut kampanye yang melanggar aturan dan meresahkan masyarakat.

58 Regulasi: Pihak yang terkait

59 Analisa Sebagai pihak yang paling berkompenten dalam pelaksanaan pilkada DKI, KPUD DKI merupakan instansi yang paling banyak terkait dengan isu regulasi. Hal ini didorong isu permasalahan DPT. Meskipun belum banyak melakukan tindakan, Panwaslu sudah banyak melakukan kegatan antisipasi dan beberapa upaya penyelesaian permasalahan pilkada seperti menjadi fasilitator penyelesaian black campign yang terjadi antar kandidat.

60 Kesimpulan Secara umum pemberitaan media terkait dengan Pilkada DKI 2012 pada bulan mei cukup dinamis jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas kandidat mulai padat dengan aktivitas politik berupa konsolidasi politik maupun kunjungan-kunjungan politik baik ke tokoh masyarakat maupun masyarakat biasa. Foke dan Alex Noerdin masih mendominasi pemberitaan kandidat, walau masih terdapat Hidayat Nur Wahid yang pemberitaannya juga semakin meningkat. Pemberitaan Cagub masih jauh lebih dominan dibandingkan dengan cawagub. Hal ini tampak jelas terlihat dari pasangan Foke – Nara dan Hendardji – Riza. Pasangan Foke – Nara pada periode ini tampil dengan cukup banyak dari sisi kuantitas pemberitaan dibandingkan dengan kandidat lain. Namun, porsi pemberitaan lebih banyak didominasi oleh Foke. Media cenderung lebih banyak mengangkat berita terkait dengan Foke dibandingkan Nara. Dengan kata lain, peran Nara tidak cukup banyak mempengaruhi kuantitas pemberitaan pasangan ini. Tidak jauh berbeda dengan Foke – Nara, pasangan cagub – cawagub independen, Hendardji – Riza juga mengalami kondisi yang sama. Pemberitaan mengenai Hendardji jauh lebih banyak dibandingkan dengan cawagubnya , Riza. Dari Total 176 berita, hanya 39 % pemberitaan berasal dari Riza. 65 % pemberitaan lebih banyak disumbang oleh Hendardji. Sehingga dapat dilihat bahwa penopang utama dari pasangan ini adalah Hendardji. Dari sisi program yang ditawarkan, terjadi pergeseran dimana program kesehatan lebih banyak dikemukakan oleh para kandidat. Tentu saja ini mengindikasikan adanya upaya dari kandidat bersama tim suksesnya untuk mencoba masuk ke tema atau isu selain banjir.

61 TERIMA KASIH

62


Download ppt "PETA PEMBERITAAN KANDIDAT DAN SEBARAN ISU DALAM PEMILUKADA DKI 2012"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google