Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TEKNIS PENULISAN JURNAL/ KARYA ILMIAH TERINDEKS

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TEKNIS PENULISAN JURNAL/ KARYA ILMIAH TERINDEKS"— Transcript presentasi:

1 TEKNIS PENULISAN JURNAL/ KARYA ILMIAH TERINDEKS

2 LATAR BELAKANG Penulisan artikel bagi seorang peneliti merupakan tuntutan. Sementara itu, bagian dari publikasi kecenderungan sekarang ini menuntut untuk keperluan publikasi yang dapat diakses semua pihak. Hanya saja, seorang peneliti belum memperhatikan rambu-rambu yang sudah ditentukan oleh para pengelola jurnal. Akibatnya, artikel belum dapat diterima untuk dimasukkan ke dalam publikasi jurnal. Ini karena seorang penulis kadang abai untuk memperhatikan pedoman penulisan yang sudah disampaikan tim penyunting.

3 TEKNIK PENGECEKAN ARTIKEL EMPAT DELAPAN EMPAT ( 4 – 8 – 4 )

4 Langkah Pertama Langkah pertama ada empat hal yang harus diperhatikan berkenaan dengan kualitas sebuah artikel (Duncombe, 2015). : Kontribusi terhadap ilmu pengetahuan. Jurnal diterbitkan dengan tujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Untuk itu, artikel sebagai bagian dari penelitian perlu mengemukakan sebuah sumbangan bagi ilmu pengetahuan Abstrak menjadi bagian pertama yang dibaca. Ini akan menjadi “penggoda” bagi pembaca untuk meneruskan bacaan atau berhenti saja di abstrak. Sehingga dengan sebuah abstrak yang berkualitas akan memberikan gambaran ringkas tentang isi sebuah artikel.

5 continued 3. Kualitas artikel sudah sesuai dengan aim and scope jurnal yang hendak dituju. Semakin spesifik sebuah aim and scope jurnal, maka semakin menjaga ketentuan tentang ketentuan ini untuk menyeleksi sebuah artikel 4. keterbacaan artikel. Sebuah artikel mesti dapat dibaca. Ada pesan yang terkandung di dalamnya.

6 Langkah Kedua Langkah kedua, delapan hal yang dicek oleh seorang penyunting jurnal. Pieper (2013) mengemukakan delapan hal sehingga seorang penyunting jurnal menerima artikel yang diterimanya. terdapat sebuah pandangan terhadap masalah yang penting. Kecenderungan dalam diskusi mutakhir berate dianggap sebuah masalah yang penting. pandangan tersebut bermanfaat bagi pengambil keputusan. Keputusan para pimpinan dan politisi senantiasa dipengaruhi oleh lingkungan social yang dimilikinya. Jikalau, sebuah artikel memberikan padangan yang bebas dari kepentingan politik dan mengabdi sepenuhnya kepada ilmu pengetahuan, tentu akan dijadikan sebagai bahan diskusi dalam menetapkan sebuah keputusan penting yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak.

7 Continued 3. pandangan tersebut bermanfaat untuk membangun sebuah teori. Pandangan klise yang dikemukakan oleh artikel tidaklah akan bermanfaat. Maka, artikel sebuah jurnal adalah memberikan sumbangsih bagi bangunan teori dalam ilmu pengetahuan. 4. pandangan tersebut dapat memunculkan sebuah pertanyaan baru. Ini berkaitan dengan penelitian yang dapat dilakukan sebagai bagian yang diinspirasi oleh artikel yang terbit sebelumnya. 5. metode yang digunakan sudah tepat. Tidak ada metode yang tepat kecuali jika digunakan sesuai dengan permasalahan penelitian. Untuk itu, perlu dilakukan sinkronisasi agar permasalahan dijawab dengan metode yang tepat

8 Continued 6. metode yang digunakan sudah sesuai dan dijalankan untuk mendukung kesimpulan. 7. terdapat penjelasan yang menghubungkan dengan penelitian yang sudah ada sebelumnya. “Tidak ada sesuatu yang sama sekali baru di bawah matahari”, pameo ini perlu diperhatikan sehinga sebuah artikel yang “baik” adalah artikel yang menjelaskan posisinya terhadap penelitian yang sudah ada sebelumnya. Jikalau berbeda, maka apa perbedaannya. Sementara jika terdapat persamaan, maka bagian yang sama itu perlu juga dijelaskan. 8. artikel dijelaskan dalam sebuah cerita yang bagus.

9 Langkah Ketiga langkah ketiga dengan mengecek kembali empat hal. 1. temuan penelitian (novelty). Dalam artikel tersebut perlu diperhatikan kembali tentang temuan atau hasil penelitian. Jangan sampai, dalam artikel tidak ada sesuatu yang baru. Hanya merupakan pengulangan dari penelitian-penelitian sebelumnya; 2. bahasa Inggris. Sebagai media komunikasi, bahasa sangat berhubungan langsung dengan kemampuan logika. Olehnya perlu dicek kembali jikalau bahasa yang digunakan sudah tepat, dapat dimengerti oleh pembaca. 3. format sesuai dengan pedoman penulisan yang diinginkan Jurnal (In House Style). Setiap jurnal memegang teguh pedoman penulisan yang dipakainya. Setiap jurnal menggunakan pola penulisan yang berbeda sesuai dengan madzhab yang dianutnya. Untuk itu, hanya satu hal yaitu mengikuti apa yang disarankan oleh penyunting. Jikalau tidak memperhatikan itu, maka pada kesempatan pertama, tulisan yang dikirimkan akan segera ditolak. 4. rujukan dapat ditelusuri dalam jaringan (online). Sebuah artikel yang akan dikirim ke sebuah jurnal yang terindeks Scopus, maka akan lebih baik jikalau menggunakan artikel yang dirujuk sudah berada dalam jurnal yang juga terindeks Scopus.

10

11 SCOPUS ? Salah satu entitas yang paling dikenal oleh para peneliti dunia adalah Scopus. Dimiliki oleh Elsevier, salah satu penerbit utama dunia, Scopus adalah sebuah pusat data terbesar di dunia yang mencakup puluhan juta literatur ilmiah yang terbit sejak puluhan tahun yang lalu sampai saat ini. Bahkan, walau jumlahnya tidak signifikan ada beberapa literatur dalam pusat data Scopus yang sudah diterbitkan di jaman sebelum terjadi Perang Dunia II. Fungsi utama Scopus adalah membuat indeks literatur ilmiah untuk memberikan informasi yang akurat mengenai metadata masing-masing artikel ilmiah secara individual, termasuk di dalamnya adalah data publikasi, abstrak, referensi, dan sebaginya. Di samping itu, Scopus juga memberikan data agregat untuk menunjukkan tingkat pengaruh suatu jurnal (journal impact) atau institusi (institutional impact) dalam dunia publikasi ilmiah berdasarkan hubungan sitasi dari dan ke artikel-artikel yang diterbitkan oleh sebuah jurnal atau dipublikasikan oleh peneliti-peneliti dari suatu institusi. , pengguna Scopus dengan mudah mendapatkan informasi mengenai apa yang sudah dipublikasikan oleh penerbit-penerbit atau lembaga-lembaga riset dari seluruh dunia; dan kemana sebaiknya kita mempublikasikan karya kita.

12 Bidang-bidang ilmiah yang terindeks dalam Scopus
Ilmu-ilmu Hayati (life sciences) yang terdiri dari pertanian, biologi, ilmu syaraf/neuroscience, dan farmakologi; Ilmu-ilmu Sosial (social sciences), mencakup seni & humaniora, bisnis & manajemen, sejarah, dan ilmu informasi; Ilmu-ilmu Fisik (physical sciences), yaitu kimia, rekayasa/engineering, dan matematika; Ilmu-ilmu Kesehatan (health sciences), terdiri dari kesehatan paramedik, kedokteran gigi, keperawatan, dan kedokteran hewan

13 STRATEGI MENULIS JURNAl

14 Memastikan Tulisan Diterbitkan
Jerks dan Socolofsky (2004) mengusulkan sejumlah pertanyaan untuk membantu penyusunan kerangka: Apa pesan makalah Anda? Apa hasil atau kontribusi baru yang ingin Anda jabarkan? Anda ingin meyakinkan orang lain tentang apa?

15 Merangkum Gagasan / ide menurut Socolofsky, 2004)
Ketika Anda siap menulis, cobalah merangkum gagasan-gagasan awal Anda dalam bentuk poin-poin konkret yang nantinya akan dikembangkan menjadi paragraf. Mulailah menyusun poin-poin tersebut dalam struktur yang logis. Kemudian, kembangkan gagasan-gagasan Anda dalam bentuk kalimat-kalimat utama. Jika kerangka ini telah meyakinkan, maka artikel Anda akan berhasil.

16 TIPS MENYIAPKAN NASKAH
menggunakan simple past dalam abstrak, sedangkan dalam pendahuluan kita menggunakan simple present. Dalam kajian pustaka, simple present tense harus kita gunakan jika kita yakin bahwa temuan yang kita kutip masih berlaku kebenarannya walaupun penelitiannya dilakukan pada masa lalu. Simple present digunakan ketika kita menyatakan sebuah teori atau ketika membahas pendapat kita mengenai penelitian lain atau kajian pustaka tertentu. Kita juga dapat menggunakan present perfect dalam merujuk penelitian sebelumnya untuk menunjukkkan kebaruan penelitian tersebut

17 CONTINUED Bagian metode, kita menggunakan simple past dan kalimat pasif sering digunakan dalam konteks ini. Merujuk ke gambar atau tabel, kita menggunakan simple present. Sedangkan ketika merujuk ke metode penelitian orang lain, kita menggunakan simple past. Bagian hasil dan pembahasan, kita menggunakan the simple past untuk menggambarkan secara rinci temuan kita, tetapi menggunakan present tense untuk merujuk kepada gambar dan tabel. Kita boleh menggunakan past tense untuk meringkas temuan bersama-sama dengan present tense untuk menjelaskan atau menafsirkan makna temuan. Bagian kesimpulan, kita menggunakan berbagai jenis tenses yang relevan.

18 Struktur Artikel: Cara Menulisnya
Meski berbagai jurnal mungkin memiliki berbagai gaya penulisan, semuanya memiliki kerangka berikut: Judul Abstrak Pengantar/Pendahuluan Metode Penelitian Hasil/Temuan Penelitian Pembahasan Rangkuman dan Kesimpulan Ucapan Terima Kasih Rujukan/Daftar Pustaka Atau: Abatract Introduction Methodoly Result Discussion Conclusion Acknowledgement Reference

19 TIPS MENULIS ABSTRACT Dalam tahap pertama kita harus menciptakan ruang penelitian dengan menyatakan pentingnya penelitian yang kita lakukan. CONTOH: “Minangkabaunese is commonly known for its ragam adat, a specific cultural-traditional style of the language that has been regarded as having a high value. However, over the last two decades, the ragam adat tends to dry up” (from Adnan, 2009)

20 Tunjukkan kesenjangan, perbedaan, atau kelemahan penelitian sebelumnya dengan menggunakan kata kunci however, but, unfortunately. Contoh: “This theory (Minimalist theory) stands out for its greater power of generalization, and yet it lacks the capacity to explain some natural language data, namely, language not only as a set of grammatical sentences, but also a means of social communication reflecting socio-cultural values of its speakers.” (from Adnan, 2009).

21 Berikutnya kita harus menggambarkan penelitian yang kita lakukan
Berikutnya kita harus menggambarkan penelitian yang kita lakukan. Misalnya: The purpose of this research is …. This paper is to present thoroughly the orthography of the languages in Alor regency. (from Adnan, 2009). Dalam tahap dua kita harus mendeskripsikan prosedur atau metode penelitian. Gambarkan data dan metode yang kita gunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang kita ajukan. Misalnya: “Data are taken from audio-recording. Verbal reactions from the interactions in class are analyzed using the critical discourse analysis theory based on the principles of systemic-functional grammar”

22 Ketika kita menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis data, kita dapat menyatakan prosedur penelitian kita secara ringkas. Namun, ketika menggunakan analisis kualitatif, kita dapat menggambarkan prosedur analisis data secara lebih lengkap. Tahap ketiga adalah meringkas hasil penelitian kita dengan menggambarkan secara ringkas temuan utama penelitian berdasarkan pertanyaan atau tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Misalnya: “It can be concluded that that interpersonal relationship is still very much dominated by the teachers who have the managerial authority as well as the knowledge in class.” Terakhir, kita mengakhiri abstrak dengan mengevaluasi atau membandingkan penelitian kita dengan penelitian lainnya. Misalnya: “These results indicate that speakers of Indonesian are only capable of using the language in survival and social communication.”

23 TIPS MENULIS PENDAHULUAN
Tahap pertama yang harus dilakukan dalam menyusun pendahuluan adalah memutuskan wilayah kajian , fase : Fase 1: membuat klaim sentral. Untuk pembaca spesialis internasional klaim sentral tidak dibatasi oleh batas wilayah atau administrasi negara tertentu, namun mengkaji isu dalam kajian tertentu. Dalam kajian Islam, hubungan antara negara dan hukum syariah merupakan kajian bagi pembaca yang mempelajari hubngan antara Syariah Islam dan negara. Misalnya: Recently, there has been considerable interest in Islamic Syariat (law) and the state. In recent years, a number of scholars have re-examined the role of Islamic law and the state. In the last few years, the issue of Islamic syariat has attracted a lot of interest. Untuk pembaca spesialis internasional dari berbagai disiplin ilmu, klaim sentral diperuntukkan bagi pembaca secara umum, bukan pembaca dari disiplin ilmu tertentu. Misalnya: Media coverage of the Afghan burqa and the recent revival of the dispute over headscarves in Europe have drawn a great deal of public attention to veiling among Muslim women. (from Adnan, 2009).

24 Fase kedua yang harus dilakukan adalah melakukan generalisasi mengenai kajian yang kita lakukan. Generalisasi dibuat untuk menunjukkan bahwa kita menguasai bidang yang dikaji dan untuk memberikan penilaian atas perkembangan terkini yang terjadi. Misalnya: Many people believe that there have been renewed efforts to establish Islamic law in Indonesia since the fall of Suharto. (from Adnan, 2009). This view has received a considerable support recently. For example, …. There have been many critics toward the view that …. Some Islamic parties in Indonesia have attempted to revive Islamic syariah in Indonesia. Recently, Indonesia and several other countries in Asia were hit by tsunami disaster. Currently, Indonesia is having multi-facet crises. (from Adnan, 2009). Fase ketiga yang harus dilakukan adalah mengkaji dan melaporkan penelitian sebelumnya. Ingat penelitian terdahulu yang dilaporkan hanyalah yang relevan dengan topik yang dibahas, tidak bertele-tele, dan mendukung apa yang akan kita sampaikan. Misalnya: Clark yang meneliti pemerolehan bahasa seorang anak usia 0-5 tahun secara longitudinal, yaitu Eve, anaknya sendiri, melaporkan bahwa …

25 Tahap kedua yang harus dilakukan adalah memutuskan wilayah khusus kajian. Langkah ini dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menyangkal atau mendebat klaim peneliti sebelumnya. Misalnya: However, this approach suffers from a number of weaknesses However, the claim has several limitations Unfortunately, this view is rather weak. (from Adnan, 2009). Selanjutnya, yang harus kita lakukan adalah menunjukkan kekosongan atau kelangkaan dalam kajian pustaka pada tataran topik yang kita bahas: Extensive literature exists on this topic, especially in the field of sociology and ethnology. Though most of the works refer to passages in the Qur’an as one of the reasons for veiling, little research has actually explored the details of these passages and the shifts in their interpretation by later generations. (from Adnan, 2009).

26 Langkah berikutnya adalah mengajukan pertanyaan baru akibat adanya gap atau kelangkaan dalam literatur tersebut. Misalnya: This study is quite informative, but there are still questions to be answered. From these studies, one important question remains unanswered. Langkah terakhir adalah meneruskan tradisi dalam dunia ilmiah, yaitu setiap karya yang dibuat dimaksudkan untuk melengkapi karya-karya yang sudah ada sehingga pengetahuan kita atas suatu hal menjadi semakin baik. Studies about the impacts of tsunami have covered only the areas around Banda Aceh. These studies should also cover other areas in order to gain a more complete picture of the impacts of the disaster. (from Adnan, 2009).

27 Tahap tiga yang harus dita lakukan adalah menggambarkan penelitian kita sendiri dengan menyebutkan tujuan utama penelitian yang kita lakukan. Misalnya: The purposes of this study are … This study was designed in order to … Langkah berikutnya adalah menjelaskan struktur artikel yang kita buat. Misalnya: This article follows the following structure. This article is structured in the following way. Langkah ketiga adalah melaporkan penelitian yang kita lakukan. Topik, tema atau judulnya apa. Gambarkan secara ringkas. Misalnya: This study examined the implementation of liberal democracy in Indonesia since Indonesian independence. In this research, rhetorical patterns of research articles were studied.

28 Reference : Harvard Nama penulis dan tanggal terbit dicantumkan dalam teks, dan daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan penulis Adams, A.B. (1983a) Judul artikel: sub-judul. Judul Jurnal 46 (Suppl. 2), Adams, A.B. (1983b) Judul Buku. Penerbit, New York.  Bennett, W.P., Hoskins, M.A., Brady, F.P. et al. (1993) Judul artikel. Judul Jurnal 334 ,  

29 SUKSES YA


Download ppt "TEKNIS PENULISAN JURNAL/ KARYA ILMIAH TERINDEKS"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google